Azahra Khumairah seorang Anak dari pemilik pesantren Ternama di kota nya. terpaksa harus di Nikahkan karan dia terus membuat ulah.
Dan Abahya telah Yakin menikahkan putri nya dengan Santri pilihan nya. yang tidak lain Adalah Santri kesayangan Abahnya Muhamad Rasya
Mampukah Rasya mengubah Azahra menjadi istri saliha dan Anak yang berbakti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
setelah selesai Makan Malam. Mereka semua Duduk Di Gazebo depan Rumah, Zahra berniat Akan membicarakan Soal Rumah Barunya Tapi Rasya Melarang Zahra
" Jangan Sekarang Sayang Nanti Saja. lagi Pula kehamilan Kamu kan Baru Saja Dua bulan " ucap Rasya lirih
Zahra tersenyum Ke Arah Rasya Pertanda Ia faham Akan penyampaian Suaminya
Selesai berbincang Zahra mengajak Rasya masuk ke Dalam Kamar karna Kantuk Mulai Datang. di kamar tentu Saja mereka tidak langsung tidur mereka berbicara Soal mas depan yang Sudah Mereka rancang
Dengan Manja nya Zahra meminta Rasya mengelus perut Nya hinga tertidur Pulas di de kapan Sang Suami tercinta nya.
.
.
.
Di sekolah Zahra mengikuti Pelajaran Seperti Jam istirahat selesai Zahra dan ketiga Sahabata nya. menonton pertandingan Basket Biasanya Namun Ada Satu hal yang menyita perhatian Nya
Ya itu Adalah Fatir, Fatir Masih Saja terus menganggu Zahra bahkan Dengan Gila nya ia membawa Cincin Saat pertandingan Basket mulai usai
" terima Aku menjadi Kekasih Mu Zahra Aku Mohon! " ucap Fatir
dirinya Berlutut di Depan Zahra Sambil Tangan nya membawa Cincin Untuk Zahra
Zahra tercengang Dengan Sifat konyol Fatir Tentu Saja meskipun Perihal Pernikahan Dan kehamilan nya Belum terdengar Di telinga Para murid dan Hanya di ketahui Kepala Sekolah, Namun Tetap Saja Zahra merasa Aneh Dengan tindakan Fatir
" Ini Apa-apan Sih Kak? " ucap Zahra nampak Kesal
Alih-Alih Zahra ingin keluar Dari lapangan Zahra Malah di bikin panik Oleh Fatir
" Lah terus yang kemarin Manggil dia sayang Siapa? " bisik teman yang sama menonton pertandingan Basket
Mawar dan Ratna memasang Badan Untuk Zahra sementara Intan membawa Zahra pergi Dari Sana.
" Fatir udah Deh...Zahra ngak mau Jadi Pacar Lo kenapa lo Masih Aja sih ganggu Dia " Pekik Mawar yang ikut kesal
" Ya Gw ngak ganggu Dia War Gw pengin dia Jadi Pacar Gua Dan cincin Ini Tanda keseriusan Gw " ucap Fatir Penuh Keyakinan
Mawar yang Malas menanggapi Fatir lagi. ia langsung pergi meninggalkan Fatir yang Masih berdalih mengungkapkan perasaan nya Pada Zahra
Di Dalam Kelas Zahra mengelus Perut nya yang kram. intan Yang Panik Melihat Wajah Zahra yang Pucat langsung memberikan Air putih Pada Zahra
" Minum Dulu Zah " Intan memberikan Air pada Zahra
" Makasih Intan " Zahra langsung mengambil nya. dan meminum Air itu perlahan
Zahra membuang Nafas Dengan Tenang. Di susul Oleh Ratna dan Mawar yang Tiba-tiba masuk kedalam Kelas
" udah Tenang? " ucap Mawar yang Tampak Khawatir
" Udah War " ucap Zahra lirih
Tentu Saja Zahra kesal bukan Hanya perkara Malu saja. Namun Fatir sudah seperti Terobsesi Pada nya padahal Waktu itu Zahra pernah di labrak oleh kaka Kelas seangkatan Dengan Fatir Sendiri Ya itu Mega
" Aku makin ngak Betah Deh gaes " ujar Zahra pilu
" lah jadi Gimana? " mereka bertiga Saling Tatap
" Yah kalau Kaya gini Terus Aku ngak perlu nunggu Sampai dua bulan lagi, Aku ngak kuat Sama sifat Fatir yang Makin Hari Makin Konyol " Ucap Zahra mengeluarkan Unek-unek nya
" Yah kalau memang itu Mau kamu yah Sudah Kami Dukung Saja "
" Iyah Aku harus bilang Sama Abah Dulu "
Zahra mulai Yakin kalau Ia Akan segera keluar Dari sekolah nya. tampa harus menunggu Usia kandungan nya empat Bulan
bell pulang Sekolah Berbunyi Zahra menunggu Rasya di depan Pintu Gerbang. Zahra sengaja Mengumpat Agar tidak Terlihat Oleh Fatir
beruntung Rasya tidak Lama Datang. Zahra menaiki Motor Rasya yang Sudah Siap di depan nya.
Terlihat Wajah Zahra yang muram. bahkan Tampa Berbicara pada Suaminya. Rasya pikir istrinya Sedang kelelahan karna materi hari ini.
Berbeda dengan perasan Zahra, Zahra bingung Harus bercerita Dari mana pada Suaminya. karna Awalnya Juga Zahra yang Terlalu Ramah pada Fatir Makanya Fatir Juga tidak Berhenti Mengejar nya.
" Sayang Kita mau Makan Dulu ngak? " ucap Rasya
" ngak Bi, langsung pulang Aja Aku cape Banget " ucap Zahra lirih.
Rasya manut Saja dengan keinginan Yang Zahra inginkan...
Bersambung...