Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 - luka si kembar
"karena kami percaya pada aunty, kami akan menceritakannya, apa aunty mau menjaga rahasia?". ucap Kenzo.
Dengan yakin Karin menganggukkan kepalanya.
"baiklah, kau atau aku yang menceritakannya Kenzi?" tanya Kenzo pada adiknya.
"kakak saja, nanti gantian setelah kakak baru aku." jawab Kenzi.
sebelum Kenzo buka suara dia menghela nafas panjang lalu menghembuskannya pelan.
*flasback on*
seperti hari biasanya Kenzo dan Kenzi di titipkan pada Omanya, setelah Rafka pergi berangkat kerja mereka di ajak main di kawasan komplek oleh omanya dimana komplek itu kawasan Elit, salah satunya rumah Mama ayu yang pastinya lebih megah daripada yang lain. Mama ayu mengajak cucunya keliling komplek itu agar cucunya bisa bersosialisasi dengan anak-anak lain yang sering bermain di taman kawasan itu, taman itu di lengkapi permainan anak-anak seperti ayunan, perosotan, jungkat jungkit dan yang lainnya.
"cucu Oma kalian main dulu ya sama anak yang lain, biar kalian bisa memiliki teman baru."
si kembar mengangguk patuh, mereka langsung berjalan dan bergabung dengan anak-anak yang usianya hampir sama dengan mereka berdua. Kenzi menghampiri gadis kecil yang sedang bermain boneka sendirian dan berkenalan dengannya, namanya Elsa. sedangkan Kenzo bergabung dengan anak laki-laki yang sedang bermain bola, dia ikut main.
"hei kau masuk ke tim mereka." salah satu anak laki-laki yang memegang bola memanggil Kenzo dan menyuruh Kenzo masuk ke dalam tim yang di tunjuk nya.
Kenzo bergabung dengan 3 anak laki-laki yang bernama Frans, Harris, dan Ronald. dia disambut dengan baik oleh ketiganya, sedangkan yang tadi memanggil Kenzo adalah Steve.
"sekarang kita main bola, kau melawan timku dan kita lihat siapa yang menang." ucap Steve dengan melipat kedua tangannya serta menampilkan senyum miringnya.
Kenzo bermain bola melawan tim steve, timnya Kenzo juga memenangkan poin tertinggi, sedangkan tim steve hanya mendapat 6 poin.
"Yeay kita menang" pekik Ronald.
Kenzo dan tiga lainnya berpelukan dan juga bertos ria.
Steve tidak terima atas kekalahannya, selama dia bermain tidak pernah ada yang mengalahkannya. Steve marah, dia dengan kesal mendorong tubuh Kenzo, karena tidak terima di dorong oleh Steve akhirnya Kenzo pun balik mendorong tubuh Steve, sehingga terjadi perkelahian antara keduanya.
Mama dari Steve melihat kegaduhan dari arah dia menunggu. dia langsung berlari menghampiri kegaduhan itu, betapa terkejutnya ia melihat putranya yang berkelahi. Mama Steve langsung memisahkannya dengan menarik kasar tangan Kenzo sehingga tubuh Kenzo jatuh terjerembab, semua orang tua menghampiri anaknya satu persatu. karena hanya kenzo dan Steve yang berkelahi akhirnya para orang tua yang lainnya segera pergi mengambil masing-masing anaknya, Mama Steve memeriksa tubuh anaknya yang kotor dan ada banyak luka cakar di wajahnya, dia menatap sengit pada Kenzo.
PLAK !!
"dasar anak kurang ajar, gara-gara kau anakku terluka !! apa orang tuamu tidak mendidik mu sehingga kau menjadi anak yang kasar, Hah." ucapnya marah dan menampar wajah Kenzo.
Kenzo tidak terima orang tuanya di salahkan, dia juga terluka dan yang memulai juga Steve bukan dirinya.
"aku tidak bersalah Tante, Steve yang mulai Karena tidak terima kalau tim kami yang menang." ucap Kenzo membela dirinya.
sedangkan Steve diam saja, dia pun mengelak ucapan Kenzo yang mana membuat Mama Steve memaki Kenzo dengan sedikit berteriak, dia mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat Kenzo ketakutan.
