NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:70.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hanya Ingin Membantu Adiknya

Keadaan Viona tidak menunjukan baik-baik saja, karena adanya benturan cukup keras di kepalanya hingga membuat Viona harus kehilangan banyak darah. Namun, bersyukur karena masih bisa di selamatkan. Meski Dokter masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Viona.

"Ditakutkan ada gumpalan darah di otak karena benturan itu. Saya masih harus memastikan lagi"

Penjelasan Dokter itu tentu saja tidak membuat semua orang tenang. Karena jelas keadaan Viona tidak benar-benar baik saat ini. Laras menatap dari luar ruangan, melihat orang tuanya yang sedang menunggu Viona sadarkan diri.

"Ras, kamu gak mau masuk dan melihat keadannya?" tanya Rama yang menepuk bahu Laras.

Laras menoleh dan tersenyum pada Rama, dia menghembuskan nafas pelan. "Sebenarnya ingin aku masuk, tapi..."

"Udah ayo masuk aja"

Rama yang langsung menarik tangan Laras dan membawanya masuk ke dalam ruangan itu. Diluar ruangan juga ada dua orang polisi yang berjaga. Karena status Viona masih menjadi tahanan sekarang.

Laras sedikit bingung saat sudah masuk ke dalam ruangan Viona ini. Melihat tatapan kedua orang tuanya itu, malah membuat Laras bingung harus mengatakan apa saat ini. Dia tidak pernah merasa dekat dengan mereka. Bahkan dengan Ayahnya saja Laras tidak begitu dekat, sejak kepergian Ibunya memang semuanya terasa berbeda.

"Em, Laras hanya ingin melihat keadaan Viona saja. Semoga dia segera pulih" ucap Laras dengan sedikit gugup.

Rama hanya menatap interaksi keluarga ini, memang terlihat jelas jika Laras tidak merasa nyaman berada disini. Padahal yang ada disini adalah keluarganya sendiri.

Sepertinya Kak Lin juga tidak tahu tentang ini.

TIba-tiba saja Ayah berjalan ke arah Laras, menepuk lengan Laras dengan lembut. Hal itu hanya membuat Laras membeku di tempatnya. Merasa bingung dan kaget dengan apa yang dilakukan oleh Ayahnya saat ini.

"Maaf karena dulu Ayah tidak percaya akan ucapan kamu. Jika kamu memang tidak bersalah dan tidak membunuhnya"

Hati Laras mencelos mendengar itu, bagaimana dulu dia yang berteriak meminta bantuan Ayah saat berada di Penjara. Namun, Ayah sama sekali tidak memperdulikan Laras. Tapi sekarang, dia mendengar sendiri Ayahnya yang mengatakan maaf padanya atas kejadian hari itu. Namun, hati Laras sudah terlanjur terluka.

"Sebenarnya Viona juga tidak benar-benar ingin melakukan hal itu. Aku bisa menjadi saksi untuknya Yah, dia juga tidak sengaja melakukan itu sampai membuat seseorang terjatuh dari atas gedung dan meninggal. Aku berada disana, dan aku tahu Viona tidak berniat membunuh seseorang disana. Semuanya hanya kecelakaan"

Mama langsung menghampiri Laras ketika mendengar hal itu. "Laras, kamu benar-benar bisa menjadi saksi 'kan? Mama benar-benar minta tolong sama kamu. Kamu juga tahu kalau Viona tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Tolong bantu dia, setidaknya ringankan hukumannya"

Laras terdiam, dia melihat Ibu tirinya yang menatapnya dengan penuh permohonan. Sebenarnya Laras hanya mengatakan kenyataannya, memang Viona juga tidak berniat benar-benar membunuh seseorang saat itu.

"Ma, Laras akan membantu sebisa Laras. Sekarang fokus saja dulu pada kesembuhan Viona. Persidangan juga pasti di tunda sampai keadaan Viona benar-benar pulih" ucap Laras.

Mama langsung memeluk Laras, melihat kebaikan Laras ini. Siapa yang tidak akan tersentuh, setelah apa yang Laras terima dari keluarganya ini.

"Terima kasih, Ras"

Laras hanya diam saja, sebenarnya dia juga cukup terkejut dengan Mama yang tiba-tiba memeluknya seperti ini. Pelukan seorang Ibu yang sudah lama hilang dalam hidup Laras. Tapi sekarang, tiba-tiba ada yang memeluknya lagi seperti ini. Membuat dia tidak bisa menahan air matanya.

"Iya Ma, do'akan saja semuanya akan baik-baik saja. Sekarang Laras harus pergi dulu"

"Baiklah, hati-hati ya Ras"

Laras mengangguk, dan dia langsung pergi bersama Rama. Karena pria itu juga yang membawanya kesini. Berjalan menyusuri lorong rumah sakit, Rama terus menatap Laras dengan sedikit bingung.

