5 Miliyar Untuk Melahirkan Keturunan Ku

Darren yang tiba-tiba saja sudah dipapah oleh kedua pria yang memasuki salah satu kamar Hotel yang berbeda dengan Hotel Kyarra dan Alvano. Kedua pria itu membaringkan tubuh Darren di atas ranjang dan kemudian masuklah seseorang ke dalam kamar tersebut yang tak lain adalah Diandra.

"Ada lagi yang bisa kami bantu Nona?" tanya pria itu.

"Sudah cukup ini untuk kalian!" jawab Diandra yang memberikan tips pada dua pria tersebut.

"Baiklah kalau begitu kami keluar dulu!" ucap Pria itu. Diandra kepalanya dan kedua pria itu keluar dari kamar tersebut dan tidak lupa menutup pintu.

Diandra menyunggingkan senyumnya ketika melihat Darren yang sudah tidak sadarkan diri yang berada di atas ranjang.

"Sekarang giliran ku yang akan bekerja. Kau berusaha ingin mencari tahu sesuatu dariku dan kau juga sudah merepotkan kekasihku dan juga membuatku repot. Kau tidak tahu saja Darren kau berhadapan dengan siapa. Aku bukan lawan yang cocok mu Darren. Jadi kau salah berhadapan denganku," gumam Diandra dengan menyunggingkan senyumnya yang merasa puas melihat Darren sudah dalam kekuasaannya.

Diandra meletakkan tasnya di atas nakas. Lalu menaiki ranjang. Entah apa yang ingin dilakukannya yang sekarang Diandra membuka sepatu Darren. Lalu Diandra juga membuka kancing kemeja Darren.

"Jika di lihat-lihat kau sebenarnya sangat tampan.Tapi kau juga terlihat sangat angkuh dan sok paling hebat," sinis Diandra dengan menatap Darren.

"Kau masuk dalam perangkapku Darren. Kau sama saja bodoh dengan laki-laki yang lain. Sekarang kau tidak akan bisa mengganggu kekasihku lagi," ucap Diandra.

Diandra yang melanjutkan ingin melucuti pakaian Darren sampai kancing kemeja terakhir. Namun tiba-tiba sebuah tangan kekar menahan pergelangan tangannya yang membuat Diandra kaget dan melihat ke arah Darren. Darren yang tiba-tiba bangun.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Darren dengan suara beratnya dengan tatapan matanya yang masih sayu.

"Gawat!" batin Diandra tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Diandra yang tidak sempat menjawab tiba-tiba tubuhnya sudah dibalikkan dengan posisinya yang sekarang berbaring di atas ranjang dan Darren di tubuhnya dengan kedua pergelangan tangannya dicengkeram yang sejajar dengan kepalanya.

Darren memejamkan matanya yang seperti menahan sesuatu yang sakit di kepalanya. Tubuhnya mendadak begitu panas seperti gairahnya yang bangkit dengan hasrat yang tinggi.

"Kau ingin bermain-main denganku?" tanya Darren. Diandra dengan panik menggelengkan kepalanya pelan dengan wajahnya yang tampak takut.

"Kau mencampurkan sesuatu ke dalam minuman ku?" tanya Darren.

Diandra terbayang jika apa yang dikatakan Darren memang benar apa adanya. Diandra mengambil kesempatan saat berada di samping Darren. Darren yang lengah dan Diandra memasukkan obat ke dalam minuman Darren tidak tahu tujuannya untuk apa. Tetapi pasti karena obat itu yang membuat Darren sekarang seperti itu yang merasa begitu panas dan bergairah.

"Kau benar-benar mencari masalah denganku Diandra. Kau sudah berani membuatku seperti ini dan kau harus bertanggung jawab," ucap Darren menekan suaranya.

"Apa maksud mu. Aku tidak melakukan apapun. Aku melihatmu mabuk dan ingin membawamu ke dalam Hotel agar kau bisa beristirahat," ucap Diandra yang memberikan alasan yang tidak masuk akal.

"Jadi kau jangan menuduhku sembarangan. Karena aku tidak melakukan apapun mpt...mpt...mpt," kalimat Diandra tidak bisa dilanjutkan karena mulutnya sudah dibungkam dengan ciuman Darren

Ciuman itu sedikit memaksa. Diandra yang awalnya kaget dan berusaha untuk memberontak. Tetapi ternyata Diandra membiarkan Darren melakukan hal itu. Darren yang semakin memperdalam ciumannya dengan lidahnya yang bermain mengabsen rata gigi Diandra. Ciuman itu mampu membuat Diandra yang langsung memberikan balasan dengan lidah mereka yang saling bermain.

