"Aku tidak seperti yang kalian pikir, aku masih normal, hanya saja kesalahan yang pernahku buat dulu, membuatku enggan untuk menikah dan parahnya hatiku ini ikut membeku" ucap Juna
Sang teman yang baru sekarang mendengar alasan yang lebih masuk akal perihal dia yang enggan menikah langsung bertanya "Memang kesalahan apa yang kamu perbuat" sumpah demi apapun Angga sang sahabat tidak bisa menebak kesalahan juna dimasa lalu itu apa.
Itulah penggalan dari salah satu bab di novel ini....
Semoga Novel yang sekarang bisa lebih baik dari yang sebelumnya aamiin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alur yang diciptakan Anyelir
Sekarang mereka sudah duduk bersama, untuk mencari berkas yang sengaja diselipkan Juna diantara berkas yang warnanya serupa.
Anyelir sudah sibuk mencari sejak mereka duduk, sementara juna yang baru akan membantu malah berkata "Anyelir kamu dari tadi sibuk mencari berkas itu, apa kamu tahu seperti apa isi berkas itu, bukan apa-apa hanya saja kamu tidak mungkin mengintip isi berkas itu bukan?"
Anyelir yang mendengar ucapan Juna langsung menjawab tanpa melihat kearah Juna, karena sungguh sekarang Anyelir tidak suka melihat wajah Juna dari jarak dekat, entahlah ada rasa tidak Nyaman apalagi ketika juna balik menatapnya.
"Walau pun aku tidak melihat isi berkas itu, tapi aku tahu isinya seperti apa," jelas Anyelir karena memang siapa pun pasti bisa membedakan antara berkas yang satu dengan yang lain, alasannya karena ada tanggal yang pasti tertera disetiap berkas.
"Oh... baguslah" jawab Juna.
"Oh iya apa boleh aku tahu alasanmu menjauhi keluargamu" ucap Juna memanfaatkan kesempatan, karena ingin tahu apa kira-kira alasan yang akan keluar dari mulut Anyelir tentang dia yang kabur dari keluarganya.
"Itu" ucap Anyelir sambil berpikir dan sejenak dia menghentikan tangannya.
"itu karena aku aku tidak direstui ayah, saat meminta restu untuk menikah dengan ayahnya Bayu" Ya itu adalah alasan yang sangat masuk akal menurut Anyelir.
"Oh, kalau aku boleh tahu Ayahnya Bayu seperti apa?" tanya Juna penasaran dengan jawaban yang akan dibuat Anyelir.
Anyelir terdiam dan dia membayangkan Juna dimasa lalu dan baru setelah ingat karakter Juna dimasa lalu Anyelir berkata sambil tersenyum "Dia manis saat tersenyum dan sangat baik."
Juna yang mendengar ucapan Anyelir langsung bertanya-tanya siapa yang dibayangkan Anyelir sampai dia tersenyum seperti itu.
"Jika baik, lantas kenapa ayah kamu tidak merestui kalian?" tanya Juna dan untuk kali ini Anyelir tidak tahu harus menjawab apa, dan untung saja berkas yang dia cari sudah ketemu alhasil Anyelir langsung mengalihkan pembicaraan mereka, dengan berkata "Pak ketemu" Sungguh Anyelir sangat senang, saat melihat berkas yang dia cari karena berkas itu bisa menyelamatkannya dari pertanyaan Juna yang tidak disangka sekopo itu pada hidupnya.
"Ini pak, tolong secepatnya diberi tanda tangan!!" ucap Anyelir.
Juna mengambil berkas itu dan dia berkata "Jadi apa alasan ayahmu tidak merestui kalian?"
"Sudahlah pak itu tidak penting, karena yang penting sekarang bapak harus segera menandatangani berkas itu karena jika tidak saya akan kena omel"
"Tidak akan ada yang memarahi kamu, jadi katakan saja apa alasan ayahmu tidak merestui kalian?"
Anyelir yang terus diberikan pertanyaan, yang tidak bisa dia jawab, akhirnya merasa kesal sendiri dan dia kini menatap Juna lalu berkata "Sebenarnya tujuan bapa terus memaksa saya untuk menjawab pertanyaan bapa yang sudah tidak penting itu untuk apa?"
"Kamu cantik An," jawab Juna yang malah memuji Anyelir yang sedang menatapnya, bukan langsung menjawab pertanyaan Anyelir yang sedang kesal sampai bicara tanpa jeda.
"Kenapa tidak menjawab? bingung harus jawab apa?" tebak Anyelir yang berpikir jika Juna ingin mengalihkan pembicaraan.
Juna tersenyum saat mendengar ucapan Anyelir yang menurutnya ucapan itu lebih pantas keluar dari mulutnya tadi dan senyuman Juna membuat jantung Anyelir berdegup kencang.
Anyelir yang tidak kuasa menahan degupan jantungnya langsung memalingkan wajahnya dari hadapan Juna dan setelah itu dia berdiri dan seperti akan keluar ruangan.
Juna yang melihat hal itu langsung berkata "Mau kemana, bukankah kamu ingin tahu alasanku bertanya seperti tadi karena apa"
"Ya, katakan" ucap Anyelir berubah pikiran karena kini dia malah meraih berkas yang ada dimeja untuk dia rapihkan kembali kedalam rak.
Entahlah tadi dia memang ingin keluar tapi entah kenapa ada rasa penasaran dalam jiwanya tentang alasan Juna yang terus mempertanyakan hal yang sama berulang kali.
"Aku bertanya seperti itu, karena siapa tahu hal yang tidak disukai ayahmu terdapat pada diriku" jawab Juna mengikuti alur yang diciptakan Anyelir.
"Jika pun ada memangnya kenapa?" tanya Anyelir yang berpura-pura tidak tahu arah tujuan ucapan juna kemana.
"Ya Jika ada aku akan berusaha menghilangkan hal itu, agar nanti saat melamarmu ayah mu akan langsung menerimaku" jawab Juna Dan sungguh jawaban Juna dianggap lelucon oleh Anyelir karena Anyelir sekarang tertawa mengejek, walau sungguh jantungnya kini berdegup tidak karuan.
"Kenapa tertawa?" tanya Juna penasaran.
"Dengar, jangan karena merasa bersalah padaku pak Juna ingin menikahiku, karena sungguh aku sudah melupakan kejadian kelam itu dan sekarang aku juga sudah baik-baik saja" ucap Anyelir dan sungguh ucapan Anyelir yang mengatakan jika dia baik-baik saja membuat Juna langsung meraih tubuh Anyelir dan memeluknya.
Anyelir tentu marah karena Juna memeluknya tanpa ijin dan saat dia mendorong dada juna sebuah isakan terdengar keluar dari mulut Juna.
Anyelir yang tadinya ingin melepaskan pelukan Juna kini malah menepuk punggung Juna berharap bisa menenangkan Juna.
Sementara Juna yang kini menangis sambil memeluk Anyelir, terus berbicara dalam hati tentang semua penyesalannya "Maaf, maaf, maaf, jika saja aku tidak terlambat mencarimu, mungkin hidupmu akan benar-benar baik-baik saja, maaf maafkan aku Anyelir..." dan pelukan Juna semakin lama semakin erat dirasakan Anyelir, dan karena rasa iba yang menguasai hati Anyelir, Anyelir pun membiarkan juna menangis didalam pelukannya sampai juna merasa puas.
Dengan cara komen, like, vote dan tolong kasih bintangnya juga biar aku tahu apakah karyaku yang kali ini bagus, biasa saja atau jelek.