MISTERI RUMAH TUA

Pagi itu ketika matahari baru saja menunjukan cahaya nya, Angel di kagetkan dengan suara tangisan yg dia dengar dari dalam kamar mandi yg ada di dalam kamar itu.

Dengan malas gadis itu bangkit dari tempat nya tidur, ia berjalan perlahan mendekati asal suara itu, dengan pela, ia membuka pintu kamar mandi itu.

Ceklek.... Terdengar jelas, suara decikan dari pintu yg di buka itu, ia masuk ke dalam nya dan mencari suara itu, namun ia tidak menemukan apa pun di sana.

"Agh... Sial ini masih pagi sekali..! Bisa tidak jangan mengganggu ku? Aku ingin tidur...!" ucap nya sedikit marah, setelah memastikan jika di dalam toilet itu tidak ada siapa-siapa, ia kembali berbaring di atas ranjang nya.

Angel termenung sendiri di sana, ia mengambil ponsel nya, yg semalam ia isi daya, dan mulai menyala kan nya. Ting.. Ting... Ting.. Muncul beberapa notifikasi di layar ponsel nya itu.

Salah satu nya dari Sandy, yg memberi tahu kan nya, jika ia sudah hampir sampai di sana.. Angel kembali bangkit dari tempat nya, ia membuka pintu kamar itu, dan keluar dari sana..

"Ry... Ryan...!" panggil nya sambil terus berjalan keluar mencari sahabat nya itu, tibalah kini ia di sebuah halaman besar vila itu, ia tersenyum, ketika melihat Ryan, yg sedang asik melihat bunga -bunga yg ada di sana.

Ia menghampiri Ryan di sana.. "oh, pagi Ngel..? Tumben lo, udah bangun jam segini..? Ini masih pagi loh Ngel..?" ucap Ryan, ketika melihat Angel menghampiri nya.

"iya, gue ke bangun, gara-gara suara tangisan yg gue dengar, dari dalam toilet di kamar, sumpah ganggu banget.." jawab nya.. Ia kini duduk di samping Ryan.

Laki-laki itu hanya tersenyum saja.. "maklum saja ya, kamar itu.. Dan Vila ini, sudah lama tidak ada yg huni, jadi wajar saja, jika ada mereka juga di vila ini.." jawab nya

Angel hanya mengangguk saja.. "oh ya, Sandy tadi Chat gue, kata nya dia sebentar lagi akan sampai di sini..! Lo mau jemput dia ga nanti..?" tanya nya.

Ryan mengangguk.. "pastilah, gue jemput dia, dia kan ga tau tempat ini..! Kenapa lu mau ikut?" tanya Ryan.. Angel hanya mengangguk saja.. "gue ikut jemput dia ya, gue bosen di sini.." jawab nya.

Ryan hanya mengangguk saja.. "ya udah siap-siap gih,! Gue juga mu siap-siap juga, setelah itu, kita bisa langsung jemput si sandy.." ucap Ryan lagi,..

Angel mengangguk.. "baiklah, kalau gitu, gue mau siap-siap dulu.." jawab nya, Angel pun kembali ke kamar nya, dan bersiap.. Tiga puluh menit kemudian, ia sudah terlihat rapi dan wangi..

Begitu juga Ryan, ia juga sudah siap.. Angel sedikit berlari, menyusul sahabat nya itu, gadis itu kini sudah duduk di sebelah Ryan.. "kau siap..? Jika sudah, ayo berangkat.." ucap Ryan,

Angel, hanya tersenyum saja.. Mobil itu pun, langung melaju kecang, membelah jalanan yg masih sepi itu. Angel yg duduk di samping Ryan terus,memperhatikan nya.

"ada apa? Kenapa lo, terus ngeliatin gue..?" tanya nya.. Angel tersenyum sendiri,.. "engga, btw gue baru ngeh aja, ternyata lo itu ganteng juga..!" jawab nya, sambil tersenyum genit..

