Warning!!⛔ karya hanya untuk orang dewasa, jadi bijaklah dalam memilih bacaan,
(Tahap revisi dan perbaikan kata,typo dll.)
Dia adalah Lintang Gemini, ia berusia 19thn dan harus rela merantau jauh dari negaranya menjadi pahlawan devisa ( TKW ) di United Arab Emirats..
Tak pernah Lintang sangka jika kepergiannya akan menjerat salah satu Sultan yang mendadak mengklaim bahwa dia adalah calon istrinya...
Apakah Lintang mau menjadi istri dari seorang pria yang tidak dia kenal?
Kuy baca dan tinggalkan jejak setelah membaca LIKE.KOMEN.VOTE
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani_aza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MWB. Pesta jilid 2
Perut Lintang sudah merasa kenyang, Lintang melihat ke kanan dan ke kiri merasa heran bukannya tadi dia bersama Omar? namun nampaknya Omar menghilang begitu saja seperti jaelangkung..
Lintang menggidikkan bahunya tidak terlalu memperdulikan keberadaan pria tampan itu, setelah selesai makan Lintang kembali menghampiri madam Baseera yang sedang mengobrol dengan seorang laki-laki.
Namun ketika Lintang akan menghampiri madam nya tiba-tiba ia di tarik oleh seseorang dari arah samping. ''Heeeiii,, man anta?'' Lintang di seret ketempat sepi, lalu di dorong ke dinding dengan tangan di cengkram kuat oleh seorang pria tidak di kenal.
''Hallo habibti ayo temani aku, aku akan bayar berapapun yang kamu mau. '' ucap pria itu terus menghempit Lintang.
Lintang memberontak dan menggeleng, ia merasa takut lalu berteriak sekuat tenaga. ''SAIDNEE.. AHADAN.. SAIDNE. (tolong aku. siapa pun tolong aku).''
Pria itu panik dan membekap mulut Lintang, pria sudah di kabut gairah karna terpengaruh alkohol dan ia ingin penyatuan untuk memuaskan dahaganya..
Saat pria itu ingin menyatukan bibirnya ke leher jenjang milik Lintang, namun seseorang menendangnya dari arah samping.
Bugh..
Heywan (Binat**)
Bugh..
Goby (Bo*oh)
Bugh..
Mawazar (Ke**rat)
Omar memukili pria yang akan melecehkan Lintang dengan bringhas dan ganas, tak lupa makian pun keluar dari mulut Omar.. Baru saja Omar sebentar meninggalkan Lintang untuk mengangkat telpon, sudah ada yang berani melecehkan gadis yang ia sukai..
Semua orang mendengar keributan lalu menghampiri kegaduhan. Alangkah terkejutnya mereka semua melihat Bos mereka memukul seorang pria tanpa ampun! begitu pun salah satu tamu mengenali pria yang sedang di pukuli itu langsung menjerit dan mengampirinya..
''Maafkan suami sayq tuan, tolong jangan pukuli suamiku.. '' ucap sang istri menjerit.
Omar pun berhenti dan menatap pria itu dengan tatapan membunuh '' Dia sudah berani melecehkan seorang gadis!'' teriak Omar..
Sontak semua orang yang ada di sana terkejut mendengarnya..
''Gadis siapa?'' Tanya istri dari pria yang di pukuli Omar.
''Dia. Tunjuk Omar pada Lintang yang masih diam berdiri mematung, Baseera melotot tak percaya bahwa khadiamah nya mendapatkan pelecehkan..
Wanita itu berdiri, dengan perasaan marah di hatinya. ''Mungkin saja dia yang menggoda suamiku tuan, lihatlah dia seperti ****** kecil yang tak berdaya padahal aku yakin pembantu seperti dia selalu menggoda pria supaya menghasilkan uang.'' teriak wanita itu
''KAU BERANI SEKALI MENGATAKAN DIA JAL**NG!'' bentak Omar melotot seakan kedua matanya ingin keluar.
Omar yang masih tersulut kemarah lalu menarik Lintang kedepan wanita itu. ''DIA, DIA YANG KAU SEBUT JAL**G ADALAH CALON ISTRIKU..'' teriak Omar dengan tegas dan membuat semua orang menegang tak percaya saat mendengar sang Presedir sekaligus pemilik perusahaan mereka bekerja memperkenalkan calon istrinya..
Baseera yang mendengarnya ingin pingsan di tempat, bagaimana tidak. Baseera sudah lama bekerja dan mengikuti tuan Omar, namun tidak sekalipun melihat sang atasan bersama wanita dan sekarang Lintang pengasuh anaknya di klaim sebagai calon istrinya..
''What the hell.''
Ingin sekali Baseera pingsan, namun ia sadar tidak akan ada orang yang mau menolongnya. Ia pun hanya memegang pundak temannya dengan sangat kuat agar tidak terjungkal kebelakang. ''Sungguh gila dan tidak bisa di percaya..'' ucap Baseera dalam hati lalu menghampiri Lintang, namun ia urungkan ketika mendapatkan pelototan dari Omar seakan memberinya kode supaya diam di tempat.
