Season ke empat ini akan berfokus pada Lin Qian putra Wu Jian.
Dan cerita di mulai saat Lin Qian berusia 20 tahun yang berjuluk,Sang Penyusup.
Kita Simak kisahnya__!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRAGEDI
Tujuh hari kemudian,di pagi yang dingin.Lin Qian membuka kelopak mata dan mendapati dirinya berada di atas ranjang tidur.Pada bibir ranjang,ia melihat wanita cantik bergaun hijau dengan rambut hitam panjang yang membuatnya sangat menawan masih tertidur dengan melipat kedua tangan sebagai bantal,sementara wajah cantik nya mengarah pada Lin Qian.
"Qing Ruxue?" batin Lin Qian bergumam,tanpa minat mengganggu lelapnya.Ia menoleh ke arah jendela masih dalam sikap tenang mencoba mengingat apa yang telah terjadi hingga dirinya bisa berakhir di atas ranjang tidur ini.
"Kau sangat beruntung memiliki orang-orang yang sangat peduli di sekitar mu,Qian'er?!"Seseorang memasuki kamar yang tak terkunci dengan suara pelan.Dia adalah Du Yi dan dialah yang berperan sebagai perawat selama Lin Qian tidak sadarkan diri.
Lin Qian mengerti maksud dari ucapan Bibinya ini,lalu ia kembali menatap wajah Qing Ruxue dengan tulus dan tersenyum. "Bibi benar! Qian'er memang sangat beruntung.Terutama memiliki Bibi Yi dan paman!" balas Lin Qian sekalian menghitung Du Yi dan orang-orang Lembah Jari Budha dalam daftar orang yang perduli padanya.
"Keponakan nakal,kau selalu saja bisa menghibur Bibi ini dengan pujian mu itu!" ucap Du Yi sembari mendekat kemudian menaruh ramuan herbal pada nakas kayu kecil di samping ranjang.
"Minumlah! Bibi membuatkan ramuan khusus agar kondisi mu segera pulih dan juga sementara waktu sebaiknya kau ambil waktu mu untuk beristirahat! " seru Du Yi sambil mengulur tangan mengusap lembut kepala Lin Qian.
Sebagai sosok yang telah mengasuhnya dari kecil,perasaan Du Yi tak ubahnya seperti seorang ibu dan Lin Qian pun sangat jarang membantah atau menolak seruan Du Yi.Dahulu sewaktu kecil,Lin Qian sering merasakan pukulan ranting kayu dari tangan Du Yi jika dirinya membuat ulah hingga menangis dan memohon ampun atas kenakalannya.
"Apa Bibi perlu membangunkan Nona Qing?"
"Tak perlu Bi,biarkan Nona Qing tetap di sini! Tapi,,? bagaimana di dia bisa keluar dari,,? "
"Alam spasial maksudmu? " sergah Du Yi yang melihat wajah ragu sekaligus heran dari Lin Qian.
"Eum__! " angguknya mengiyakan.
"Kami telah bertemu dengan Nona Gi An dan dia telah menceritakan berbagai hal padaku juga pada paman mu yang lain.Kau tak perlu khawatir soal itu,sekarang kembalilah istirahat sementara Bibi akan mengurusi sesuatu yang lain!" tandasnya kemudian Du Yi pun keluar dari kamar yang kali ini dia menutup pintu agar orang lain tidak mengganggu.
Lin Qian menghela nafas pelan dan mulai memandangi wajah Qing Ruxue yang begitu teduh menurutnya."Haizz,, apa yang aku pikirkan ini? Benar-benar lancang!" cibirnya pada apa yang ia pikirkan saat ini pada Qing Ruxue.
Tak ingin membiarkan desiran emosi itu berlarut,Lin Qian beranjak bangkit dari ranjang untuk kemudian mengambil waktu nya membersihkan diri di kamar mandi.karena memang ia sudah berhari-hari tidak merasakan segarnya air mengguyur badan.
Selesai dengan waktunya,Lin Qian keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada,dan entah kenapa ia lupa jika di kamar tersebut masih ada Qing Ruxue? Atau barang kali Lin Qian berfikir bahwa Qing Ruxue masih tertidur mungkin? Dan yang selanjutnya terjadi adalah?
"E....??"
Dua pasang mata itu terbelalak dengan mulut terbuka dan suara yang tercekat.Qing Ruxue meneguk saliva dengan kasar,begitupun dengan Lin Qian.Bagaimana tidak? Qing Ruxue mendapati dada bidang dan kekar dari tubuh Lin Qian,belum lagi sebuah ketampanan yang baru saja di basuh dengan air segar,sementara Lin Qian mendapati tubuh Qing Ruxue yang hanya terbalut dengan kain sutra sangat tipis hingga Lin Qian dapat dengan jelas melihat setiap lekukan tubuh indah Qing Ruxue.Rupanya Qing Ruxue pun hendak membersihkan diri,namun ia tidak tau jika Lin Qian mengambil waktunya terlebih dahulu.
