Di sebuah kota yang terlupakan,ada sebuah rahasia tersembunyi. Rahasia yang dapat merubah hidup seorang gadis perantau , yang menemukan cinta pertama nya di tempat ia bekerja. Hubungan mereka bermula dari interaksi sederhana di kafe,yang kemudian berkembang menjadi perasaan yang mendalam. Namun, seperti halnya banyak kisah cinta lain nya,ego masing-masing menjadi rintangan yang sulit diatasi.Ketika mereka berdua menyadari kesalahan dan merindukan kebersamaan, tampak nya sudah terlambat.Kehadiran teman dekat yang kini menjalin hubungan dengan orang yang dicintai nya menambah luka di hati gadis itu.Meski perasaan nya belum sepenuh nya hilang,ia menyadari bahwa cinta sejati seharus nya tidak hanya tentang memiliki,tetapi juga tentang merelakan dan berharap yang terbaik untuk orang yang dicintai.Dengan hati yang berat,ia memutus kan untuk melanjut kan hidup nya.Membawa serta kenangan dan pelajaran berharga dari cinta pertama nya. Akan kah kebenaran sesungguhnya akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhylara_Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perselisihan
Malam hari nya...
Seperti biasa Aruna, Stevanny dan juga Ariella sudah selesai bersiap. Mereka hanya tinggal menunggu pelanggan datang. Sambil menunggu mereka berbincang-bincang, bercanda gurau bersama. Sesekali mereka juga membuat video, juga berfoto bersama. Untuk update di media sosial masing-masing, juga untuk kenangan jika nanti mereka sudah tidak bersama lagi.
Mereka juga kadang keluar kafe, untuk menghirup udara malam. Meskipun yang terlihat hanyalah kendaraan lalu lalang, tapi itu membuat mereka bertiga merasa lebih adem di banding hanya diam duduk di dalam ruangan.
Tak jarang, mereka juga di temani oleh pelanggan tetap, yaitu yang sudah akrab dengan mereka dan umur nya juga tidak berbanding jauh dengan ketiganya. Makanya setiap mereka datang, pasti selalu menghampiri ketiganya. Baru lah setelah itu mereka memesan makanan atau pun minuman.
Tidak berselang lama, kafe pun mulai ramai, karena memang waktunya sudah tiba. Pelanggan selalu ramai di jam sepuluh keatas. Sementara itu, karena hari itu adalah hari sabtu. Jadi Abyan beserta teman nya juga mampir kesana untuk nongkrong. Memang dari awal Aruna bekerja di sana, rombongan Abyan selalu datang di hari sabtu dan minggu. Karena du hari itu adalah waktu libur mereka bekerja.
Abyan dan temannya selalu mengambil kursi paling belakang, di mana itu adalah kursi tempat ketiga rekan kerja selalu duduk menunggu pelaggan. Karena merasa sudah akrab, jadi mereka tidak sungkan untuk bergabung duduk dengan Aruna dan dua rekan kerja nya. Bahkan saat Aruna makan saja mereka tetap duduk di samping Aruna.
Karena itulah, Aruna dan juga Byan kini mulai begitu dekat dari sebelum nya. Hari-hari sulit bagi Aruna pun di temani oleh mereka. Tiada hari tak bergurau canda saat bertemu bagi mereka, membuat Aruna juga sudah begitu nyaman dengan pekerjaan nya.
Aruna juga bersyukur memiliki teman seperti rombongan Abyan. Memang hubungan mereka hanya lah sebatas writers dan pelanggan, namun bagi Aruna itu sudah cukup nyaman baginya. Yang awal nya Aruna risih dengan pekerjaan nya itu, kini ia begitu menikmati pekerjaan nya.
Aruna juga tidak menyangka, jika ia akan memiliki teman sebanyak itu di dunia pekerjaan nya. Pada dasar nya, Aruna hanyalah seorang gadis pendiam yang tidak memiliki teman, yang selalu berfikir sendiri itu jauh lebih tenang di banding ia berada di keramaian.
Tidak berasa Aruna sudah genap dua bulan bekerja di tempat Stevanny bekerja. Selama bekerja di sana, Aruna juga banyak belajar. Mana yang menurut nya benar, dan mana yang salah. Itu juga berkat orang-orang yang ada di sekitar nya.
Namun pada suatu hari, Aruna dan Stevanny bertengkar hebat. Hingga menyakiti satu sama lain, Aruna yang terpancing emosi karena Stevanny membentak di rinya, malah mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya ia lontarkan kepada adik nya itu.
