Dia Bukan Aku Arkan

Arkan yang sudah sampai di perusahaan Daddy nya' langsung mengikuti rapat bersama kakak laki-laki nya, furkan dan beberapa petinggi perusahaan lain nya, untuk membahas tentang tamu yang akan datang dari Malaysia yang akan bekerja sama dengan perusahaan mereka beberapa waktu mendatang.

Furkan yang sedang duduk di samping Daddy nya, yang sedang membahas masalah kerja sama yang akan segera berlangsung dengan salah satu perusahaan besar yang ada di Malaysia' terus memperhatikan Arkan adik nya, yang terlihat seperti sedang sakit terlihat dari wajah Arkan yang terlihat sedikit pucat dan juga Arkan yang terlihat sesekali memijat keningnya dengan jari-jari nya.

" apa kamu sedang sakit nak. "

Tanya Daddy Arkan' yang membuat furkan langsung menoleh ke arah Daddy nya, dengan cepat' saat mendengar pertanyaan dari sang Daddy' yang ternyata juga menyadari tentang Arkan yang terlihat sedikit pucat.

" tidak dad' aku baik-baik saja dad' kita bisa terus melanjutkan nya, lagi' jangan terlalu di pikirkan dad. "

Jawab Arkan' dengan sedikit berbohong pada Daddy nya, karna sebenarnya saat ini kepala terasa terus berdenyut-denyut' karna dirinya yang memiliki penyakit lambung dan asma' belum makan sama sekali dari semalam hingga pagi hari menjelang siang seperti ini' belum lagi kemarin siang dirinya yang cuma makan sedikit' karna kehilangan selera makan nya, saat melihat Sharena' yang tiba-tiba saja merajuk pada dirinya.

" kamu yakin Arkan' wajah mu terlihat pucat Arkan. "

" aku baik-baik saja kak. "

Jawab Arkan lagi singkat saat mendengar pertanyaan dari furkan yang terlihat mengkhawatirkan keadaan nya, yang memang tidak sesehat furkan kakak laki-laki nya, yang hampir tidak pernah sakit sama sekali selama ini.

" mungkin yang di katakan nak Arkan benar pak furkan' kalau dirinya baik-baik saja' dia terlihat pucat seperti itu sudah menjadi hal yang lumrah untuk seorang pengantin baru yang kurang tidur nak furkan. "

Ucap salah satu karyawan yang ikut dalam rapat tersebut' yang mengundang tawa orang-orang yang ada di sana' yang sudah mengetahui tentang Arkan yang baru saja selesai menikah beberapa hari ini.

furkan yang mendengar hal tersebut hanya diam saja' karna dia tau pasti tentang Arkan adik nya, yang pasti sedang merasa kan sakit saat ini namun tetap berusaha menahan nya, agar tidak membuat parat itu terhenti karna memang keadaan yang sudah cukup mendesak saat ini.

" dad' apa tidak sebaiknya kita hentikan dulu rapat ini' kita lanjutkan lagi nanti saat Arkan sudah pergi istirahat setelah minum obat' aku tidak yakin dia baik-baik saja dad. "

Bisik furkan' di telinga sang Daddy yang duduk di samping nya' membuat sang Daddy' langsung memperhatikan wajah Arkan kembali.

" baiklah karna aku merasa sedikit lelah saat ini' jadi rapat nya, kita jeda sementara waktu' sampai jam makan siang selesai baru kita lanjut kan lagi. "

Ucap Daddy Arkan yang langsung bangkit dari duduk nya, berencana untuk meminta asisten pribadi nya, untuk segera menghubungi dokter pribadi keluarga mereka agar bisa memeriksa keadaan Arkan yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.

Arkan yang melihat Daddy nya, dan juga orang-orang yang ada di sana mulai bangkit dari duduk nya, satu persatu' pun ikut bangkit dari duduk nya, dengan pelan' karna merasa semakin pusing di kepala nya.

" Arkan' ikut ke ruangan kakak' kakak akan memanggil Zulham untuk memeriksa keadaan mu Arkan. "

" aku baik-baik saja kak. "

jawab Arkan dingin' sambil menepis tangan furkan' yang sedang memegang bahu nya.

