NovelToon NovelToon
Cakar Garuda

Cakar Garuda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan Tentara / Keluarga / Romansa
Popularitas:45.4k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Mungkin benar kata pepatah. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Cinta memang terkadang hadir tanpa di rencanakan bahkan kita manusia tidak bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta. Termasuk pada gadis kecil yang sama sekali tidak pernah ia sangka menjadi akan menjadi jodohnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Dindra sayang.

"Allahu Akbar. Capek adeekk, nanti lagi dah..!!" Pinta Bang Arbath melakukan tawar-menawar dengan Dindra namun Dindra seolah tidak ingin bernegosiasi dengannya.

Tak banyak kata, Dindra pun kembali menarik tengkuk Bang Arbath.

...

"Nggak mau, Om..!!!!" Dindra sampai menangis karena Bang Arbath tidak mau melepaskan dirinya.

"Tadi saya sudah minta berhenti, kau saja yang ngeyel. Sekarang rem nya blong. Saya nggak bisa atasi..!!" Tanpa ampun, Bang Arbath kembali menangani Dindra. Ia mengangkat tubuh Dindra dan menyudutkan sang istri pada dinding kamar.

Dindra sampai tidak sanggup berkata-kata, suaminya itu punya stamina yang kuat juga buas menanganinya. Seakan tidak punya rasa lelah, Bang Arbath mengangkat kedua pahanya dan.............

Dindra hanya bisa menikmati segala perlakuan romantis dari Bang Arbath. Lembut namun begitu terasa di setiap alur permainan hingga membuatnya melayang-layang.

"Kau suka?"

Dindra mengangguk menjawabnya dengan wajah memerah. "Dindra belum pintar ya?"

Bang Arbath tersenyum tipis kemudian mengendalikan situasi. "Mantaaap, sayang..!!"

\=\=\=

"Astaghfirullah..!!" Papa Shaleh terpekik kaget melihat Dindra tampak pucat meskipun wajahnya sudah menggunakan riasan. Papa Shaleh sampai melirik putranya yang terlihat salah tingkah.

"Assalamu'alaikum Pa." Sapa Dindra melihat wajah mertuanya bengong.

"Wa'alaikumsalam. Masuk nak..!!" Papa pun membuka pintu rumah dengan lebar.

Dindra segera masuk kamar tanpa ucap apapun lagi.

"Kenapa tuh Ar?" Tanya Papa Shaleh panik.

"Kecengklak Pa." Jawab Bang Arbath.

Papa Shaleh langsung menyikat puncak kepala putranya. "Kau pakai gaya apaaa???? Yang kira-kira kau Ar..!!"

"Papa seperti tidak pernah jadi pengantin baru saja." Kata Bang Arbath sambil mengusap kepalanya yang terasa panas apalagi jambulnya sudah rusak karena di terjang Papanya.

Papa Shaleh yang geram segera mengajak cucunya berjalan-jalan tapi sebelum itu, Bang Arbath sudah menyempatkan mencuri kesempatan untuk mencium pipi baby junior.

"Apa kabar jagoan, maaf ya Papa tinggal lama. Mama mu tidak mau di ajak pulang, ngajak cek galian kabel terus." Gumam Bang Arbath.

"Arbath.. jangan sembrono bilang yang tidak-tidak, apalagi di depan anak..!!!!" Tegur keras Papa Shaleh.

"Laah.. ini..!! Papa marah-marah di depan cucu. Jangan sembrono Pa..!!" Bang Arbath balik menekan putranya.

"Astaghfirullah hal adzim..!!" Papa Shaleh beristighfar sampai mengusap dadanya namun sesaat kemudian ia tersadar kelakuan putranya. "Eeehh bocah gemblung. Kenapa kamu jadi nasihati Papa??????" Papa Shaleh melepas sandalnya lalu melemparnya ke arah Bang Arbath.

