NovelToon NovelToon
My BOSS Is My WOUND

My BOSS Is My WOUND

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:38.1k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

"Apa anda sudah gila..? kenapa anda lakukan ini kepadaku..?"

Pertanyaan yang dibarengi dengan lelehan air mata, keluar dari rongga suara wanita cantik Yara Berker. Netra yang digenangi cairan bening itu, nampak berkilat kemarahan terhunus kearah lelaki tampan yang tengah terduduk dikursi kepemimpinannya.

"Mungkin...!" jawab Asker Meltin, sang CEO pemilik gedung pencakar langit termegah, Meltin Grup.

"Pilihan ada ditanganmu, kaulah penentu masa depanmu sendiri." sambung Asker Meltin membalasan tatapan sang bawahan yang berdiri gemetar dengan tangan terkepal didepan sana.

---------

Alih alih mendapatkan harapan yang ia gantungkan kala melamar pekerjaan diperusahaan terbesar dan termasyur dibeberapa belahan dunia, Yara Berker malah harus menelan kesakitan yang ia dapat dari atasannya sendiri.

Kepahitan kala harus mengorbankan hati dan cintanya, demi menjaga nama baiknya dan orang orang terkasih.

Pilihan yang keduanya sulit mau tak mau harus diambil olehnya.

Inilah kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak sengaja

Benar yang Asker katakan, dua kali. Ya, bener benar dua kali dan Yara wajib melayani demi kewajibannya sebagai seorang istri.

Lagi dan Lagi Yara dibuat menjeritkan nama sang suami, karena permainan pria itu di tubuhnya benar benar memabukkan. Entah belajar dari mana suaminya itu, hingga membuat permainan ranjang yang begitu liar serta membawanya terbang keawang awang kenikmatan.

Mungkin ini adalah salah satu cara bagi Asker untuk membuat sang istri jatuh cinta dan akan selalu membuat pemilik hatinya itu rindu akan dirinya.

"Ach...!" nyanyian surgawi mengalun merdu dari pita suara Yara. Dadanya yang naik turun tak beraturan saling beradu dengan sang suami yang masih menempel diatasnya. Keringat penghujung hasrat, nampak membasahi tubuh suami istri itu.

"Sayang...!" bisik Asker tepat disisi telinga Yara, kepalanya masih betah menelusup dileher sang istri. Aroma tubuh percintaan wanita ayu itu sangat harum diindra penciumannya.

"Hem..!" jawab Yara sedikit melenguh, akibat kecupan dicuping telingannya.

"Aku sayang mencintaimu." ucap Asker lagi yang entah sudah keberapa kali pria itu lontarkan. Perkataan manis kepada sang istri, perkataan bukti dari kepemilikan, dan juga kata kata peringatan.

Tidak pernah ada bosannya Asker mengatakan itu, walau tidak pernah mendapatkan balasan dari sang istri. Tapi baginya itu bukanlah masalah besar. Memiliki Yara adalah tujuannya, jadi tanpa cinta sang istri ia tidak perduli.

"Saatnya tidur..!" titah Asker setelah ia berpindah kesisi Yara dan membawa raga sang istri kedalam dekapannya.

Pagi hari rutinitas pasangan suami istri itu dimulai. Dari membersihkan diri bersama, lalu saling memilihkan pakaian yang akan dikenakan bekerja, sarapan bersama orang tua kemudian pergi keperusahaan bersama.

Seperti pada umumnya pasangan baru yang tidak pernah berselisih paham, Asker dan Yara seperti itu juga. Masih hangat hangatnya, mesra mesranya, setiap saat ingin bersama. Tapi semua hanya Asker yang merasakannya.

"Nanti pulangnya kita keswalayan dulu ya..? ada yang ingin aku beli." pinta Yara setelah makan siang bersama Asker usai.

"Aku baru mau bilang, kalau nanti sayang pulang sama supir. Aku dan Liam ada pertemuan dulu dengan rekanan bisnis yang baru tiba dari Amerika."

"Baiklah kalau begitu..?"

Asker menatap Yara dengan tatapan harap. Tapi sepertinya sang istri tidak tahu apa yang ia ingini. ya, istrinya itu tidaklah perduli.

"Aku pulang ya..?" pamit Yara setelah jam bekerja usai.

Asker merangkul pinggang Yara yang berdiri disisi duduknya. Didongakkan kepala guna menatap wajah cantik sang istri. Bibirnya mengguratkan senyuman penuh cinta yang sepertinya tidak memiliki tepi dan akhir.

"Hati hati, supir sudah menunggu dilobby." kata Asker lembut.

"Hem, kamu juga hati hati." balas Yara lalu mencium bibir sang suami sekilas, kemudian melangkah keluar dari ruangan Asker.

Sesampainya diswalayan, Yara dengan cekatan mengambil barang barang yang ia butuhkan. Dengan menenteng keranjang, wanita itu terus menghampiri rak rak dan memilih barang yang ia ingini.

Dan tanpa diduga saat ia berbalik, sosok yang amat ia rindukan dan juga merindukannya, ada didepan sana sedang menatap dirinya.

