Om Duda,Jodoh Pilihan Mama.

*

*

*

*

Sementara itu,disalah satu apartemen mewah di kota ini,tepatnya dilantai 20.disalah satu unitnya,tampak terjadi kekacauan,penghuninya yang ternyata adalah Gracia kimora,tampak mengamuk.

Dia melempar semua barang yang ada di dalam apartemen.semenjak keluar dari kantor Arsen dengan memendam amarah karena penghinaan yang dilontarkan oleh mantan suami nya itu.

Tadinya dia begitu percaya diri akan bisa mendapatkan pria dipenghujung usia kepala tiga itu.mengingay bagaimana dulu Arsen yang begitu mencintainya.

Apapun permintaan Gracia pasti akan dikabulkannya,tanpa banyak bicara dan protes.

ternyata pria itu telah banyak berubah.

sudah tak ada lagi cinta yang tersisa untuk ku,bahkan dia tidak mau memandangku sama sekali, seakan-akan dia begitu jijik,mungkin di matanya aku hanya sampah yang tak oantas untuk dilihat.

Gracia bermonolog dalam hati,wanita itu terduduk dengan menekuk kedua lututnya.terisak tanpa sadar.

Menyesali kebodohannya dulu,yang dibutakan oleh nafsu, padahal Arsen begitu mencintainya,pria itu masih mau menerimanya meskipun sudah tau kalau dirinya saat itu sudah pernah ternoda.

Aku memang bodoh,maafkan aku Arsen,tolong kembalilah padaku.aku ternyata masih sangat mencintaimu sayang..

Biar bagaimanapun,Arsen harus jadi milikku lagi,apapun caranya.aku harus cari tau,apa benar dia akan menikah,dan seperti apa calon istrinya.

Gracia kemudian berdiri,mencari tasnya yang tadi dilempar entah kemana.teryata tas jinjing warna merah itu tergeletak,didepan pintu kamar .

Bergegas Gracia mengambilkannya,kemudian tangan kanannya menyusup ke dalam,mencari benda pipih yang pintar itu.

Setelah ketemu, wanita itu menggeser layar,lalu menekan sederet angka.dia berjalan mondar mandir,menunggu panggilannya di jawab.

Gracia menempelkan ponselnya di antara telinga dan dagunya.tak lama panggilannya di jawab.

"Hallo...."

(ada yang bisa saya bantu boss)

jawaban dari lawan bicara Gracia,sepertinya seorang pria,dengan suara yang berat dan datar.

"Aku ingin kamu mencari informasi tentang seseorang,kamu cari tau apa benar dia akan menikah.foto dan alamatnya akan aku kirim lewat pesan..."ucap Gracia,sambil sesekali menggigit jarinya dengan gelisah.

(Siap boss,jangan lupa,untuk DP,lima puluh persen di transfer di muka)ucap si pria di seberang.

"Jangan khawatir,aku akan beri bonus,bila kamu bisa menyelesaikan tugasmu dengan baik..."

(Tentu saja boss,kurang dari dua puluh empat jam,data orang itu beserta orang terdekatnya,akan sampai di tangan boss)

"Ok kalau begitu,kirim nomer rekeningmu,aku akan segera transfer..."Gracia menutup panggilan,tanpa menunggu jawaban lagi dari pria yang di telponnya.

Wanita itu tersenyum licik,kamu akan bertekuk lutut lagi di hadapanku,Arsen.aku pastikan kamu akan menyesal,telah menghinaku.

*

*

*

"Aya....."Mila menepuk pundak Ayana,saat pelajaran ke tiga telah usai.para penghuni kelas yang lain sudah berhamburan keluar,saat itu memang waktunya istirahat.

para siswa memilih keluar kelas,untuk sekedar melepas penat di kantin,atau hanya mengobrol di taman sekolah.

Ayana menoleh,lalu tersenyum kecil.dia sedang membereskan buku dan alat tulis,untuk disimpan di tasnya,setelah semua masuk ke tas,Ayana menyusupkan tas ranselnya di laci mejanya.

"Apa mil....?"Dahi Ayana berkerut,dia beranjak dari duduknya,kemudian berjalan keluar kelas, dengan Mila yang mengekorinya.

"Kata Marco,kamu mo nikah ya..?"tanya gadis berpostur tubuh lumayan subur itu,dengan raut penasaran.

Ayana berdecak sebal,kemudian menempelkan telunjuknya dibibir, memberi isyarat jangan terlalu heboh."Marco,dasar ember....."

