Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 . Menggenggam Restu ( 1 )
Brakk ...
"Janc*k!" umpat Pandu ketika dirinya terjatuh dari atas tempat tidur seraya memegangi pelipisnya yang terkena ujung meja .
"Ngimpi opo Iki mau ? Marai aku tibo glundung .( ngimpi apa ini tadi ? Bikin aku jatuh terjungkal)", gerutunya sendiri lalu segera berdiri dan duduk disisi ranjang . Pandu melirik jam digital diatas nakas yang menunjukkan pukul 7 pagi .
Dengan langkah gontai Pandu berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri .
Tangan kekarnya mulai menanggalkan celana boxer yang sering ia pakai ketika tidur . Pandu memang memiliki kebiasaan tidur hanya dengan memakai boxer dan bertelanjang dada . Ia langsung menghidupkan shower dan berdiri dibawah nya menikmati guyuran air dingin yang membasahi tubuh tegap nya .
Hari ini dirinya berniat tak masuk kekantor , karena berencana ingin menemui kedua orang tua Echa . Dan itu sangat membutuhkan banyak waktu karena kedua nya sudah tak tinggal bersama dan orang pertama yang akan Pandu temui adalah papa Echa . Karena beliau ikut tinggal diluar kota , sedang Mama Echa masih bisa ia jangkau karena masih satu kota dengannya juga Echa .
Dengan bergegas Pandu menyelesaikan ritual mandi nya dan segera berganti pakaian . Setelah itu ia turun kelantai bawah dimana Ayah Matheo dan Ibu Sari sedang sarapan pagi .
"Pagi yah .. Pagi Bu .." sapa Pandu lalu menarik kursi dan duduk disamping ibu Sari .
"Pagi le , tumben udah rapi ". Ujar ibu Sari
"Iya Bu , hari ini Pandu mau nemuin orang tua Echa ". Ucap Pandu seraya mengoleskan selai diatas roti nya
"Kamu sudah tau dimana keberadaan mereka le ?" tanya Ibu Sari
"Sudah Bu , Pandu yang minta tolong Bagas buat cari dimana mereka tinggal . Doakan Pandu ya Bu , biar semuanya berjalan lancar ". Kata Pandu meminta doa dan restu dari orang tua nya .
"Iya le , Ibu selalu doakan yang terbaik buat anak Lanang Ibu satu-satunya " Sahut Ibu Sari tulus
"Matursuwun bu". Ucap Pandu seraya menatap wajah teduh ibunya
Ibu Sari tersenyum mendengarnya ."Sama-sama le".
"Pandu ..." panggil Ayah Matheo
"Ya ayah ?" sahut Pandu sambil menaruh gelas yang sudah ia habiskan air nya
"Bisa kita bicara sebentar ", ujar Ayah Matheo
Pandu mengangguk "Bisa ayah ".
"Ayo keruang kerja ayah sebentar ". Ajak Ayah Matheo lalu bangkit dari duduknya dan segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerja miliknya dan Pandu mengikutinya dari belakang.
Ceklekk ..
Ayah Matheo membuka pelan pintu ruang kerja nya lalu masuk kedalamnya.
"Ayah mau bicara apa ?" tanya Pandu dengan tidak sabaran
"Duduk lah dulu ", titah Ayah Matheo kemudian berjalan menuju rak-rak penyimpanan berkas-berkas penting . Disana ia mengambil sebuah map coklat lalu menyerahkannya pada Pandu .
"Apa ini yah ?" tanya nya dengan kening yang berkerut
"Buka saja dan bacalah , itu adalah informasi lengkap tentang orang tua Echa . Ayah meminta anak buah mencari nya secara detail ". Ucap Ayah Matheo
Pandu segera meraih map itu dan membuka nya , mata tajam nya memindai satu persatu huruf yang ada dikertas tersebut .
"Ayah rasa , mama Echa tak akan semudah itu melepaskan anak perempuannya . Pasti dirinya menginginkan imbalan ". Ujar Ayah Matheo
"Hmm , terimakasih yah atas informasi ini ". Kata Pandu tulus
"anything for my son ". Sahut Ayah Matheo
Ya , meskipun Ayah Matheo terlihat dingin dan cuek akan tetapi beliau sangat menyayangi putra-putri nya .
Pandu tersenyum tipis mendengar nya , setelah itu ia berpamitan pada Ayah Matheo untuk segera menemui kedua orang tua Echa .
"Katakan sama Ayah jika kau membutuhkan sesuatu ". Tukas Ayah Matheo seraya menepuk pelan bahu putra nya
Pandu mengangguk dan bergegas keluar dari ruang kerja ayah nya . Ketika turun kelantai bawah dirinya berpapasan dengan Sani - kakak perempuannya .
