NovelToon NovelToon
BORU NI RAJA

BORU NI RAJA

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / spiritual / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jayapn

Tradisi batak kuno yaitu harus menikah dengan pariban yang merupakan anak dari kakak perempuan dari ayah.

Tradisi kuno yang masih dipertahankan oleh kedua orangtuanya Nauli Rumondang di jaman modern ini.

Nauli Romandang yang baru wisuda dari sarjana hukum dan harus menjadi istri dari paribannya yang bernama Yosua.

Yosua adalah laki-laki yang hanya tamatan sekolah dasar karena malas, menjadi anak laki-laki dalam keluarga diantara 7 saudara perempuannya yang membuatnya manja.

Berhubung kedua orangtuanya adalah orang kaya sehingga Yosua menjadi pribadi yang manja.

Semua pernikahan diatur oleh mamaknya Yosua dan hingga kehidupan berumahtangga yang membuat Nauli menjadi kesal.

Ibu mertua yang sangat cerewet, perfeksionis dan suka mengatur sesuai dengan kehendak dan ditambah lagi kakak ipar dan adik ipar yang begitu menjengkelkan.

Bagaimana nasib Nauli?

Apakah Nauli bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jayapn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kisah Keluarga Yang Mengenaskan.

Sejak pagi hari sampai sore dan aku hanya tidur di dalam kamar, lalu aku keluar diam-diam dari rumah menuju warung yang tidak jauh dari rumah.

"Kakak mau makan misop?" tanya Samuel yang ternyata ada di warung itu.

"Iya, kakak lapar. Muel ke sini ngapain?" tanyaku padanya.

"Muel kerja disini setelah pulang sekolah, lumayan dapat uang jajan dan pakan untuk ayam ku." jawab Samuel yang ku panggil Muel.

Aku langsung menangis mendengar perkataannya dan apa yang di alami Samuel sudah ku alami waktu kecil.

Semangkuk miesop sudah terhidang dan juga teh manis hangat, berhubung hanya aku yang beli sehingga Samuel ku suruh duduk di sampingku.

"Sebenarnya aku ingin  tinggal sama kakak setelah menikah, tapi karena suami kakak di loak itu sehingga aku ngak mau ikut...!"

"Emangnya kenapa?" tanyaku yang menyela ucapannya.

"Jelas ngak maulah Nauli...! bayangkan Nauli, sembilan anak perempuan di rumah calon suami mu itu.

dua anak perempuan yang sudah menikah dan punya dua anak masing-masing dan saat ini sedang hamil.

bayangkan betapa ramainya rumah itu, udah kayak pesta pernikahan aja di rumah itu setiap hari.

jika Nauli membawa Muel ke sana, nambah lagi penghuni rumah itu.

para calon ipar mu sangatlah lantam dan mulutnya benar-benar barbar ngak ada duanya." ucap mak Dison pemilik warung misop ini.

"Iya, kak! si loak itu masih disuapin makan sama mamaknya. pokoknya kakak siapkan mental dan segenap kekuatan kakak.

jika Muel sudah besar, pasti akan ku bacok bapak karena menikahkan kakak sama di manja yang loak itu." sahut Samuel.

Begitu besarnya peringatan ini dan hanya menghitung hari aku akan masuk ke rumah itu yang penuh dramatis itu.

"Dek...! apa Ramses dan Armadi pernah masuk penjara?" tanyaku yang mengalihkan pembicaraan.

"Tahun lalu, kak! mereka berdua mencuri komputer di kantor camat dan akhirnya di laporkan ke polisi.

mamak terpaksa menjual babi yang ku pelihara demi menebus mereka berdua, janji mamak padaku untuk bagi dua babi itu.

tapi itu hanya tinggal janji yang tidak pernah ditepati mamak." jawab Samuel.

"Kakak makan itu misop, ntar keburu dingin" ujar Samuel dan kemudian pergi.

Hanya sesaat kemudian dan Samuel datang dengan membawa nasi dalam piring lalu diberikannya padaku.

"Pakai nasi, kak! dikit aja." pinta Samuel.

Seraya memakan nasi menggunakan kuah misop, aku menangis dan menangis lalu Samuel menghapus air mataku.

