NovelToon NovelToon
Aku Anakmu

Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jordi Vandanu

tentang seorang anak yang lahir dari seorang ibu, yang ditinggalkan oleh sang suaminya sejak dari dalam kandungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jordi Vandanu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Kabar Dian?

"pak besok saya boleh izin sehari? " tanya Dian pada Putra.

Putra tanpa banyak tanya Putra mengangguk, selama hampir 4 bulan kerja disini, Dian gak pernah izin sekalipun.

"boleh, nanti bilang mbak Jel ya, biar untuk besok kerjaan kamu mbak Jel yang handle. " pinta Putra. Dian mengangguk, lalu permisi. Putra memperhatikan raut wajah Dian, yang tidak seperti biasanya, ada sendu dimata indah itu. Agak pendiam juga, meski selama ini Dian juga bukan seorang yang cerewet.

"permisi mbak Jel. "

"eh Dian, masuk dek. " balas Jelita dihentikannya ketikan di laptop, adab yang harus ditiru dan diterapkan di kantor ini.

"Dian ganggu mbak? "

"loh, nggak dong, kenapa kenapa?? " tanya Jelita balik.

"Dian besok mau izin sehari, terus mau minta bantu mbak Jel buat sehati besok bisa? " jawab Dian. Jelita diam sejenak, dia juga merasakan perubahan sikap Dian akhir akhir ini.

"bisa dong, nanti mbak Jel bantu ya, tapi lusa Dian masuk? "

"Insya Allah masuk mbak, terimakasih banyak ya mbak. " kata Dian.

"sama sama Yan. "

Dian permisi, lalu menuju pintu.

"Dian." sapa Jelita, Dian bergegas balik badan.

"ya mbak? "

"ada masalah? Mmm kalau mbak boleh tahu? "

Dian menggeleng cepat.

"nggak mbak, gak ada masalah apapun, hanya mau datang bulan mungkin, hehe. " Dian berusaha tertawa. Jelita maklum.

"istirahatlah ya, kamu agak pucat juga. "

Dian mengangguk.

"terimakasih mbakku. "

Dian melayangkan kiss jauh, Jelita terkekeh.

Dan Dian kembali ke ruangan dengan perasaan sedikit lega. Besok dia akan pergi ke suatu tempat. Dian menyiapkan berkas berkas yang diperlukannya untuk urusan itu.

"Ya Allah, mohon petunjukmu, Dian belum bisa menerima, kalau benar beliau adalah ayahku, bukan dendam, tapi perasaan terluka ini masih begitu terasa, maafkan hamba Ya Allah, insanMU yang penuh dosa ini belum sanggup untuk itu. " gumam Dian. Beberapa hari ini perasaannya gak enak.

Dian merasa kalau Yudistira dan Dika seperti sudah mulai menyelidikinya. Emang tak bisa di pungkiri, bahkan Dian pun mengakui kentaranya kemiripan mereka.

Dan malam itu Dian tidur dalam keadaan galau. Selepas salat Subuh, Dian mencuci pakaiannya, ketika mesin cuci sedang bekerja, Dian membuat sarapan.

Tepat jam 8 pagi, Dian sudah berdiri di depan pagar, menunggu taksi online yang sudah dipesannya.

"sesuai titik pengantaran ya mbak Dian? Kantor imigrasi? " tanya driver ramah.

"iya pak. " jawab Dian.

Sepanjang jalan jantung Dian berdebar tak karuan.

"mau urus paspor ya mbak? "

Nampaknya bapak sopir itu suka mengobrol.

"iya pak. "

"mau kemana mbak? "

"hehe, dibikin saja dulu pak, siapa tahu ada rezekinya umroh atau jalan jalan keluar negeri, kan tinggal berangkat aja. " jawab Dian tertawa kecil

"Aamiin, iya ya mbak semoga ada aja rezekinya. "

"baru keluar ya pak? sudah sarapan? " tanya Dian.

"belum mbak, baru keluar banget, buru buru, takut mbak cancel nanti, hehe. " jawab pak sopir ramah.

"kita sarapan dulu yuk pak, saya juga belum, lapar saya. " ajak Manda.

