NovelToon NovelToon
Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Arin seorang penyandang disabilitas menyelamatkan David dari serangan preman di tepi pantai. Dia membawa pria itu ke rumahnya dan menemukan bahwa David adalah putra dari penyelamatnya di masa lalu. Tapi gawat, pria itu lupa ingatan!
Bencana dimulai, David Bima Carat sebagai pewaris perusahaan besar dinyatakan hilang oleh teman-teman dan adiknya. Kenyataannya David diserang oleh salah satu sahabatnya atas perintah pria tua di balik layar yang menuduh keluarga David menculik adiknya.
Rekan David berusaha mencari keberadaannya, sedang di sana, David terjebak dalam pernikahan dengan Arin karena jebakan pembenci gadis itu.
Bagaimana teman-teman David mengungkap kasus hilangnya David? siapa pria tua yang memerintahkan orang itu menyerang David dan siapa adik yang dia maksud? bagaimana kelanjutan hubungan antara Arin dan David? Benarkah David lupa ingatan atau hanya sandiwara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

^^^Takdir tidak ada yang tahu, siapa sangka benang merah kita tersambung lagi di tempat ini.^^^

^^^-Arin-^^^

...****************...

Keheningan malam membuat suasana semakin mencekam. David sudah siap dengan risiko apapun yang dia terima saat menghadapi Bagas seorang diri.

Toh kalau dia mati adalah sebuah keuntungan besar karena semua bukti sudah dia simpan rapat di brankasnya. Dan Frans tahu semua aktivitas dan rahasianya.

"Jika ini jalan yang kau pilih, maka kita akan mati bersama-sama Bagas!" batinnya.

Dia kecewa dan marah setelah mengetahui Bagas mengkhianatinya. Dia masih ingat pertemuan pertama mereka dengan Bagas yang saat itu sebenarnya berpura-pura bekerja sebagai seorang penjaga pantai yang menyedihkan.

David mengangkatnya sebagai manager kafe dan mempercayakan bisnisnya di tangan pria itu.

Lebih dari tiga tahun yang lalu, David bertemu Bagas tepat di pantai yang sama di mana mereka sekarang berpijak.

" Katakan padaku, kenapa kau melakukan ini!?" desak David.

Bagas mengusap kasar wajahnya. Lalu dia tersenyum!

Ya pria berengsek itu tersenyum tanpa rasa bersalah sedikitpun.

" Heheheh.... " tawanya keras dan terdengar puas.

" Sudah ketahuan begini, berbohong pun tak ada gunanya!" ucap Bagas dengan tatapan jijik ke arah David.

Dia menunjukkan wajah aslinya di hadapan David, wajah seorang pengkhianat yang hanya menjadi parasit dalam tubuh David.

" Aku tidak perlu menjelaskan alasanku melakukan semua ini padamu David!"

" Satu hal yang perlu kau ketahui!" Bagas mencengkram rahang pria itu sambil menatapnya dengan tajam dan beringas.

Tatapan yang dulunya lembut dan bibir yang terus tersenyum itu kini berubah sepenuhnya menjadi iblis mengerikan.

"Pembunuh keluarganya, memang pantas mendapatkan ini!!" ucap Bagas.

" Seret dia!!" titah Bagas.

Lalu entah muncul dari mana, 3 pria bertubuh besar datang dan langsung menyekap David.

" Bagas!?? Jadi ini sifat aslimu!?" David tertawa.

" Hahahahaha..... Terimakasih..

. Terimakasih Bagas, sejak awal aku memang berencana untuk mati, maka akan ku bawa kau mati bersamaku!" ucap David.

Bagas tidak mengindahkan kata-kata pria itu. Tanpa Bagas sadari di sekitar pantai itu dipasang CCTV yang merekam semua aksi pria itu.

Tiba-tiba lampu pantai menyala, membuat Bagas dan anak buahnya panik.

" Cepat seret dia!" Titah pria itu dengan suara waspada.

David diseret dari bibir pantai menuju sisi pantai yang lebih sepi. Terlihat di sekitar pantai itu ada sebuah rumah yang tak jauh dari pemukiman warga.

Mereka menyeret David dalam kondisi tak berdaya, mulut David dibekap dan kursi roda pria itu di campakkan begitu saja ke dekat pekarangan rumah yang mereka lewati.

" Aarrkhhh.... Errrmhhh.... Emmhhhrrr...." David hanya bisa bergumam, dia menatap tajam pada Bagas yang terus tertawa menatap dirinya.

Brukk!!!

David dilemparkan ke atas pasir yang begitu kasar sampai sekujur tubuhnya terluka.

" Hajar dia!!!" Titah Bagas.

" Kau pasti akan menyesali ini Bagas!!!" Ucap David begitu bekapan di mulutnya terlepas.

" Hahahahah.... David Bima Carat, seorang Presdir yang lumpuh dan tidak berdaya, bagaimana kalau kau kehilangan satu matamu!? Dunia pasti akan semakin mencemooh dirimu!" Ucap Bagas sambil mengeluarkan sebilah pisau kecil dari kantongnya.

" Bagas!!! Bukan hanya aku yang akan mati, kau dan semua orang yang berhubungan denganmu akan mati bersamaku!!" Ucap David.

Bagas hanya menatapnya tak peduli," apa yang bisa dilakukan pria lumpuh seperti dirimu!?" Ucap Bagas sambil tertawa miring.

David membalasnya sambil tersenyum sinis," Meski kakiku lumpuh, otakku tidak ikut lumpuh Bagas!"