Dua wajah itu kini memerah dengan jantung yang berdegup kencang.Mendadak keadaan kecanggungan itu mengheningkan seisi ruangan.Baik Qing Ruxue maupun Lin Qian seakan begitu berat untuk mengucapkan kata yang akhirnya gadis cantik ini hanya dapat menundukkan wajah dalam-dalam seraya berusaha menyembunyikan semua aset yang dimiliki nya dari mata Lin Qian.
Tuk...
Tuk...
Tuk...
Langkah sepatu terdengar sangat jelas dalam keheningan saat ini dan itu berasal dari kaki Lin Qian yang mulai terkayuh pelan ke arah Qing Ruxue.
'Kenapa dengan detak jantung ini? Kenapa seperti aku baru pertama kali melihat Qing Ruxue?' Lin Qian membatin.Ia merasa heran dengan keadaan emosinya saat ini.
'Jangan mendekat! Tolong jangan mendekat!' Qing Ruxue tak hentinya berharap dalam hati,ia ingin sekali berteriak pada Lin Qian dan mengusir nya.Namun entah kenapa ia tak memiliki daya di depannya,sementara pada sisi emosi lainnya Qing Ruxue seakan menikmati adegan ini.
Dan alangkah terkejutnya Qing Ruxue,ketika sebuah jari yang begitu lembut tiba-tiba mengusap pipi mulusnya sambil berkata. "Aku tak mengerti tentang hal ini,padahal bahkan ketika kau telah menyembunyikan pandanganmu dengan malu,tatapan ku masih begitu ingin meraih mata itu?"
"Nona Xue? Degup jantung ku menjadi tidak seperti biasanya,aku kira akan mudah mengatasi itu dengan mendekati mu,namun sepertinya aku salah.Karena ternyata degupan ini berpusat padamu!" ucap Lin Qian,yang ternyata jarinya merambat pada dagu Qing Ruxue,menuntun wajah cantik itu untuk pada tatapannya.
"Lin,,,Qi,,, Qian? Apa kau sedang merayuku?" tanya Qing Ruxue dengan gagap.
"Mungkinkah Nona Qing merasakan hal yang sama seperti,,,?? "
CUP!!!!!
Qing Ruxue tidak membiarkan Lin Qian meneruskan ucapannya dan dia langsung menyambar bibir pemuda tampan yang sebenarnya sudah ia kagumi sejak lama.Sementara dengan keduanya yang terjebak dalam situasi seperti saat ini,anggap saja Lin Qian telah membuka pintu kamar yang takkan Qing Ruxue sia-siakan. SIKATTT!!!!!
Benar saja,tubuh Lin Qian seketika bergetar hebat akibat serangan bibir mungil tipis Qing Ruxue.Bukan apa-apa,serangan yang Qing Ruxue rilis ini bukanlah serangan yang dapat di tepis maupun di hindari begitu saja walaupun oleh pemuda hebat sekelas Lin Qian yang mendapat gelar Sang Penyusup.
Serangan tersebut nyatanya dapat mendesak Lin Qian dan memaksakan 'sesuatu' yang tertidur manjadi terbangun.Sungguh serangan Qing Ruxue adalah sebuah teknik di mana Lin Qian belum pernah menemukannya di banyak kitab teknik warisan.Hanya naluri! Ya benar,hanya sebuah naluri yang akhirnya Lin Qian segera mengeksplor nalurinya sebagai lelaki agar dapat membalas serangan Qing Ruxue.
BAAMMMM!!!
Pada akhirnya naluri lelaki dari seorang Lin Qian berhasil sampai pada puncak gunung yang bahkan membuat mata Qing Ruxue terbelalak.
"Lin_?" desah Qing Ruxue berusaha melerai bibirnya dari bibir Lin Qian guna menepis jurus lima jari mencengkram gunung yang Lin Qian daratkan.Namun Lin Qian tak mau terkecoh kemudian menekan leher belakang Qing Ruxue yang tentu saja membuat kedua bibir itu kembali saling menekan dan bertaut.
Sepertinya ke inginan membersihkan diri sebelumnya hanya akan menjadi sesuatu yang di syukuri oleh Qing Ruxue karena berakhir dengan pertukaran hebat dengan Lin Qian.
"Eummm,,,!!!! "Qing Ruxue mulai terdesak dan melenguh,entah apa yang akan di lakukan Lin Qian selanjutnya?
up yang banyak thor....
biar makin kuat kalau bisa diatas rata rata,,,,😊😊😊😊