"mbak saja ya, biar saya tunggu saja di mobil " tolak sopir halus.

"saya gak jadi deh kalau bapak gak makan, padahal saya lapar juga lo. " kata Dian sedikit memelas.

"eh, iya mbak, mari kita sarapan, lontong sayur atau bubur ayam? " dengan cepat pak sopir mengiyakan.

"terserah bapak saja. "

Pak sopir membelokkan mobil ke sebuah warung sarapan lengkap. Pak sopir dan Dian pun masuk ke dalam, memilih menu yang mereka mau, cukup lengkap jualan warung ini, nasi goreng, sate, bubur ayam, lontong sayur. Lengkaplah!

Setelah sarapan mereka segera berlalu ke tujuan.

"terimakasih ya pak, ini ongkosnya saya hanya ada cash. " Dian menyodorkan 2 lembar uang seratus ribuan.

"mbak banyak amat, saya sudah ditraktir sarapan juga tadi, selembar saja mbak. " tolak pak sopir.

Dian menggeleng.

"rezeki bapak. "

"Alhamdulillah, terimakasih ya mbak, semoga rezekinya berlimpah. "

"aamiin, sama sama pak, saya masuk dulu. "

Pak sopir menangkupkan kedua telapak tangan di dada. Dian masuk ke dalam ruangan, mengambil nomer antrian, dan duduk bergabung dengan yang lain. Meski datang sudah pagi menurut Dian, tapi yang antri sudah membludak, Dian mendapatkan nomer antrian 52, untung banyak pos yang melayani, jadi mungkin akan cepat. Kemaren Diandra sudah mengisi formulir pembuatan lewat online, jadi sekarang hanya pemeriksaan data, foto serta sidik jari segala macam.

Dan Dian diminta untuk datang 3 hari lagi. Dian berniat jalan jalan ke mall dulu. Dia mau membeli beberapa keperluan, bukan mau gaya gayaan, tapi Dian pengen saja memanjakan diri sendiri sebentar.

Menyusuri mall sambil memperhatikan toko toko yang menjual berbagai macam pakaian, branded tentunya. Dian belum berniat membeli. Dan entah kenapa, kakinya membawa ke sebuah toko tekstil, yang menjual bahan bahan pakaian.

Dian membeli bahan katun, dia berencana membuatkan Jelita dan Kinan piyama tidur. Untung harga bahan disini tak jauh beda dengan harga toko diluar sana, jadi Dian membeli lengkap lengkap semuanya.

Dengan senyum merekah Dian turun dari taksi online. Menyapa pak satpam dengan ramah, menyerahkan sekotak martabak dan segelas kopi.

"terimakasih mbak. " kata pak satpam itu ramah. Tak lupa juga Dian menyapa tetangga yang kebetulan berdiri di depan rumah.

Dian membaringkan badannya, tapi segera beranjak, untuk melaksanakan salat Ashar. Dengan masih mengenakan mukena, Dian memeluk foto sang ibu.

"bu, doakan Dian selalu ya, semoga sukses dimanapun Dian berada. " ucap Dian, mengelus lembut wajah sang ibu di foto.

Esok harinya, seperti biasa. Dian bangun Subuh, setelah melaksanakan kewajibannya, Dian mulai menyiapkan sarapan, dan menyiapkan bekalnya juga. Dian ingin makan dalam ruangannya saja, dia tahu kalau Dika sudah balik ke Indonesia, dan tentu akan masuk kantor kembali. Entah mengapa, nalurinya ingin menghindari pertemuan dengan bosnya itu.

Dian memasukkan ayam bakar madu sebanyak 2 potong, irisan ketimun, tak lupa sambal matahnya. Lalu nasi. Beres! Dian pun bersiap untuk ke kantor.

Tak lama Dian keluar rumah, Jelita juga sampai di depan gerbang.

"ayo berangkat! " seru Jelita. Dian tertawa. Bergegas naik. Jelita tak melihat kotak bekal Dian, karena pakai ransel, dan emang begitu sehari hari.

"gimana kemaren? Lancar urusannya? " tanya Jelita, meski dia tak tahu urusan Dian.