" Apa selama kau menjadi pengkhianat dan mata-mata dari tuanmu itu kau tidak tahu siapa aku!?" Ucap David.

Deghh!!!

Bagaimana David bisa tahu kalau Bagas bekerja untuk seseorang!? Tidak tunggu dulu, apa jangan-jangan ini jebakan David?

" Kau... Jangan asal menebak, aku melakukan ini murni karena aku menaruh dendam padamu!!" Pekiknya.

Dia tidak boleh sampai membongkar identitas bosnya.

Tetapi mendengar jawaban klise dari pria itu, David malah tertawa.

" hahahaha.... Bagas... Aku David Bima Carat, kau tidak tahu siapa aku sebenarnya!!!"

" Jangan pikir aku tidak tahu kalau kau diam-diam melaporkan semua urusanku pada seorang pria tua yang kerap kau temui di persimpangan jalan!"

" Jangan pikir aku tidak tahu Bagas!!" Balasnya sambil tertawa.

" Sialan!!!! "Pekik Bagas.

Dia menghampiri David dan mencengkram rahang pria itu dengan kuat.

" Apa yang kau ketahui hah!? Bangsat, padahal aku tidak ingin membuatmu mati!" Ucap Bagas.

" Tapi karena kau tahu terlalu banyak, kau pasti akan mati hari ini!!" Ucap Bagas penuh kemarahan.

" Prrffhtt..."

" Hahahahahah.... Jadi benar!?" David menaikkan sebelah alisnya.

" Padahal aku hanya menerka-nerka saja, tapi kau sampai kebakaran jenggot!" Ucap David dengan tawa mengejeknya itu.

Bagas mengusap kasar wajahnya," Arkhhhh.. manusia cacat seperti mu harusnya mati saja, kenapa juga pak tua sialan itu melarangku membunuhmu!!!" Pekik Bagas yang kini dalam posisi frustasi.

" Hajar dia!!! Patahkan tangan nya!!!" Pekik Bagas.

David dihajar oleh para preman itu sampai babak belur. Tak ada seorang pun yang melihat mereka. Kejadian itu terjadi di malam hari yang dingin dan sepi.

Bahana ombak dan angin menjadi tema terkahir David di ujung hidupnya.

Sementara itu, di lokasi yang sama. Seorang gadis manis berambut ikal tengah berjalan menyusuri jalanan pemukiman penduduk menuju rumahnya yang terletak di pesisir pantai.

Gadis yatim piatu berusia 25 tahun yang bertahan hidup sendirian di pinggir pantai.

"Aduhh... Aku pulangnya kemalaman, gawat nih, bisa mati membeku aku kalau begini!" Gumamnya sambil mengusap lengannya yang terasa dingin.

Gadis itu berjalan sambil menenteng buku cetak yang merupakan karya tulisnya. Dia adalah Arin, gadis pengacau yang membuat geram editor di grup Sinar.

" Huh!! Syukur aku menyaksikan kehancuran grup Sinar saat di kota, akhirnya aku puas, mereka mendapatkan karma mereka sendiri!" Ucapnya sambil mendengus kesal.

Gadis itu terus berjalan, terlihat agak pincang dan tidak nyaman di sekitar kaki kanannya. Dia terus melangkah hingga tiba di dekat tempat tinggalnya.

Tetapi saat tiba di sana, dia mendengar suara seseorang yang berteriak kesakitan dan suara beberapa orang sedang menendang sesuatu. Dia yakin ada penyiksaan di sana!

" Apa itu!?" Mata gadis itu terbelalak.

Dia sampai mengecek alat bantu dengarnya," kupikir aku salah dengar!" Ucapnya.

Baggghh... Bughggg.. baghhh... Bakhhh!!

" kau akan menyesali ini Bagas!!" Suara teriakan orang itu semakin besar.

Arin semakin yakin kalau dia sama sekali tidak salah dengar. Bukannya takut dan pergi, gadis itu merunduk dan berjalan perlahan-lahan menuju sumber suara.

Diletakkannya buku-buku dan barang bawaannya di dekat pagar rumah. Lalu dinyalakannya ponselnya.

Arin menghubungi pihak kepolisian, " Kevin, tolong aku, ada seseorang yang digebuki di dekat rumah!" Ucapnya berisik pada penerima panggilan itu.

" Kau di mana!? Menjauh dari sana, jangan dekat-dekat!! Biarkan saja mereka!!" Balas orang itu yang terdengar khawatir.

" Mana bisa bodoh!" Kesal Arin.

" Masa iya aku melihat orang mati di depan mataku!!" Balas Arin yang sudah menemukan di mana David dihajar habis-habisan oleh Bagas.

" Sial.... Aku sedang di luar kota, akan ku hubungi Markas, kau tenanglah, jangan berbuat apa-apa!" Ucap pria itu.

" Cepatlah, orang itu akan mati kalau kalian datang terlalu lama!" Ucap Arin dengan panik. Kedua matanya terus mengamati orang-orang kejam itu sambil menghapal siluet dan wajah pelaku yang memukuli David.

1
famida
ok gak cerita ni... cuma jangan terlalu lama update nyer...
famida
jangan lama sangat update nyer Thor.... nanti bosan....
Melvi Ana
apakah Airin....?
Moms Arkha
lanjut
Harsie Alive
sampai sejauh ini, masih sepi 😣
Septian Ramadhan
aku baru buka kotak notifikasi, semangat thor up terus
Harsie Alive
hai yuk letakkan komentar kalian, tunggu kelanjutannya ya 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!