"Van, tadi ibu kamu telfon aku, dia bilang kalau kamu ga angkat telfon nya, sama ga balas pesan. Kenapa?"
"Udah aku balas kok kak, pesan ibu ... Sama tadi juga aku udah nerima telfon dari ibu."
"Ooo yaudah bagus deh kalau gitu, aku kira belum kamu balas. Makanya aku beri tau sama kamu."
Mengangguk "Yaudah, kalau gitu aku lanjut kerja, kak," seru Stevanny langsung meninggalkan Aruna.
Beberapa saat kemudian ... Terdengar suara ponsel yang bergetar dari kejauhan, yang ternyata itu adalah ponsel milik Aruna. Ia pun segera berlari menuju di mana ponsel nya itu berada. Yang setelah di cek, ternyata itu telfon dari tante nya, yaitu ibu dari Stevanny. Dengan segera, ia pun menjawab telfon yang sedari tadi berdering.
📞Halo, iya kenapa tante???
📞Halo, Na ... gimana, kamu udah minta Stevanny buat telfon tante, kan?
📞Loh, bukan nya Stevanny udah telfon??
📞Nggak, belum. Dia belum ada telfon tante ... Bahkan tante udah hubungin dia berkali-kali, tapi dia ga jawab!!
📞Hah, tadi pas Aruna tanya, dia bilang udah terima telfon dari tante, yang bener yang mana tan??
📞Kapan dia nerima telfon tante? Kalau udah, ga mungkin tante minta tolong sama kamu, Na...
📞Yaudah² nanti Aruna coba tanya lagi sama Stevanny, tan.
📞Yaudah, tante tutup telfon nya.
📞Iya tan ...( Toot )
Setelah telfon itu berakhir, Aruna pun dengan segera menyelesaikan pekerjaan nya. Ia bingung apa yang sebenarnya terjadi, antara ibu dan anak ini. Ia pun mencari Stevanny dan kembali bertanya pada nya dengan baik-baik.
"Van, maaf sebelum nya. Bukannya aku mau ikut campur, nggak. Aku cuman mau tanya, kamu bohong ya pas tadi bilang udah nerima telfon dari ibu kamu??"
"Nggak, aku ga bohong kok kak, aku serius udah jawab telfon dari ibu!!"
"Loh, tadi ibu kamu bilang belum. Dia telfon aku lagi, setelah beberapa saat aku bertanya sama kamu tadi ..."
"Stop kak!! gue bilang udah, ya udah bang**t!!! Lo ga usah ikut campur masalah gue sama ibu!! Emang lo siapa?? Sampai ngatur-ngatur gie kayak gini, hah??"
"I-iya maaf kan ..." belum sampai Aruna menyelesaikan ucapan nya buat jelasin sama Stevanny, ia malah di bentak oleh adik nya itu.
"Udah, lo ga usah ikut campur lagi sama urusan keluarga gue!!! Kalau lo risih karna terus di telfon sama ibu, toh gampang lo tinggal bloc nomor nya. Jadi stop sok-sok nasehatin gue, kak!!!"
"Lo gue? Oke fine." Batin Aruna, yang membuat amarah nya terpancing karna panggilan kasar yang di lontar kan Stevanny. " Gue gini juga demi kebaikan lo, anj**!!! Bangs*t lo bilang?? Apa ga salah?? Bukan nya lo yang bangs*t, hah?? Iya, gue emang cuman saudara sepupu lo, tapi apa itu menjadi beban buat lo?? Lo bahkan berani mengeluarkan kata kasar sama gue, jadi bukan salah gue jika lo tersinggung dengan kata-kata gue!!!" Gue udah muak dengan kelakuan lo, ya Van. Yang sering kali gue anggap becanda , meski dalam hati gue merasa tersinggung sama kata-kata lo. Tapi ini udah di luar batas kesabaran gue anj**!!! Teriak Aruna puas, mengeluarkan isi hati nya yang sudah lama ia pendam sendirian.
Namun dengan keluarnya kata-kata itu, dalam hati nya juga merasa sedih. Dengan wajah yang memerah karna marah serta mata nya yang mulai berkaca-kaca, seperti awan mendung yang terlihat gelap dan siap untuk menerjang sunyi nya malam.
Aruna kemudian pergi dari hadapan Stevanny, begitu pun dengan Stevanny, yang langsung memalingkan badan nya pergi, meninggalkan kakak nya itu.