"Alhamdulillah lancar mbak. "

"syukurlah, hari ini mungkin pak Dika masuk, siapin saja laporan buat beliau ya, meski sudah selalu setor ke pak Putra. "

"siap mbak! " Dian meletakkan telapak tangan di dahi bersikap hormat. Mereka tertawa bareng.

Diandra langsung masuk ke ruangannya, memulai bekerja dengan doa, meski ada rasa yang sedang berkecamuk di hatinya.

Tak terasa waktu makan siang tiba, tapi Dian memilih untuk salat terlebih dahulu, dalam ruangan saja. Setelah itu, baru dia membuka bekal makan siangnya.

"Bismilah."

Dian menyuap pelan dan menikmati.

Di pantry.

"loh Dian mana mbak Jel? " tanya Putra, tak melihat Dian. Jelita mengedar pandangan.

"belum datang kali pak, atau salat dulu. " jawab Jelita, lalu mengangguk pada Dika. Dika membalas juga dengan anggukan.

"ooo." jawab Putra.

Tapi sampai jam istirahat selesai, Dian tak muncul. Dika jadi penasaran juga. Putra dan yang lain bergegas kembali ke ruangan. Ada banyak laporan yang akan disetor pada Dika.

Dika menuju ke ruangan Dian, diikuti oleh dua orang yang baru saja datang.

Tok!

Tok!

Meski seorang bos, Dika tetap harus mengetuk pintu kalau mau masuk ruangan siapapun.

"masuk mbak Jel. " jawab Dian, mengira itu Jelita.

Pintu terbuka, Dian menoleh cepat. Dan terpana. Dipintu muncul Melati, Dika dan Yudistira.

"maaf pak, bu. " Dian langsung berdiri.

Melati tersenyum ramah.

"apa kabar Dian? "

Sapa Melati.

1
Nora♡~
Aa.... haaah... rasakan Dewi... Teringin sangat mau jadi orang kaya baru... memang tak sedar diri... kali ini kalian salah lawan.... orang yang kalian hadapi sekarang.. seorang sultan... gitu... lanjut....
Nora♡~
Ini macam👏👏👏👏terbaik lah Zeni... jangan lemah dan takut lagi... lanjut kan aja... agar Wanto di penjara... lanjut...
Nora♡~
Syukurlah... akhirnya Wanto dan para preman di tangkap polis atas bantuan Dika dan putera... masalah penangkapan Wanto heboh satu kampung termasuklah Dewi serakah... tepi tunggu dulu... hairan ya kenapa hidup Zana dan kakaknya Zeni menderita sedang kan yang anak lain di manja dan di sayang🤔🤔mungkinkah zana dan Zeni bukan anak kandungnya Dewi cuma keponakan... mungkin Zana dan Zeni anak kakaknya Dewi atau suaminya 🤔🤔mungkin ibunya Zana dan Zeni dah wafat dan Ayah mereka tidak punya khabar semenjak Kepergian isterinya🤔🤔semoga sesuai dengan bab2 seterusnya... lanjut..
Jordi Vandanu: nanti kita ceritakan ya kakak..
terimakasih sudah selalu mampir kakak.. 😘
total 1 replies
Rania Venus Aurora
semangat !!! /Determined/
Jordi Vandanu: okee... terimakasih yaa..
total 1 replies
Nora♡~
Ya.. Tuhan... kasihannya Zeni kakaknya Zana mangsa KDRT... Oleh Suaminya... Nahas... dikau Yanto 😡😡kejap lagi masuk penjara... Semoga Zenie di bawa pergi Zana ke tempat jauh... bersama anaknya... lanjut.,.
Jordi Vandanu: oke kakak.. kita lanjutkan.
total 1 replies
Nora♡~
lanjut ke bab2 seterusnya
Jordi Vandanu
terimakasih sudah mampir ya kakak, semoga harinya menyenangkan.. 😘😘
Nora♡~
Waaaaaww... hebat Babang Dika... terus tembak hati Zana... selesai Adiknya Dian nikah... terus lamar Zana... tiada romantis2 lagi to the point... semoga berjaya lamarannya Babang Dika tanpa halangan... tak payah pacar-pacaran... terus lamar dan Nikah gitu... lanjut...
Galuh Setya
thor yh serung up nya ya... bagus ceritanya loh
Jordi Vandanu: okee kakak.. siap!!
total 1 replies
Nora♡~
Ya... Allah.... 2 batang nisan... kepunyaan sang Ibu tercinta dan Sang Nenek tersayang menyambut kedatangan Dian, dan keluarga... doa dan restu ibunda sentiasa menaungi mu Dian... walaupun Nun di atas Sana 🤲👼🌹🌹semoga pernikahan mu lancar dan tiada pengganggu2 alias ulat bulu mengganggu Rumahtangga mu Dian❤Putera.... Kasihan jua... Jeni... tepi Cinta tak boleh di paksa.... move on.... satu jer... seranan muhasabha diri... perbaiki diri InsyaAllah pasti ada para Jejaka tampan dan baik menerima mu apa ada nya.... lanjut...
Nora♡~
kes Yudi... bukan gitu ya.... bukan dia selingkuh dengan Almarhumah Mamanya Dian... benar tak ya Thor... situasinya berbeza... lanjut...
Nora♡~
Siska Dan Ranti memang si mulut murai... suka cerita hal orang tanpa sedar... akan kekurangan diri.... suami kena ambil wanita lain baru tau... suka sangat jaga tepi kain orang... kan bagus... gitu biar mereka jara... kalau laki pilih wanita yang baik... lanjut...
Nora♡~
Astagafirullah.... Mulut jeni nie... keterlaluan.... kalau tidak tahu perkara yang sebenar jangan buat2 cerita yang bukan2... ini lah perkara yang menyebabkan Dian dendam Dan sedih atas tindakan Ayahnya Dian dulu meninggalkan isteri ke Dian nya tanpa berita akibatnya pelbagai tuduhan Dan fitnah serta tomahan yang Di limparkan pada Almarhuma mama Dian... hingga dia wafat... dan Dian Dian cap anak haram walhal Ibunya Dian Di nikahi dengan Sah... ini lah penyesalan yang teramat dalam oleh Papanya Dian... Dan Nyonya Melati.... lanjut...
Nora♡~
Ambooooiii..!!! Jeni 😡😡Mau lawan tauki nampaknya.... dengan tidak tahu malu... dan tak sedar diri mencaci Dian... agak2nya ketarak mata nampaknya... tidak tahu menilai.... Dian, Abang kandung dan papa nya satu Adunan... walau variasi lain laki2 dan wanita... tak payah... Tes DNA orang pasti tau.... gitu lanjut...
Nora♡~
lanjut ke bab2 seterusnya...
Nora♡~
Astagafirullah... Sifat iri, dengki... dah mendarah daging pada Diva dan Deva... gitu lah perangai anak- beranak yang sombong, dari dulu tidak mahu orang lain lebih dari keluarga siluman rubah... Semoga Cica tidak setuju dan tidak menuruti kehendak dua beranak itu... biar Cica buat alasan... katakan jer... Cica dan Dian ada tugas tempat lain... gitu... lanjut..
Nora♡~
Amboooiii... Chandra... tak sedar diri... baru ngaku2 Dian saudara...setelah tahu kebenaran bahawa Dian bapa nya orang kaya Walhal tika saat dulu... Dian... di hina... di halau tanpa simpati... tanpa perasaan
Jordi Vandanu: Terimakasih sudah selalu mampir kakak.. 😘
total 1 replies
Nora♡~
Hish... hish... Leni dan Diva nie... memang... hati busuk.... serakah dan Iri... akan kelebihan orang lain... asyik2 katakan Dian anak haram...anak yang tak benar 😡😡mau... di bubuh cabai setan agaknya mulut... tu... doa2 lah karma menghukum mereka... lanjut...
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mampir ya kakak.
total 1 replies
Nora♡~
Alhamdulillah... Akhirnya... Dian boleh menerima keluarga nya...secara perlahan-lahan.... lanjut...
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mampir kakak/Smile/
total 1 replies
Rhu-dhiee
bagus
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mamoir..
🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!