Jameela Iskandar , seorang putri dari konglomerat kaya raya, dia wanita yang cantik , baik hati , juga sukses dalam karir.
Dirga Wijaya, seorang CEO kondang , pebisnis muda yang sukses . tampan , mapan , idaman semua wanita .
Dirga dan Jameela menikah karena saling mencintai, bukan karena perjodohan bisnis . Dirga sangat menyayangi dan mencintai Jameela begitu besar . hingga rasa cinta itu merubahnya menjadi sosok yang posesif.
pada awslnya punya suami posesif memang membuat hati wanita tersanjung , tapi ternyata posesif nya tak selamanya membawa bahagia
karena kelewat posesif nya menjadikan dia cemburu buta dan bertindak berlebih .
sehingga karena cemburu buta itu , berubah menjadi kemarahan tanpa dasar , dan jatuhlah talak tiga dari mulut Dirga
Dirga menyesali nya dan ingin rujuk kembali
bisakah keduanya bersatu kembali
lalu bagaimana dengan tanggapan dari orang tua Jameela, relakan mereka melepas putrinya kembali
ikuti kisahnya dalam
Talak Tiga Suamiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mabuk parah
" kemana mereka semua ? awas saja kalau kalian tidur di waktu bersamaan !" geram Kevin . dia sudah tiga kali menelan klakson dan belum satu pun penjaga keluar untuk membuka kan pintu .
Baru saja dia hendak menekan klakson untuk yang ke empat kalinya, saat dua orang penjaga berseragam biru tua datang membuka pintu. keduanya adalah orang yang baru bekerja di rumah itu menggantikan pak Diman dan Agung beberapa bulan yang lalu . Kevin segera melajukan mobil yang di kendarai nya memasuki halaman rumah mewah itu .
" Kalian ! bawa tuan Dirga ke kamarnya !" titah Kevin pada dua satpam baru itu . tubuhnya sudah terlalu lelah . Membuat dia merasa enggan untuk membawa Dirga seorang diri .
" Baik tuan !" sahut keduanya lalu menghampiri pintu belakang mobil yang sudah di buka oleh Kevin . lalu mereka berdua pun memapah tubuh Dirga yang sudah tidak sadarkan diri dengan sedikit menyeretnya.
" Apa tuan Dirga mabuk lagi ?!" tanya Susi yang baru saja membukakan pintu rumah . beberapa waktu ini , hal seperti itu lah yang dia temui di rumah itu .
" andai saja Nyonya Mila masih di sini ...!" gumam Susi dalam hati
" Kalian berdua bisa kan membawanya ke kamarnya ?!" tanya sekretaris Kevin .
" Iya , Tuan . kami bisa !" jawab satpam yang lebih tua .
" Baiklah bawa dia . aku mau pulang . aku sudah terlalu lelah hari ini !" ucap Kevin lalu membalikkan badannya dan berlalu pergi .
" Hati hati di jalan Tuan !" ucap Susi ketika dia hendak menutup dan mengunci pintu . seperti bicara dengan angin . tak ada jawaban apapun dari sekretaris pribadi tuannya itu . mungkin Kevin sudah terlalu lelah , bahkan sekedar untuk mengeluarkan suara .
" pelan pelan saja pak !" ucap Susi pada dua satpam itu .
" pelan pelan kepalamu itu ! ini berat sekali . cepat kamu duluan dan buka pintu.kamar tuan Dirga !" omel pak Sakri . satpam yang lebih tua .
" Iya , iya , sabar . ini juga sudah jalan !" gerutu Susi . hanya tinggal.dia yang masih terjaga . bu Surti dan Bu Sarmi sudah tidur sejak jam sembilan tadi , dan dia enggan juga kasihan jika harus membangunkan keduanya .
ceklek
pintu kamar Dirga telah di buka oleh Susi .
" Ayo.masukkan pak Sakri , Mas Basuki ..!" ucap Susi . yang membuka lebar pintunya agar kedua satpam itu tak kesulitan masuk .
" baringkan di tempat tidur saja langsung !" tambah Susi lagi .
" iya, iya . bawel amat sih kamu itu . sudah gak mau bantuin !" gerutu Basuki .
" lha saya Ya mana bisa to mas Basuki !" elak Susi .
setelah dengan susah payah akhirnya mereka berhasil membaringkan tubuh tuannya di atas ranjang . dan ketiganya pun segera hendak berjalan keluar . setelah Susi menutupi tubuh tuan Dirga dengan selimut .
" entah apa yang di makan tuan Dirga . tubuhnya berat sekali ya pak Sakri !" celetuk Basuki .
" Hus .. mulutmu itu lho .. , kamu mau kalau tuan Dirga bangun , dengar omonganmu , terus kamu di .. khek..!" Susi memperagakan dengan telapak tangannya yang seolah sedang menggorok leher .
" Hiiiii...!" Basuki dan pak Sakri bergidik ngeri .