"Sudahlah Nauli...! aku dengar-dengar tahun depan akan diadakan seleksi penerimaan hakim.

kamu kan sarjana hukum dan kamu juga pintar, kamu ambil itu hakim supaya keluarga suami mu ngak sepele padamu.

kalau bisa mintak hidup mandiri karena kamu akan menjadi babu di rumah itu, jika Yosua ngak mau.

pergi dari rumah itu dan hidup sendiri di kontrakan, kamu ngak akan sanggup melayani keluarga calon suami mu yang merupakan keluarga besar itu." ujar pemilik warung ini.

Berhubung sudah ada pembeli yang lain, Samuel langsung melayaninya.

"Nauli...! Samuel hanya kerja sampai jam 9 malam dan adek mu tetap juara kelas disekolahnya.

Samuel kerja disini setelah berantam dengan mamak mu perkara pembagian penjualan babi.

selain dapat uang jajan, Samuel juga bisa makan disini dan mendapatkan pakan untuk ayam-ayam miliknya.

lumayan jika ayam itu di jual, Samuel bisa menabung di bank khusus anak-anak dan nantinya untuk biaya sekolah Samuel." ucap  mak Dison pemilik warung.

Aku mengganguk dan tetap makan miesop pakai nasi hingga semuanya habis tanpa sisa dan aku tetap duduk di kursi ini.

"Kakak ngak pulang?" tanya Samuel.

"Kakak malas di rumah, mamak hanya meminta emas kakak ini dan menyuruhku untuk masak yang banyak tanpa ada uang." ucapku pada Samuel.

"Apa yang bisa kakak bantu?" tanyaku dan mak Dison langsung memberikan bawang merah satu baskom berukuran kecil untuk ku kupas.

"Kupas ini aja, karena kakak mau memecahkan kemiri....!"

"Ngak mau aku kupas bawang, kemiri aja ku pecahkan." ucapku yang menyela ucapan mak Dison.

Mak Dison tersenyum dan mengganti bawang merah dengan kemiri yang mau dipecahkan sementara misop di jaga oleh suaminya.

"Kedua calon eda mu itu anak anggota DPRD kabupaten ini dan mereka berdua itu di usir karena di hamili oleh kedua adik mu.

Friska dan Merlin masih sepupuan, mamak mereka berdua kakak beradik kandung.

kalian kan keluarga miskin, itulah sebabnya mereka berdua di usir agar tidak membuat malu." ungkap mak Dison.

Dimana kalimat miskin ditekankan karena memang itu kenyataannya, pantas saja kedua betina itu ngak bisa ngapa-ngapain alias manja.

"Memang benar di usir?" tanyaku lagi.

"Iya...! di usir tanpa diberi apapun, itu pakaian yang mereka pakai baru dibeli mamak mu.

masih kelas dua SMA dan hobinya kelayapan bersama kedua adik mu hingga akhirnya hamil dan di usir dari rumah." jelas mak Dison.

"Mamak dan bapak mengancam akan bunuh diri jika aku kabur dari rumah...!"

"Sudah jelas lah itu, sinamot itu ngak bakalan bisa dikembalikan kedua orangtua mu, sawah dan ladang kalian yang hanya sepetak itu sudah di sekolahkan ke bank.

Ramses dan Armadi menipu kedua orang tua hingga puluhan juta rupiah hasil menggadaikan sawah dan ladang kalian ...!"

"Maksudnya gimana, kak?" tanyaku yang sangat penasaran.

"Ramses dan Armadi ingin mendaftar tentara dan memakai calo, kedua orangtua mu percaya begitu saja.

sadar diri kenapa? kedua adik mu perokok aktif dan luar biasa, kakinya bentuk O dan giginya ngak rapi.

tapi yang paling penting bahwa kedua adik mu adalah mantan napi walaupun hanya 3 bulan saja.

bisa saja catatan kriminal itu di hapus dengan uang, tapi kedua adik mu juga ahli begadang dan peminum tuak dan alkohol yang sangat kuat.

Kaki O, perokok aktif, peminum tuak yang bisa meminum satu drum tuak, giginya keropos dan tangannya ada bekas luka.

itu sudah sangat cukup untuk menolak mereka berdua dan kedua orangtua mu tetap ngewel menggadaikan harta kalian.

Ramses dan Armadi berpoya-poya dengan pacar-pacarnya hingga kedua perempuan itu hamil." jelas mak Dison.

