NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 33 AMNESIA

(HARI KE-20)

Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan tergesa-gesa.

Aku melihat Sandra yang sedang duduk di depan ruangan Sandro bersama keluarganya yang lain.

“Sandra, gimana keadaan kak Sandro?

“Kak Sandro udah siuman Va, hanya kondisi kak Sandro belum sepenuhnya pulih. Sekarang kak Sandro lagi istirahat.” Jelas Sandra

“Syukurlah kalau kak Sandro udah siuman.” Kataku

Aku merasa senang saat mendengar kabar dari Sandra sehingga tanpa pikir panjang aku meminta Ayah langsung pulang dari Desa Bu Sumi.

“Ohh iya Ndra, gimana kabar kasus kak Sandro?” tanyaku

“Belum ada kemajuan Va, sopir truk yang hampir ditabrak kak Sandro juga keberadaannya belum diketahui.” Jelas Sandra

“Polisi bilang setelah kondisi kak Sandro membaik, polisi bakal ambil keterangan dari kak Sandro. Mungkin aja ada yang terjadi waktu kak Sandro di dalam mobil.” Lanjut Sandra

Aku mengangguk paham.

Semoga saja keadaan kak Sandro bisa pulih dengan cepat, jadi aku juga bisa tau apa yang ingin disampaikan oleh kak Sandro.

Hampir 1 jam aku berada di rumah sakit dan Sandro belum bisa dijenguk. Setengah  jam lagi kuliahku akan dimulai, aku berharap sebelum aku berangkat ke kampus aku bisa bertemu dengan Sandro.

“Va, kita udah boleh jenguk kak Sandro.” Kata Sandra

Aku mengangguk semangat lalu mengikuti langkah Sandra yang masuk ke dalam ruangan Sandro.

“Kak Sandro, gimana keadaan kakak?” Tanyaku

Bukannya menjawab pertanyaanku kak Sandro malah menatap bingung ke arahku.

“Kamu siapa?” Tanyanya

Aku sempat terkejut sejenak, mungkin saja Sandro lupa karena kami baru sekali bertemu. Jadi wajar jika Sandro tidak mengingat jelas wajahku.

“Aku Devalina kak, teman dekat kak Roland. Beberapa minggu lalu kami pernah makan di restoran kakak.” Jelasku berharap kak Sandro mengingatnya.

“Maaf tapi saya sudah beberapa minggu ini tidak pernah bertemu dengan Roland. Seingat saya Roland sedang berada di luar kota mengurusi pekerjaannya, jadi saya tidak pernah bertemu dengannya.” Jelas Sandro

Aku bingung mendengar penjelasan Sandro, jelas-jelas beberapa minggu lalu kami baru bertemu dan Roland juga tidak melakukan perjalanan ke luar kota.

Aku menatap Sandra yang sama bingungnya denganku.

“Kak ingat nggak,beberapa minggu lalu kakak keluar kota ngurusin restoran cabang?” Tanya Sandra

“Apa yang terjadi degan restoran cabang? Perasaan kakak tidak mendapat informasi apa-apa dari mereka.” Kata Sandro

Kami semua saling pandang termasuk dengan kedua orangtua Sandro.

“Nak, jangan bilang kamu enggak ingat juga kejadian yang buat kamu sampai berada disini?” Tanya Mama Sandro

“Aku malah mau nanya itu sama Mama, kok aku bisa ada disini? Apa yang terjadi kepadaku?”

“Pa, ada yang tidak beres dengan putra kita.” Bisik Mama Sandro

“Iya Ma, sebentar biar Papa panggilkan dokter.” Kata Papa Sandro

Setelah beberapa menit dokter datang lalu memeriksa Sandro.

“Sepertinya Putra Ibu dan Pak mengalami amnesia traumatis, benturan yang didapatkan pasien cukup kuat sehingga membuat kerusakan pada otaknya sehingga membuatnya tidak mengingat kejadian yang menimpanya. Tapi dari hasil pemeriksaan saya pasien tidak mengingat dengan hal-hal yang terjadi padanya dalam beberapa minggu belakangan ini, selebihnya dia masih mengingatnya. Saya akan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan untuk mengetahui pasien mengalami amnesia hanya sementara atau permanen.” Jelas dokter

Kata-kata dokter berhasil membuatku tidak berdaya, pupus sudah harapanku mengetahui hal yang ingin dikatakan oleh Sandro.

“Apa yang harus aku lakukan? Kak Sandro harapan aku satu-satunya untuk mengetahui tujuan Roland.” Kataku dalam hati

Aku keluar dari kamar Sandro dengan wajah yang lesuh.

“Kenapa setiap kali aku mencapai tujuanku selalu saja ada hambatan mendatangiku. Ini tidak adil bagiku, aku harus memecahkan semua masalah ini sendirian. Sedangkan petunjuk yang kudapatkan masih ambigu, belum ada yang

menjelaskan semuanya.” Kataku dengan kesal

Aku masuk ke dalam mobil dan menangis meratapi nasibku.