Keduanya sama-sama pro dalam berciuman yang ciuman itu menjadi panas. Gairah Darren semakin naik yang semakin memperdalam ciumannya. Ciuman Darren juga berpindah pada leher jenjang Diandra berikan ruang pernapasan bagi Diandra. Darren menggigit lembut daun telinga Diandra dan menjilati leher Diandra yang memberikan tanda kepemilikan di.

"Ahhhhhhh!" suara desahan itu berhasil keluar dari mulut Diandra yang membuat Darren semakin semangat melakukannya.

Tangan Darren yang meraba-raba dada Diandra dan berhenti di antara dua bukit kembar yang menonjol itu. Darren yang semakin dipenuhi gairah memainkan tangannya di kedua dada Diandra masih dilapisi dengan dress yang lengkap. Tetapi hal itu sudah membuat Diandra merasa terbang ke langit ketujuh dengan permainan Darren lebih dari kekasihnya.

Darren meraba-raba punggung Diandra dengan mencari-cari res dress yang dikenakan Diandra dan berhasil menemukannya lalu menurunkannya. Tangan Darren begitu lincah melucuti pakaian yang dikenakan Diandra. Ciuman itu yang tidak berhenti sama sekali dengan Diandra yang sekarang menggunakan tantop hitam kecil dan sot pendek yang menjadi lapis dari pakaian dalamnya.

Darren menghentikan ciumannya dengan menatap Diandra yang penuh dengan nafsu dan gairah. Nafas keduanya sama-sama naik turun.

"Kau akan menyesal sudah berani bermain-main denganku," ucap Darren dengan suara beratnya.

"Aku tidak bermain-main denganmu. Tetapi kau saja sudah terpancing olehku dan memang menginginkanku," sahut Diandra yang menantang balik.

Hal itu membuat Darren melanjutkan aktivitasnya yang lidahnya menjilati seluruh tubuh Diandra dan sekarang sudah berada di area perut rata Diandra. Apa yang di lakukan Darren membuat Diandra kali-kali mengeluarkan desahan kenikmatan.

Tangan Darren juga meraba-raba bagian bawah area sensitifnya yang masih dilapisi dengan sot pendek. Darren melihat reaksi wajah Diandra dengan memejamkan matanya yang menikmati permainannya. Darren menyunggingkan senyumnya dan melebarkan pada Diandra dengan menekuk kaki Diandra.

Darren tidak menunggu lama dan menurunkan bagian penutup itu. Ketika bagian area sensitif itu sudah polos Darren memainkan lidahnya di bawah sana.

"Arghhh!" suara desahan Diandra semakin menggila saat permainan lidah Darren.

Diandra juga memegang kepala Darren lebih memajukannya agar permainan lidah itu semakin dalam yang memberikan kenikmatan yang luar biasa kepadanya yang mampu membuatnya seperti cacing kepanasan.

Darren sangat lihai melakukannya dan memang sangat pintar membuat lawannya menikmati permainannya. Tidak hanya itu saja Darren juga memainkan jarinya di bawah sana yang semakin membuat Diandra terbang ke atas langit ke-7. Satu tangan Darren juga bermain di bagian dada Diandra.

Kamar itu menjadi panas dengan permainan panas Darren. Setelah melakukan banyak pemanasan yang membuat lawannya menginginkan dirinya

Darren dipenuhi gairah langsung memasukkan senjatanya ke dalam liang yang sudah basah itu

"Argggg!" Diandra kembali mendesah kenikmatan dengan Darren maju mundurkan pinggulnya. Darren berikan ciuman lembut pada Diandra.

Kamar yang memakai kedap suara itu di penuhi dengan suara mendesah dengan Darren yang begitu liar bermain yang memberikan kenikmatan yang tidak pernah dirasakan Diandra. Diandra sudah berada di langit ketujuh. Dari beberapa laki-laki yang tidur dengannya hanya Darren yang mampu membuatnya puas.

Pergulatan panas di antara pasangan itu yang sudah tidak tahu sudah berapa lama. Keduanya sama-sama tidak ingin menghentikannya dan sama-sama tidak ada lelahnya sama sekali. Sampai akhirnya Darren menyudahi permainannya dengan menyemburkan cairan ribuan benih kedalam rahim Diandra.

"Argggg!" desahan terakhir yang keluar dari mulut Diandra saat merasa hangat di dalam rahimnya. Lalu Darren yang langsung jatuh ke sebelah Diandra dengan nafas naik turun dan tubuh yang berkeringat dan tidak lama Darren memejamkan matanya yang sedang merasa lelah dan sangat puas dengan hasrat yang terlampiaskan.

Bersambung.