NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 33

Alfa dan Mora yang segera pergi dari pemakanan itu menuju mobil di tegan perjalanan Alfa sempat menghubungi kawan yang lain.”Apa kamu baik-baik saja Mora?,”ucap Alfa. Mora hanya tersenyum kepada Alfa. Tapi Alfa melihat kalau Mora tidak akan mudah untuk membuka hatinya untuk bercerita kepada dia.

“Kita akan pergi kemana Alfa?,”ucap Mora yang merasa jalurnya sedikit berbeda. Alfa hanya terdiam saja hingga masuk ke satu bukit dimana tempat itu sudah di kunci oleh gerbang yang mengelilinginya. Di depan satu rumah besar muncul teman sekelas Mora di kelas khusu.”Kenapa klaian bisa ada disini?,”ucap Mora yang turun dari mobil Alfa.

“Kami datang karena di beritahu Alfa kalau kamu sedang galau, makanya kamu semua datang ke sini,”ucap Beta. Mora di ajak Ze dan Beil untuk masuk kedalam rumah mereka semua.”Tapi bukan kalian harus memberitahu aku bukan tempat apa ini, kenapa kalian semua ada disini semua,”ucap Mora yang berjalan masuk.

“Ini adalah markas kia Mora, jika ada masalah kita bisa datang ke sini. Karena kamu adalah bagian dari kelas khusus kami akan memasukan nama kamu untuk daftar penghuni rumah ini,,”ucap Fas. Mora mendengar itu merasa berterima kasih, tapi dia juag tidak bisa melibatkan mereka dalam uruan dirinya.

“Kamu tidak harus memberitahu masalah kamu kepada kami Mora,”ucap impit.

“Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, tapi melihat sikap kalian sudah sedikit mencari tahu tentang latar belakang identitasku ya,”ucap Mora duduk santi.

“Itu benar, tapi apa yang ingin kamu lakukan setelah kamu sudah tahu semuanya tunangan kamu ibu kandung kamu dan ayah kamu serta ibu tiri kamu,”ucap Flow.

“Bukan masih adalah teman masa kecil kamu dan adik tirik kamu juga,”ucap Carli.

Mora hanya terdiam dengan sikap dingin panggilan masuk dari Putra Jaya.”Kenapa kamu menghubungi kamu apa anda masalah yang terjadi,”ucap Mora lewat telepon.

“Apa kamu belum membaca beritanya tentang keluarga Jakalata akan mempercepat pernikahan kamu saat kamu masih SMA,”kata Putra Jaya. Mora mendengar itu mengambil laptopnya segera membuka berita terbaru kalau disana Jaksen mengumumkan kalau pernikahan mereka akan diadakan sebulan lagi.

Mora membacanya tersenyum dimana Putra Jaya mendengar tawa itu berkata,”Apa kamu baik-baik saja?.”

“Aku baik saja hanya ingin memainkan sedikit drama rumah tangga dengan karakter lamah dan tidak berdaya saja. Tapi selama aku melakukan itu aku ingin kamu mencari sebanyaknya tentang Bram dan Sari soal Ibuku. Satu lagi aku ingin kamu mencari tahu hubungan keluagra Jakalata dengan seorang bernama Laila,”ucap Mora lewat telepon. Putra Jaya yang sudah mendapatkan tugas segera menjalankan perintah dari Mora.

“Apa kamu yakin tidak ingin meminta bantuan kami Mora,”ucap Fas.

“Aku bisa melakukan sendiri, aku juga tidak akan mudah getar karena hanya mereka. Kalian kira aku ini lemah seperti yang mereka bayangkan, tidak. Tapi mereka akan menyesal sudah mencari masalah denganku,”ucap Mora dengan wajah percaya diri dengan penuh amisi.

Semua kawan Mora melihat sorotan mata dari Mora hanya bisa tersenyum karena mereka juga sama dengan Mora.”Jika kamu merasa sulit kamu bisa menghubungi kami,”ucap Edwan.

Di tempat lain di rumah sakit setelah pulang dari rumah nenek yang dimana Mora sudah pergi dulu karena harus kembali ke asrama. Jaksen mengunjungi Laila yang saat itu sedang mengendong Si bayi kecil. Laila yang mendengar pintu terbuka menatap ke arah Jaksen datang dengan penuh senyuman.”Laila bagaimana kabar kamu sayag dan juga si kecil kita apa kamu kangen dengan ayah sayang,”ucap Jaksen yang langsung ingin menggendong si kecil.