"Mbak Sani ", sapa Pandu
"Hai .." Sani menyapanya balik sambil memeluk tubuh tinggi adiknya
"Kapan mbak Sani datang , kemana suami mu ?" ujar Pandu sambil mengurai pelukan itu
"Baru saja , mbak sendirian . Mas Rendra sedang ada meeting dikantor ", jawab Sani
"Mau ke kantor ?" tanya nya
"Hmm..." sahut Pandu berdehem
"Oke take care ". Kata Sani
Pandu mengangguk setelah itu ia segera berpamitan pada Ibu Sari , lalu bergegas menuju kediaman papa Echa .
"Bos .." sapa Asisten Gara ketika melihat Pandu berjalan mendekati nya , ia sontak menegakkan tubuhnya dari sandaran pintu mobil .
"Kau sudah tahu alamat nya ?" tanya Pandu
"Sudah Bos ". Jawab Asisten Gara
"Hm.. Kita kesana sekarang ". Ucapnya lalu masuk kedalam mobil .
Asisten Gara mengangguk dan segera berlari mengitari mobil dan masuk kedalam kursi kemudi . Perlahan mobil yang mereka kendarai melaju meninggalkan mansion Ayah Matheo .
Perjalanan menuju kediaman papa Echa membutuhkan waktu 3 jam lamanya . Pandu beberapa kali menghela nafas ketika tak kunjung sampai ditempat tujuan .
"Berapa lama lagi kita sampai ?" tanya Pandu merasakan bosan . Bahkan pant*t nya sudah terasa kesemutan karena kelamaan duduk didalam mobil .
"Sebentar lagi bos , nah itu dia rumah nya .." tunjuk Asisten Gara pada sebuah rumah minimalis yang letaknya tak jauh dari permukiman kumuh .
Segera Asisten Gara memberhentikan mobilnya tepat dihalaman rumah itu , Pandu bergegas merapikan jas nya dan keluar dari mobil . Terlihat seorang wanita paruh baya sedang menyapu halaman rumah itu .
Dengan langkah tegapnya , Pandu bergegas menghampirinya .
"Assallamuallaikum ..." Sapa Pandu mengucap salam
Wanita itu menoleh menatap Pandu yang terlihat wibawa dengan setelan jas nya ."Waallaikumsalam . Cari siapa ?" jawabnya sinis
"Saya ingin mencari Pak Baskoro , apa beliau ada ?" tanya Pandu sopan
"Mau ngapain cari suami saya ?" ujar wanita itu dengan ketus
"Saya ingin--"
"Kenapa cari saya ?" Sela seorang pria yang tiba-tiba berdiri dibelakang Pandu .
Seketika Pandu membalikkan badannya dan menatap pria paruh baya dengan berpostur tubuh sedikit gempal .
"Perkenalkan saya Pandu , calon suami putri anda ". Ucap Pandu memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangannya .
Pria yang disapa Pandu itu adalah Baskoro , papa kandung Echa dan Mitha .
Baskoro mengernyitkan keningnya ."Siapa putri ku ?"
"Apa anda lupa , jika anda memiliki dua putri yang anda dan mantan istri anda tinggalkan dipanti asuhan ?' tukas Pandu seraya menaikkan sebelah alisnya .
Baskoro terlihat mengingat-ingat siapa dua putri yang Pandu itu maksud , seketika ia membulatkan kedua matanya ketika mengingat kedua putrinya.
"Maksud mu Echa dan Mitha ?" ucap Baskoro memastikan
Pandu tersenyum miring mendengar nya , bagaimana bisa orang tua melupakan anaknya sendiri. Orang tua macam apa dia ini ? Batin Pandu
"Ya , dan saya datang ingin meminta restu dari anda ". Ucap Pandu dengan lugas
"Kau ingin menikahi nya ?" selorohnya
"Ku pikir tak akan ada pria yang mau menikahinya , ternyata masih ada ". Imbuhnya cuek seolah tak ingin mendengar lagi hal-hal tentang kedua putri nya .
"Baiklah , terimakasih atas restu yang anda berikan ". Sahut Pandu dingin
"Hmm.. Sekarang pergilah dari sini dan jangan beritahukan tentang keberadaan ku pada Echa ataupun Mitha . Karena mereka bukan darah daging ku . Mereka berdua adalah anak haram hasil perselingkuhan wanita murahan itu . Pergilah dan bawa Echa sejauh mungkin ". Usir Baskoro
"Baiklah , saya pamit pergi ". Ucap Pandu berpamitan setelah itu ia kembali masuk kedalam mobil .
.
.
.
Haiii ,jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹
