NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

“Kau seharusnya mengerti, Putri Yuki sudah diangkat menjadi anggota kerajaan. Tapi Kau masih nekat menggodanya. Nyalimu sungguh besar Bangsawan”

Bangsawan Pedro merasakan ancaman pada suara Pangeran Riana, Dia langsung meminta maaf dan mengundurkan diri dengan cepat.

Setelah kepergian Bangsawan Peldro, Tinggal Mereka berdua di lorong sekolah. Yuki menundukkan kepala. Tidak berani menatap Pangeran Riana. Pangeran Riana tidak mengatakan apapun selama beberapa menit sampai Yuki merasakan sentakan tangan Pangeran Riana, membuat Yuki mundur ke belakang dan punggungnya menabrak tembok dengan kuat. Kedua tangan Pangeran Riana direntangkan ke depan dan mengurung Yuki. Membuat Yuki tidak berkutik.

“Darimana saja Kau ?” Tanya Pangeran Riana dingin.

“Aku…” Yuki tampak kebinggungan.

“Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak mengabaikan perintahku. Tapi Kenapa Kau masih melanggarnya. Jangan terus menguji kesabaranku Yuki”

Pangeram Riana menatap Yuki tajam. Menuntut jawaban. Yuki menundukkan kepala lebih dalam, tidak berani menatap mata Pangeran Riana.

“Aku hanya bersembunyi sebentar di gedung sekolah untuk menenangkan diri” cicit Yuki lirih.

Pangeran Riana mencekal rahang Yuki. Memaksa Yuki untuk mendongak dan melihat kearahnya. Yuki berusaha mati-matian melepaskan cengkraman Pangeran Riana, Namun gagal. Tenaga Pangeran Riana jauh lebih besar daripadanya. Dia sangat ketakutan. Seluruh tubuhnya bergetar.

“Apa Kau menemui Dalto ?” Tuduh Pangeran Riana langsung. Yuki menggelengkan kepala panik.

“Aku tidak bertemu dengannya” Kata Yuki bersungguh-sungguh. Yuki sangat bersyukur, keputusannya untuk tidak menemui Bangsawan Dalto adalah tepat. Dia tidak tahu apa yang terjadi jika tadi Yuki nekat menemui Bangsawan Dalto dan Pangeran Riana mengetahuinya.

Selain itu, Yuki tidak menyangka, Pangeran Riana akan semarah ini padanya.

“Kalian berdua menghilang dalam waktu yang bersamaan, apa itu bisa disebut kebetulan ?” Tuntut Pangeran Riana lagi masih tidak puas dengan jawaban yang diberikan Yuki.

“Aku tidak berbohong. Aku sama sekali tidak bersamanya”

Pangeran Riana menatap Yuki, mencari tanda-tanda kebohongan yang berusaha disembunyikan Yuki. Tapi Dia tidak dapat menemukannya,

“Lepaskan Aku” Yuki mencoba mendorong Pangeran Riana menjauh.

“Aku belum selesai berbicara denganmu” potong Pangeran Riana tidak mau kalah. Dia kembali mendorong Yuki hingga menempel ke tembok dibelakangnya tanpa melepaskan cengkraman tangannya di rahang Yuki. Aroma nafas Pangeran Riana terasa di pipi Yuki, membuat Yuki semakin ketakutan.

“Kau membuatku takut” bisik Yuki kelu.

Pangeran Riana tersenyum dingin. “Kau takut padaku tapi Kau masih nekat membantah ucapanku ?. Baiklah, Aku sangat senang jika ada yang membantah ucapanku, terutama olehmu Yuki. Dengan begitu Aku punya alasan untuk menjalankan hukumanku”

“Aku minta maaf Pangeran, Aku hanya bersembunyi dan tidak menemui Bangsawan Dalto” ujar Yuki memohon. “Tolong jangan….mmmpphh”

Pangeran Riana sudah mencium Yuki kuat. Yuki berusaha melepaskan diri. Mereka sedang berada di lorong sekolah. Bisa jadi ada orang yang lewat dan melihat Mereka. Yuki tidak ingin hal itu sampai terjadi. Akan ada banyak gosip yang beredar dan Yuki tidak ingin menambah bebannya dengan hal-hal seperti itu.

Tapi Pangeran Riana tidak berniat melepaskan Yuki. Sepertinya Pangeran Riana tidak perduli Mereka saat ini berada di mana. Satu tangannya mencengkram tengkuk Yuki. Menahan Yuki yang terus berusaha memberontak untuk melepaskan diri.

Semakin Yuki berusaha mendorong Pangeran Riana, Semakin Pangeran Riana mempererat cengkramannya. Yuki semakin terdorong ke dinding di belakangnya. Terjebak di dalam kekuasaan Pangeran Riana yang begitu mendominasi.

Ketakutan merayapi Yuki dengan begitu hebat. “Jang…hmmp”. Pangeran Riana menolak melepaskan ciumannya. Terus menutup mulut Yuki dengan bibirnya. Air liurnya sampai menetes di sela bibir Yuki, Ketika Pangeran Riana dengan mudahnya memainkan lidahnya di dalam mulut Yuki. Setiap lumatan dan gigitan Pangeran Riana di bibir Yuki, dilakukan dengan membabi buta dan menunjukan kuasanya pada diri Yuki. Satu tangan Yuki di cekal ke belakang punggungnya dengan kuat. Sementara satu tangan Pangeran Riana yang lain masih memcengkram tengkuk Yuki. Membuat Yuki tidak dapat bergerak. Dia terkunci dalam posisinya.

Dan Meskipun Yuki sudah tidak melawan, dan hanya menangis berharap Pangeran mau memaafkannya. Pangeran Riana tidak berniat mengakhiri ciumannya.

“Berteriaklah jika Kau mau orang-orang datang dan melihat Kita” bisik Pangeran Riana ketika Dia akhirnya melepaskan ciumannya. Yuki menggigit bibirnya dengan kuat. Menahan diri untuk berteriak meminta tolong. Yuki tidak mau ada orang datang dan melihat Mereka dalam keadaan seperti sekarang.

Tubuh Yuki seolah membantu. Bahkan Yuki sendiri tidak yakin Dia mampu untuk berteriak. Pangeran Riana tanpa keraguan menggigit tali pakaian Yuki dan menurunkan di bahunya. Wajahnya mendekati dada Yuki. Yuki terkesiap saat Pangeran menghisap kuat kulit dada Yuki.

Tangan Yuki yang bebas refleks mendorong bahu Pangeran Riana. Tapi lagi-lagi Pangeran Riana mampu menahan penolakan Yuki.

Tanda Merah terlihat didada kiri Yuki akibat hisapan Pangeran Riana. Pangeran Riana belum puas. Dia kembali menyibakkan rambut Yuki dan memperlihatkan leher putih jenjang milik Yuki yang disukai Pangeran Riana. Dia langsung menyurukkan wajahnya ke leher Yuki. Tercium aroma farfum yang dipakai Yuki. Pangeran Riana semakin menyukainya. Dia menghisap kembali leher Yuki untuk memberikan Yuki tanda bekas ciuman seperti yang dilakukannya sebelumnya.

“Aku tidak tahu, kalau Kau begitu tertarik padanya sampai seperti itu Riana”

Dalam keputusasaan dan ketakutan akibat prilaku Pangeran Riana, terdengar teguran di dekat Mereka yang menyelamatkan Yuki.

Pangeran Riana menghentikan gerakannya. Wajah Yuki sudah basah dengan air mata, Dia menangis sesegukan. Pangeran Riana berbalik dan mendapati Pangeran Sera sudah berdiri tak jauh dari Mereka berdua.

Pangeran Riana melepaskan Yuki. Yuki langsung merosot. Jatuh terduduk. Kakinya lemas, seluruh tubuhnya gemetaran saking ketakutan. Air matanya tidak berhenti mengalir. Pangeran Riana telah membuat tiga tanda merah bekas ciuman di tubuhnya yang terlihat jelas di kulit putih milik Yuki. Satu di dada kiri Yuki, dan Dua di leher Kiri Yuki.

Jika tidak diganggu Pangeran Sera, Pangeran Riana bisa membuat lebih banyak tanda bekas ciumannya di tubuh Yuki.

“Jangan mencampuri urusanku Pangeran. Gadis ini adalah kekasihku. Aku mau melakukan apapun dengannya, itu adalah urusanku” ujar Pangeran Riana dingin. Pangeran Riana tidak senang kegiatannya di putis begitu saja.

