NovelToon NovelToon
Ketika Salju Turun

Ketika Salju Turun

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:43.8k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lahir, dan besar, di negara yang terkenal karena budaya tolong menolong terhadap sesama, tanpa sengaja Reina menolong seseorang yang sedang terluka, tepat ketika salju tengah turun, saat dirinya berkunjung ke negara asal ayah kandungnya.

Perbuatan baik, yang nantinya mungkin akan Reina sesali, atau mungkin justru disyukuri.


Karyaku yang kesekian kalinya, Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikatan

Maaf nggak bisa update setiap hari.

Ibu dan kedua putra kembarnya hanya bisa saling melirik, tepatnya bingung dengan situasi yang ada di hadapan mereka sekarang.

Seperti layaknya keluarga, mereka makan malam bersama, dengan Ryu yang berada di ujung, Reina di sebelah kanannya, lalu si kembar di sebelah kiri, duduk saling berdampingan.

Bukan formasi atau panjang ataupun banyaknya kursi yang ada di ruangan itu, melainkan pelayan yang melayani mereka, dari menaruh serbet di pangkuan, menyajikan makanan pembuka, lalu begitu habis, pelayan bersiap membereskan, dan menggantinya dengan menu berikutnya, hingga sampai di hidangan penutup, pelayan dengan sigap membantu mereka.

Astaga, sebagai rakyat jelata, Reina dan si kembar yang biasa melakukan semua sendiri, justru merasa risih. Namun tak enak untuk mengungkapkannya.

Selesai makan malam, Reina menuju ke kamar anak-anaknya, si kembar memiliki kamar terpisah, sesuai dengan warna kesukaan. Katanya Ryu sudah merenovasinya sejak kunjungannya terakhir ke Indo.

Sempat terjadi perdebatan, hendak di kamar siapa mereka berbicara, walau sebenarnya, kamar itu letaknya bersebelahan, dan ada pintu penghubung di dalamnya, tapi tetap saja.

"Ma, ini serius nggak, kalau kita mau tinggal di sini terus? Lalu bagaimana dengan teman-teman Ei? Mereka pasti merindukan kami."

Reina duduk bersila di atas ranjang miliki Eizen, sedangkan si empunya, duduk bersandar di kepala ranjang, lalu Aizen tengah duduk di sofa berwarna kuning tak jauh dari ranjang.

"Kamu kan dengar Papa ngomong, kalau demi keamanan, kita tinggal di sini." sahut Reina. "Jujur aja, belum sampai sehari, Mama rasanya udah bosan, apalagi makanannya. Kalian tau kan sudah dua pekan kita nggak ketemu sambel terasi, sama tempe goreng," dia mendongak menatap langit-langit sambil menghela nafas.

"Ei, kangen bakso cuanki yang suka lewat depan rumah, Ma!"

Berbeda dengan ibu, dan adiknya, Aizen hanya menggelengkan kepalanya, meskipun sebenernya dia juga kangen dengan suasana, dan makanan di rumahnya.

Ketiganya kompak menghela nafas.

"Oh ya Ma, kalau home schooling, apa gurunya pakai bahasa Indonesia? Kami kan belum terlalu lancar bahasa Itali, dan bahasa inggris." Seru Aizen.

Reina menaikan bahunya, "Mama belum berdiskusi sama Papa,"

"Papa lagi sibuk ya, Ma?" tanya Aizen.

Reina berdehem, "Katanya mau meeting virtual, dengan bawahannya,"

"Papa kayaknya benar-benar kaya deh, rumah besar banget, punya pesawat, helikopter. Jadi apa pekerjaan Papa, sampai bisa punya semua ini?"

Reina bingung menjawabnya, karena obrolannya dengan Ryu, belum sampai sejauh itu, "Mungkin pengusaha, coba kalian tanya sendiri."

Eizen merebahkan dirinya, "Terus Mama tidur di mana malam ini?"

"Di kamar lah."

"Apa satu kamar dengan Papa?" kali ini Aizen kembali bertanya.

Reina menaikan bahunya, "Coba kalian tanya, sendiri"

Kedua bocah itu saling pandang. Lalu Aizen memutus pandangan terlebih dahulu, dan beralih menatap wanita yang melahirkannya, "Kami memang bahagia, karena memiliki orang tua lengkap, ada Mama, dan Papa. Tapi kalian kan belum menikah, kata guru ngaji, laki-laki dan perempuan dewasa yang belum menikah, tidak boleh berduaan, dosa!"

