NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Kakak Ipar

Mengandung Benih Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:96.2k
Nilai: 5
Nama Author: LichaLika

"Aku hamil! Tidak mungkin ..." Ayana terkejut saat melihat garis dua pada testpack yang ia pegang. Setelah kejadian bersama sang kakak ipar sebulan yang lalu, Ayana dinyatakan positif hamil.
Wisnu Aditama adalah pria yang tidak sengaja melakukan hubungan terlarang di saat malam pengantinnya yang seharusnya ia lakukan bersama sang istri. Nyatanya, Wisnu justru melakukannya dengan seorang wanita yang merupakan adik dari istrinya sendiri yang bernama Ayana.
Tak ingin menghancurkan rumah tangga sang kakak, Ayana memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Namun, Wisnu melarangnya dan menginginkan Ayana agar tetap melahirkan anak itu.
"Sebagai bentuk tanggung jawabku, aku akan menikahimu dan kamu akan tetap melahirkan anak itu! Setelah anak itu lahir, kau akan aku ceraikan!" (Wisnu Aditama)
"Aku sudah melahirkan anakmu dengan selamat dan aku akan meninggalkan kehidupan kalian. Tapi kenapa kamu memberikan aku benih kedua dalam rahimku?" (Ayana Pratistha)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyuapi Aya

"Sekarang! Bukankah sekarang aku ada di hadapanmu?" balas Wisnu sembari tersenyum memperhatikan wajah istrinya yang tampak gugup dan gelisah.

"Emmm iya, tapi aku kok nggak denger kamu buka pintu." Tanpa sadar Aya masih memegangi jaket suaminya. Wisnu semakin mendekat sembari memperhatikan jaketnya yang masih di pelukan sang istri.

"Bagaimana kamu bisa mendengar aku datang jika kamu saja masih sibuk memeluk jaketku!" Mendengar ucapan suaminya, Aya langsung tersadar dan segera melepaskan jaket berwarna hitam itu.

"Hmmm a-aku ... aku nggak meluk jaket kamu kok, aku cuma mau mencuci jaket ini, itu saja!" Jawaban Aya kali ini sungguh membuat Wisnu semakin tertawa sehingga membuat Aya menjadi kesal, antara malu dan panik.

"Kok malah ketawa sih, Mas! Lagian kamu ngapain datang lagi, bukannya tadi udah mau pergi, malah balik lagi!" ucap Aya yang masih terdengar ketus.

"Hmm iya sorry, lucu aja lihat kamu!" Wisnu menjeda kata-katanya, ia berusaha untuk tidak membuat istrinya makin kesal padanya.

"Iya, tadi aku sudah sampai di luar, tapi aku ingat jika jaketku tertinggal, makanya aku cari-cari tuh jaket eh nggak tahunya jaket itu ada sama kamu!" seru Wisnu menjelaskan.

Seketika Aya melihat jaket suaminya dan langsung memberikannya kepada pria itu.

"Oh jadi kamu mau ambil jaketnya, ya udah nih! Ambil saja, aku tidak butuh!" seru Aya yang masih pura-pura tidak membutuhkannya. Ia menyodorkan jaket itu kepada suaminya dengan wajah yang gelisah.

Wisnu menerimanya lalu sejenak ia melihat wajah istrinya yang tampak gusar.

"Kamu kenapa, Ay? Ada yang kamu pikirkan?" tanya sang suami menelisik. Dengan cepat gadis itu menjawab sembari menjauh sedikit dari posisi suaminya berdiri saat ini.

"Ti-tidak! Aku tidak apa-apa, kalau kamu mau pergi, ya udah pergilah! Nanti Mbak Anna mencarimu!" serunya dengan napas yang tersendat-sendat.

Wisnu menaikkan kedua alisnya sembari memperhatikan sekeliling kamar, dilihatnya nampan berisi makanan Aya yang masih utuh belum dimakan sedikitpun.

"Iya, aku pasti pulang ke rumah, tadi aku cuma mau ambil jaket ini saja. Oh ya, kenapa makanannya tidak dimakan? Kamu belum makan? Bukankah tadi kamu bilang lapar?" seru Wisnu sembari mendekati nampan tersebut. Pria itu melihat nasi yang masih utuh dengan lauknya dan segelas susu yang juga belum tersentuh sama sekali.

