Karena sebuah kesalahan satu malam, Fiona terpaksa harus menikah dengan Tuan Foster seorang CEO perusahaan terkemuka yang telah tidur dengannya. Lebih parahnya lagi pria yang telah menikah dengannya merupakan pria yang sudah memiliki istri.
Lantas bagaimana Fiona menjalani hari-harinya bersama Foster ? Terlebih lagi Fiona harus berhadapan dengan Selena yang merupakan istri pertama Foster !
Akan kah Fiona dan Foster saling mencintai ? Lantas bagaimana dengan Selena yang juga memiliki juga hak sebagai seorang istri ?
Simak ceritanya dalam novel "Istri Kedua Tuan Foster" mohon untuk memberikan dukungan berupa like dan komen sebanyak-banyaknya 🤗♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 RESTU
Jangan tanyakan bagaimana reaksi Dion ketika tahu adiknya itu akan kembali lagi dengan Foster. Tentu saja ia tidak segampang itu Dion mengizinkan adiknya menikah lagi dengan Foster.
Dion hanya takut jika adiknya akan terluka untuk kedua kalinya oleh pria yang sama pula. Sudah berapa kali Fiona membujuk kakaknya untuk merestui mereka menikah lagi. Tapi tetap saja Dion enggan memberikan restunya, padahal kedua orang tua mereka sudah memberikan izin kepercayaan kembali untuk Foster.
“Ya sudah kalau Kakak tidak mau merestui Kami. Aku kan tinggal di rumah Foster saja !” kata Fiona sudah hilang kesabaran menunggu restu yang diberikan oleh Dion namun tak kunjung di berikan.
“Apa Kau bilang ? Kau mau pergi dari rumah ini !” Dion sampai menggelengkan kepalanya, ternyata adiknya benar-benar ingin kembali pada Foster.
“Kakak tidak kasihan pada ku ! Lihat calon keponakan Kakak yang akan segera lahir ke dunia ini, mereka akan melihat dunia tanpa Ayah mereka.” Kata Fiona memasang wajah sedihnya agar Kakaknya luluh padanya.
“Mas, berilah mereka kesempatan. Apa Mas tidak ingat bagaimana dengan hubungan Kita dulu ?” kata Diana dengan lembut.
Fiona tersenyum ternyata Diana mau membantunya untuk membujuk Kakaknya.
Dion masih diam dan tak bergeming seperti batu sangat keras untuk dihancurkan egonya. Semuanya ia lakukan hanya karena ia tak ingin adiknya terluka lagi.
Tak lama Foster datang dengan mambawa sebuah map hitam ditangannya.
“Apa ini ?” Dion diam saja ketika Foster menyodorkan map tersebut padanya.
“Bukalah, tapi tolong restui kami untuk menikah ulang.” Kata Foster penuh harap.
Dion kemudian membuka map tersebut, matanya terbelalak sempurna ketika membaca isi di dalam map tersebut.
“Kau gila ?” kata Dion merasa tak percaya dengan apa yang sudah ia baca.
“Aku berusaha keras untuk mendapatkan lahan itu, dan Aku memberikannya padamu agar Kau mau merestui Kami !” kata Foster
Foster bahkan rela tidak tidur dan mengeluarkan semua usahanya untuk mendapatkan sebuah lahan yang Dion kehendaki. Ia mendapatkan bocoran dari asisten Dion, jika Dion sudah berulang kali gagal ingin memiliki lahan yang ia maksudkan untuk membangun sebuah resort di sana, namun pemilik lahan tidak pernah mau menjualnya.
Jangan tanyakan berapa banyak uang yang sudah Foster keluarkan, namun semua itu bagi Foster tidak ada arti baginya. Sebab yang terpenting Dion mau merestuinya bersama Fiona.
“Kau ingin menyogok ku !” kata Dion tak suka dengan cara Foster.
“Ya sudah kalau tidak mau, sini kembalikan !” Foster ingin merebut map itu kembali, namun Dion mengangkatnya lebih tinggi agar tidak tergapai oleh Foster.
Tentu saja Dion tidak akan memberikannya lagi pada Foster. Sebab baik dirinya pun sudah berusaha untuk membeli lahan tersebut, namun Dion tak berhasil untuk mendapatkannya.
“Aku bahkan harus rela bekerja di kebun Pak Tua itu selama satu minggu, dan makan nasi jagung agar dia mau menjual tanahnya !” kata Foster begitu jujur menceritakan apa yang ia alami demi bisa membeli tanah tersebut.
Dion tertawa, ia tak menyangka Foster sampai melakukan hal tersebut.
“Belum lagi Aku harus mengurus anak bebek kesayangannya ! Astaga !” Foster mengusap wajahnya ketika teringat akan hal tersebut. Dan Dion pun sampai melongo mendengarnya.
“Lihat Kak, Foster sampai jadi tumbal karena ingin menyenangkan Kakak !” kata Fiona tak terima suaminya yang tampan itu harus bekerja kasar seperti itu.
“Pokoknya Kakak harus merestui Kami !” kata Fiona lagi.
Dion kemudian berdiri dari duduknya, kemudian ia menatap Foster dan Fiona secara bergantian dimana keduanya saling memeluk satu sama lain. Tentu saja Dion menjadi risih melihatnya, sebab keduanya sudah seperti perangko, sangat sulit untuk dipisahkan.
“Tolong jangan pisahkan kami !” kata Foster
“Jangan pergi dariku, Aku tak bisa tanpa mu !” kata Fiona yang membuat Dion semakin jengkel melihatnya.
“Ah…ya sudah ! Besok kalian menikah !” kata Dion dengan tegas. Yang membuat Fiona dan Foster saling pandang dan kemudian tersenyum lebar.
...****************...