Naina, seorang gadis muda berbakat, adalah salah satu penghuni panti asuhan. Saat ia bersekolah di sekolah menengah elit, dia pintar dan cantik, dinaksir oleh banyak laki-laki, dan juga iri dari banyak gadis.
Tapi dia tidak peduli dengan semua itu, situasi ekonomi ibu panti semakin memburuk, bahkan dia mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri, dia harus melepaskannya, dia harus lulus secepatnya dan mencari pekerjaan yang stabil untuk membantu saudara-saudaranya di panti asuhan, dan juga untuk meringankan beban ibu panti.
Namun, tidak ada yang tahu, termasuk ibu panti, bahwa Naina adalah seorang hacker dan dikenal sebagai "UZZA", yang merupakan singkatan dari "Yang Terkuat", dan menghasilkan banyak uang dari bisnis lain.
"Naina, mengapa kamu masih bekerja jika kamu begitu kaya?"
"Aku tidak ingin ibu panti mengira aku mencuri uang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keterkejutan Mama Kinan
"Wah... kamu sekarang terkenal Nai, fotomu sudah tersebar. Sudah pasti sainganku akan bertambah" ucap Reksa seraya melihat foto-foto Naina yang kini tersebar luas di medsos.
.
.
"Lihat bu, ini Naina. Cantik bukan?" tanya Satria pada sang ibu yang sedang duduk di atas ranjang rumah sakit, seraya memakan makan siangnya.
"MasyaAllah, Sat. Ini mah bukan cantik lagi, bidadari nyasar ini mah." jawab sang ibu
"Itulah bu, tapi aku sadar diri. Pria yang pantas untuknya, adalah pria yang benar-benar sempurna." ucap Satria tersenyum
"Kamu benar nak, kamu cukup menjadi pelindungnya saja." jawab sang ibu tersenyum
"Dia benar-benar cantik, aura kebaikannya sangat terlihat." lanjut sang ibu dan di angguki oleh Satria
.
.
"Bunda bunda..." teriak Lina yang baru saja pulang sekolah.
"Tata Ina, inda topan. Matuk lumah, hulusna utap talam." tegur Yura yang sedang bermain di teras bersama Bobi.
"Oh iya, maaf sayang. Kakak lupa, Assalamu'alaikum" Lina langsung masuk ke dalam rumah
"Alaitum talam"
"Wa'alaikumsalam" Bobi menjawab dengan tersenyum kecil, mendengar kakaknya di tegur oleh adiknya.
"BUNDAAAAA" Lina kembali berteriak
"Ya Allah Lin, mbok ya nda usah teriak-teriak. Cah wedok ayu, kok koyo preman pasar." tegur bunda Ros yang tengah menyiapkan makan siang, di temani oleh Maya. Maya terkekeh, melihat perubahan wajah Lina yang langsung cemberut karena di bilang preman pasar.
"Ada apa Lin?" tanya Maya
"Bunda, kakak, lihat ini. Kak Naina jadi terkenal, wajahnya ada di setiap medsos." jawab Lina yang kembali mengingat tujuan utamanya. Ia menyerahkan ponsel pemberian Naina 4 bulan lalu, karena mendapatkan juara 1 di sekolah.
"MasyaAllah, ayune kakakmu Lin." ucap bunda
"Iya bunda, Naina cantik banget." lanjut Maya
"11 12 lah sama Lina, kalo kita berdiri berdampingan juga mirip ko. Iya kan?" celetuk Lina
"Iya in ajalah, biar seneng" jawab Maya tertawa kecil
"Kak Maya ko ga ikhlas gitu sih jawabnya." gerutu Lina
"Anak-anak bunda, semuanya cantik dan tampan." sela bunda Ros
"Panggil yang lainnya Lin, kita segera makan siang. Kamu bersihkan dulu tubuhmu, bau matahari." titah bunda Ros
"Baik ibunda ratu, hamba pamit undur diri." ucap Lina seraya melangkah pergi dengan jalan ke belakang dan membungkukkan tubuhnya, membuat bunda Ros menggelengkan kepalanya.
.
.
"Sudah kupastikan orangtuamu segera meluncur ke Indonesia Nai, bukan hanya orangtuamu. Tapi musuh mereka juga akan segera menemuimu, bersiaplah" gumam Sam, ia harus segera bersiap mengerahkan anak buahnya, untuk melindungi Naina, tanpa sepengetahuan Naina.
.
.
.
"Apa saya sudah boleh pulang bos?" tanya Naina, setelah selesai mengoleskan salep pada memar di pergelangan tangan dan juga lutut Ken. Ia di tahan di ruangan oleh Ken, ia tak mengijinkan Naina keluar dari sana.
Seandainya Ken bukan bosnya, sudah di pastikan Naina akan menghajar Ken. Selain kesal karena perbuatan Ken, ia juga kesal dengan jantungnya yang berdegup tidak normal.