"Ras, kamu yakin bisa akan menjadi saksi untuk Viona?" tanya Rama. "...Aku melihat jika keluargamu juga tidak bersikap baik padamu selama ini. Tapi, sekarang kamu bisa dengan mudah membantu mereka. Apalagi dulu Viona juga sudah mengkambinghitamkan kamu"

Laras menoleh dan tersenyum pada Rama. "Aku hanya tidak ingin menjadi jahat seperti apa yang mereka lakukan padaku. Lagian aku juga tahu jika sebenarnya Viona tidak pernah benar-benar berniat melakukan hal itu. Semuanya itu hanya sebuah pertengkaran pasangan kekasih yang berakhir petaka. Mungkin bisa disebut sebagai kecelakaan juga"

"Sekarang aku makin mengerti bagaimana Kak Lin yang gila karena kau tinggalkan" ucap Rama. Dia merasa begitu kagum pada wanita disampingnya ini. " ...Semoga saja semuanya akan terselesaikan dengan baik"

Laras mengangguk saja, dia juga berharap seperti itu. Setidaknya dia bisa menjadi penolong untuk adiknya dan dia ingin menjadi cahaya untuk suaminya juga.

*

Tetesan air mata itu terlihat dari sudut matanya, perlahan mata yang terpejam itu mulai terbuka. Jelas dia mendengar semua ucapan orang-orang di dalam ruangan ini. Dan jelas rasa sakit yang dia rasakan saat ini adalah sebuah penyesalan.

"Viona, akhirnya kamu sadar juga. Apa yang sakit Nak?" ucap Mama yang antusias karena melihat anaknya sudah sadarkan diri.

Viona tersenyum pada ibunya, namun air mata tetap mengalir di sudut matanya. "Ma, Ayah, aku sudah melakukan kesalahan begitu besar. Aku sudah membuat Kak Laras hancur dan menderita selama ini. Tapi kenapa dia masih mau membantuku. Ma, aku salah sudah membuat Kak Laras menderita. Aku menyesali Ma, aku menyesal dengan semua yang pernah aku lakukan padanya.. Hiks.."

Mama dan Ayah langsung saling menatap saat ini. Jelas mereka berdua juga merasakan penyesalan yang sama, karena selama ini selalu mengabaikan Laras dan tidak pernah memperdulikan apapun yang terjadi pada gadis itu.

"Tenang dulu Vio, kamu harus memikirkan dulu kesehatan kamu sekarang. Biar nanti kamu bisa langsung meminta maaf pada Laras atas semuanya" ucap Mama.

Viona masih terisak, bagaimana dia mengingat semua perlakuannya pada Laras. Tapi Kakaknya itu masih saja mau membantunya dalam hal ini.

"Viona salah Ma, kenapa sampai melakukan begitu banyak kejahatan pada Kak Laras. Sekarang apa yang harus Viona lakukan untuk mendapatkan maaf Kak Laras. Aku menyesal.. Hiks.."

Mama langsung memeluk anaknya itu, mencoba untuk menenangkannya. "Kamu harus sembuh dulu, biar nanti kita bicara dengan Kakak kamu dan meminta maaf padanya"

Ayah hanya diam saja, hanya ada sebuah pikiran yang membebaninya sekarang. Sebagai seorang Ayah, seharusnya dia bisa berperilaku adil pada anak-anaknya. Tapi dengan bodohnya dia malah mengabaikan anak pertamanya, hingga anak yang lain pun ikut menyakiti anak pertamanya itu.

Aku memang tidak pantas disebut Ayah. Aku tidak bisa membuat anak-anakku bahagia dan hidup rukun. Laras, maafkan Ayah, Nak.

Bersambung

1
Ken L
nara & suaminya jg ada andil dlm kecelakaan Lin. harusnya mereka sdh dipertemukan sebelumnya
Nismawati
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Ferayaty
manarik&jg menitikkan air mata sangat terharu thor
Ferayaty
menarik,ada sedihnya ikut menangis bacanya
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Nona Aan Chayank
Nyimak dulu
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Biasa
Aida Wulandari
Luar biasa
Eli Sugiarti
, geregetan sama Laras
Hairani Siregar
sedih thorrr. katanya pengacara hebat, kok tdk d selidiki kematian adiknya dgn benar. mlah lngsung mengambil ke smpulan bgitu. entar nyesal baru lu pusing guling2.
Dewi deww
lanjuuttt
dhianti wulandari
makasih thor...utk novel'y...😍😍😍
Nita.P: bulan depan relais cerita Reni dan Axel ya. pastinya gak kalah seru
total 1 replies
gempi
j
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Nita.P: Mampir di karya terbaruku.. judulnya CASANOVA TRUE LOVE.

Untuk cerita Reni dan Axel, ada di judul PERNIKAHAN TANPA RESTU
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺: di tunggu thor
total 3 replies
Pujiyati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiyati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiyati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!