"Nanti aku akan makan, kamu tidak perlu khawatir, sekarang kamu boleh pergi, tinggalkan aku sendiri!" jawab Aya dengan sifat cueknya yang masih melekat. Sayangnya, Wisnu tidak mengindahkan ucapan istrinya. Pria itu justru mengatakan sesuatu yang membuat Aya semakin dilanda kegalauan.

"Aku tidak akan pergi sebelum aku melihatmu makan!" seru Wisnu dengan jelas.

Sontak, ucapan Wisnu langsung membuat Aya menoleh ke arah sang suami. "Maksudmu apa, Mas? Aku pasti makan, bukankah aku sudah bilang aku akan memakannya!" sahut Aya.

"Sayangnya aku tidak percaya. Sini, kamu duduk dulu di sini!" Wisnu langsung menarik tangan istrinya dan mengajaknya untuk duduk di atas tempat tidur.

"Mas, kamu tuh kenapa sih?" Tentu saja Aya sangat terkejut dengan sikap suaminya yang tiba-tiba menarik tangannya. Setelah Aya duduk, Wisnu segera mengambil piring nasi yang sudah disiapkan oleh Bi Asri untuk Aya. Lalu, ia mengambil sebuah kursi dan duduk di depan istrinya sambil membawa piring tersebut.

"Sekarang, aku ingin kamu makan dan tidak ada alasan nanti-nanti. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada istri dan anakku. Aku ingin kalian berdua sehat dan tidak kurang satu apapun. Ayo makan!" Wisnu tampak menyuapi istrinya. Aya masih menutup erat mulutnya sambil menggelengkan kepala dan terlihat makin gelisah.

"Aku mohon, Ay! Makanlah meskipun cuma beberapa suap. Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi apa kamu tidak kasihan dengan bayi ini? Dia tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa, apa kamu tega membiarkannya lapar, aku mohon, makanlah!" ucap Wisnu memohon dengan sangat kepada istrinya untuk membuka mulut.

Entah apa yang terjadi pada Aya, tiba-tiba gadis itu tersentuh dengan ucapan suaminya. Apa yang dikatakan oleh Wisnu memang benar, bayi itu tidak berdosa dan tentunya sangat membutuhkan ibunya.

Mau tidak mau, dengan sangat terpaksa Aya membuka mulutnya dan membiarkan suaminya untuk menyuapinya makan. Wisnu tersenyum saat sang istri mau membuka mulutnya. Pria itu pun terus menyuapi Aya dengan senang.

Tanpa sadar sudah hampir habis nasi yang ada di piring. Ternyata Aya sangat lahap ketika makan ditemani oleh sang suami.

"Sudah Mas cukup! Aku sudah kenyang!" ucap Aya sembari menolak suapan terakhir dari sang suami.

"Tinggal satu lagi masa kamu nggak sayang sih sama nasinya!" ucap Wisnu sambil melihat sesendok nasi yang ada di tangannya.

"Beneran aku sudah kenyang! Memangnya kamu mau perutku meletus karena kekenyangan!" jawab Aya. Siapa sangka apa yang dilakukan Wisnu kali ini, membuat Aya tidak percaya sama sekali.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau makan, biar aku yang habiskan!" Benar saja, Wisnu memakan sendok terakhir makanan istrinya.

"Hmmm enak juga ya! Gurih, mantap!" puji pria itu saat mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.

"Kok kamu yang makan sih, Mas?"

"Memangnya kenapa? Kan sayang kalau nggak habis. Kasihan Bi Asri udah capek-capek masak kalau nggak dihabiskan," jawab Wisnu sembari terus mengunyah sampai-sampai ia tidak sadar ada sebulir nasi yang menempel pada sudut bibirnya.

Di saat yang bersamaan, tiba-tiba Wisnu mendapatkan teleponnya berdering. Pria itu segera meletakkan piring dan membuka ponsel untuk tahu siapa yang sudah menghubunginya.