Reina sudah tak heran dengan sikap putra sulungnya, yang punya pemikiran lebih tua, dari umurnya, sehingga dirinya tak merasa tersinggung, justru dia merasa bangga. "Mama akan bicara pada Papa." Meski Reina sendiri tidak yakin, karena sejujurnya, dirinya tak berpikir sampai menikah dengan ayah dari si kembar.

Reina berpikir, tak mungkin selama delapan-sembilan tahun kebelakang, Ryu sama sekali tak berhubungan dengan wanita lain, bisa saja lelaki itu diam-diam memiliki kekasih, atau bahkan sudah menikah.

"Kalian tidur duluan ya, Mama mau ngomong sama Papa dulu," Reina bangkit, sepertinya hal ini harus segera dibicarakan, agar di masa depan dirinya tidak di cap Pelakor.

Si kembar kompak mengangguk, dan mempersilahkan Reina keluar.

Satu yang baru Reina sadari begitu keluar dari kamar anaknya, dia tidak tau ruang kerja milik Ryu. Dia menepuk kepalanya sendiri, "Kenapa tadi gue kaga tanya? Dasar Reina dodol!" makinya pada dirinya sendiri.

Reina memutuskan untuk berkeliling, berharap bisa bertemu dengan pekerja rumah ini, sayangnya hingga lima belas menit berlalu, dia tak kunjung bertemu sosok manusia.

Dia jadi lelah sendiri, dan memutuskan kembali ke kamarnya, di lantai atas. Namun baru saja dirinya menjejakkan kakinya di anak tangga teratas, Dia mendapati Ryu keluar dari kamar.

"Aku cari kamu kemana-mana, nggak taunya di sini." Kata Reina, dia bernafas lega.

"Aku baru saja selesai meeting, Ada apa?" tanya Ryu balik.

"Apa kamu punya waktu? Ada yang perlu aku bicarakan."

"Oke, ayo masuk." Ryu berbalik, dan membuka pintu kamar.

Mereka duduk di sofa yang berada di kamar, namun sebelum itu, Ryu menuang terlebih dahulu cairan berwarna merah gelap pada gelas berkaki, lalu menggoyangkannya sebentar, dia juga menghirup aromanya, lalu meminumnya sedikit demi sedikit.

"Kamu mau coba? Ini baru di kirim dari pabrik, aku sedang mencobanya, sebelum di pasarkan."

Reina menggeleng, dia jelas tau itu apa, dulu sebelum Ryu menidurinya, lelaki itu menjejali-nya dengan minuman yang mengandung alkohol. "Tidak terima kasih."

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?"

Reina menghela nafas sejenak, sembari menyusun kata-kata di kepalanya. "Ada beberapa yang ingin aku bicarakan, pertama tentang anak-anak, yang kata kamu akan home schooling, apa guru yang mengajar mereka, menggunakan bahasa Indonesia?"

"Apa mereka tidak bisa berbahasa Itali atau bahasa Inggris?"

Reina menggeleng, "Apa di sini tidak ada guru yang bisa bahasa Indonesia?"

"Ada, tentu ada, kamu pikir, aku belajar bahasa yang sama dengan kamu, dari mana?" Ryu menegakan tubuhnya, seraya menaruh gelas berkaki di meja kaca. "Masalah belajar, akan aku Carikan guru sesuai keinginan kamu. Lalu apa ada lagi yang ingin kamu bicarakan?"

Reina memejamkan matanya sejenak, dia menyandarkan punggungnya, di sofa. "Yang Kedua, Apa tidak apa, kalau aku dan anak-anak tinggal di sini? Apa pasangan kamu tidak marah?" dia membuka matanya, dan menatap lelaki yang duduk di seberangnya.

Mendengar pertanyaan itu, Ryu meledakan tawanya, pundaknya sampai bergetar, dia merasa lucu dengan pertanyaan yang ditujukan padanya.

"Kenapa kamu tertawa? Apa menurut kamu, pertanyaan ku itu aneh?" Reina heran dengan reaksi ayah dari si kembar. "Jangan sampai ada perempuan yang datang, dan memaki aku, karena menuduhku merebut kamu."