Jika Dia tidak mengingatkan dirinya dengan keras, bahwa Yuki masih berusia lima belas tahun. Dengan perilaku Yuki yang tidak mematuhi perkataannya, Pangeran Riana akan dengan senang hati menjadikan hal tersebut sebagai alasan dan langsung menyeret Yuki ke kamar peristirahatannya untuk mengajak gadis itu bercinta. Tidak perduli apakah Yuki akan menolaknya atau tidak.

Ada sesuatu di dalam diri Yuki yang membuat Pangeran Riana candu, bahkan saat pertama kali Pangeran Riana mencium gadis itu. Dia seperti kehilangan akal sehatnya. Gadis itu sangat menggoda dengan caranya sendiri.

Pangeran Riana belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya dengan gadis manapun.

Suara Pangeran Riana yang cukup keras terdengar, hingga seorang guru melongok keluar dari dalam ruang kelas yang berada didekat Mereka, diikuti oleh Murid-murid didalam kelas. Wajah-wajah penasaran terlihat mengamati Mereka dari jauh.

Yuki masih sadar. Dia segera memperbaiki lengan tali pakaiannya yang diturunkan Pangeran Riana sebelumnya. Yuki sangat ingin pergi dan bersembunyi. Dia merasa sangat malu hingga tidak mampu mendongakkan wajahnya.

“Gadis itu adalah urusanku” Pangeran Sera menatap lurus mata Pangeran Riana tanpa merasa takut.

“Apa maksudmu ?” Tanya Pangeran Riana dingin. Dia tidak senang dengan pernyataan Pangeran Riana.

“Yuki apa Kau bersedia menjadi kekasihnya ?” Pangeran Sera mengabaikan Pangeran Riana. Bertanya langsung pada Yuki yang masih terduduk di tempatnya. Yuki mendongak, terkejut dengan pertanyaan yang ditujukan padanya. Dia sama sekali tidak menduga Pangeran Sera akan berani menanyakan masalah tersebut di depan Pangeran Riana.

Matanya bertatapan dengan mata Pangeran Sera. Pangeran Sera memalingkan pandangannya kembali kepada Pangeran Riana. Menatap lurus tanpa rasa takut pada amarah Pangeran Riana. Pangeran Sera jauh lebih tenang daripada Pangeran Riana, meskipun keduanya sama-sama mampu mengendalikan diri untuk bersikap beradap sebagai seorang Pangeran.

“Dia milikku” tegas Pangeran Riana tidak mau kalah. Suaranya sangat yakin dan tidak terbantahkan.

“Apa Aku bertanya padamu Pangeran ?” Kata Pangeran Sera sinis. Dia kembali memandang ke arah Yuki. “Katakan Yuki. Apakah Kau bersedia menjadi kekasihnya atau tidak ?”

Bibir Yuki bergetar, ingin menjawab Pertanyaan Pangeran Sera. Dia merasa sangat binggung dengan situasi yang terjadi. Yuki menatap kedua Pangeran didepannya dengan pandangan penuh rasa frustasi.

Pangeran Riana langsung menyambar tangan Yuki, menarik Yuki dengan paksa untuk berdiri. Tidak kalah cepat, Pangeran Sera maju dan memegang lengan Yuki yang lainnya dengan kuat. Yuki sama sekali tidak menyangka, meski badan Pangeran Sera terlihat jauh lebih langsing daripada badan Pangeran Riana, tapi Pangeran Sera memiliki tenaga yang mampu mengimbangi kekuatan Pangeran Riana.

Kedua Pangeran tersebut saling tarik menarik untuk memperebutkan Yuki. Membuat keributan ini semakin menarik perhatian orang disekitar.

Yuki meringis saat tubuhnya terguncang kuat kekanan dan kekiri. “Sakit lepaskan Aku” pinta Yuki memohon kepada kedua Pangeran yang terus mencengkram lengannya dengan kuat sembari menarik Yuki ke arah Mereka.

1
Nay Nayla
semangatt
Anggun
hadir saling support kak.. mampir juga di ceritaku ya
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Agis
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Agis
di sekitarnya
Agis
sedari tadi
Agis
kok diulang narasinya?
Agis
sudah kuduga pasti mimpi
Agis
di atas. di bawah
Agis
di sekelilingnya
Agis
disummon
Agis
manusia serigala
Agis
di mana.
Agis
di sini.
Agis
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!