NovelToon NovelToon
Nisa Si Janda Kembang

Nisa Si Janda Kembang

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.

Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.17 Pengakuan

Nisa langsung pergi begitu saja karena dipermalukan oleh Mariana. Mentalnya belum siap menerima ini semua. Sementara Boby, dirinya gagal menghentikan Nisa untuk kabur. Kini Nisa sudah berada di rumahnya dan menangisi kelemahannya.

"Kenapa aku selemah ini.." gumam Nisa.

Setelah menangis, Nisa pun tertidur hingga sebuah panggilan telepon berbunyi. Ternyata Clara datang untuk menginap di rumahnya. Nisa pun berbagi ceritanya dengan Clara malam ini.

"Yah, sudah ku duga kau pasti hanya akan kabur." ucap Clara.

"Iya, aku memang masih lemah dan bodoh." ucap Nisa.

"Kalau kau tidak berubah takkan ada yang berubah. Jika kau berani aku yakin takkan ada yang mampu melawanmu." ucap Clara.

"Aku takut semua orang akan menjauhiku." ucap Nisa.

"Nisa sadarlah, selama ini kau hidup tanpa mereka dan baik-baik saja. Mereka tak memberimu uang dan kehidupan yang baik, apa yang kau takutkan??" tanya Clara.

"Entahlah, membayangkan diriku dibully saja sudah mengerikan." ucap Nisa.

"Jika menakutkan kau tinggal melawan agar mereka tak membully mu.." balas Clara gemas.

"Apakah aku bisa melakukannya Clara??" tanya Nisa.

"Kau bisa hanya saja kau terlalu lemah dan takut untuk melakukannya. Ingat apa yang kau katakan setelah suami dan ayahmu meninggal?? Kau dengan bangga bilang kalau kau harus kuat untuk bertahan hidup." ucap Clara.

"Dan, saat ini bukankah saatnya kau harus menjadi kuat melawan semuanya??" tambah Clara.

"Kau benar, aku akan berusaha lebih baik." ucap Nisa.

"Jangan cuma berusaha, tapi diusahakan.. Kau takkan diinjak jika kau terus melawan, gunakan otakmu untuk melawan mereka." ucap Clara.

"Baiklah Clara, aku mengerti." ucap Nisa.

Begitulah Clara mendidik tegas Nisa agar tak perlu takut pada siapapun. Semua sudah takdirnya dan dirinya pula yang harus menghadapinya tak peduli seberapa besar resikonya. Clara berharap agar Nisa bisa melindungi dirinya sendiri dari orang-orang yang hendak mengganggunya. Apalagi orang itu adik tirinya sendiri yang merupakan biang masalah di hidup Nisa.

Clara pun mencari sedikit info mengenai adik tiri Nisa bernama Mariana. Lalu Clara mencari akun sosmednya.

"Nis, ini foto adikmu??" tanya Clara.

"Iya, benar ini Mariana." ucap Nisa.

"Jaman sudah canggih, kau harus memainkan sosmed untuk mengetahui lawanmu. Kau harus tahu kelemahannya jadi coba buat akun sosmed dan pantau adik tirimu, si Mariana." ucap Clara.

"Oke, aku akan membuatnya." ucap Nisa.

"Gunakan saja akun dengan nama samaran, agar pengintaianmu rapi. Jangan pernah gunakan akun aslimu dan posting foto dirimu." ucap Clara.

"Baik Clara." ucap Nisa.

Setelah mengajarkan Nisa cara melawan orang lain, mereka pun memesan makan malam lalu tidur. Esoknya, Nisa pun hanya berada di rumah seharian mengerjakan tugas kuliahnya.

Dan Clara tinggal di rumah Nisa hingga esok harinya. Clara masih merasa tak yakin meninggalkan Nisa yang masih labil dan lemah menghadapi masalahnya.

.....

Dan esok harinya, Nisa kembali masuk kuliah begitu juga dengan Clara yang pergi bekerja seperti biasanya. Nisa pun sudah menceritakan semuanya pada Luna mengenai Boby dan akan membicarakan masalah ini setelah bertemu Boby.

"Kau yakin akan mengatakannya?" tanya Luna.

"Iya.. Tak ada gunanya aku sembunyikan. Apalagi ada yang menyebarkannya dengan sengaja." ucap Nisa.

"Oh baiklah, kuharap setelah ini tak ada masalah serius." ucap Luna.

"Kau tenang saja Lun, semua akan baik-baik saja." ucap Nisa menguatkan diri.

Setelah pulang kuliah, Nisa mengajak Boby bertemu di cafe. Dan Boby menghampiri Nisa disana yang sudah datang terlebih dahulu.

"Kau sudah tiba rupanya." ucap Boby.

"Duduklah, ada yang harus aku bicarakan." ucap Nisa.

"Jika mengenai kemarin, aku mengerti dan takkan mempermasalahkannya." ucap Boby.

"Memang benar, statusku janda. Dan aku menikah 1 tahu yang lalu, suamiku meninggal kurang dari 1 bulan setelah kami menikah. Jadi begitulah yang terjadi dan apa yang dikatakan oleh adikku Mariana itu benar." ucap Nisa.