Aruna yang langsung pergi, tak kuasa menahan air matanya. Hingga ia pun menangis sesegukan di luar kafe. Ariell yang melihat kejadian itu pun menghampiri Aruna yang tengah menangis. Dan ia pun berusaha menenangkan nya, kemudian beranjak pergi dari sana. Ariell juga berusaha untuk menenangkan Stevanny yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Disisi lain, Aruna yang masih sedih karena perkataan adik nya itu pun, kemudian menghubungi ibu nya. Karena memang sudah lama juga, ia tidak berkomunikasi dengan sang ibu. Aruna pun menceritakan apa saja yang terjadi setelah ia satu tempat kerja dengan adik sepupu nya itu.
Ibu dan ayah yang mendengar akan hal itu sedikit cemas dengan nya, hingga keduanya pun menyuruh aruna untuk pulang. Jika memang ia tidak tahan dengan perlakuan sang adik. Namun Aruna menolak hal itu, karena jika ia pulang maka ia akan menambah beban orang tua nya lagi.
Sang ibu dan juga ayah nya pun tersenyum, melihat tekad Aruna yang ingin terus bekerja. Meski pun banyak kesulitan yang ia hadapi, ibu ayah serta adik nya pun memberikan semangat kepada yna, Untuk terus kuat melewati masalah apa pun itu. Setelah mendengar hal itu, barulah Aruna merasa lega dan jauh lebih baik dari sebelum nya. Setelah ibu nya mematikan panggilan vidio itu, ia pun memutuskan untuk berdamai dengan Stevanny, sepupu nya.
Aruna pun kembali masuk kedalam kafe, untuk menemui Ariell karena ia sudah merasa agak baikan. Ia pun mencerita kan pada Ariell bahwa ia telah memberi tau ibu nya segala nya, tentang yang terjadi di sana. Dan mengatakan ia akan berbaikan dengan Stevanny jika Stevanny sudah menyadari kesalahannya.
Aruna meminta Ariell agar tetap diam supaya Stevanny bisa meminta maaf padanya. Hingga beberapa hari kemudian, akhir nya Stevanny dan juga Aruna pun saling meminta maaf satu sama lain, dan menyadari kesalahan mereka.
"K-kak Aruna, aku minta maaf ya kak ... maaf karena aku sudah membentak kakak..." Ucapnya, sambil menunduk kan kepala nya di hadapan Aruna.
"Ga pakai lo gue lagi??" Smirk Aruna mencairkan suasana yang tegang.
"Heheh ga kak, maaf aku panggil kakak dengan panggilan kasar gitu," lanjutnya
"Iya gapapa, lain kali jangan di ulang kek gitu!! Kakak juga minta maaf, karena sudah melukai hati kamu dengan perkataan kakak. Kakak terbawa emosi, jadi kakak ucapin apa yang terlintas di benak kakak aja, maaf Van ..." Seru Aruna, merasa bersalah atas perlakuan nya terhadap adik nya.
"Ga ko kak, aku yang salah. Padahal kakak bicara baik-baik tapi aku malah bentak kakak ..." Timpalnya.
"Yaudah lagian kakak juga udah gapapa, tenang aja," Tersenyum pada Stevanny.
"Serius, kak Aruna gapapa?" Tanya nya lagi.
"Iya..." Jawab Aruna.
"Jadi aku di maafin nih kak?"
"Menurut kamu? Ya iya di maafin, kalau ga ngapain ngomong panjang lebar sama kamu Van ..."
"Seriusan kak? Aaaa makasih kakak ku yang cantik ..." Ucap Stevanny gembira sambil memeluk kakak nya itu, karena kegirangan.
Ariell yang menyaksikan drama kakak beradik itu pun ikut bahagia, melihat keduanya akur kembali. Karena selama pertengkaran mereka jadi jarang bercanda bersama, bahkan susah untuk mengajak mereka bicara karena saling diam-diaman selama bekerja.
Setelah kejadian itu, Aruna dan Stevanny mulai waspada dan hati-hati saat berbicara di kala sedang emosi. Meski pun mereka kadang masih sering berselisih faham, tapi itu hanya bersifat sementara. Karena mereka sudah saling berjanji untuk tidak mengulangi kejadian yang lampau.
