NovelToon NovelToon
MENEMANI BOS INSOMNIA TIDUR

MENEMANI BOS INSOMNIA TIDUR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Pembantu / Slice of Life / Kekasih misterius
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Cayenne, seorang wanita mandiri yang hidup hanya demi keluarganya mendapatkan tawaran yang mengejutkan dari bosnya.

"Aku ingin kamu menemaniku tidur!"

Stefan, seorang bos dingin yang mengidap insomnia dan hanya bisa tidur nyenyak di dekat Cayenne.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6 Keputusan bulat

Ketika hari Senin tiba, seperti biasa Cayenne datang bekerja. Sebelum mulai bertugas, ia tidur sebentar di ruang tamu, sebuah kebiasaan yang dimulainya setelah insiden hampir setahun lalu.

Kini, ia lebih memilih pergi dari rumah pada sore hari dan istirahat sejenak di tempat kerja. Manajernya tidak mempermasalahkan hal ini karena ia mengenal etos kerja Cayenne yang tinggi demi keluarganya.

Hal yang tidak ia duga, ketika terbangun, bosnya sudah duduk di sebelahnya. Cayenne terkejut hingga hampir melempar bantal ke wajah bos tampannya itu.

"Tuan, apa yang Anda lakukan di sini? Apakah Anda butuh sesuatu?" tanyanya sambil membenahi penampilan yang kusut.

Stefan tampak tak terganggu, ia tetap asyik dengan tabletnya, melihat dokumen kiriman Chris setelah rapat dewan.

"Tidurlah dulu, kau masih punya waktu satu jam sebelum giliranmu," ujarnya pelan.

Cayenne tersenyum canggung. "Haha, bercanda ya, Tuan? Anda melihat saya tidur, seharusnya saya dihukum karena malas."

"Kenapa aku harus menghukummu? Ini bukan jam kerjamu. Tidurlah selama kau tidak telat masuk kantor nanti."

Cayenne hanya mengangguk sambil meletakkan kembali bantal ke sofa. Sebenarnya, Stefan sudah tahu Cayenne datang lebih awal. Ia sengaja memerintahkan staf lain untuk tidak mengganggu, tetapi tetap datang untuk menemaninya.

Dia duduk di sana menjaga Cayenne yang tidur selama lebih dari satu jam. Cayenne tidak bergerak sedikit pun, dan Stefan khawatir dia akan merasa tidak nyaman. Namun, ia hanya bisa menunggu.

"Tuan, soal yang Anda bicarakan.. saya-" mulai Cayenne.

"Kita bicara di ruanganku saja. Mau sekarang atau nanti setelah istirahat?"

"Lebih baik sekarang." Cayenne tersenyum tipis. "Kurasa aku tak bisa tidur lagi kalau Anda di sini," pikirnya sambil membetulkan pakaiannya.

Karyawan lain mengira Cayenne akan ditegur karena ketahuan tidur ketika Stefan dan Cayenne menaiki lantai atas untuk berbicara lebih lanjut.

"Semoga para dewa bersamamu, jangan sampai iblis itu memecatmu," bisik rekan kerja Cayenne sambil melihat mereka pergi.

Manajer Dant khawatir karena dia yang mengizinkan Cayenne tidur di ruang tunggu. Sekarang, mereka hanya bisa berharap situasinya baik-baik saja.

Di kamar, Stefan menyiapkan proposal dan kontrak. Cayenne duduk menunggu. "Kita cuma akan tidur, ya?" tanyanya malu-malu.

"Pasti, kita cuma tidur, tidak ada yang lain," jawab Stefan sambil tertawa kecil.

"Kalau saya setuju sekarang, bisakah saya punya waktu seminggu sebelum mulai? Saya perlu bicara pada pemilik kafe dulu."

"Tentu, terserah padamu."

Mereka kemudian membahas jadwal Cayenne agar sesuai dengan kebutuhan Stefan.

"Aku belum membeli rumah untuk kita berdua. Mau bantu memilihnya?"

"Mungkin lebih baik kita pakai apartemen saja? Rasanya kita tak butuh rumah."

"Yah, kita lihat saja nanti," jawab Stefan sambil tersenyum.

Setelah menandatangani kesepakatan, Cayenne bersiap kembali bekerja, namun Stefan memanggilnya kembali, ia bertanya-tanya mengapa Cayenne setuju dengan penawarannya.

"Keluargaku alasannya. Selama Anda tidak meminta yang macam-macam, saya senang."

"Panggil saja aku Stefan," kata Stefan, mencoba membuat pembicaraan diantara mereka lebih nyaman.

"Baiklah, Ste..Stefan," jawab Cayenne salah tingkah sambil beranjak keluar.

Di lorong, Cayenne merasa malu dengan kepercayaan dirinya tadi. Ia tersipu dan menampar pelan wajahnya. Tak menyadari dua kamera mengarah padanya, Stefan yang melihatnya melalui monitor hanya bisa tersenyum geli.

"Kuharap kamu tidak akan bosan denganku," gumam Stefan, membayangkan wajah cantik Cayenne.

Selama minggu persiapan, Cayenne meminta manajernya untuk mengubah jadwal kerjanya menjadi shift siang. Permohonan ini membuat semua orang terkejut, tetapi tidak ada yang mempertanyakan alasannya.