Baseera yang mengerti arti tatapan itu langsung mundur seketika dan bersiul membuang muka..
Sedangkan wanita itu gagap dan tidak tau harus berkata apa, ia pun meminta maaf dan pergi dari sana membawa suaminya yang sudah babak belur penuh dengan darah.
Omar yang masih memegang tangan kecil Lintang tidak menyadari jika perkataannya yang mengklaim Lintang sebagai calon istrinya, di dengar oleh anggota keluarganya yang juga ikut hadir di pesta.
Mendengar pengakuan anaknya membuat mama Zulaikha senang bukan kepalang, ingin sekali mama Zulaikha melompat lompat namun ia sadar bahwa masih banyak orang dan bisa bisa pinggangnya retak..
''Omar apakah itu benar, kau akan menikah?'' Tanya Mama Zulaikha dari arah belakang yang mana membuat Omar kaget..
''M_maa.'' Omar tergagap dan memalingkan wajahnya..
''Baba, bisa kau lepaskan tanganku?'' cicit Lintang yang meronta meminta tangannya di lepaskan..
Omar menyadari tangannya masih mengenggam tangan mungil Lintang, ia pun melepaskannya dan menjadi salah tingkah..
''Aalayk 'an tatazawaj fi 'asrae waqt mumkin.(Kalian harus secepatnya menikah!).'' teriak mama Zulaikha sudah memberikan titahnya kepada Omar dan tidak bisa di ganggu gugat.
Omar hanya mengangguk pasrah tapi tidak untuk Lintang. Dengan polosnya ia bertanya.. ''Min yurid alzawaj(Siapa yang mau menikah?''
Mama Zulaikha melihat gadis kecil yang sangat cantik di samping Omar, dan ia yakin bahwa gadis yang akan di persunting anaknya bukan berasal dari negaranya..
Mama Zulaikha menarik nafasnya.'' Lebih baik, dari pada dia tidak menikah sama sekali.'' Gumam mama Zulaikha dalam hati, ''Cepat bawa dia ke kediaman kita, dan kalian akan menikah secepatnya. ''
Sedangkan Baseera masih bingung dengan apa yang terjadi, dia hanya manggut manggut tak mengerti seperti orang bodoh saja saking shocknya ia..
•
•
•
•
•
Omar's residence•
Lintang yang sudah di bawa ke kediaman Omar, ia begitu terperanga melihat betapa mewahnya Qars ini.
''Antarkan dia ke kamarnya. '' Ucap mama Zulaikha kepada khadimah.
Mama Zulaikha menatap Omar dengan intens. ''Apa tidak ada wanita yang lain untuk kau nikahi nak.? Sehingga kau menikahi gadis kecil.? tanya heran mama Zulaikha..
''Apa Amma tidak setuju?'' Tanya Omar sedikit cemas..
''Mama bukannya tidak setuju, namun mama khawatir dengan gadis kecil itu. Lihat badannya begitu kecil dan mungil, apa dia sanggup melayanimu.?
Omar terkekeh saat mendengar penjelasan dari sang mama. '' Aku pun tak tau Ma, Kenapa aku bisa tertarik dengannya. Yang jelas ada sesuatu yang spesial dari nya sehingga aku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya..'' Jelas Omar.
''Kau mencintainya?''
''Omar belum tau apakah ini cinta, atau sebatas suka! yang jelas aku akan menikahinya.''
''Baiklah cari tau dia, bereskan semuanya lalu menikahlah aku ingin segera menggendong cucu.'' ucap mama Zulaikha lalu pergi..
Sementara Omar menaiki anak tangga, ia akan menemui Lintang dan menjelaskan semuanya. Mau tidak mau, Lintang harus menikah dengan nya..
•
•
Sementara Baseera, memarkirkan mobilnya lalu turun dengan perasaan campur aduk di dalam pikirannya. Baseera melangkah masuk kedalam rumah, lalu di sambut oleh kedua anaknya...
''Mama. ''
Baseera memeluk dan mencium anaknya bergantian. ''Kenapa kalian belum tidur hem?''
''Kami sedang menunggu Lintang. When'k hiya (Dimana dia).''
Baseera tak tau harus menjawab apa.." Mmmm____ Lintanggggg Mmmm, dia sedang menginap di rumah temannya sayang, sudah sana tidur di temani Shida yaa.''
''Zhe'n ya maa.(Baik mama)
Baseera melangkah ke arah dapur, dan melihat Rini sedang memasak indomie..
''madha tafeal rini.( Kamu sedang apa rini.?
''Makan indomie madam" jawab Rini.
''la taeud eadatan 'iilaa almanzil mbkran ya madam.? .. 'ayn Lintang? (Tidak biasanya kau pulang cepat madam? mana Lintang).''
''Lintang tak ada, dia sebentar lagi akan menikah.'' jawab Baseera melangkah pergi, meninggalkan Rini yang bingung dengan perkataan sang Madam..
.
...•••••...
...JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALEN LIKE.KOMEN.VOTE JANGAN LUPA YAA ZIYENG.....
tragis sekali nasibmu Indri...
nggilane...