Magnet dikeduanya masih sangatlah kuat, tanpa bisa dicegah dan mungkin itulah bisik hati mereka. Keduanya sama sama melangkah maju, mengikis jarak satu sama lain. Tepat jarak ditiga langkah, mereka menghentikan pergerakan kaki bersama.

"Sa----

Altair menggantung ucapannya. Ia seketika saja tersadar siapa wanita yang didepannya ini dan apa status yang disandang sekarang.

"Yara...!"

"Al...!" dengan gemetar dan netra menatap tepat diwajah pria itu, Yara menjawab panggilan Altair.

"Bagaimana kabarmu..?" tanya Altair kemudian.

"Aku baik, kamu..?" jawab Yara yang tidak bisa lagi berkata banyak. Dadanya berdenyut nyeri melihat senyuman diwajah rupawan Altair. Sekuat hati ia mengokohkan diri untuk menahan kakinya agar tidak berlari lalu memeluk pria itu. Berulang kali ia mengerjabkan matanya guna menghalau cairan bening yang sudah menganak sungai.

"Aku baik, kamu sendirian."

Yara hanya bisa mengangguk perlahan menjawab pertanyaan itu, dan saat ia ingin bertanya. Yara teringat akan sosok Asker yang bisa mengetahui apa saja tindak tanduknya.

"Ah, baiklah karena sudah tidak ada yang ingin aku beli, aku pamit duluan Al..!"

"Ah iya, hati hati Yara, jaga dirimu baik baik."

"Iya, pasti." jawab Yara lalu melangkah cepat menjauh dari Altair yang masih menatapnya.

Yara bergegas membayar barang belanjaannya, lalu keluar dari swalayan, memasuki kendaraan dimana tadi sang supir menunggu dan berlalu untuk kembali kemansion.

Seperti apa yang sudah Yara fikirkan, benar saja sang suami mengetahui pertemuannya dengan Altair. Perdebatan pun tidak bisa mereka hindari, kala Asker kembali kemansion tepat dipukul sembilan malam.

"Aku tidak sengaja bertemu dengan Altair disana..!" jawab Yara perlahan membalas perkataan Asker yang sudah diliputi amarah.

"Jangan coba coba membohongiku..!" sangkal Asker tak percaya.

"Bukankah aku tadi sudah memintamu keswalayan saat pulang bekerja..?" tanya Yara mematahkan kecemburuan Asker dan berhasil membuat suaminya itu terdiam.

Yara menghela nafas "terserah kamu mau percaya atau tidak, tapi semua yang aku katakan itulah kebenarannya."

Yara memutus pertemuan matanya dengan Asker, membalikkan badan lalu bergerak menuju keranjang.

"Jangan berbuat yang macam macam, ingat..! Aku bisa melakukan apapun untuk membuatmu tetap berdiri disisiku." tegas Asker memberi peringatan sebelum ia berlalu kekamar mandi.

Yara membuang nafas beratnya menjadi kepingan udara yang tidak terlihat. Entah pernikahan macam apa yang sedang ia jalanani. Pernikahan yang akan memasung kedua kakinya dalam penjara sangkar emas sang miliarder, CEO tampan pemilik perusahaan raksasa Meltin Grub.

1
kummalazary
kereen
semangat thoorr💪💪
Muliana
Hai Kaka aku mampir nih/Heart/
Delia ATA
ah, akhirnya. Tuh Asker apa apa itu tanya dulu, egois sih
Delia ATA
Asker nih batu banget dah, cintanya keYara bener bener bikin dia jadi buta
Delia ATA
Asker jitak nih 😡😡😡😡
Delia ATA
mantap Erdana, lelaki idaman ey
Anis Rohayati
yara menye2 ngemis2 sgala bodoh apa2 nangis harus nya tinggalin si smpah asker
Anis Rohayati
jiji sma si jalang gracia bnr2 wanita jalang
Anis Rohayati
yara menye2 harus nya kasih pelajaran asker kabur aja buat asker kapok jangan menye2 jadi istri apa2 nangis bikin muak aja
Anonymous
Masalah pil KB kok ga selesai2…
Anis Rohayati
asker kebanyakan salah paham lebih baik yara cerai kan si asker lama2 muak liat kelakuan nya
Delia ATA
ah, senangnya. Hayuk Yara tinggal kamu mau hamil, jangan minum pil kontrasepsi lagi
Delia ATA
uh gini dong Asker. Awas kalo loe tantrum lagi nanti.
Evy Natonis
So Sweet,,,Dari Dulu ke Asker hhh
Anis Rohayati
tuh dengerin toriq asker jangan smpe nnti yura berubah
Evy Natonis
pendek amat thor up nya....
Datu Zahra: sabar ya kak, masih ada satu bab lagi.
total 1 replies
Anis Rohayati
pokus cerita yara dan asker aja ka
Anis Rohayati
ga sabar yara hamil ka seru bgt 😍😍😍😍😍😍😍
Anis Rohayati
ga sabar yara hamil ka seru bgt 😍😍😍😍😍😍😍😍
dwi ka
Bagus critanya..
Sebenernya lbh suka yara sama altair..
Asker kyk psikopat iih serem..

Pliss thor endingnya balik sama altair aja,,
Atau klo ttp sama asker, ilangin tuh psikopatnya, serem & nyebelin bgt 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!