NovelToon NovelToon
Perawat Yang Dimadu

Perawat Yang Dimadu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Mafia
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayanti

Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?

Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilanda Cemburu

Pagi sekali Aisy sudah berangkat ke Puskesmas tempat Ia bekerja karena ada rapat mengenai banyaknya warga yang terjangkit penyakit DB. Ia mengenakan baju seragam berwarna coklat muda dan mengenakan hijab berwarna cream memakai sepatu pantofel berwarna hitam terlihat sangat anggun dan cantik. Rencana nya akan mengunjungi warga untuk memberi penyuluhan dan membagikan serbuk putih. Aisy sudah bilang ke Wahid suami nya bahwa satu Minggu ini bakal disibukkan dengan banyaknya kegiatan dan Wahid mengerti karena ini memang profesinya sang istri.

Sedangkan Wahid dirumahnya juga disibukkan dengan banyaknya tumpukkan kain dan baju-baju pelanggan yang harus di gosok agar rapi di bantu oleh Sari jika sudah selesai digosok maka akan dimasukkan kedalam plastik. Mbak Ari karyawan Wahid di bagian agak belakang kini sedang memutar mesin cuci yang berisi bed cover milik pelanggan.

Semuanya disibukkan dengan berbagai pekerjaan sehingga tidak terpuruk dengan masalah yang ditimbulkan oleh Pak Suyitno ''4'' bulan yang lalu. Wahid juga belum ada rencana untuk menemui Pak Suyitno lagi Ia memasrahkan semua kepada ALLAH jika masih rejeki Wahid sekeluarga uang itu pasti akan kembali yang penting sekarang bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan jika ada sisa ditabung kembali.

''Buk Sari Mas antarkan ini dulu ya ke pelanggan sambil nunggu yang lainnya Selesai.'' Ucap Wahid.

''Ya Mas..nanti yang lainnya biar Sari antarkan sore saja.'' Sari membalas ucapan Wahid dengan lembut.

''Mau ngantar cucian yang sudah selesai ya Pak Wahid!? Tanya tetangga nya.

''Iya Mas.'' Jawab Wahid sambil nata ke keranjang.

''Aku mau beli lampu sama kabel Mas buat kandang ayam ku di toko ada karyawannya kan?'' Tanya tetangga.

''Ada Mas.. berangkat dulu ya.'' Ucap Wahid sambil melajukan motornya.

Ada sekitar ''20'' an yang harus diantar Wahid melajukan motornya dengan semangat. Satu persatu cucian di antarkan ke pelanggan kurang lebih lima belas menit sudah selesai. Saat tiba di rumah yang terakhir yaitu rumahnya Pak RT Ia berhenti sejenak untuk ngobrol dan saat itu juga kebetulan ada teman lamanya Wahid yang baru pulang dari perantauan.

''Ini Uangnya Nak Wahid. Mari duduk dulu ngobrol sambil ngopi.'' Ajak Pak RT sambil memberikan uang.

''Boleh Pak kebetulan sudah lama nggak ngobrol sambil liat ayamnya Pak RT itu yang baru di jemur. Bagus kyaknya itu Pak.'' Ucap Wahid yang matanya melihat ayam dan menunjuknya.

''Iya..itu dah menang beberapa kal...'' Ucapan Pak RT terputus karena ada sseorang yang berteriak.

''Broo....!! Wahid lama ggak ketemu apa kabar?? Tambah sukses ya sekarang....denger dari tetangga istri nya dua akur lagi.'' Dari agak kejauhan sapto berteriak Menyapa sambil tersenyum.

''Oh..Kamu Sapto kapan pulang?? Alhamdulillah......Kata siapa istri nya dua??'' Wahid berkata tersenyum agak malu.

''Buuaaanyaakk...ya kan Pak RT?? Paijo teman SMA Kita juga bilang lohh...Kemarin sore Aku pulang Hid kangen sama emak.'' Ucap Sapto dengan nada yang keras tapi tidak membentak.

''Hahahaha....Kamu... Saya kok juga dibawa-bawa.'' Pak RT ketawa nyengir karena Memang Dia salah satunya yang bilang.

''hihihihi.....malu Aku.'' Ucap Wahid sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

''Oia tadi Aku liat istri mu Aisy pas ada di komplek sebelah Ia sama petugas yang lain baru memberi penyuluhan banyak yang datang mendengarkan loo... Sekarang tampil beda ya lebih cantik dengan memakai hijab.'' Ucap Sapto Sambil memuji.

''Iya lebih cantik dengan memakai hijab..hihihi.'' Pak RT menambahi.

''Hufffft.... Alhamdulillah deh kalau dibicarain yang baik-baik Iya tadi bilang mau ada penyuluhan tentang DB yang lagi marak terjadi katanya.'' Wahid menjawab dengan menarik nafas dengan kasar karena sedikit cemburu. Karena saat Wahid berkeliling mengantar cucian memang banyak yang memuji Aisy yang pintar dan sekarang makin cantik kebanyakan para pria bahkan Bapak -Bapak.

Hampir ''20'' an menit mereka mengobrol sana sini sambil tertawa tak lama kemudian Wahid pamit pulang karena teringat masih ada banyak pekerjaan yang menumpuk. Saat perjalanan pulang Wahid teringat pujian banyak orang tentang Aisy Ia merasa agak cemburu karena sepanjang jalan saat ketemu orang' yang di kenalnya pasti ngomongin cantiknya Aisy. Tepat pukul ''14:00'' Aisy sudah sampai dirumah. Ia langsung cuci tangan ganti baju dan makan siang. Aisy tidak merasa bahwa semua aktifitas nya diamati oleh suaminya yang baru cemburu. Ia membaca koran tapi sudut matanya mengawasi aktivitas Aisy.

''Baca koran liat nya ke koran bukan liat yang laiiiiinnnn...... hihihihi.'' Sindir Sari.

''Hhh.....Ibuuuk!'' Ucap Wahid yang bbirnya agak manyun.

''Ada apa to mbak???'' Aisy agak bingung.

''Ada yang cemburu mbakk Istri tuanya banyak yang ngatain cantikk dengan hijabnya......'' Ucap Sari yang matanya melirik kearah Wahid.

''Haaah...hahaha..... Alhamdulillah donk jadi sekarang Aku tambah cantik ya kalau berhijab.'' Aisy kegirangan.

''Hhhh... Mulai-mulai... di puji banyak orang Seneng yaa...'' Wahid berkata dengan nada yang agak kesal.

Sari tersenyum melihat Wahid yang cemburu. Sari sendiri memang mengakui bahwa Aisy tambah cantik sekarang dengan hijabnya. Dulu memang sudah makin cantik tapi sekarang tambah cantik lagi dan anggun dan juga aura keibuanya makin terpancar.

1
Kovács Natália
Perasaan campur aduk. 🤔
Gladys
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
Nurshinta: terimakasih
total 1 replies
Ermintrude
Jelas banget ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!