Tapi di saat mereka duduk santai Jaksen berkata kepada Laila,”Mora sudah tahu hubungan kita Laila, tapi kurasa dia tidak ingin membantu kita untuk bisa bersama.”

“Bagus dong jika dia sudah tahu. Tapi kenapa kamu terlihat tidak senang, apa kamu memiliki perasaan untuk dia,”ucap Laila yang sedikit tidak suka kalau Jaksen direbut oleh Mora.

“Mana mungkin aku suka dengan dia, tapi jika dia tidak ingin membantu kita. Bagaimana kamu bisa di terima oleh nenek apa lagi kita sudah memilik anak,”ucap Jaksen.

“Jika itu yang kamu pikirkan bukan akan mudah, kita buat surat wasiat atas nama Mora setelah dia menikah kalau. Dia meminta kita hidup bersama nenek tidak akan menolaknya bukan. Jika tidak kita bunuh saja nenek kamu agar kamu bisa menikah denganku, bukan itu akan mudah,”ucap Laila.

Tapi Jaksen yang mendengar itu tidak suka sampai dia menatap tajam ke arah Laila karena pemikirannya itu yang jahat.”Aku tahu aku salah tapi sampai kapan kita harus menuggu aku tidak ingin terus bersembunyi dari nenek kamu,”ucap Laila yang suara sedihnya. Jaksen merangkul Laila dan berbisik,”Aku akan mempercepat pernikahan aku dengan dia dan mendekan dia sampai dia mau menyatuhkan kita.”

“Tapi bukan kamu berkata kalau dia tidak ingin membantu kita bukan,”ucap Laila. Tapi Jaksen tidak menjawab karena dia sudah memiliki rencana untuk menekan Mora setelah dia menjadi miliknya. Jaksen kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Di perjalanan menuju kantor Jaksen mencoba untuk menghubungi Mora tapi tidak ada jawaban sehingga dia mencari tahu Mora.

Setelah Jaksen pergi dari rumah Naila datang untuk menguncungi Laila.”Putriku bagaimana kondisi kamu?,”ucap Laila.

“Ibu kamu sudah datang aku baik saja, tapi bagaimana dengan wanita itu. Dia sudah tahu tentang hubungan aku dan Jaksen tapi dia menolak untuk membantu,”ucap Laila yang mengandu kepada Naila ibunya.

Naila yang mendengar itu mengelus kepala putrinya Laila dan berkata,”Kamu tenang saja posisi nyonya di rumah itu akan tetap menjadi milik kamu.” Naila kembali ke rumah di perjalanan dia menghubungi Mora yang baru saja selesai dari kelas. Mora yang sedang duduk bersantai karena lelah menyelesaikan proyeknya mendapatkan panggilan dari ibu mertuanya,”Ibu Naila kenapa dia menghubungiku.”

“Ada apa ibu kenapa meneleponku?,”ucap Mora lewat telepon.

“Bagamana sekolah kamu, jika kamu hari ini tidak sibuk apa kamu bisa keluar gedung sekolah. Ibu sudah menuggu kamu untuk bicara dengan kamu sekarang jika kamu tidak sibuk,”ucap Naila lewat telepon.Mora segera keluar kelas melihat ada mobil di depan gerbang sekolah. Mora mengetuk pintu kaca mobilnya hingga wajah Naila yang tersenyum menyuruh Mora masuk ke dalam.”Ada apa ibu mencariku,”ucap Mora.

“Kita bicara dicafe saja ya Mora,”ucap Naila kembali terdiam. Setelah sampai di cafe Mora dan Naila masuk ke dalam sambil menuggu pesenan mereka berdua. Naila berkata dengan tatapan tajam dia juga mengelurkan satu cek yang belum di tulis nominalnya,”Berapa yang ingin kamu dapatkan agar kamu mau membantu kami Mora?.”

Mora melihat itu terdiam dan berpikir apa yang sedang terjadi hingga dia sadar ada yang aneh,”Maksud ibu apa aku tidak tahu cek uang ini untuk apa bantuan apa yang ibu katakan tadi.”

“Kamu tidak usah bodoh Mora, aku sudah tahu kalau ayah kamu menjual kamu untuk memuaskan kami. Karena mereka tidak ingin bisnis perusahan ayah kamu bangkrut,bukan,”ucap Naila sambil mendorong kertas cek itu didepan Mora. Apa yang akan dilakukan oleh Mora setelah itu apa dia menerika atau akan membuat kebencian dari Naila muncul?.

1
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!