Karena kedua orang tuanya penyuntik dana terbesar di kampusnya, Lexa pun menjalani masa pendidikannya dengan sesuka hatinya. Gadis yang memiliki nama lengkap Clara Lexa Viviana ini kerap sekali membuat ulah dan membuat kedua orang tuanya pusing menghadapinya. Karena tak tahan mendapatkan laporan terus menerus dari pihak kampus dan Orang-orang, kedua orang tua Lexa pun memilih menjodohkan Lexa dengan Elvin Zayyan Bagaskara yang tak lain ialah anak dari sahabatnya sekaligus dosen terkiller di kampus Lexa.
Elvin yang terlahir sebagai anak pertama memiliki watak yang keras dan tegas. Bahkan para adik dan keluarganya segan terhadapnya disebabkan dirinya yang sangat berwibawa dan dewasa. Selain berprofesi sebagai dosen, Elvin juga berprofesi sebagai direktur utama di perusahaan keluarganya. Apakah Elvin mampu menghadapi Lexa yang terlahir sebagai anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya yang selalu di manja oleh keluarganya? Yuk ikuti terus kisahnya.
Cerita ini 100% Munir fiksi📌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Di meja makan saat ini semua orang tengah menikmati sarapan paginya dengan tenang. Sean yang biasanya memeriahkan setiap momen dengan candaannya kini terlihat diam. Tidak ada yang mengetahui sikap Sean yang terlihat berbeda itu. Lexa yang sedang mengunyah sarapan paginya terlihat mengedarkan matanya memperhatikan setiap orang yang berada di sana. Lexa menyadari jika Amel tidak ikut sarapan bersamanya.
"Ma, kemana Amel?" Tanya Lexa memecahkan keheningan di meja makan itu membuat beberapa orang di sana meliriknya sekilas lalu kembali fokus menikmati sarapan paginya.
"Mama nggak tau Amel kemana sayang, Mama belum melihatnya turun tadi," ucap Sandra membuat Lexa khawatir dengan keadaan Amel.
Karena tak tenang dengan Amel yang tidak di ketahui keberadaannya, Lexa pun menyudahi sarapan pagi yang baru beberapa suap di makannya itu. Dengan perlahan, Lexa bangkit dari duduknya membuat Elvin yang duduk di sampingnya mendongakkan wajahnya melihatnya.
"Mau kemana sayang?" Tanya Elvin membuat Monica dan semua orang memperhatikannya.
"Mau cari Amel, nanti balik lagi kok," ucap Lexa yang di balas Elvin dengan anggukkan pahamnya.
"Baiklah sayang, Hati-hati dan cepatlah kembali," ucap Elvin dengan senyum manisnya membuat Monica yang melihat itu merasa cemburu.
Arsen yang melihat Monica yang melirik Elvin merasakan dadanya terbakar. Dari tatapan datar tajamnya bisa di pastikan jika Arsen tengah menahan cemburu. Tanpa sadar, Sean memperhatikan Arsen yang memandang Monica. Sean memasang wajah datarnya seolah tak suka melihat kakaknya itu memperhatikan Monica dengan tatapan yang menyimpan cinta di baliknya.
Sean bangkit dari kursinya membuat pandangan semua orang teralih ke arahnya. Sean yang melihat semua orang menatapnya tak mempedulikan itu. Dia memilih pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun membuat semua orang heran dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi kepadanya.
"Sean mau kemana Arsen?" Tanya Sandra sebab Arsen lah yang duduk bersebelahan dengan Sean.
"Mungkin mau ke kamar mandi Ma," ucap Arsen asal namun dapat di percaya oleh Sandra.
Ada apa dengan kak Sean? Nggak seperti biasanya dia seperti itu. Batin Lexa yang masih diam di tempatnya sembari memerhatikan Sean yang perlahan menjauh dari ruang makan.
"Sayang, kamu nggak jadi nyari Amel?" Tanya Sandra membuat Lexa menoleh padanya sembari tersenyum tipis.
"Jadi Ma, ini mau pergi," ucap Lexa yang di balas Sandra dengan anggukkan kecil di sertai senyuman tipisnya.
Setelah berbicara dengan Sandra, Lexa pun bergegas pergi ke lantai dua untuk pergi ke kamar tamu di mana Amel dan dirinya tidur semalam. Lexa yang hampir mendekati pintu menghentikan langkah kakinya ketika mendengar dua orang yang tengah berbincang di kamar yang ingin ia masukin.
Itu kan suara Amel, dia bicara dengan siapa? Batin Lexa dengan wajah penasarannya lalu melangkahkan kakinya dengan pelan mendekati pintu.
Pintu kamar tamu yang sedikit terbuka memudahkan Lexa untuk melihat dua orang yang berada di dalam. Lexa membelalakkan matanya melihat Amel dan Sean tengah berpelukan. Lebih tepatnya Amel lah yang memeluk Sean dengan Sean yang tak membalas pelukannya. Bahkan Lexa semakin syok ketika melihat Amel menangis dengan wajah yang disembunyikan di dada bidang Sean.
