Aku Bukan Wanita Penghibur

Pagi-pagi sekali Sendu sudah bangun dan membuat sarapan dan teh hangat di atas meja. Sementara Alex masih tidur di kamar.

Setelah kejadian semalam Sendu mendengar percakapan Alex dan orang tuanya, Sendu sangat sedih dan dia menangis dalam pelukan Alex. Namun Alex dengan cepat memberikan keyakinan dan menghibur Sendu dengan mengajak sang jelita menonton film komedi dengan niatan agar Sendu terhibur.

Namun bukannya terhibur Sendu justru tertidur di pundak Alex. Jadinya yah, mau gimana lagi. Gagal lagi rencana Alex untuk membawa sang jelita kepada surga dunianya.

Dan saat Alex tahu jika Sendu sudah tertidur, dia langsung menggendong sang istri ke dalam kamar. Menidurkan Sendu di atas tempat tidur. Ini juga alasan mengapa Alex telat bangun pagi ini. Sama seperti kejadian di hotel waktu itu. Alex terus memandang wajah Sendu sampai jam tiga pagi.

Alex membuka matanya saat mencium bau nasi goreng Sendu. Dia pun bangkit dan berjalan ke dapur setelah mencuci mukanya.

"Pagi pak... " Sapa sang jelita.

"Bapak mau makan nasi goreng nggak?" Tanya Sendu seraya melempar senyum manisnya pada Alex.

Alex menganggukkan kepalanya. Dia langsung duduk di dekat meja makan. Sendu langsung menyendokkan sepiring nasi goreng see food buatannya dan memberikannya kepada Alex.

"Makasih..." Ucap Alex.

"Sama-sama Pak..." Balas Sendu masih dengan senyum termanis nya.

Mereka lalu makan seperti biasa, hening dan sepi. Hanya suara sendok yang terdengar. Sampai Alex membuka perbincangan.

"E... Sendu...? " Panggil Alex lirih.

"Iya Pak... " Jawab gadis desa itu.

"Aku boleh minta tolong nggak...?"

"Minta tolong? Minta tolong apa ya pak?" Tanya Sendu penasaran.

"Boleh nggak... kamu... jangan tidur duluan kalau malam. Tunggu aku tidur dulu..." Ucap Alex.

Dahi Sendu bertaut sarat tidak mengerti apa yang dimaksud oleh CEO tampan tersebut.

"Maaf Pak, memangnya... kenapa ya pak?" Tanya Sendu.

"Soalnya... saya nggak bisa tidur, kalau... kamu tidur duluan..." Alex lalu menundukkan kepalanya dan menyendok nasi gorengnya.

Hah? Alasan macam apa itu tadi? Sendu sampai bengong mendengarnya. Baru kali ini dia mendengar ada orang yang tidak bisa tidur hanya orang lain sudah tidur. Memangnya ada masalah apa saat dia tidur? Sehingga atasannya itu tidak bisa tidur.

"Maaf Pak, apa.. saya ngoroknya keras sekali ya? Sehingga bapak nggak bisa tidur?" Tanya Sendu polos.

"Enggak... kamu nggak ngorok kok." Jawab Alex.

Bukan itu maksud ku, Sendu... (monolog Alex)

"Terus kenapa pak...?" Tanya Sendu masih penasaran.

"Kamu terlalu cantik... " Alex lalu bangkit dan membawa piring nasinya ke wastafel.

Sendu semakin bengong dibuat Alex dengan jawabannya itu. Dia terus melihat ke arah Alex yang sudah berjalan meninggalkan meja makan.

Alasan macam apa itu tadi? Ada-ada saja si bapak pimpinan yang satu itu. Sendu kembali menghadap pada meja makan lalu tersenyum pelan dan melanjutkan menyuap nasi gorengnya.

...🍃🍃🍃...

Alex sudah selesai mandi dan dia langsung bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Sedang Sendu masih asik membersihkan dapur yang berantakan pasca ia mengolah nasi goreng tadi.

Namun tiba-tiba saja Alex memanggil istrinya itu untuk menolongnya memasangkan dasinya. Sendu pun langsung menghampiri Alex. Namun Sendu bilang jika dia tidak bisa memakaikan Alex dasi, sebab Sendu tidak pernah menyimpul dasi sebelumnya. Alex pun menyuruh sang jelita untuk belajar karena mulai hari ini, memasang dasi untuk Alex akan menjadi tugas Sendu.

"Sini aku ajari..." Ucap Alex seraya memegang tangan Sendu yang membuat detak jantung Sendu berubah ritme nya menjadi lebih cepat.

Ya Allah, kenapa aku ini?

