NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORDS >>30

Rasanya, bahagia dan salah tingkah ini jangan berakhir dengan cepat. Jika saja diperbolehkan meminta, Tyas masih ingin merasakan detak jantung yang tak karuan seperti ini lebih lama lagi. Meski rasanya lutut mulai melemah, namun rasa bahagia seperti ini sudah lama tidak dirasakannya.Tyas benar-benar mabuk dengan perhatian kecil Tama.

Entah bagaimana dengan Tama, tidak terbaca apapun dari ekspresi wajahnya, datar dan sangat sulit ditebak.

"Aku rasa sudah cukup aku membantumu membawa ini semua. Dari sini, kamu lanjutkan sendiri, rumahmu tak jauh lagi kan?"

"Oh?" Tyas tak menyangka dengan ucapan Tama yang kembali datar, sebenarnya memang selalu datar sejak awal.

"Dan juga tak perlu merasa memiliki hutang, anggap saja kamu sedang beruntung hari ini, bekerja saja dengan baik, pasti nanti akan segera naik. Perhatikan pakaian untuk bekerja, utamakan fungsi dan kenyamanan, bukan untuk mencari sensasi atau perhatian." Omelan datar tanpa penekanan, ekspresi datar tanpa senyuman melekat tepat di wajah Tama.

"Tama!!" Seru seorang wanita dari dalam sebuah mobil, tak memberi kesempatan Tyas untuk berkomentar apalagi mengeluh menanggapi omelan Tama.

"Kakak!" ekspresi datar yang semula mendominasi wajah Tama, langsung berubah sumringah saat melihat sosok wanita cantik yang turun dari mobil, setelah menepikannya tak jauh dari tempat Tama dan Tyas berdiri.

"Kakak?!! Oh, dia kakaknya? Cantik , elegan, berkelas." gumam Tyas dalam hati berkomentar menatap Marlina yang berjalan anggun ke arah mereka. "Berbanding terbalik dengan sikap adiknya."

Tyas tersenyum sedikit membungkukkan badan menyapa Marlina. Rasa kagum membuatnya merasa rendah saat itu. Bagaimana tidak, selain karena memang Marlina lebih tua secara usia, penampilan dan pembawaan Marlina yang selalu menyunggingkan senyuman hangat selayaknya seorang kakak yang selalu menjaga dan mengayomi adiknya, otomatis membuat Tyas merasa segan.

"Hai,,, aku kakaknya Tama. Kalian teman kerja?" sapa hangat Marlina mengulurkan tangan lentiknya ke arah Tyas.

"Ah, aku Tyas." Sahut Tyas menyambut tangan Marlina. Entah kenapa jantungnya kembali berdetak lebih cepat, serasa sedang tertangkap basah setelah melakukan sesuatu yang salah. Tapi apa yang salah?

"Kami hanya kebetulan beberapa kali bertemu secara tak sengaja. Kebetulan dia teman kerja Arwan." Tama menjelaskan pada sang kakak kembali ke mode datarnya.

"Oh, hai Tyas, salam kenal ya,,, kalian tampak dekat, aku pikir kalian,,,,,"

"Ah, tidak! Bukan apa-apa kak, kami tidak saling kenal sebenarnya, tidak mungkin aku akan menyukai dia." Tyas buru-buru memotong kalimat Marlina, membuat Marlina sedikit terkejut, namun terkekeh kemudian.

"Wkwkwkw,,,, apa yang kamu pikirkan? Kakak justru khawatir kalau kamu itu asisten Tama, yang pasti akan selalu direpotkan olehnya." tawa kecil dan hangat mengurangi sedikit rasa segan dan takut di benak Tyas.

"Ups maaf kakak, aku salah bicara. Maksudku cuma bercanda. Hehehe,,," Tyas menutupi rasa malu karena terlalu ge-er dengan pikirannya sendiri.

"Iya, Kakak mengerti, jangan terlalu serius menanggapi Tama, nanti kamu capek sendiri dengan sifatnya. Hehehe,,,"

"Kakak apaan sih, dah yok pulang." Sahut Tama lalu berbalik menuju mobil Marlina.

"Eh, main ngeloyor aja, pamitan dulu sama temannya!" seru Marlina seperti menasihati anak-anaknya.

Tama tak menggubris teriakan kakaknya, hanya menyahut dengan lambaian tangan kiri yang diangkatnya sebatas kepala.

"Aduh, maaf ya Tyas, memang seperti itu orangnya, tapi percayalah, dia sangat baik sebenarnya." ucap Marlina lembut.

"Iya kakak, aku tahu." Tyas menjawab dengan senyuman andalannya.

