NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Prematur

Orin berhenti di sebuah pelabuhan. Tidak berapa lama sebuah mobil mewah berhenti di depan Orin. Orin masuk ke dalamnya. Mobil itu kemudian perlahan menuju pelabuhan. Mobil mewah itu masuk ke dalam car carrier. Truk pengangkut mobil mewah itu melaju perlahan ke jalan raya.

"Maaf Nyonya, untuk sementara kita akan berada di dalam Truk ini. Agar bisa keluar dari kota ini secara aman. Jika Anda merasa bosan, di depan Anda ada televisi dan ada cemilan dan minuman dingin di kulkas mini," Sopir dengan ramah memberikan pelayanan.

"Terima kasih banyak. Ngomong-ngomong kita akan kemana?" tanya Orin.

"Bos memberikan pilihan kepada Anda. Apakah Anda ingin tempat bernuansa pedesaan, pantai, kota besar?"

"Saya ingin tempat yang dekat dengan rumah sakit, kampus, pasar, mini market untuk memenuhi kebutuhan hidup," jawab Orin.

"Baik, saya akan laporkan ke Bos. Permisi saya akan menutup kaca ini agar Anda bisa beristirahat dengan nyaman."

"Baik, terima kasih," Orin melihat sebuah kaca hitam menutup didepannya.

Orin menutup matanya yang mulai terasa lelah. Orin bersandar di kursi belakang. Orin akan menjalani hari-harinya esok hari di tempat yang baru.

"Nyonya, Nyonya. Maaf sudah membangunkan Anda. Kita sudah sampai." Sopir Dikara membukakan pintu untuk Orin.

Orin mengucek matanya dan perlahan keluar dari mobil. Orin menangis dan berlari memeluk Papa Thoriq.

"Pa, mengapa bisa Papa ada di sini?" isak Orin.

"Sayang, Dikara menghubungi Papa. Kamu jangan marah. Dikara orang yang baik. Dikara tahu Papa dan Om Amir berteman dekat. Dikara tidak mau hubungan kami menjadi renggang karena ini. Ceritakan apa yang terjadi?" Papa Thoriq menyuruh Orin untuk duduk di kursi yang ada di luar rumah besar.

Orin menceritakan kejadian di mall yang membuatnya kecewa, marah dan cemburu kepada Aydin. Tepat di depan matanya Aydin berciuman dengan Sara teman kecil Aydin. Aydin bilang Sara menyukainya tapi Aydin sama sekali tidak punya hati terhadap Sara.

Papa Thoriq mengusap punggung Orin. Papa bilang dalam rumah tangga pasti selalu ada percekcokan dan salah paham. Orin harus bisa menyelesaikan jangan malah sedikit ada masalah lari dari rumah itu tidak akan menyelesaikan masalah. Orin harus mendengarkan penjelasan dari Aydin.

"Aydin adalah anak tunggal dari pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya. Musuh mertuamu dan Aydin banyak. Mereka selalu mencari celah untuk menghancurkan kehidupan kalian. Kamu istri seorang CEO sayang. Mental kamu harus kuat. Kembalilah." Papa Thoriq berusaha membujuk Orin.

"Tapi Pa ...."

"Sebentar lagi kamu akan melahirkan. Suamimu harus ada di sampingmu. Anakmu juga memerlukan Ayahnya. Dia pasti menginginkan keluarga yang utuh untuk menyambut kehadirannya."

"Orin ingin sendiri dulu Pa. Orin masih belum terima," kata Orin.

"Sayang, ingat. Apapun masalah pernikahan kalian, cobalah diselesaikan. Beri kesempatan Suamimu untuk menjelaskan."

Orin meneteskan air mata. Apa yang papanya katakan benar adanya. Orin terlalu sensitif. Orin tidak bisa mendengar isi hati Aydin sehingga Orin selalu curiga kepada Aydin. Orin juga tidak tahan melihat wanita lain menyukai suaminya.

"Aagghh!" teriak Orin sambil memegang perutnya.

"Ada apa Nak?" Papa Thoriq cemas.

"Perut Orin sakit Pa,"

Papa Thoriq dan sopir Dikara membawa Orin ke rumah sakit terdekat. Orin banyak mengeluarkan air dari bagian bawahnya. Papa Thoriq segera menghubungi Aydin agar Aydin segera menuju ke rumah sakit kota S. Orin tidak sadarkan diri.

Sesampainya di rumah sakit Orin segera diperiksa. Karena air ketuban yang merembes dan kondisi Orin yang sedang lemah, Dokter meminta persetujuan pihak keluarga untuk melakukan operasi Caesar. Orin akan melahirkan prematur karena usia kandungannya masih 7 bulan.