Ryu menghentikan tawanya, dia meraup wajahnya, "Tahun lalu, aku punya tunangan, semacam hubungan kerja sama bisnis, tapi setelah aku ketemu kamu, aku putuskan." Jelasnya. "Apa ada lagi?"

"Yang ketiga, tadi saat aku berkeliling, untuk mencari kamu, aku lihat banyak kamar, bolehkah aku menempati salah-satunya?"

"Memangnya kenapa dengan kamar ini? Apa kurang luas? Atau ada yang kurang? Mau ganti warna atau perabotan? Nanti aku hubungi desain ruangan, kamu bisa berkonsultasi padanya, aku izinkan kamu mengubah apapun yang kamu inginkan."

Reina melambaikan tangannya, "Bukan itu maksud ku."

"Jadi apa maksudnya?" tanya Ryu heran.

"Aku mau kamar terpisah dari kamu." jawab Reina jujur.

"Apa alasannya?"

"Karena kita tak ada ikatan apapun, jadi menurut kepercayaan yang aku anut, laki-laki dan perempuan yang belum ada ikatan tidak boleh satu kamar."

"Ikatan? Bukankah kita sudah memiliki ikatan, karena adanya anak-anak? Lalu jenis ikatan apa yang kamu maksud?"

Rasanya Reina ragu, tapi dia harus mengungkapkannya, meskipun sebenarnya, dia tak ingin menikah dengan lelaki yang menurutnya berbahaya, tapi tak ada pilihan lain sekarang. "Ikatan yang maksud adalah Pernikahan." sahutnya.

Dan mendengar hal itu, membuat Ryu terdiam.

1
beybi T.Halim
masih bingung ini beneran sdh happy ending????...,oke lah jadi seperti itu..,😀😀semangat buat penulisnya kita tunggu karya terbaik lainnya💝💝
Ripah Ajha
kok blom rela kalok tamat😭
LISA
Wah udh tamat y Kak..ceritanya bagus bgt..makasih y Kak..sukses y utk karya² yg lain..
Mareeta: Terima kasih banyak udah mampir 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
mei
thanks thor
Nadila Nisa
kak.. ini beneran udah tamat yaaa?
Nadila Nisa: Ditunggu karya berikut nya KK.. 🥰🥰🥰
Mareeta: udah, terima kasih ya, dirimu selalu mendukung ku🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Lestari Andrian
/Good//Good//Good//Good/ teima kasih sudah menyelesaikan ceritany...
mei
maunya terjemahannya lgsg dikalimatnya thor...kalp dibwh keburu lupa kalimat bagian mana percakapan diatas....maaf y koreksi thor
LISA
Seneng nih ntar lg Ryu & Reina resmi menikah..
gibshena
semangat kk ❤❤
LISA
Syukurlah baby boy udh lahir..sehat2 ya boy..beri kebahagiaan utk keluarga mereka.
ayudya
gak di cari ya, mungkin ryu kesal Reina pergi diam²... demi kebebasan, serba salah atuh.
Nadila Nisa
bau2 mau end ini, happy ending yaa kak herma..👍🏻👍🏻🥰🥰💪🏻💪🏻
Nadila Nisa
setelah ini jgn main kabur2 lagi yaaa rei
LISA
Puji Tuhan Ryu datang di saat yg tepat..dampingi Rein saat melahirkan..babynya nunggu papanya dtg tuh..
Nadila Nisa
Alhamdulillah.. kamu datang di waktu yg tepat Ryu.. 🥰🥰
beybi T.Halim
entahhh lah makin mumet pemirsahhh...,gak siap2 derita Rheina ini🤦🤦
Nadila Nisa
greget banget sm si Ryu2 ini.. kok itu si reina nggak dicariin yaaa, katanya cinta nggak mau pisah...😡😡 knp nggak dicariin..
kak knp bukam Ryu aja yg ngidam biar tau rasa...
tp yaa sdhlah, Next kak💪🏻💪🏻🥰🥰
ayudya
hamil lagi, mana ryu gak ada lagi...., hadehhh...
LISA
Hebat bgt Aizen menemukan ide utk pulg ke negaranya..
Nadila Nisa
jgn2 reina kembali hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!