Hingga pada hari-hari berikutnya, mereka kini semakin kompak dalam bekerja. Sampai membuat Ariell juga bersemangat untuk membimbing kedua nya. Bagi Aruna, Ariell adalah seorang kakak baginya. Kakak yang selalu membantu dan mengajarkan mereka untuk jauh lebih baik kedepannya.
Dulu Aruna sempat berfikir, bahwasannya seorang senior di tempat kerja pasti akan sangat galak, kasar dan juga tidak menyukai karyawan baru seperti diri nya. Apalagi untuk berteman dengan nya. Karena pada dasar nya senior lebih berpangkat, tapi itu semua hanya lah dalam bayangan Aruna saja.
Karena Aruna tidak memiliki seorang kakak perempuan, jadi ia menganggap Ariell adalah kakak kandungnya sendiri. Sebab itu lah Aruna sangat percaya pada Ariell, apapun yang di perintahkan Ariell untuk nya, pasti akan di ikuti tanpa membantah sedikit pun.
Begitu pun Ariell yang tidak sungkan bersuka cita dengan Aruna. Ia tidak ragu untuk bercerita masalah yang di hadapi nya, dan sesekali meminta saran dari Aruna, apa yang baik atau tidak di lakukan nya.
Disitu lah Ariell mulai memilih sosok pria untuk menjadi pasangan Aruna. Namun, setiap Ariell menyarankan sosok yang baik untuk nya, dia selalu menolak. Dengan alasan ia belum siap untuk menerima seseorang dalam hidupnya, apalagi pria tersebut juga tidak mengenal dirinya. Hanya sebatas waiters dan pelanggan. Biar dia sendiri yang memilih siapa yang sesuai, atau tidak untuk menjadi pasangan nya nanti. Itu yang dikatakan nya kepada Ariell.
Setiap waktu, jika ada pria yang cukup pantas untuk Aruna, maka Ariell akan langsung menanyakan pendapat Aruna tentang pria itu. Apakah si pria cocok dengan tipe nya atau tidak, apa dia menyukainya, atau mau di kenalkan dengan si pria atau tidak. Jika tidak, maka Ariell akan diam sebentar , dan tidak lama kemudian dia akan mulai lagi membahas tentang perjodohan Aruna lagi.
Begitu lah seterus nya. Bahkan Ariell mengajar kan cara berpakaian juga berdandan, agar pria tertarik dengan adik nya itu. Entah kenapa dia mencemaskan perihal adik nya yang tidak memiliki pasangan. Padahal bagi Aruna biasa saja, bahkan bisa di katakan tidak peduli dengan pasangan.
Karena ke asikan bercerita, mereka pun tidak menyadari bahwa hari sudah hampir pagi, mereka lupa kalau mereka harus beres-beres sebelum jam kerja mereka berakhir. Dan mereka pun bergegas untuk memberes kan dan membersih kan tempat itu sebelum bos mereka datang memberi kan gaji.
Setelah itu...
"hiuuhhh, akhir nya selesai juga," Ucap Aruna dengan nafas yang terengah-engah.
"iya, untung kita tepat waktu selesain ini semua kak, kalau gak ... udah di marahin pasti kita sama pak bos," Sambung Stevanny narik nafas lega.
"Hhhh kalian ada-ada aja ,biasa aja ga bakal marah dia mah. Apa guna nya pekerja siang kalau kita selesai in semua sekarang ..." Ucap Ariell tersenyum smirk.
"Lah iya bener juga kak, aku lupa kalau ada pekerja siang!" Seru Stevanny
"Ya itu makanya, kalian sih terlalu rajin."
"Heheh ga lagi deh kak."
"Yaudah nasi buat kalian makan udah di ambil?"
"Heheheh belum kak ..." Jawab Aruna sambil cengengesan.
"Ambil gih keburu datang si bos, nanti ga bisa makan kalian gegara ga di boleh in bawa nasi ke kamar!" Seru nya.
"iya iya kak, biar Aruna ambil, sekalian nasi kakak sama Stevanny juga." Balas Aruna tersenyum sambil bergegas mengambil bekal mereka.
Setelah menyelesaikan semua nya, bos mereka pun datang dan langsung survey dapur tempat mereka beres-beres tadi.baru lah ia memberikan uang gaji ketiga nya. Aruna,Stevanny dan Ariell pun mengucap kan terima kasih dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk mencuci wajah, tangan juga kaki mereka. Barulah setelah itu lanjut menuju ke kamar untuk makan. Sepanjang mereka makan, mereka juga berbincang-bincang sambil bercanda.
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
Mari saling mendukung🤗