“Aku tidak sanggup lagi memecahkan teka-teki ini, banyak sekali hal yang baru aku dapatkan dan dari itu semua belum ada yang membawaku pada tujuan Roland mendekatiku dan keluargaku.”

Ingin sekali aku memaksa Sandro mengingat semuanya, tapi aku tidak bisa egois. Ini juga bukan kemauannya, semua ini terjadi di luar kendalinya.

“Ayo Va, kamu jangan terpuruk seperti ini. Tujuanmu disini masih panjang, jangan hanya bergantung dengan kak Sandro. Kamu harus yakin pasti aka nada petunjuk yang bisa membawamu kepada tujuan Roland.” Kataku menguatkan hati

Aku menghapus air mataku dan menatap ke arah kaca.

“Kamu pasti bisa.”

Setelah menguatkan diri aku melajukan mobilku ke kampus.

Walaupun mengatakan aku bisa melalui ini tetap saja mood-ku tidak baik. Aku terus memikirkan nasibku jika tidak bisa memecahkan misteri ini, apa yang terjadi denganku? Dengan keluargaku? Apa Roland akan menang dan bebas berkenala setelah melakukan ini semua kepadaku dan keluargaku?

“Va” Panggil Sandra

Aku mengalihkan pandangku ke arahnya

“Kenapa Ndra?” Tanyaku

“Maaf ya soal tadi, aku enggak nyangka kalau kak Sandro bakal ngalamin amnesia.” Jelasnya dengan wajah menyesalnya.

“It’s okay Ndra, ini bukan salah kamu, bukan juga salah kak Sandro. Ini diluar kemampuan kita kan? Aku tidak masalah, lagian lihat kak Sandro yang udah siuman aku udah senang banget.” Jelasku berusaha tegar.

“Iya Va, tapi tetap aja itu menyakitkan. Walaupun kalian hanya baru ketemu sekali, tapi kamu selama ini udah bantu banyak saat kak Sandro di rumah sakit.” Jelas Sandra

“Aku ngelakuin itu dengan ikhlas kok, kalau emang kak Sandro enggak ingat aku sama sekali enggak masalah. Yang penting kalian orang penting dan juga yang di sayang kak Sandro tetap diingat sama dia.” Jelasku

“Iya Va, tapi kamu tenang aja Va. Barusan aku dapat info dari tante. Kata dokter Kak Sandro hanya mengalami trauma sementara jadi ingatan dia bakal pulih kembali. Aku sama yang lain bakal berusaha buat kak Sandro mengingat semua yang dilupakannya selama beberapa minggu ini.” Jelas Sandra

“Beneran Ndra?” tanyaku

Mendengar penjelasan Sandra membuatku kembali semangat, walaupun peluangnya sedikit tetapi aku harus bisa optimis dengan semua kemungkinan yang akan terjadi.

“Iya Va, aku bakal selalu kasih info ke kamu. Aku yakin ada sesuatu yang terjadi di antara kalian, entah kenapa perasaanku mengatakan seperti itu. Aku tidak memaksa kamu menceritakannya Va, tapi aku bakal bantu kamu kok.” Kata Sandra

Aku terharu mendengarnya, Sandra sangat peka dan pengertian. Dia paham kondisi dan situasi yang kuhadapi tapi dia tidak menuntut untuk mengetahuinya.

“Makasih banyak ya Ndra, suatu saat aku akan menjelaskannya padamu.” Kataku

“Aku akan selalu menunggunya.” Katanya

(HARI KE-21)

Hari ini aku memutuskan bertemu dengan Roland, aku sengaja mengajaknya jalan-jalan bersama. Aku harus menggali sendiri informasi darinya. Terakhir kali aku mendapat informasi dari kak Rahma kalau dia berkuliah di kampus yang sama dengan kak Rahma. Berarti dia memalsukan semuanya dan juga apa hubungannya dengan Pak Mahendra.

“Va, kamu udah lama nunggunya?” tanya Roland saat sampai di restoran tempat kami janji.

“Enggak kak, aku juga baru tiba beberapa menit yang lalu.” Kataku

“Gimana kabar kamu? Kata Abriela kamu kemarin liburan ke luar kota ya?” Tanya Roland

Aku mengangguk mengiyakan.

“Aku baik-baik saja kak. Kak sendiri gimana kabarnya?” tanyaku kembali

Aku berbohong ke Abriela mengenai liburan ku ke desa Bu Sumi, jadi dia berpikir aku sedang liburan di luar kota.

“Aku baik-baik aja Va, hanya sedikit kecapean. Belakangan ini aku sedang sibuk ngurus proyek sama satu perusahaan properti.” Jelasnya

Aku mengernyitkan dahiku.

“Apa maksud ni orang Pak Mahendra? Tapi kenapa dia cerita ke aku? Seharusnya kan dia merhasiakan Pak Mahendra dariku?”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!