Kenapa Amel menangis? Dan kenapa mereka bisa sedekat itu? Bukankah kak Sean sangat anti dengan Amel? Pasti ada yang mereka sembunyikan dariku. Aku akan cari tau nanti! Batin Lexa lalu segera pergi dan bersembunyi ketika Sean tak sengaja melirik ke arah pintu.
Sean yang menyadari ada orang yang tengah mengintip ke dalam kamar, langsung melepaskan tangan Amel dari pinggangnya. Amel menatap Sean dengan wajah menyedihkannya sebab Sean melepaskan pelukannya.
"Kak." Panggil Amel membuat Sean menolehkan wajahnya ke arahnya.
"Sebaiknya, kau pergilah ke ruang makan," ucap Sean hendak pergi namun Amel menahannya dengan cara memeluknya dari belakang.
"Jangan seperti ini lagi. Aku sudah mengatakannya kan kalau aku tidak menyukaimu. Aku menghargai ungkapan cintamu, tapi Amel kau tidak pantas merendahkan dirimu di hadapan ku," ucap Sean namun Amel langsung menggelengkan kepalanya di punggung Sean dan Sean merasakan gelengan itu.
"Maaf Amel, kau harus tau, bahwa aku sudah memiliki wanita spesial di hatiku. Aku berharap kau mendapatkan pria yang lebih baik dari aku. Aku akan menganggap jika hal ini tidak pernah terjadi sehingga kau tidak perlu malu ketika bertemu denganku." Setelah mengatakan hal itu, Sean pun melepaskan pelukan Amel dengan kasar lalu pergi meninggalkan kamar itu.
Amel pun terduduk di lantai dengan kepala yang bersembunyi di kedua lututnya dengan air mata yang terus mengalir. Dia merasa sangat sakit mendapatkan penolakan cinta dari Sean pria yang sangat di cintainya.
"Hiks." Amel terus menangis dengan isakan lirih.
Amel merasa bodoh dan terhina dengan apa yang ia lakukan barusan. Memang benar, cinta membuat seseorang merendahkan harga dirinya di hadapan orang yang di cintainya. Tak hanya itu, cinta juga membuat seseorang menjadi bodoh hingga membiarkan dirinya tersakiti dan di sakiti oleh cinta yang memenuhi hatinya hingga membuat akalnya tak berfungsi dengan baik.
Tanpa Amel sadari, Lexa sudah berdiri di sampingnya dan memperhatikan. Lexa yang melihat ketidakberdayaan Amel merasa iba hingga mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut Amel.
Amel yang merasakan elusan lembut di kepalanya lantas mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang berada di sampingnya. Amel yang tak ingin Lexa bertanya banyak hal padanya segera menghapus air matanya dengan cepat.
"Kenapa Mel?" Tanya Lexa dengan lembut namun sangat menuntut penjelasan dari Amel. Amel hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban jika ia tidaklah apa-apa.
Sekuat apa pun Amel menyembunyikan semuanya, tetap saja Lexa sudah mengetahuinya. Lexa tak sebodoh yang Amel kira. Walau pun Lexa mines dalam masalah pelajaran, namun dalam masalah hidup dia sangat pintar. Lexa adalah orang yang tak mudah tertindas atau pun di bodohi siapa pun. Bahkan wanita itu berprinsip jika ada orang yang menginjaknya, maka dia akan menginjaknya balik bahkan pembalasan yang di berikannya lebih sakit dari yang di berikan orang padanya.
"Ayo duduk dulu," ucap Lexa sembari mengajak Amel untuk duduk di pinggir ranjang. Amel hanya mengikuti Lexa tanpa menolaknya.
Lexa memperhatikan Amel yang masih menyisakan kesedihan di wajahnya. Bahkan nafas tak beraturan wanita itu terdengar jelas di telinga Amel. Lexa segera memberikan tisu kepada Amel sebab ia yakin jika wanita yang sedang patah hati itu membutuhkan tisu.
"Ada apa?" Tanya Lexa sembari menarik Amel ke dalam pelukannya.
Mendapatkan perlakuan manis seperti itu membuat Amel kembali menangis membuat Lexa tersenyum tipis sembari mengelus punggungnya.
"Keluarkan saja semuanya, aku akan selalu ada untukmu," ucap Lexa membuat Amel semakin terharu hingga mengeratkan pelukannya di tubuh Lexa.
Demi apa, cewek nakal dan ngeselin seperti dia nangis kejer begini? Lucu juga, hehe... Astaghfirullah Lexa, kau berdosa banget tertawa di atas penderitaan temanmu. Batin Lexa reflek menghentikan senyumannya yang terbingkai sempurna di wajah cantiknya.
Good Job thor🖤