Kenzi yang mendengar teriakan mama Steve menggerakkan kepalanya mencari arah suara, dia terkejut melihat kakaknya seperti sedang di marahi. dia pamit pada Elsa dan langsung berlari menghampiri Kenzo, dia berjongkok dan membantu Kenzo yang masih terduduk di tanah.
"kakak kenapa tubuh kakak banyak cakaran? dan itu juga mulut kakak sepertinya robek mengeluarkan darah? ayo aku bantu kakak berdiri." cecar kenzi khawatir melihat kondisi kakaknya.
Kenzo di bantu berdiri oleh Kenzi, tidak ada satupun yang menolong Kenzo apalagi membelanya. sedangkan Mama Steve langsung beranjak pulang menggandeng tangan anaknya, Elsa datang menghampiri Kenzi yang sedang kesusahan membantu Kenzo berdiri.
"terimakasih Elsa." ucap Kenzi.
"sama-sama Kenzi." balas Elsa.
tak lama kemudian Elsa dipanggil ibunya, Elsa pamit pada kenzi dan dia langsung berlari menuju ke arah ibunya. Kenzi menatap nanar ke arah Elsa yang di usap kepalanya lembut serta di peluk oleh ibunya penuh kasih sayang, dia juga ingin merasakan apa yang Elsa rasakan.
Kenzo dan Kenzi duduk di kursi taman. keduanya diam dengan pemikiran masing-masing, tak lama kemudian Mama ayu datang menghampiri keduanya.
"sayang maafkan Oma ya, tadi Oma pergi sebentar ke toilet dan malah langsung beli minuman untuk kalian." ucap Mama ayu dengan membawa kantong yang berisi minuman.
Namun keduanya hanya diam.
"ya Allah cucu Oma, kenapa mukamu seperti ini? kau berkelahi? dengan siapa?" cecar mama Ayu yang baru sadar akan kondisi Kenzo.
"tidak apa-apa Oma, ini hanya salah paham saja, lebih baik kita pulang !! Oma jangan bilang ke Daddy aku takut Daddy khawatir, bilang juga pada Daddy kami akan menginap di mansion Oma." pinta Kenzo yang di setujui oleh Kenzi.
Mama ayu tidak langsung menjawab permintaan Kenzo, dia terkejut melihat lima jari membekas di pipi Kenzo.
"Astaghfirullah sayang !! siapa yang melakukannya? biar Oma yang akan menghajarnya, berani dia menampar cucuku." pekik Mama ayu dengan kemarahan menguasai dirinya, dia tak terima cucunya di tampar.
"Oma tidak apa-apa, sekarang kita pergi saja ya." ucap Kenzo memelas.
"Oma jangan bilang pada Daddy ya, aku mohon, biarkan aku menginap di rumah Oma sampai luka ini sembuh ya?" tambahnya.
dengan berat hati Mama Ayu menganggukkan kepalanya, dia membawa pergi si kembar dari taman dan segera mengobati lukanya Kenzo.
sesampainya di mansion, Mama Ayu menelpon Rafka memberi tahukan bahwa si kembar akan menginap di mansion nya dengan alasan Mama Ayu akan membawa si kembar berlibur ke villa. Mama ayu terpaksa berbohong karena jika dia bilang masih kangen sama cucunya pasti Rafka akan tetap mengunjungi mansion nya, jadi dia beralasan ingin membawa si kembar ke villa keluarga Adijaya.
*flashback off*
"ya Allah sayang" ucap Karin menitikkan air matanya dan langsung memeluk erat tubuh si kembar.
"mungkin jika kami mempunyai ibu, kami akan di bela seperti Steve yang di bela oleh ibunya, hiks." ucap Kenzo terisak.
"aku juga ingin memiliki seorang ibu kak, aku melihat betapa bahagianya Elsa, hikss. dia sangat di sayang oleh ibunya, sedangkan kita. hwaaa.." ucap Kenzo menangis pilu.
Karin menenangkan keduanya, dia pun merasakan rasa sakit yang dialami si kembar. Rafka yang sejak tadi berada di balik pintu menitikkan air matanya, dia menangis dalam diam. Rafka tak kuasa mendengar tangis pilu keduanya, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
jangan lupa pepet erus rafka jangan kasih kendor....