Ryan tidak mengerti dengan sikap Angel yg tiba-tiba berubah itu.. "heh, lo sakit apa? Lo ko jadi genit banget sih Ngel..? Padahal dulu lu, dingin banget ke gue..?" tanya Ryan.

Angel hanya tersenyum saja.. "memang nya kenapa, jika gue bilang lo ganteng..! LO kan cowok.. Ya kali gue bilang lo cantik.. Aneh, gini,. Kita kan udah satu tahun lebih ga ketemu Ry, jadi ya, gue pangling aja gitu.." jawab nya asal..

Ryan terdiam.. "ya, masa penampilan gue, mau gitu-gitu aja si Ngel..? Setidak nya, gue harus ada perubahan lah, sedikit-sedikit.." jawab nya.. Angel mengangguk saja.

Tiga puluh menit kemudian, mereka akhir nya sampai di terminal bus itu, dan menunggu ke datangan Sandy, Sambil menunggu Angel terlihat memainkan ponsel nya.

"Ry, benar kau sudah tau rumah itu? Apa rumah itu bentuk nya seperti ini..?" tanya Angel, ia memberikan ponsel nya pada Ryan, untuk memperlihat kan foto rumah yg akan mereka datangi nanti..

Ryan melihat nya, ia mengangguk.. "iya, itu rumah nya, dan memang rumah ittu se'seram itu Ngel, aura nya pun sangat kuat sekali, aku rasa, jika hanya kita bertiga, kita tidak akan kuat menangai nya.." jawab nya.

"kau dapat dari mana foto rumah itu Ngel..?" tanya Ryan lagi.. "hmm.. Dari suami, pasien nya sandy, tuan yofi.. Aku tadi memberi tahu nya, jika aku mungkin akan segera memulai semua nya.." jawab Angel..

"kau yakin Ngel..? Apa kau benar-benar bisa menangani nya..?" tanya Ryan.. Angel mengangguk.. "gue yakin, gue bisa.. Ini mau gue, jadi gue, haus bisa membuktikan nya, dan menolong wanita itu Ry." jawab nya pasti..

Ryan tidak bisa lagi menjawab nya, ia juga tahu Angel keras kepala, semua yg mau dia lakukan, harus dia laksanakan, tidak ada yg bisa menghalangi nya, jika dia bisa di halang, tentu saja, dia tidak akan berada di sana sekarang.

Ryan, tiba-tiba saja tersenyum, saat melihat ke datangan Sandy, yg sedang berjalan menghampiri mereka.. "San...!" panggil nya. Dokter muda itu tersenyum, saat melihat Ryan sudah berdiri di depan nya,

Namun seperti nya Sandy, tidak datang sendirian, ia datang bersama seorang pria di samping nya, Dan Angel sangat terkejut saat melihat pria itu..

Ia segera turun dari mobil milik Ryan, dan menghampiri Sandy, dan juga pria itu. "kenapa dia juga ada di sini..? Lo ngajak dia san..?" taya Angel kesal..

Sandy terlihat bingung bagaimana menjelas kan nya pada gadis itu.. "ee.." ucapan nya terhenti, ketika Rizal menghampiri nya. "Bukan Sandy yg mengajak ku Ngel, aku juga kebetulan ada urusan pekerjaan di sini, dan aku juga tidak sengaja bertemu dengan Sandy, dan satu bus sama dia, setelah ini, kita pisah kok, aku akan cari hotel, dan Sandy ikut kalian.." jelas nya.

Angel hanya terdiam, ia tidak mempercayai ucapan Rizal tadi, namun, sebelum Angel berkata- kata lagi, Rizal sudah pergi lebih dulu meninggalkan mereka..

"Sudah-sudah.. Ayo sekarang kita pulang saja, sandy juga pasti lelah..! Ayo Ngel, dia juga sudah pergi.. tuh liat, dia sudah naik taksi.." ucap Ryan menengahi..

Angel hanya diam saja, selama di perjalanan itu, Sandy dan juga Ryan tahu, jika saat ini Angel pasti sedang kesal gara-gara Rizal, yg juga ada di sana..

Bersambung-