Boby pun terkejut dan menutup mulutnya.

"Apa alasanmu menikah semuda itu?" tanya Boby.

"Alasannya, tak ada alasan khusus, kalaupun ada aku tak bisa menceritakannya pada siapapun." ucap Nisa.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan kedepannya? Aku siap menjaga rahasiamu.." ucap Boby.

"Terimakasih, Luna juga berkata begitu. Tapi aku akan mengatakannya dengan jujur pada semua orang." ucap Nisa.

"Hei.. Nisa kau tak perlu mengatakannya, katakan apa yang perlu dikatakan saja." ucap Boby.

"Ya.. Nanti disaat yang tepat aku pasti mengatakannya pada mereka." ucap Nisa.

"Kalau begitu, apapun faktanya aku akan terus berada di dekatmu." ucap Boby.

"Terimakasih Boby, tapi jangan berharap banyak karena aku tak bisa menerima perasaan siapapun saat ini." ucap Nisa.

"Apa kau masih mencintai mantan suamimu?" tanya Boby.

"Bukan itu, tapi aku belum siap menerimanya." ucap Nisa.

"Baiklah, aku mengerti." ucap Boby.

"Aku pergi duluan, aku ada urusan." ucap Nisa.

"Kau sudah mau pergi.." ucap Boby tapi Nisa hanya tersenyum dan berpamitan.

"Haaah.. Belum siap katanya.." gumam Boby.

Tapi siapa yang mengira kalau ada seseorang yang merekam percakapan mereka dan mengunggahnya di forum kampus. Esok harinya beritanya pun semakin heboh. Luna pun sudah menghubungi Nisa untuk tidak ke kampus jika mentalnya belum siap. Tapi Nisa tetap pergi ke kampusnya dengan kekuatan penuh yang ia miliki.

"Wahh.. Ada si janda.."

"Kok bisa ya cakep gitu jadi janda.."

"Hihi.. Ternyata dia jandanya."

"Boleh tuh, kalo diajak ngamar.."

Begitulah desas-desus yang didengar oleh Nisa saat memasuki kampusnya. Dan dirinya sudah ditatap oleh teman-temannya saat ini.

"Semuanya benar dan aku memang berstatus Janda. Aku menikah tahun lalu dan suamiku meninggal tak lama setelah kami menikah. Bisa dibilang aku dijodohkan." ucap Nisa.

"Bisa-bisanya kamu Nisa diam aja selama ini.."

"Iya, bisa-bisanya kamu bohong ke semua orang.." ucap Mawar.

"Kata siapa aku berbohong?? Aku mendaftar kuliah dengan ktp asli dan status Janda ku tak menjadi penghalang apapun dan juga tak aku tutup-tutupi. Aku selama ini diam karena tak ada yang bertanya dan itu tak penting." ucap Nisa.

"Kalian sudah dengar kan, kalian tidak pernah bertanya dan juga Nisa memiliki kepribadian yang pendiam. Jadi wajar saja kalian tak tahu, memang sudah berapa lama kalian mengenal satu sama lain??" tanya Luna dan mereka pun terdiam.

"Sudah Lun, dan kalian, aku tidak peduli kalian mau berkata apa di belakangku karena aku juga tak pernah menanyakan hal pribadi pada kalian bukan??" balas Nisa lalu pergi bersama Luna.

Semua orang pun terdiam tapi berita mengenai status Janda luna kian memanas. Para mahasiswa mulai membicarakan Nisa dan meledek Boby yang pernah mendekatinya.

"Bob.. Masih naksir sama si janda kembang??" tanya Sahrul temannya.

"Udahlah Rul, lu diem aja.." balas Boby.

"Seloww Bob.. Tapi ga buruk juga sih, Nisa kan cantik.. Bodynya juga lumayan lah meski ga tinggi badannya." ucap Dilan.

"Ah.. Berisik banget sih kalian.. Dasar cowok mesum..!" ucap Boby.

"Ayolah Bob, Nisa kan udah pernah ngerasain pasti.." ucap Dilan.

"Lu ngomong sekali lagi, gua hajar.." ucap Boby menarik kerah Dilan dan dihentikan oleh Sahrul.

"Stop.. Lu sih Lan, mulut kotor banget.. Untung Boby masih sadar.." ucap Sahrul.

"Kan gue cuma becanda.. Sebenernya anak-anak lain tuh lebih parah dari gue.." ucap Dilan.

"Siapa?? Siapa yang parah?? Coba kasih tau gue biar gue hajar.." ucap Boby emosi.

"Gue cuma pernah denger sekilas pas naek motor.. Tapi ga tau siapa yang ngomong." ucap Dilan gugup.

"Sabar Bob.." ucap Sahrul.

Begitulah, Nisa akhirnya mendapat julukan si Janda Kembang di kampusnya.

...----------------...

1
Leni
udh sikat aja angga, gaskeuunnn 🤩
Leni
si anton minta d geprek burung nya 🤣🙈
Leni
saking seru nya aku sampe maraton bacanya.. semangat author up nya 😍💪
Kak Siti
tabahnya nisa hadapi hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!