Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di maafkan.
Jessy menatap Daddy nya dengan senang, dia tidak menyangka jika Dadddy nya pergi pagi-pagi sekali ke rumah mertuanya hanya untuk bertemu dengan nya.
"Maafkan Daddy" kata Dad James.
Semalaman dia berpikir keras untuk hal ini, dan Dad James tidak bisa mengabaikan putrinya hanya karena ego nya.
Rasa sayang nya mengalahkan segala nya, dan Dad James tidak bisa melukai putrinya dengan sikapnya yang dingin, Dad James akan memperbaiki keadaan.
"No Dad, aku yang harusnya minta maaf sama Daddy, maaf karena aku telah mengecewakan kepercayaan Daddy dan semuanya" ucap Jessy memandang wajah sang Daddy dengan sendu.
Dad James mengusap kepala putrinya dengan lembut, lalu mengecup singkat kening sang putri.
Keduanya berpelukan lama, Jessy sangat senang karena Daddy nya mau memaafkan nya, dan tanpa sadar dia menangis karena terharu.
"Hey princess Daddy tidak boleh menangis" Dad James mengusap air mata di pipi putrinya.
"Daddy cinta pertama ku, aku bersyukur memiliki Daddy" Jessy masih belum bisa menahan diri nya untuk tidak menangis.
Tak lama kemudian keduanya sampai di tempat makan favorit Jessy, Dad James memesankan makanan favorit Jessy.
"Bubur ayam spesial untuk princess Daddy" kata Dad James.
"Waw makasih Dad" Jessy tersenyum senang.
"Mau Daddy suapi?" tawar Dad James lagi.
Jessy dengan cepat mengangguk, dia membiarkan Daddy nya menyuapi nya, sungguh Jessy benar-benar senang.
Keduanya makan dengan saling menyuapi, pedagang yang sudah mengenal hanya tersenyum kecil, sudah bukan cerita lagi kalau Jessy dan Dad James selalu terlihat romantis di gerai nya.
Jessy pergi dengan memakai celana jeans pendek dan kaos kebesaran milik Cantika, adik ipar nya.
Tadi sebelum Jessy pergi dia sempat masuk ke kamar ipar nya, dan dia memilih meminjam pakaian ipar nya karena tidak mungkin Jesy pergi dengan tidak memakai bra.
Setelah selesai sarapan Dad James tidak langsung mengantarkan Jessy pulang, dia mengajak Jessy membeli makanan yang Jessy suka.
"Daddy adalah yang terbaik" kata Jessy tersenyum senang mendapatkan banyak makanan.
Bahkan Jessy saat ini terlihat seperti anak kecil yang sangat bahagia hanya dengan hal sederhana, itu membuat Dad James senang karena bisa membuat putrinya tersenyum.
"Jessy" panggil Dad James.
"Ya Dad" sahut Jessy cepat.
"Jangan simpan kesedihan mu, berbagi dengan Daddy karena Daddy tidak akan suka putri Daddy di sakiti orang lain" kata Dad James serius.
Jessy tertegun mendengar ucapan Daddy nya, andai saja Daddy nya tahu kalau saat ini Jessy harus menghadapi pria seperti Daffin.
"Daddy jangan khawatir, aku Jessy anak Daddy dan aku akan menghajar siapapun yang menyakiti ku" balas Jessy tersenyum penuh kepalsuan.
"Benarkah?" tanya Dad James lagi.
"Ya Dad, aku sangat serius Daddy tahu tadi aku bahkan di kerjain oleh pria menyebalkan itu, aku pergi saja tanpa memperdulikan dia yang pasti kesal dengan ku" ucap Jessy santai.
Dan Jessy tidak sadar jika dia sudah keceplosan, yang mana hal itu membuat Dad James sangat yakin jika Daffin tidak benar-benar menginginkan putrinya.
"Pulang jika kahadiran mu tidak di harapkan, oke" kali ini wajah Dad James terlihat serius.
Jessy melihat nya dan dia hanya menjawab dengan mengangguk pelan.
Tak lama kemudian mobil nya sampai, Dad James tidak keluar karena dia malas bertemu dengan menantu kurang ajar nya.
"Makasih Dad, love you" kata Jessy sambil tersenyum.
Dan setelah itu mobil Dad James pun keluar dari area rumah mewah Dad Darrel.
Jessy menghela nafasnya panjang, lalu dia tersenyum melihat makanan yang sudah lama tidak dia beli.
"Apakah ini ngidam pertamaku? oh ini benar-benar menggelikan" Jessy tertawa geli karena dia membawa banyak makanan.
"Dari mana saja?" tanya Daffin dingin.
Jessy yang baru masuk menghentikan langkah kaki nya, dia melihat ke kiri dan ke kanan tanpa melihat ke depan di mana Daffin berdiri.
"Astaga apa di sini ada hantu, ada suara tapi tidak ada wujud nya" ucap Jessy sambil pura-pura seperti orang takut.
"Kau!" Daffin yang kesal akan mendekat tapi langkah nya terhenti karena suara Jessy lagi.
"Baby sayang kau dengar itu? Mommy mendengar suara mengerikan itu lagi, benar-benar menakutkan hih.." Jessy langsung berjalan terburu-buru hingga menubruk Mom Tara.
Mom Tara melihat makanan yang di bawa Jessy, dan makanan itu sangat banyak membuat Mom Tara berpikir jika Jessy mungkin sedang ngidam.
"Apa sedang mengidam cantik?" tanya Mom Tara.
"Hem, seperti nya iya Mom, apa tidak apa membawa makanan ini ke rumah?" tanya Jessy.
"Boleh dong, semangat ya ngidam nya semoga saja nanti yang mual-mual dan ngerasain pusing nya Daffin, amin" celetuk Mom Tara dengan santainya.
Daffin melongo mendengar ucapan Mommy nya yang tidak pernah mau membela nya.
"Haha, semoga saja Mom, apalagi dia sangat menyebalkan" balas Jessy sambil melirik Daffin dengan wajah malas nya.
"Ya Mommy tahu itu, dia memang menyebalkan dan jelek kelakuan nya, Mommy juga tidak tahu dulu ngidam apa pas waktu hamil pria tua itu" sahut Mom Tara lagi, dan sekali lagi tak pernah ingin membagus-baguskan nama putra nya di mata siapapun.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