" Sudah sudah , ayo keluar ! jangan sampai Tuan terbangun dan kita di semprot olehnya !" potong pak Sakri agar kedua orang itu tak lagi saling berdebat .
*
pak Sakri dan Basuki sudah keluar untuk kembali tidur di.pos jaga . dan Susi juga baru saja selesai mengunci pintu , lalu mematikan semua lampu besar , menyisakan lampu kecil di sudut ruang . dan kemudian bergegas kembali ke kamarnya yang ada di bagian belakang . dia juga ingin segera beristirahat.
Hooekk...
Hooekk...
sayup sayup Susi mendengar suara orang muntah . suara yang sedikit keras terdengar . dan itu berasal dari arah kamar tuan Dirga .
" Apa tuan muntah ya ? biasanya juga mabuk gak pernah muntah ?! apa kali ini mabuknya beneran parah ya ?!" gumam Susi.
Hooekk...
suara itu terdengar lagi .
" Ya ampun .. alamat aku kerja keras besok !" Susi bergegas kembali ke arah kamar tuan Dirga untuk melihat apa yang terjadi . "apalagi kalau muntahnya di atas tempat tidur , ya ampun..?!" Susi membayangkan sprei , selimut , bantal . cuciannya pasti bertambah berat . meskipun pakai mesin cuci , tetap saja kan repotnya .
" Ya Tuhan.. Tuan..! " apa yang ada dalam bayangan Susi sesaat yang lalu benar terjadi.
" Kenapa harus pakai acara mabuk segala sih ?!" susu mengomel tanpa sadar .
" Malang sekali nasibku . mana bau lagi . Nyonya.. kenapa sih Nyonya harus pergi ..??" susu terus saja menggerutu . meski begitu , tangannya dengan sigap segera mengambil handuk yang sedikit usang untuk membersihkan kan muntahan tuan Dirga di sprei dan bantalnya .
" Ya Tuhan , Tuan kenapa sih badannya berat sekali ?" ucap Susi sambil mendorong , untuk menggulingkan tubuh Dirga agar berpindah ke tempat yang tak ada muntahannya , setelah terlebih dahulu Susi menyeka wajah dan mulut sang Tuan yang kotor .
tubuh Dirga sudah berpindah di sisi kasur yang telah berganti sprei .melewati sprei yang tadi kotor dan sudah digulung dengan bagian yang bersih menutupi yang kotor .
Susi benar benar cekatan . sprei kotor, juga sarung bantal dan selimut sudah masuk ke keranjang pakaian kotor . berganti dengan yang bersih . tak terlalu sempurna penampakannya , karena terkendala dengan tubuh besar yang tergeletak tak bergeming di atasnya .
" Hish hosh hosh . !" nafas gadis itu terengah-engah . setelah selesai dengan semuanya . dia tak mau menggantikan pakaian Dirga karena menurutnya itu terlalu lancang . toh sudah di seka bagian yang kotor sedikit tadi .
" ya ampun..! " gadis yang baru saja hendak berbalik untuk keluar dari kamar itu menepuk keningnya. karena terlupa belum mengambil selimut untuk menutup tubuh tuannya .
" Nih , jangan muntah lagi ya Tuan. ini sungguh menyusahkan !" omel susi sambil menyelimuti tubuh majikannya itu .
" jangan pergi ...!" tiba tiba saja tangan Dirga mencengkeram erat tangannya,membuat gadis itu terlonjak kaget .
" Eh .. lepas Tuan !" Susi mencoba mengibaskan tangan Tuan Dirga ,tapi tak bisa . cengkeraman di pergelangan tangannya terlalu kuat .
" Aduh sakit tangan saya Tuan , lepas !" Susi meringis sambil berusaha untuk melepas kan cengkeraman tangan tuan Dirga .
" Jangan pergi Mila ..jangan tinggalkan aku!"
" Yee saya ini Susi Tuan , bukan Nyonya !" sahut Susi . " makanya tuan kakao marah itu pikir pikir , bicara pikir pikir ! menyesal kan sekarang !" sekeras apapun Susi mengomel , nyatanya tak terdengar oleh telinga Dirga.
" Aku mencintaimu Mila , aku sangat mencintaimu, aku tak mau kita berpisah , ayo kita rujuk Mila !" Dirga terus meracau . lalu sebagai pertahanan karena Susi yang terus meronta , Dirga menarik kuat tangan pelayannya itu , karena dalam alam bawah sadarnya yang sedang dia genggam adalah tangan Jameela. hingga membuat gadis itu jatuh terjerembab dan menimpa tubuh nya .
" Auw ... aduh sakit , Tuan !" Susi meringis memegangi hidungnya yang berbenturan dengan kepala Dirga .
" jangan pergi Mila !" Dirga kembali meracau . kini dengan mendekap erat tubuh pelayannya .
" lepasin Tuan, ini Susi , bukan Nyonya...!"
lupa² inget😁
jadi kepengen hihihi