"Kalau begitu, kakak pamit dulu ya, kita ngobrol lagi lain waktu ,kalau ada kesempatan." pamit Marlina menepuk perlahan bahu Tyas lalu melambaikan tangan.

"Oke kak, hati-hati dijalan." Tyas pun melambaikan tangan.

Tyas masih berdiri disana sampai mobil Marlina tak lagi terjangkau oleh pandangan matanya, barulah ia berbalik dan berjalan menuju rumahnya.

"Iya kak,aku tahu," Tyas mengulang kalimatnya sendiri saat tadi ia menjawab Marlina. "kenapa tadi aku jawab gitu,,,,, ah! Memangnya sejauh apa aku mengenal si manusia batu. Aduuuuh,,,, aku salah bicara, pasti kakaknya mikir aku menyukai si manusia batu. Payah,,,payah,,,payah,,,"

Tyas menggerutu di perjalanan pulang, kembali repot dengan barang bawaannya.

"Hancur sudah image ku di depan kakaknya." rengek Tyas pada dirinya sendiri. "Aku kenapa ya hari ini, capek banget sama diri sendiri."

"Kalau sudah begini, bagaimana kalau nanti ketemu lagi sama kakaknya si manusia batu. Eh, tadi namanya Marlina kan ya? Beneran sangat berkelas dari cara berbusana, rambutnya ya ampun,,,, lebat banget." Tyas terus bergumam sendiri sambil berjalan menuju rumahnya.

"Wajahnya juga seglowing itu, berapa ya biaya perawatannya dalam sebulan?" Tyas membiarkan pikirannya bertamasya sesukanya. "Eh, tapi si manusia batu wajahnya juga bersih, mungkin memang keluarga mereka bening-bening semua, kan nggk mungkin laki-laki perawatan, berarti Kaka Marlina cantiknya juga alami bawaan lahir. Ya ampun, apalah aku ini."

Wajah manyun kembali menghiasi wajah Tyas yang sebenarnya juga cantik alami, hanya mungkin Tyas tak menyadarinya.

.

.

.

Sementara itu, percakapan di dalam mobil antara Marlina dan Tama.

"Ehem,,,, siapa gadis cantik tadi?" Marlina menggoda adik laki-lakinya sambil mengendalikan kemudi.

"Siapa?" Tama menjawab tanpa membuka mata. Disandarkannya punggung sampai kepala pada jok mobil.

"Tyas kan namanya."

"Bukan siapa-siapa, hanya teman kerjanya Arwan." Tama masih menjawab datar tak mengubah posisinya.

"Heleh, Kaka lihat loh tadi kamu gandeng tangannya." Marlina memicingkan mata melirik ke arah adiknya.

"Kapan?" Tama masih datar.

"Tadi, pas nyebrang jalan, mau naek bis."

"Kan Kakak sudah tahu alasannya, kenapa masih bertanya?" tak ada yang berubah dari ekspresi Tama.

"Apa sih?" Marlina tak paham maksud Tama.

"Dia kan pendek, aku menariknya biar lebih cepet jalannya, takut ketinggalan bis."

"Ya ampun adikku." Marlina terkekeh mendengar jawaban Tama. "Tapi ya bagus sih, kamu setidaknya memperhatikan dia."

"Aku tidak begitu. Aku hanya tak tega melihatnya sendirian, sudah malam."

"Iya-iya kakak paham. Kamu cuma kasihan." sahut Marlina dengan senyuman. "Sapa tahu lama-lama jadi kekasih beneran."

"Apaan sih, nggak lucu begituan." Tama masih tak mengubah posisinya, matanya pun masih terpejam.

"Kenapa seperti itu? Hari ini sangat melelahkan kah?" Marlina mengubah topik pembicaraan.

"Enggak sih, biasa saja."

"Oh, dasar!"

Drrrrrrt....... Drrrrrtttt... Drtttttttt.....

Ponsel Tama berdering, Tama membuka mata dan mengambil ponsel dari kantong celananya.

"CK!! Ah, manusia ini, apa sih maunya?!!" celetuk Tama memandangi layar ponselnya.

Marlina melirik menyelidik dan membaca nomor ponsel yang memanggil Tama. Melirik pada ekspresi Tama yang sepertinya tidak begitu suka, membuat Marlina tak henti melantunkan doa-doa untuk adiknya.

"Tuhan, jauhkan Tama dari para pengganggu. Jangan buat hatinya hancur lagi."

...****************...

To be continue....

1
HARTINMARLIN
semoga aja Tyas sama Tama berjodoh
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
HARTINMARLIN
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!