Mak Dison juga berkata bahwa mamak melakukan operasi angkat payudara karena terluka.

Mamak terjatuh waktu di ladang dan kedua payudaranya tertusuk kayu yang menyebabkan infeksi.

Bukan karena kanker payudara tapi karena kecelakaan di ladang dan harus diangkat kedua payudaranya.

Sebagian biaya operasi ditanggung oleh orangtuanya Yosua dan sisanya dari hasil menjual babi.

"Friska dan Merlin di usir mak tua dari rumahnya...!"

"Wajar itu...! masak air aja ngak bisa tapi permintaannya banyak, sudah terbiasa hidup enak dengan adanya pembantu rumah tangga.

siap-siap aja mamak mu akan jadi pembantu mereka berdua di rumah itu....!"

"Sudahlah uang ngak ada, tapi masih membeli motor dan...!"

"Bapak mu kan gensi orangnya, biar terlihat mampu dan kaya raya dan bermaksud mengimbangi calon besannya yang merupakan anggota DPRD kabupaten." ucap mak Dison yang lagi-lagi menyela ucapan ku.

"Kau sangat cantik dan pintar, hal itu membuat Yosua tergila-gila sama kau. lalu meminta mamaknya untuk melamar mu dan ngak perduli berapa pun biayanya asal kamu jadi istrinya.

kesempatan itu dimanfaatkan oleh kedua orangtua mu demi anak-anak yang telah menghamili sang putri DPRD kabupaten." ucap mak Dison lagi.

platak....!' suara kemiri yang ku pukul ke batu dengan segenap kekuatan ku.

Aku kesal tapi aku tak bisa melupakannya, jika kabur maka kedua orangtuaku akan menjadi mayat karena gantung diri.

Tentunya akan membuat ku menyesal seumur hidup karena membuat kedua orangtuaku bunuh diri.

"Apa aku lebih baik bunuh diri aja." ucapku yang tiba-tiba.

Pak Dison langsung menghampiri ku dan kemudian memberi ku air minum dan langsung ku teguk.

"Bunuh diri itu adalah dosa yang paling besar, Tuhan menguji setiap umat dan tidak akan pernah memberikan ujian melebihi kemampuan umatnya.

kamu itu pintar dan tangguh, abang yakin kalau Nauli sanggup menjalani hidup ini dan melakukan yang terbaik.

Tuhan sudah menyiapkan jalan cerita untuk mu, jalani dengan penuh hikmah karena Tuhan sudah memberikan mu otak yang cerdas." jelas pak Dison yang memberi ku nasihat.

"Tau darimana kalau Nauli cerdas?" tanya mak Dison pada suaminya.

"Kan kamu yang cerita sama abang, bahkan kamu bilang bahwa kamu belajar masak dari Nauli ini." jawab pak Dison.

Mak Dison hanya tersenyum dan suaminya berdiri lalu kembali lagi ke arah steling jualannya.

1
Heri Wibowo
mantap nauli.
Heri Wibowo
apapun yang terjadi jangan mau kembali ke rumah neraka itu lagi nauli.
Heri Wibowo
anak kurang ajar nyuruh-nyuruh mamanya kayak pembantunya
JayaPn
/Ok/
Heri Wibowo
lanjut thor
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Parah kali lah keluargamu itu Yosua
Heri Wibowo
Gimana kalau madumu itu hamil anak dari mertuamu itu Nauli
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
sungguh gila! bapak mertua garap menantunya
Heri Wibowo
Kenapa hanya kedua anak laki-laki itu yang diistimewakan Mamakmu Nauli
JayaPn: karena anak laki-laki sebagai penerus marga dan keduanya adalah menantu sang pejabat
total 1 replies
Heri Wibowo
bagus Nauli, memang harus bersikap tegas pada keluargamu
Heri Wibowo
percaya diri kali madumu itu nauli.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
jangan sampai istri ke 2 yosua bernasib sama dengan nauli.
Heri Wibowo
wah enak juga ya, kalau punya kebun sayur sendiri, enggak usah mikirin harga sayuran di pasar.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
penjarakan saja ipar-iparmu itu Nauli
Ribu Barus
sangat bagus
Heri Wibowo
benar bapak mertua, sebaiknya kau pulangkan saja uangnya daripada nanti masuk penjara.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!