Manajernya, Dant, menduga bahwa Cayenne ingin menghindari panggilan dari bosnya, jadi dia mengabulkan permintaannya untuk melindunginya dari bos yang keliatan semakin tertarik dengannya.

Cayenne juga mengajukan permohonan maaf kepada pemilik kafe, mengatakan bahwa dia harus berhenti bekerja untuk alasan pribadi dan perlu merawat ibunya.

Kepada adiknya, dia mengungkapkan bahwa dia mendapatkan pekerjaan baru tanpa menjelaskan lebih lanjut. Ketika akhir pekan datang, mereka berkunjung lagi ke rumah sakit tempat ibu mereka dirawat. Arthur juga hadir, dengan alasan ingin mengecek kondisi adik iparnya.

Sambil memotong apel untuk ibu Cayenne, Arthur bertanya, "Bagaimana pekerjaanmu akhir-akhir ini?"

"Baik. Tidak ada masalah di tempat kerja dan semua orang sangat baik padaku," jawab Cayenne.

Arthur menanggapi, "Senang mendengarnya. Jika kamu butuh bantuan nantinya, jangan ragu untuk memberi tahu. Aku siap membantu."

"Terima kasih," jawab Cayenne, meskipun dia merasa segan meminta bantuannya karena takut tidak mampu membalas budi. Dia bertanya-tanya apakah perasaan ragu ini salah.

Sementara itu, Luiz dan Kyle mengobrol dengan ibu mereka tentang kehidupan sekolah, terlihat bahwa ibu mereka jauh lebih bersemangat dibanding kunjungan sebelumnya, serta menjalani pengobatannya dengan baik. Bagi Cayenne, ini tanda yang baik.

Selama kunjungan itu, Cayenne tidak banyak berbicara dengan ibunya karena Arthur selalu berada di dekatnya.

"Kamu nggak ada kegiatan lain?" tanya Cayenne penuh pertimbangan.

Arthur menanggapi, "Kau ingin aku pergi?"

"Tidak. Aku cuma nggak mau merepotkan."

"Nggak masalah. Aku senang menghabiskan waktu di sini dengan kalian."

Kyle dan Luiz, ingin menggoda Cayenne dan Arthur, terhenti ketika Cayenne melemparkan pandangan tajam kepada mereka.

"Yen?" panggil ibunya.

"Ya, Bu?"

"Ibu pikir kamu terlalu banyak menjaga kami dan lupa memikirkan dirimu sendiri. Apakah kamu ingin menikah?"

Cayenne menjawab tegas, "Tidak. Aku tidak ingin menikah atau fokus pada hubungan apapun."

"Mengapa?" tanya ibunya.

"Mengganggu, melelahkan, membuang waktu, dan hanya memecah konsentrasi," jawab Cayenne. Mendengar ini, Arthur tersenyum walaupun matanya tidak menunjukkan kebahagiaan.

"Tolong, jangan bicarakan ini lagi,"

Ibunya mengangguk, memandangi Arthur yang mencintai putrinya, dan dalam hati menyalahkan dirinya sendiri karena putrinya harus melalui semua ini.

Cayenne dan adik adiknya menginap di rumah sakit selama dua hari dan kembali pulang pada Minggu malam karena keesokan harinya Cayenne harus bekerja, sementara adiknya bersekolah.

Dalam perjalanan pulang, Kyle bertanya, "Kak, kamu nggak suka Arthur?"

"Jangan bahas dia," ucap Cayenne, dan Kyle menurut.

Meskipun ia tidak membenci Arthur, ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman saat di dekatnya. Dia mencoba mengabaikannya dan memikirkan pekerjaan barunya yang akan dimulai besok, memikirkan itu membuatnya gugup.

Sejak bekerja di Clover Hotel, bagi Cayenne tidur hanyalah tindakan menyerahkan diri untuk beristirahat. Dia bahkan sempat bertanya pada bosnya apakah tidur benar-benar hanya tidur, dan dijawab demikian.

Keyakinannya diuji karena kekhawatirannya untuk pekerjaan tempat dia tidur dekat bosnya tetapi tidak pernah terjadi apa-apa.

"Apakah ini keputusan tepat?" tanyanya cemas. "Memangnya kontraknya seumur hidup?" Keluhan berulang dalam kepalanya setelah menyadari bahwa dia tidak tahu berapa lama dia harus menjalani jadwal itu.

Setelah bergulat dengan pikirannya, Cayenne akhirnya bisa tidur saat fajar menyingsing. Satu setengah jam kemudian, alarmnya berbunyi untuk bersiap-siap bekerja.

Setelah menyiapkan diri, ia berangkat dengan perasaan pusing. "Tolong bantu aku melalui hari ini," gumamnya saat pergi ke tempatnya bekerja dengan malas.

1
Estheraeliyxa
up selalu Thor/Smile/
Estheraeliyxa
rajin rajin up thor/Smile//Smile/
Estheraeliyxa
semangat thor upnya. rajin selalu ya/Smile//Smile/
Estheraeliyxa
up Thor lagi enak enak baca tiba tiba harus nunggu sambungannya
Tara
kok bisa ya. orang kaya tidak akur sama orang tua 😱😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!