"Hiyaaaaaa.." Bang Arbath menghindar dan menunduk hingga tak sengaja sandal tersebut mendarat pada wajah Mama Roro yang sedang membawa es batu.

plooookk..

"Nggak ikut-ikut. Aku nggak ikut-ikut..!!" Bang Arbath segera masuk ke dalam kamar dan menguncinya.

Kini tinggal lah Mama Roro menatap wajah Papa Shaleh yang sedang menggendong baby junior.

"Ada ide, mau hancurkan es batu ini dimana?" Tanya Mama Roro.

"Itu tadi benar si Arbath yang buat perkara, Ma..!!" Kata Papa Shaleh cemas. Beliau menghindar dan segera berlari keluar membawa baby junior berlari menjauh.

Sesampainya di luar rumah, Papa Shaleh tersenyum menyapa tetangga yang sedang kurve rumah hingga Mama Roro tidak bisa melampiaskan kesalnya.

...

"Capek ya dek??" Bang Arbath memijat punggung Dindra dengan lembut.

"Nggak..!!"

"Saya pijati ya..!!" Kata Bang Arbath setengah membujuk.

"Om nggak bisa di percaya, jangan-jangan Om bohong lagi. Coba om pikir..!! Perempuan kalau pijatin pasti di cari bagian badan yang kaku dan benar-benar dipijat, tapi Om Ar nggak begitu. Om Ar hanya cari yang empuk untuk di mainin aja." Protes Dindra dengan emosi memuncak. Dua hari dirinya tidak bisa menikmati indahnya pemandangan hotel karena meladeni garangnya Kapten Arbath.

"Konsepnya sama dek. Kau cari yang kaku, saya cari yang empuk." Jawab Bang Arbath tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Maas Aaarrr..!!!!!!!" Pekik Dindra geregetan tapi kemudian ia diam sejenak.

"Hahahaha.. apa?? Ulang lagi. Kau panggil saya apa??"

"Om Ar cepat keluar deh..!!" Pinta Dindra, pipinya memerah menahan malu.

"'Keluar' dimana, sayang??? Di dalam????" Goda Bang Arbath gemas sendiri melihat tingkah Dindra.

Dindra melirik Bang Arbath dengan gemas. Ingin segera menggendong baby junior tapi putranya itu sedang berjalan-jalan sore dengan Papa mertuanya.

Bang Arbath mengarahkan kedua tangan Dindra agar bersandar di atas kedua pundaknya. "Imut sekali, sayang. Saya suka..!! Coba panggil lagi..!!"

Ekor mata Dindra hanya sekedar meliriknya sekilas. "Jangan iseng, Mas."

"Asyeeeekk.. begitu kan manis. Tapi panggil Abang saja kalau ada orang lain. Saya suka gemas, nggak tahan kalau kamu panggil 'Mas', hawanya itu seperti kamu pengen ngajak 'fight' terus. Saya nggak kuat, dek..!!"

\=\=\=

Papa Shaleh dan Mama Roro merasa berat karena besok harus meninggalkan Dindra dan Baby Junior. Sudah satu bulan lebih Papa Shaleh dan Mama Roro tinggal bersama anak dan menantu. Pekerjaan mereka pun juga harus segera di awasi.

Dindra yang sudah sangat dekat dengan Papa Shaleh dan juga Mama Roro sampai menangis karena tidak ingin di tinggalkan.

"Ya ampun sayang, Mama dan Papa bisa bolak balik kesini. Dekat saja Singapura sampai sini." Mama Roro mengusap rambut Dindra dengan sayang.

"Iya Ma. Nggak apa-apa ko' " jawab Dindra meskipun masih tidak ikhlas. "Besok jam berapa Papa dan Mama ke Singapura?"

"Penerbangan malam saja."

***

Pagi hari Dindra masih ikut dengan kegiatan. Satu Minggu ini Kompi memang sangat sibuk karena akan di adakan lomba tembak antar Matra dan juga pihak kepolisian.

