NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS.33. Banyak keanehan.

Jingga tak keluar kamar sama sekali setelah pulang sekolah, ia terus belajar di kamarnya karena entah mengapa meski rumah itu besar tapi seakan hanya di kamar itu saja dia merasa aman. Sampai tiba - tiba pintu di ketuk oleh bi Rokayah yang memanggil Jingga dari luar kamar untuk makan.

"Tok! tok! tok!"

"Non, makan malem dulu, non." Ujar bi Rokayah.

"Iya, bi." Sahut Jingga. Jingga pun menutup bukunya dan membuka pintu kamarnya, Rokayah terlihat tersenyum melihat Jingga.

"Mama.. belum pulang ya, bi?" Tanya Jingga.

"Belum, non. Tadi nelpon katanya non Jingga makan duluan aja." Ujar bi Rokayah, Jingga pun mengangguk dan akhir nya berjalan turun.

Sebelum Jingga menuruni tangga, dari ekor matanya dia melihat perempuan bergaun merah yang sedang berdiri di di daerah sofa yang berada di depan kamar Raka sedang menatap kearahnya. Jingga tak menggubris sama sekali dan hanya berpura - pura tidak melihat.

Jingga duduk di meja makan dan bi Rokayah menyajikan makan malam yang berupa nasi putih, ayam goreng, tumisan sayur dan sambel di piring Jingga. Jingga sudah tak menolak lagi di bantu oleh pelayan karena Delima bilang jika Jingga terus menolak maka pelayan itu yang akan terkena marah oleh Delima. Setelah menyajikan makanan untuk Jingga, bi Rokayah pun menunduk dan pamit pergi ke belakang.

"Bibi mau kemana?" Tanya Jingga pada Rokayah.

"Ke belakang, non. Apa masih butuh sesuatu non?" Tanya Rokayah.

"Bibi mau nemenin aku nggak di sini?" Tanya Jingga, ia merasa ngeri dengan sosok perempuan berbaju merah yang terus menatap kearah nya dari pertengahan tangga.

"Boleh, ya sudah bibi temenin non Jingga." Rokayah lantas duduk di lantai.

JIngga tentu saja merasa tak enak hati karena Rokayah duduk di lantai, ia pun turun dari kursi dan duduk di lantai membawa serta piring makan nya.

"Lho, non! duduk nya di atas non, masa di lantai." Ujar Rokayah.

"Masa bibi duduk nya di bawah aku duduk di atas.. bibi kan orang tua, dan aku harus menghormati yang lebih tua." Ujar Jingga sambil tersenyum.

"Tapi non.. nanti ibu marah sama bibi." Ujar bi Rokayah.

"Kan mama belom pulang, hehe.." Jingga memakan makanan nya dengan lahap dan melupakan keberadaan sosok perempuan bergaun merah yang berada di pertengahan tangga menuju ke lantai dua.

Tak banyak yang Jingga dan bi Rokayah obrolkan, mereka hanya mengobrolkan seputar pekerjaan bi Rokayah di rumah itudan setelah selesai Jingga pun kembali naik ke atas, ke kamar nya.

Sampai hari semakin larut, Raka baru pulang dan langsung melemparkan dirinya di ranjang.

"Bang, mama udah pulang?" Tanya Jingga.

"Lah, elu yang di rumah malah nanya gue yang baru pulang." Sahut Raka.

Raka kembali bangun dan langsung berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk mandi, sementara Jingga dia menyudahi belajar nya dan berjalan menuju ranjang lalu tidur duluan.

"klek! Klek! klek!" Suara jarum jam yang berputar.

Jam menunjukan pukul 12 malam dan Jingga terbangun saat ia merasakan kedinginan, Jingga membuka matanya dan mencari selimut yang lari dari kaki nya, rupanya selimut nya jatuh ke lantai.

Saat Jingga mengambilnya dan hendak kembali bersiap tidur tapi tiba - tiba Raka terbangun dan duduk tegak seperti orang kerasukan. Tatapan matanya kosong dan lurus kedepan, Jingga yang melihatnya pun tertegun dan memperhatikan pergerakan Raka.

"Bang." Panggil Jingga. Tapi Raka tidak menyahut, Raka berdiri dan langsung berjalan menuju arah pintu keluar.

"Bang, mau kemana?" Tanya Jingga, Raka tetap tidak menyahut bahkan tidak menoleh, ia membuka pintu dan keluar.

Raka berjalan keluar dari kamar nya dan berjalan menuju ke arah tangga menuju lantai 3, Jingga yang penasaran pun mengikuti Raka karena gerak - gerik Raka sangat aneh menurut nya.

Jingga dengan ragu mengikuti Raka dari belakang, ia ikut menaiki tangga menuju ke lantai tiga, itu pertama kalinya Jingga menapakkan kaki di tangga menuju ke lantai tiga.

"Bang Raka." Panggil Jingga, karena Raka berjalan bagai robot yang di kendalikan.

Raka berhenti dan Jingga juga berhenti di tempatnya, jarak antara mereka mungkin sekitar tiga meter hanya saja Jingga masih berada di anak tangga sebelum sampai di lantai tiga.

Raka menoleh, hanya kepalanya saja. Setelah menoleh Raka melanjutkan jalan nya lagi, Jingga yang melihat itu pun hendak kembali mengikuti Raka sampai tiba - tiba sebuah benda menggelinding di depan Jingga, saat Jingga lihat rupanya itu adalah sebuah kepala buntung yang berdarah - darah.