"Eh,,aku kan temen kamu Ay,emang aku nggak boleh tau gitu ..?"Mila mendelik kesal,dia menghentikan langkan,dan bertolak pinggang memandang Ayana.

"waduuh,,bukannya gitu mil,aku juga ada niat ngasih tau kamu,tapi nggak sekarang...."Ayana membela diri,kemudian di bergegas meninggalkan gadis yang sedang merajuk itu.

Saat ini ada hal yang lebih penting daripada harus membujuk Mila,yaitu mengisi perutnya .Dia melupakan sarapan pagi ini, gara-gara terlambat bangun.

Seandainya dia tidak larut membaca novel online disalah satu aplikasi ponselnya,tak mungkin sampai kesiangan bangun.

Sampai Mama Mira mongomel tak henti-henti.

Ayana memasuki kantin sekolah,yang terletak disudut sekolah,suasananya cukup ramai,di sekolah ini memang ada dua kantin,jadi para siswa tak harus berjubel di satu kantin saja.

Ayana menerobos antrian untuk memesan menu dan minumnya.

"Mbak Tini,aku pesan soto daging sama es jeruk ya..."ucap Ayana setelah sampai di depan etalase kantin.

"Ok siapa mbak Aya...."Mbak Tini mengacungkan jempolnya.Ayana salah satu pelanggan tetap kantin ini,hingga pemiliknya sudah hapal dengan nya.

Ayana memilih tempat dipojokan yang masih kosong,beberapa menit kemudian Mila menyusul duduk di depannya.

"Kok ninggalin aku sih...."protes Mila dengan bibir cemberut.Ayana hanya terkekeh.

"Aku laper Mil,tadi nggak sempat sarapan..."jawab Ayana.

"Begadang lagi,baca novel lagi.."cerosos Mila,dia hapal kebiasaan sahabatnya itu,sangat suka sekali membaca.

Apalagi sekarang sudah ada aplikasi novel online diponsel,tidak perlu susah berburu novel ditoko buku.

Tak lama mbak Tini pelayan kantin menghampiri,membawa nampan yang berisi pesanan kedua sahabat itu.

Mangkok yang berisi soto yang masih panas disodorkan di meja depan Ayana,menyusul es jeruk yang terlihat sangat segar,dengan bongkahan es batu di dalamnya.

Untuk mila mbak Tini mengangsurkan semangkok bakso dan segelas es teh.

"Makasih mbak Tini..."ucap Ayana sumringah,dia segera mengaduk sotonya,setelah menambah sedikit kecap,perasan jeruk nipis dan jangan lupakan beberapa sendok sambal.

Begitu pula Mila,akhirnya keduanya segera menyantap pesanan mereka tanpa banyak bicara.

"Ay...emang bener,yang di bilang Marco ..?"tanya Mila,setelah memasukkan suapan terakhir baksonya ke dalam mulutnya.

Ayana tak langsung menjawab,dia masih menyeruput es jeruknya."Kayaknya sih iya .."jawab Ayana,setelah isi dari gelas berpindah ke perutnya.

"Wow.....siapa Ay ..."Mila tampak antusias."bukannya kamu jomblo ya..."ledeknya kemudian.

Ayana menyentil dahi Mila dengan sebal,"memang kalo jomblo aneh ya tau-tau bisa nikah ..."

"Ya aneh aja Ay,siapa dia....?"Mila tampak penasaran.

"Yang pernah jemput aku kemarin Mil..."

"Oh, tapi aku belum sempat melihat wajahnya Ay,ganteng nggak ...?"Mila menaik turunkan alisnya,"pantes kamu nolak Marco..."

"Ganteng itu relatif Mil,tergantung sudut pandang yang melihat.kalo menurutku si ganteng pake banget...hahaahha...."Ayana tertawa terbahak,hingga membuat pengunjung kantin lainnya menolehnya dengan sinis..

Ayana menutup mulutnya malu,kemudian menyeret Mila,mengajaknya ke kasir untuk membayar,dan setelah itu keluar dari kantin.diiringi tatapan sinis cewek-cewek yang ada dikantin.

Yah, gara-gara Ayana terlalu dekat dengan Marco,yang di klaim salah satu cowok tampan dan terpopuler di SMU ini,gadis itu jadi kena imbasnya,dimusuhi para fans fanatik Marco,baik itu adik kelas ataupun yang satu kelas dengannya.

Mereka tidak tau saja,kalau Ayana sudah menolak cowok idaman mereka mentah-mentah.

*

*

*

Jangan lupa,like,love rate dan komen ya...

Terima kasih...

*

*

*