"Pertama tali ini... di bawa ke sini, terus gulung kemari... terakhir, masukkan ke sini dan tarik..." Jelas Alex. Mata mereka saling bertemu sesaat.

"Oh, saya coba lagi ya pak..." Ucap Sendu gugup.

Sendu pun mulai menyimpul dasi Alex dengan cara yang sudah Alex ajari tadi. Karena otak sang jelita memang smart, jadi yah... hal kecil seperti itu mudah saja bagi seorang Sendu. Satu kali saja dia sudah bisa memasangkan dasi pada suaminya itu.

"Bener gini nggak, Pak?" Tanya Sendu.

"Iya... udah bener... " Jawab Alex dengan nada suara smooth.

"Ya udah kalau gitu, saya balik ke dapur lagi ya pak. Mau... "

"Sendu... " Dengan cepat Alex sudah memegang tangan Sendu.

Sendu langsung terdiam dan melihat ke arah Alex. Kini dua bola mata mereka saling bertatapan. Alex perlahan mendekatkan wajahnya kepada Sendu. Gadis desa itu pun paham betul apa yang akan Tuannya itu lakukan padanya. Dia menutup kedua matanya dan mulai merasakan bibir Alex sudah menyatu dengan bibir ranumnya. Namun hanya satu kali kecup saja. Tak ada permainan di sana. Kecupan seorang suami untuk istrinya saat akan berangkat bekerja.

Sunnah.... jangan mikir yang macem-macem kalian. 🤣

"Aku pergi kerja dulu ya... " Ucap Alex setelah mencium istrinya itu.

"Yah... " Sendu tertunduk malu.

Alex lalu berjalan ke pintu dan mulai memakai sepatunya.

"Hmm... pak, saya gimana?" Tanya sendu yang tiba-tiba teringat akan nasib pekerjaan.

"Udah, kamu di sini aja ya. Kalau perlu apa-apa kasih tau aku aja." Pesan Alex.

Sendu pun tak membantah lagi setelah Alex memerintahkannya untuk tinggal di apartemen saja. Sebab Sendu memang tahu aturan agama, bahwa seorang istri memang harus patuh pada titah suaminya. Jika suaminya menyuruhnya tinggal di rumah, maka tak boleh ada bantahan lagi.

"Baik Pak..." Jawab Sendu.

Alex lalu bangkit dan hendak keluar dari apartemennya. Namun dengan cepat Sendu menahannya.

"E... Pak.. " Panggil Sendu.

Alex langsung berbalik lagi. Sendu dengan cepat meraih telapak tangan Alex dan mengecupnya. Membuat Alex tertawa lepas. Alex pun membelai kepala istrinya itu dengan lembut.

"Hati-hati ya pak... " Ucap Sendu dengan terus menunduk dan tidak melihat ke arah Alex. Malu ceunah!

Alex pun menutup pintu apartemen setelah memberi tahu kan Sendu kode pintu apartemennya itu.

Sendu lalu berjalan masuk ke dalam apartemen. Setelah Alex pergi suasana langsung terasa sepi. Sendu lalu mandi dan wudhu'. Mengingat sudah masuk waktu sholat Dhuha.

Selesai sholat dhuha, dia lalu mengambil Mushaf-nya untuk muraja'ah hafalan Al-Quran nya. Ternyata Sendu seorang hafidzah yang sudah hafal beberapa juz Al-Quran.

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah) - Az Zariyat : 49

Sendu terus larut dalam fokusnya sebelum kemudian bel apartemen ada yang menekannya. Sendu pun langsung menuju ke arah pintu dengan masih memakai mukenanya.

Alex pernah bilang jika Sendu bisa melihat siapa yang datang melalui CCTV apartemen. Dia pun lalu melihat di monitor. Dan betapa terkejut nya Sendu saat tahu siap yang datang.

"Pak Gio... Ya Allah bagaimana ini?" Sendu berbicara Sendiri. Dia mulai gugup. Memegang jari-jarinya.

"ALEX....!! " Panggil Pak Gio.

Sendu menutup matanya dan setelah mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim, dia pun memasukkan kode untuk membuka pintu. Pintu pun langsung terbuka. Pak Gio berdiri dengan raut wajah penuh kemarahan.

*Bersambung

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terima kasih untuk para editor Noveltoon karena sudah memilih Novel AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR sebagai Novel dengan 20 BAB terbaik. 🥰🙏

JANGAN LUPA PEMBACA YANG BUDIMAN UNTUK TERUS MENDUKUNG NOVEL INI AGAR MASUK NOMINASI LAINNYA. DENGAN CARA LIKE, KOMEN, DAN SHARE.