Di saat acara menembak itu juga akan di adakan pertemuan istri anggota tiga Matra dan juga istri dari pihak kepolisian agar bisa menjalin tali silaturahmi.

"Apa kita bisa membuat taman bunga di sekitar sini?? Saya lihat air mengalir dari arah pegunungan, bukankah bagus jika sungainya di bendung dan kita buat kolam ikan di sekitar sini." Kata Dindra menyuarakan inginnya sebagai seorang Ibu Danki.

"Si_ap, kami menyesuaikan dengan perintah." Jawab para anggota meskipun sedikit bingung dengan arahan ibu Danki yang ingin punya kolam ikan di tengah kompi tapi sampai harus membendung aliran sungai, itu pun harus tetap mengalir.

Usai mengajukan arahannya, Dindra menengadah. Langit hanya berawan dan tidak begitu terik namun kepalanya terasa berkunang-kunang.

"Apa ini mau malam?" Gumamnya karena merasa langit tiba-tiba menjadi gelap.

"Ijin ibu, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Prada Amri.

Belum sempat Dindra menjawabnya, tubuhnya sudah oleng hingga terhuyung dan masuk pada sungai dengan aliran air tidak terlalu dalam dan tidak bisa di bilang deras untuk ukuran tentara.

"Ibuuu..!!!!"

"Dindraaaaaaa..!!!"

byuuurr...

Bang Arbath yang baru saja tiba langsung menyusul masuk ke dalam sungai di ikuti para anggota lain.

byuuurr...

...

plaaaaaakk..

"Kenapa sampai istri saya tercebur dan tenggelam?????" Bentak Bang Arbath sampai menampar pipi Prada Amri.

"Siap salah, Danki..!!" Jawab Prada Amri masih gemetar karena istri Dankinya nyaris meregang nyawa terbawa arus sungai yang mungkin anak SD pun bisa melaluinya.

.

.

.

.

1
Mika Saja
piye toh kok isoh nyebur ...PO mau LG Nang pinggir kali ta mba Nara 🤭
Mika Saja
dindra ada ada aja,bang ar SDH bimbang dan pusing 7 ×keliling itu loh
Fitria Syafei
waduh bisa nyungsep ke sungai ntuh Dindra 🙄 KK kereeen 😘😘
mudahlia
gk tau aja KL sdh nyicil
Nabil abshor
danki mu kui jegurke sisan bang amri,,,,,
Nabil abshor
wkwkwkwkk benneerrrrr beenneeerr
Nabil abshor
hasyeeeeekkkkkk,,,,,,
Diah Darmawati
hahaaa lgsung update baby new🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰🥰
❤Rainy wiraTama Yuda❤️
Si Dindra.. ada² saja ya tiap hari yang bikin geger 😂😂😂
dyah EkaPratiwi
Hahaha ada2 aja ini tapi seru poll tambah lg dong kak
siti muhlihah
hoalah om ar piye to ki palah rep otw dede nya si baby dalu,,,wes siap siap ae papa shaleh sm mamm roro ngereog,,,😅
Murni Zain
pasti Diandra lg hamil tu... otw adik bang Dalu. ☺
Murni Zain
Kayaknya abang Dalu bakalan punya adek 🤭
dyah EkaPratiwi
Bahagia selalu bang ar dindra, jauh2 ya saras
Sri I
kirain ngambek kenapa..... ternyata kurang thor /Facepalm//Facepalm/
Fitria Syafei
wow semoga mereka selalu bersama dan bersatu 🤲 KK kereeen 😘😘
Nining Dwi Astuti
waduh kayaY mw unboxing nich🤣🤣🤣🤣
Septi Astuti
semoga langgeng ya bang🤲
Mika Saja
bang rial msh blm kapok kynya atau mau mencoba berdamai dengan keadaan dan menerima takdirnya,,,
aca
rial bodod
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!