Kepala itu meringis mengerikan menatap Jingga, Jingga pun langsung pias dan ketakutan.

"Astagfirullah!" Jingga, tidak jadi menapak kan kakinya di lantai tiga.

 Kepala itu menggelinding mendekati Jingga, Jingga pun spontan lari menuruni tangga karena itu terlihat mengerikan. Jingga langsung kembali masuk kedalam kamar nya tanpa memperdulikan Raka yang entah pergi kemana.

"Ya Allah, Astagfirullah.." Jingga mengambil air dan meminumnya dengan rakus.

Jingga langsung naik ke atas ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut lalu menghadap dinding. Tiba - tiba Jingga meremang seluruh badan saat ia merasa ada sesuatu yang menempel di punggung nya, seperti ada seseorang sedang rebahan di belakangnya.

Jingga menangis dalam diam, perlahan kepalanya menoleh dan dari ekor matanya ia melihat sosok berpakaian putih rebahan di belakang nya, bagai mati kutu Jingga tak bisa menggerakan tubuhnya karena takut, ia hanya berdoa di lama hatinya.

Dan memang benar, sosok bergaun putih lusuh sedang berbaring di belakang Jingga dengan wajah rusak mengerikan yang tepat menghadap ke kepala Jingga.

Esok harinya...

Jam setengah enam, Jingga bangun dari tidurnya. Ia lega karena dia bisa tertidur walau semalam dia di ganggu. Jingga menatap Raka yang rupanya sudah kembali ke ranjang nya, entah jam berapa Raka kembali, Jingga tidak tahu.

Setelah mandi dan bersiap untuk sekolah, Jingga turun ke bawah, dan kini gantian Raka yang sedang mandi. Di dalam kamar mandi Raka merasakan keanehan pada tubuhnya, seluruh tubuhnya sakit dan ada bekas cakaran di punggung nya.

"Apa ada yang salah sama gue? Kenapa akhir - akhir ini gue ngerasa aneh dengan diri gue sendiri." Gumam Raka sambil memandangi pantulan tubuhnya dari kaca.

Raka mendapat luka cakaran di punggung, lebam di lengan kanan nya dan yang paling aneh.. Ada bercak - bercak merah di bagian dada nya. Raka juga bangun dengan keadaan tubuh yang lelah seolah Raka tidak beristirahat padahal Raka yakin dirinya tidur semalam.

"Gue kenapa?" Gumam Raka, menatap wajahnya sendiri.

Sementara di bawah, Jingga sudah mulai sarapan. Delima juga sudah duduk di meja makan dengan Airlangga yang juga kini sedang sarapan dengan roti oles selai.

"Jingga, ini papa beli in kamu hadiah kemarin.. coba kamu buka, apa isinya." Ujar Airlangga.

"Hadiah? Kan Jingga belum ulang tahun, pa." Sahut Jingga.

"Nggak apa - apa, kan papa belum pernah kasih kamu hadiah, coba buka." Ujar Airlangga, Jingga pun tersenyum dan mengangguk.

"Makasih, pa, ma." Ujar Jingga pada Airlangga dan Delima.

"Iya, nak. Bukalah.." Ujar Delima sambil tersenyum manis.

Jingga sedikit takut ketika menerima hadiah itu, karena tiap kali Jingga melihat Delima, ada sosok kepala lain yang berada di belakang Delima. Tak terlihat wajahnya hanya rambutnya saja, dan rambutnya seperti basah.

 Jingga membuka hadiah yang di berikan oleh Airlangga, dengan pelan tapi pasti sampai akhirnya dia melihat isinya, yaitu kotak handphone. Jingga mengeluarkan isinya dan ya, sebuah handphone berwarna putih dari brand ternama.

"Ini.. Handphone pa?" Tanya Jingga.

"Iya, kamu kan belum punya. Supaya kamu lebih mudah lagi kalo nyari bang Raka di sekolah." Sahut Airlangga.

"Makasih pa, tapi aku nggak ngerti cara pake nya." Ujar Jingga, karena dia memang tidak pernah memakai benda pipih itu.

"Bang Raka, nanti ajarin Jingga pake handphone ya." Ujar Airlangga, pada Raka yang turun dari atas dan kini berdiri di anak tangga terakhir.

'Semalem gue denger suara Jingga manggilin gue, ya.. Itu suara Jingga.' Batin Raka.

Raka masih tenggelam dengan keanehan yang terjadi pada dirinya akhir - akhir ini.

"Bang, malah bengong." Ujar Delima.

"Iya ma." Sahut Raka lalu bergabung dengan Jingga dan yang lain nya untuk sarapan.

'Gue akan tanya Jingga.' Batin Raka.

BERSAMBUNG..

1
Susilawati
sebelumnya aku paling males kalo.baca cerita horor, tapi pas baca cerita ini jadi tertarik karena cerita nya bagus banget.
Susilawati
Thor mana nih lanjutan nya
Aisya Saleh
lanjut thor,episod seterusnya
Susilawati
lanjut thor
Susilawati
jgn2 benar nih si Airlangga berkhianat atau mungkin kah Delima nya sendiri yg berkhianat.
baguslah Ilham nggak bilang kalo jingga tinggal di rumah nya, seperti nya jingga akan aman di sana
Irkham Maulana
kalo udah punya perjanjian dengan iblis maka seluruhnya sudah sama seperti iblis pula...hanya wujudnya saja yang manusia..hati jiwa dan pikiranya sudah sama kaya setan
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!