"Tunggu aku selesaikan berkas ini, 5 menit... beri aku 5 menit" jawab Ken, tanpa menatap Naina. Naina menghembuskan nafasnya dengan kasar, ingin sekali ia berteriak.
"Aku lapar bos" ucap Nai dengan mengusap perutnya yang keroncongan
Ken langsung menghentikan kegiatannya dan menoleh menatap Nai
"Ya Allah, Nai. Maafkan aku, aku melupakan bila kamu juga butuh makan." ceplos Ken, membuat David yang sejak tadi ada di ruangan itu tertawa terbahak-bahak.
Sehingga menyadarkan Ken dan Nai, keberadaannya di ruangan tersebut.
"Ternyata kamu sejak tadi di sini?" tanya Ken
"Kakak sejak kapan ada di sini?" tanya Naina
David menghentikan tawanya dan menatap tajam mereka berdua.
"Kalian jatuh cinta boleh saja, tapi apa wajar sampai tidak menyadari keberadaan ku sama sekali? Aku ada di sini, dari sejak kalian masuk ke ruangan ini." protes David
Naina yang mendengar ucapan David, langsung merona merah wajahnya. Jatuh Cinta? Yang benar saja.
Sedangkan Ken hanya tersenyum kecil, di tambah melihat perubahan warna wajah pada Naina.
"Kak David kalo ngomong suka ngasal, siapa yang jatuh cinta coba" ucap Naina, sembari menundukkan wajahnya
"Cih, malu-malu tapi iya." gerutu David
"Ya sudah, aku akan memesankan makan siang untuk kalian." ucap David, hendak berdiri
Namun, sebelum ia berdiri pintu ruangan Ken terbuka. Dan masuklah wanita paruh baya yang cantik, sang mama dari Ken.
"Sayang, mama bawakan makan siang untukmu." ucap Kinan, tanpa menyadari ada gadis kecil cantik di ruangan tersebut
"Ma" panggil Ken terkejut
"Ada apa? Kenapa kamu terkejut melihat mama datang, kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu kan?" tanya Kinan
"Tidak, tentu saja tidak." jawab Ken cepat
"Ken hanya terkejut dengan kedatangan mama yang tiba-tiba" lanjutnya
Kinan mencebikkan mulutnya dan melangkah menuju sofa, namun gerakannya terhenti saat melihat ada seorang gadis cantik tengah duduk anggun di sofa tersebut. Pancaran mata yang hangat dan juga terlihat sangat bening, aura positif terasa di sekitarnya.
Kinan mengangkat dagunya pada David, seolah sedang bertanya siapa? David yang paham, langsung tersenyum lebar.
"Calon mantu mama" ucap David seraya menatap Ken, yang mana membuat Naina memelototkan kedua bola matanya
"APA?!" Kinan terkejut, ia langsung melangkah cepat mendekati Naina yang kini sedang dalam mode shock.
"Kamu... kamu apa benar?"
"Bu bukan nyonya, saya saya ha...."
"AAAAAA.... Alhamdulillah, akhirnya putra mama benar-benar menunjukkan bila dia pria normal. Sudah berapa lama hubungan kalian? Bertemu dimana? Pantas saja ia selalu menolak semua wnaita yang mama kenalkan, ternyata ia sudah menyembunyikan bidadari cantik. Tunggu, kamu terlihat sangat muda. Berapa usiamu? Ahh, mama tidak peduli. Yang penting anak mama ternyata normal." cerocos Kinan, memeotong ucapan Naina. Ken terlihat kesal, mendengar ucapan NORMAL dari mulut sang mama
Naina menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, ia benar-benar merasa blank saat ini. Apa lagi sekarang?
"Sayang, kamu nggak di paksa kan sama Ken? Sepertinya usia kalian terpaut cukup jauh, tapi tidak apa-apa. Usia bukanlah masalah, selisih usia mama dan papa juga berbeda 12 tahun." lanjut Kinan
Naina menatap Ken, sedangkan yang di tatapnya hanya tersenyum lebar.
"Ayo kita makan siang dulu sayang, pantas saja mama ko tiba-tiba ingin membawa makan siang dengan porsi yang banyak ke kantor. Ternyata, di sini ada calon mantu. Ayo Ken, Vid.. kita makan siang terlebih dahulu." titah sang nyonya
Dengan senang hati David melangkah dan duduk di samping Kinan, sedangkan Ken duduk di samping Naina.
'Mimpi apa aku semalam? Kenapa hari ini benar-benar banyak kejutan?' gumam Naina dalam hati, namun tak urung ia menerima piring yang sudah terisi makanan dari Kinan.
Mereka pun makan siang, tanpa adanya percakapan. Yang ada hanya ekspresi wajah yang berbeda-beda.
Kinan dengan wajah bahagianya, Ken yang terus tersenyum, David yang tidak peduli dan.... Naina yang bingung, terkejut dan juga malu.
.
.
"Habisi gadis ini, aku akan mentransfer bayaranmu sebagian. Sebagian lagi, akan aku transfer bila kerjamu berhasil....."
...****************...
...Happy Reading all🥰🥰...