Genre: Petualangan, Misteri, Fantasi
Garis Besar Cerita:
Perjalanan Kael adalah kisah tentang penemuan diri, pengorbanan, dan pertarungan antara memilih untuk berpegang pada prinsip atau membiarkan kekuasaan mengendalikan takdir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertempuran Terakhir
Cahaya yang memancar dari prisma biru dan kuning terus menyebar, menciptakan benteng yang melindungi Kael dan Kiran dari bayangan hitam yang terus mengancam. Namun, meskipun mereka berhasil menahan serangan pertama, mereka bisa merasakan energi mereka mulai terkuras.
Penjaga kebenaran itu, dalam wujud bayangannya yang mengerikan, tertawa dengan suara yang menggema, seakan menguji keteguhan hati mereka.
“Apakah kalian benar-benar percaya kalian bisa mengalahkan takdir?” suara itu bergema. “Takdir ini jauh lebih besar dari kalian berdua. Kebenaran ini adalah kunci yang akan menghancurkan segala harapan yang kalian miliki.”
Kael menggenggam prisma biru dengan lebih erat, matanya berkilat penuh tekad. “Kami bukan hanya dua orang biasa. Kami sudah melewati banyak hal untuk sampai sejauh ini. Jika harus melawan takdir, kami akan melakukannya. Kami tidak takut menghadapi apapun.”
Kiran, yang sudah tidak sabar, maju selangkah. “Kami tidak peduli seberapa besar bayangan ini atau seberapa kuat takdir itu. Kami akan terus melangkah, apapun yang terjadi.”
Bayangan hitam itu mendekat, menebar kegelapan yang terasa seperti cairan pekat yang menguras seluruh kekuatan. Suara penjaga kebenaran semakin mendalam, menciptakan tekanan yang sangat berat di udara.
“Jika itu yang kalian inginkan...” suara itu mengancam, namun kali ini terdengar lebih berat, lebih berbahaya. “Maka kalian akan menyaksikan dunia ini runtuh, dan pilihan kalian akan membawa kehancuran.”
Sekejap, bayangan hitam itu bergerak cepat, mengarah ke Kael dan Kiran dengan kecepatan yang hampir tidak bisa mereka hindari. Dalam sekejap mata, bayangan itu hampir menyelimuti mereka berdua.
Namun, Kael dan Kiran bersatu, mengarahkan prisma mereka ke tengah ruangan. Sebuah ledakan cahaya hebat tercipta, memotong bayangan hitam itu menjadi dua. Tetapi penjaga kebenaran hanya tertawa lebih keras.
“Sekali lagi, kalian hanya menunda takdir yang tak bisa dihindari. Kebenaran ini... adalah akhir dari perjalanan kalian,” suara itu berbisik dengan dingin.
Namun, Kael dan Kiran tidak terpengaruh. Mereka tahu bahwa ini adalah ujian terakhir mereka—dan mereka tidak akan menyerah begitu saja. Mereka bersatu dalam kekuatan yang lebih besar, menggabungkan prisma mereka menjadi satu energi yang jauh lebih kuat.
Dengan kekuatan yang hampir tak terbayangkan, mereka melepaskan serangan final mereka. Gelombang cahaya yang tercipta memancar lebih terang dari sebelumnya, menembus kegelapan dan mengarah langsung ke penjaga kebenaran. Batu hitam yang telah retak di altar bergetar hebat, seakan menyerap seluruh energi mereka.
Tiba-tiba, bayangan hitam itu menghilang. Ruangan menjadi sunyi sejenak, hanya ada desiran angin yang perlahan mereda.
Kael dan Kiran terengah-engah, tubuh mereka lelah setelah pertarungan yang begitu panjang. Namun, mereka tahu mereka telah melakukan yang terbaik. Mereka telah mengalahkan bayangan itu—untuk sementara.
“Apa yang terjadi?” Kiran bertanya, suaranya penuh kebingungan. “Kita... berhasil?”
Kael memandang altar yang kini hening. Batu hitam itu telah hancur, dan hanya ada keheningan yang mengisi ruangan. Namun, dalam keheningan itu, mereka merasakan sesuatu yang berbeda—sebuah perubahan yang halus namun pasti.
“Kita berhasil,” jawab Kael dengan suara yang penuh keyakinan, meskipun ada sedikit keraguan di matanya. “Tapi ini belum berakhir. Kebenaran yang kita hadapi bukan hanya satu—ini baru permulaan.”
Kiran menatap Kael dengan cemas. “Maksudmu... masih ada lebih banyak lagi?”
Kael mengangguk perlahan. “Kebenaran ini... tidak hanya akan menguji kita, tetapi seluruh dunia. Apa yang telah kita temui di sini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar.”
Ruangan itu perlahan-lahan mulai berubah. Cahaya yang sebelumnya menyinari mereka kini mulai memudar, dan jalan yang mereka tempuh mulai terbuka lebar, menunjukkan jalur baru yang belum mereka lihat sebelumnya.
"Kita harus siap menghadapi apa yang datang," Kael berkata dengan tegas. "Perjalanan kita masih jauh."
Kiran mengangguk, meskipun masih ragu, namun semangat di dalam dirinya sudah mulai terbakar. Mereka telah melewati ujian berat ini—tapi mereka tahu, perjalanan mereka baru saja dimulai.
Dengan langkah mantap, mereka berjalan menuju jalan yang terbuka, siap untuk menghadapi segala tantangan yang akan datang.
😄😄😄
Good job...!!!