Furkan yang melihat hal tersebut' membuang nafas nya, kasar' saat melihat Arkan yang kembali bersikap dingin pada dirinya.

" ini untuk mu. "

Ucap Zacky asisten pribadi furkan' pada Arkan yang baru saja keluar dari ruang rapat.

Arkan yang baru saja keluar dari ruang rapat bersama furkan' yang mengikuti langkah nya' mengerut kan keningnya saat melihat apa yang baru saja di berikan oleh Zacky asisten pribadi sang kakak kepada dirinya.

" apa ini Zacky. "

Tanya Arkan pada Zacky' yang hendak berlalu pergi dari sana' saat melihat paperbag yang di berikan oleh Zacky' yang berisikan tempat bekal makanan.

" itu makanan mu' yang di antar kan oleh Sharena' adik ku baru saja' dia meminta ku untuk menjaga mu sampai kamu menghabiskan semua makanan mu dan meminum obat yang dia ikut letakkan di dalam paperbag itu' tapi kamu itu sudah cukup besar untuk aku jaga bukan' makan makanan mu agar Sharena tidak menjadi janda kembang' karna dirimu yang belum makan dari semalam Arkan. "

Furkan segera membalikkan tubuhnya agar tidak ada yang melihat dirinya tertawa saat mendengar ucapan dari Zacky asisten pribadi nya' yang terkadang setiap kali mengeluarkan suara nya, mengundang tawa banyak orang' walaupun sikap Zacky dingin melebihi dirinya sendiri.

Sedang kan yang memang memiliki sifat yang tenang dan santai langsung tertawa terbahak-bahak saat mendengar ucapan dari Zacky kakak ipar nya' yang terkadang setiap kali bicara sama persis seperti Sharena.

" apa itu janda kembang Zacky' kenapa aku baru mendengar nya' dan mana mungkin Sharena akan jadi janda hanya karna aku pusing Zacky' kalau pun aku mari' aku akan membawa nya, mati bersama ku Zacky' agar tidak ada yang bisa memiliki dirinya selain aku Zacky. "

Jawab Arkan' yang masih saja terkekeh' karna merasa begitu lucu dengan jawaban yang di berikan oleh Zacky pada dirinya' yang entah mengapa tiba-tiba saja merasa begitu bahagia saat mengetahui tentang Sharena yang membawa kan dirinya bekal makan.

Di sisi lain. ~~~~~~~~

"HENTIKAN. "

Teriak papa Shelly yang melihat Shelly yang ingin kembali melemparkan barang yang sedang di pegang oleh Shelly.

" papa... "

Ucap Shelly' yang terlihat begitu terkejut saat melihat sang papa yang tiba-tiba saja ada di sana.

" apa kamu sudah benar-benar tidak waras Shelly hah' apa aku harus benar-benar mengirim mu ke rumah sakit jiwa Shelly. "

Tanya papa Shelly dengan penuh amarah' karna sudah kehabisan kesabaran nya' yang selama ini selalu saja bersabar dengan kelakuan Shelly yang memiliki temperamen yang berlebihan.

" ini karna dia papa' dia sudah membuat ku kembali kehilangan Arkan' karna ulah keponakan nya, yang selalu berusaha merebut Arkan dari diriku papa' karna kalau bukan karna dia tidak mungkin mereka bisa seberani itu papa. "

Jawab Shelly yang juga tidak kalah ketus dari papa nya' sambil menunjuk ke arah ibu tirinya' bibik dari Sharena dan Lusiana' dua wanita yang begitu di benci oleh nya.

" dia-dia.. Dia istri ku apa kau lupa itu Shelly hah' masalah Arkan yang mau menikah dengan siapapun itu bukan urusan mu Shelly' karna Arkan tidak pernah mencintai mu apa lagi menginginkan mu hadir di kehidupan nya, Shelly. "

Bentak papa Shelly dengan penuh amarah' karna sudah tidak tahan lagi.