Di sisi lain, Aya melihat di ujung bibir suaminya dan berusaha untuk memberitahukannya, sedangkan Wisnu masih belum sadar dan fokus pada ponselnya. "Emm itu ada sesuatu di situ!" seru Aya sambil menunjuk ke arah wajah Wisnu.

"Hah! Apa?" sahut pria itu sambil menatap istrinya.

"Ada itunya, Mas!" Aya cuma menunjuk tanpa memberitahu jika ada sebulir nasi yang menempel di bibir sang suami.

"Itunya apa? Bentar ada telepon, ini dari Anna!"

Entah kenapa tiba-tiba saja Aya bergerak untuk mengambil nasi yang tertinggal itu dari mulut sang suami. Baru saja Wisnu membuka ponselnya dan berbicara dengan Anna, pria itu dikejutkan dengan tangan Aya yang sedang mengambil nasi itu dari bibirnya.

Alhasil, Wisnu terperangah dan menunda sejenak percakapan teleponnya dengan Anna, pria itu me-rejectnya.

"Ada nasi di sini, kamu makannya terlalu buru-buru!" ucap Aya dengan wajahnya yang memerah karena malu. Setelah nasi itu terambil, Aya pun segera menjauh, namun sayangnya, tiba-tiba Wisnu menahan tangan sang istri dan membuat Aya terkejut setengah mati.

"Mas Wisnu, lepaskan tanganku!" mohon gadis itu sembari berusaha untuk menarik tangannya. Sayangnya, lagi-lagi Wisnu tidak mendengarkan, pria itu tidak berkata apa-apa namun gestur tubuhnya semakin mendekat ke arah sang istri.

BERSAMBUNG

1
PheeNa
kok lama ga up Thor?
Rossmawar
lanjut
Rossmawar
lanjut dong seru../Kiss//Kiss//Kiss/
La Na
bagus
Sri Siyamsih
d lanjut thor upnya yg byk...
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya Wisnu tahu Anna dan boy atau Bobby sepupu Wisnu berselingkuh
Reni Anjarwani
doubel up thori
yuning
semoga cepat terungkap
Rahmi Miraie
emang ya si fery ga ada bedanya sama wisnu sama"omesh🤭
Kotin Rahman
eeeeemmm bkal ketahuan belang kmu anna.....siap" aja kmu d sepak wusnuu....🤔🤔🤔🤔🤔

si ferry jdi kompor demi kbaikan hubungan wisnu aya tpi mna tahan wisnu sruh marahan dn nyuekin aya wong dia lgi menikmati masa" indah brsama aya.....yg ada tk biso bobok tnpa guling yg ada nyawanyaa 😀😀😀😀

smgat Thoorrr 💪💪💪💪
Reni Anjarwani
doubel up thor
Ila Lee
apa yg ingin di bgutahu Fadly
Ila Lee
secepatnya Wisnu dpt membongkar kelakuan Anna sebenarnya biar ayam tu siapa kakak angkat nya
Rahmi Miraie
semoga aja perselingkuhan anna dan sepupunya wisnu cepat terbongkar
emang bener kata fery orang kalau lg kasmaran dunia berasa milik berdua yg lain ngontrak🤣
Rahmi Miraie
aku doain deh wisnu biar kmu cepetan cerai sama anna..🤭cie ada yg cemburu nih suaminya ngobrol sama istri tua🤣🤭
asih
vibes nya orang yg lagi jatuh Cinta emang TDK main² ya bisa jedag jedug,cengar-cengir,mesam-mesem,ketawa sendiri dan efek sampingnya sungguh bahaya bisa tergila- gila,Bisa JD psikopat,Bisa JD terbucin bucin ,,dan org yg angkuh Hati keras kyk Batu JD meleleh KTM es cream suka mellow 🤣🤣🤣🤣🤣 wisnu wisnu kosplay Jadi ABG yg lagi falling in love 😘😘
Ninik
ketebak selingkuh sama Roby kan Anna
@fauzidwi.zazi
lagi lagi upnya...
yuning
emmm,apaan tu 🤔
Sri Siyamsih
duh thor penasaran aku. jgn lm" upnya y😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!