Dokter memeriksa denyut jantung baby Orin dengan doppler. Kondisi bayi sangat sehat walaupun dalam keadaan prematur. Papa Thoriq menandatangani surat persetujuan operasi.

Malam itu setelah mendapatkan chatt dari Orin, Dikara mengalami delima. Di satu sisi Dikara ingin menggunakan kesempatan ini untuk menjauhkan Orin dari suaminya. Tapi di sisi lain Dikara melihat keadaan Orin yang hamil. Anak Orin sangat memerlukan orang tua yang utuh. Dikara juga tahu orang tuanya bersahabat dengan orang tua Orin. Akhirnya Dikara menghubungi Papa Thoriq.

Setelah mendapatkan telepon dari Dikara, Papa Thoriq segera menuju kota S bersama Aydin. Tapi di tengah perjalanan, Aydin mendapatkan kabar bahwa kantor Aydin yang ada di Kota N mengalami masalah. Aydin harus segera ke sana dan akhirnya Aydin mampir ke kota N.

Permasalahan kantor Aydin di Kota N selesai. Aydin segera terbang ke kota S. Dalam waktu satu jam, Aydin tiba. Aydin menemui Papa Thoriq. Aydin masuk ke dalam ruangan Orin. Aydin mencium pipi dan kening Orin yang masih belum sadarkan diri.

"Sayang kamu harus kuat, aku akan menunggu mu dan Anak kita keluar dari tempat ini dengan sehat dan selamat. Anak Ayah, kamu sehat-sehat ya Nak." Aydin mengelus lembut perut Orin. Dan Aydin merasakan tendangan yang kuat dari dalam perut Orin. Aydin tersenyum dan meneteskan air mata haru.

Tidak berapa lama, Aydin melihat Orin dimasukkan ke ruangan operasi. Hati Aydin merasa cemas. Papa Thoriq menenangkannya. Mama, Ezar dan Omar dalam perjalanan menuju kota S. Mama sempat marah mengapa Orin bisa berada di Kota S yang begitu jauh dari kota B. Ya pastilah Orin memilih kota yang jauh karena niat Orin untuk jauh dari keluarga besarnya.

Setelah beberapa lama pintu operasi terbuka. Papa Thoriq dan Aydin berdiri menghampiri Dokter.

"Operasi berjalan lancar, selamat Anak Anda laki-laki yang gemuk dan tampan," kata Dokter.

"Terima kasih Dok," ucap Aydin.

"Terima kasih Dokter," ucap Papa Thoriq.

"Tapi keadaan Ibunya masih belum sadarkan diri. Ibunya dalam kondisi stres berat. Itu yang menyebabkan mengapa bisa melahirkan prematur. Kondisi mental Ibunya sangat mempengaruhi janin. Sebentar lagi Ibu Orin akan dimasukkan ke ruang perawatan. Baiklah saya permisi," Dokter berjabat tangan dengan Papa Thoriq dan Aydin dan meninggalkan ruangan operasi.

"Maafkan Aydin Pa. Itu semua bukan kemauan Aydin. Ini semua gara-gara Sara!"

"Papa percaya sama kamu."

Pintu operasi kembali terbuka, Orin masih belum sadarkan diri. Para perawat mengatakan Orin akan dimasukkan ke dalam ruangan perawatan. Papa Thoriq dan Aydin disuruh seorang perawat ke ruangan bayi. Setelah baby dibersihkan Aydin bisa langsung mengazankan.

Orin dimasukkan ke dalam ruangannya.

"Orin,"

"Dokter Hanish mengenal Ibu ini?" tanya Perawat.

"Siapa nama suaminya?"

"Nyonya Orin Quds, Tuan Aydin Keefe," jawab perawat sambil membawa kertas yang ada di tangannya.

"Mengapa dia Caesar?"

"Kemungkinan si Ibu stres berat, air ketuban merembes dan melahirkan prematur. Anaknya laki-laki dalam kondisi sehat, berat badan normal walaupun dilahirkan prematur," jawab Perawat.

Tiba-tiba listrik di rumah sakit padam. Terdengar bunyi alarm panjang dan teriakan.

"Kebakarannnnnnnnnnn!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ma Chan
🐯🐯🐯🐯🐯
Queen
oh tidak 😱
Queen
tajam kali mulutnya
Queen
nah lho?
Kara
suka
Queen
/Facepalm/
Queen
mantan lagi
Queen
hadeh ne cewek
Queen
astaga tu mulut
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!