kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Naya memutuskan untuk membiarkan ponselnya terus mati, untuk sementara waktu ia ingin menenangkan dirinya tanpa ada yang mengganggu.
Naya mengambil handuk dan pakaian lengapnya, lalu pergi ke kamar mandi yang ada di belakang rumah.
Setengah jam kemudian, tubuh Naya sudah bersih dan wangi ia juga telah berganti pakaiannya. Kini ia duduk di ruang tamu menonton acara televisi sambil menunggu Eyang Nur yang masih mebereskan padi yang sudah kering. Bukanya Naya tidak mau membantu, tapi bau gabah kering ternyata membuatnya mual.
"Nay, Eyang mau ke rumah Pak Rw, kamu mau disini atau ikut?" tanya Eyang tiba-tiba dari arah belakang.
"Lama gak EyANG kesanya?emang Eyang ada perlu apa kesana?" tanya balik Naya.
"Eyang mau bantu-bantu BU Rw, kan besok anaknya mau hajat mitoni.( Tujuh bulanan)"
"Owh , iikut aja Eyang. Naya takut sendirian di rumah."
"Ya sudah ayo bersiap."
Naya dan Eyang NUr akhirnya pergi ke rumah Pak Rw yang rumahnya sedikit jauh dari tempat mereka.
Begitu sampai mereka sudah di sambut oleh sang tuan rumah.
"Eyang Nur, apa ini Kanaya?"tanya Bu Tjondro istri dar Pak Tjondro ketu Rw yang sedang mempunyai hajat itu.
"Ia Bu, ini cucu saya Kanaya." jawab Eyang Nur dengan sopan maklum keluarga Pak Rw termasuk orang yang terpandang disana, dan banyak dihormati warga sekitar.
"Owalah sudah besar ya, Ibu ingat dulu kamu dibawa kesini sama Eyang mu Ndu, Kegiatanmu apa sekarang Nay? udah Kerja?" tanya Bu RW lagi.
"Saya belum sempat cari kerja Bu, karena kesibukan saya yang masih kuliah." Jawa Naya dengan sopan, ia pun sangat mengenal wanita yang ada dihadapannya ini.
"Wah...Hebat, kuliah dimana, sekarang lagi libur?"
"Saya kuliah di Bandung Bu, lebih tepatnya saya izin dulu untuk tidak kuliah karena
sudah sangat rindu sama Eyang." Jawab Naya,sedikit berbohong.Karena dirinya sama sekali tidak minta izin pada pihak kampus. Mereka pun pasti saat ini sedang bertanya-tanya kenapa dirinya absen dari tempatnya belajar.
"jauh juga ya nduk, Kenapa gak sama Bagas aja kuliahnya disni, biar sambil rawat Eyang Nur, kasihan dia sendirian lho Nay." usul Bu Rt, seketika Naya menatap wanita tua adik dari neneknya itu, betul apa yang dikatakan Bu Rw, Eyang Nur sudah sebatang kara, rasanya tidak etis jika ia meninggalkan wanita tua itu dan kembali ke bandung. lagipula dirinya juga sama-sam sebatang kara.
Kanaya hidup di kota dan bersekolah disana semua karena kebaikan orang tua
angkatnya yaitu Pak Arif dan Bu Ningsih. Karena kemurahan hati merekalah Naya bisa menyelesaikan sekolahnya dan masuk perguruan tinggi yang terbilang bagus.
****
Sudah hampir dua bulan Kanaya menghilang dari hidp Bumi, nomornya sama sekali tidak bisa dihubungi, Bumi sangat frustasi dan menyesal. Kenapa Kanaya tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan semua.
Di ruang kerjanya, semua berkas yang di berikan sekretarisnya, ia biarkan menumpuk,Entah...Bumi sangat tidak mood untuk bekerja, terlebih belakangan ini ia mngelamai mual dan muntah yang rutin. Bahkan ia tidak tahan dengan segala macam bau, terkecuali bau Jeruk.Oleh sebab itu ia minta pada clening servis untuk mengganti pengharum ruangannya menjadi aroma jeruk, an Harus ada buah jeruk juga disana.
Semua anak buahnya menjadi heran dengan prilaku atasanya ini, karena ini tidak seperti biasanya.Seperti saat ini,Jam makan siang , semua karyawan sedang makan di kantin kantor, Bumi yang merasakan sangat mual dan pusing, mencoba mencari juice jeruk di kantin, karena kebetulan di ruanganya kehabisan buah itu. Suasana kantin sedang sangat ramai, Bumi bahkan sampai harus menggunakan Masker ,untuk menutup hidungnya agar tidak mencium bau tubuh para bawahannya.
"Ehhh lihat tu Pak Bumi, kaya orang yang lagi ngidam aja, mua terus tiap hari dan gak tahan mencium bau." ucap salah satu staf yang berada di bawah pengawasan
Bumi.
Pria itu tetap fokus antri, namun telinganya tetap mendengarkan.
"Hus kalau ngomong yang bener, mana ada laki-laki ngidam,yang ada juga perempuan." ucap Sekretaris Bumi yang memang ikut nimbrung bersama karyawan lain disana.
"Kamu belum tahu ya, bisa aja tau laki laki yang ngidam, itu artinya si laki-laki itu sangat cemas sam wanitanya yang lagi hamil.Dulu aku gitu ko waktu haamil,suamiku yang ngidam, bayangin sampai tiga bulan dia mual muntah tiap hari. Kasihan juga sich, Memang dia sangat cinta sama aku." ucap karyawan ltu lagi.
bisik-bisik itu sangat terdengar oleh Bumi, ia menjadi bertanya-tanya pakah benar yang di bilang bawahanya itu jika dia sangat mencintai pasangannya.Berarti ia sangat mencintai Kanaya,karena wanita itu sedang mengandung benihnya.