Kisah cinta penulis Novel yang masuk kedalam Novel ciptaannya sendiri , tetapi di dunia novel nya dilarang untuk mengubah alur ada beberapa aturan yang membuat Ara Anindhita pusing tujuh keliling , dan pertemuannya dengan Tokoh utama Duke Evan Pangeran Mahkota Kerajaan Holand yang sangat kejam dan dingin , lalu banyak plot yang belum terselesaikan tugas Ara untuk menyelesaikannya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Krispena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34(Romantis)
Beberapa hari kemudian , pengawal menghadap Raja Holand 2 bersama Ara.sepucuk surat yang masih tergulung dengan tali kain hitam diserahkan Ara kepada Raja Holand 2.
Pengawal diminta Raja untuk membaca isi surat dari Raja Solomon.dalam surat tersebut menerangkan bahwa Kekuasaan Raur sekarang ada ditangan Raja Belgum.emas emas yang dicuri oleh pasukan solomon diminta paksa oleh Raja Belgum. alih alih berbagi hasil , Raja Belgum memilih untuk menimbun ribuan ton emas di istananya.
Karena ada perjanjian tertulis dengan Kerajaan Belgum.kuasa untuk hasil bumi di Raur sepenuhnya milik Kerajaan Belgum.pihak Kerajaan Solomon tidak memiliki hak atas Raur tetapi hanya mendapatkan dua puluh persen atas penjualan barang jadi emas berupa perhiasaan maupun koin.
Lalu Ara memberikan saran , kepada Raja Holand 2 untuk mengutus salah satu petinggi kerajaan melakukan diplomasi ke Kerajaan Belgum.
Raja Holand 2 memiliki pandangan lain , ia memilih Ara seorang Ducches sebagai utusan diplomasi kali ini .dengan pertimbangan yang matang karena wawasan luas dan kecerdasan yang dimiliki Ara akan berhasil melakukan tugas.
Tak bisa menolak permintaan Raja terpaksa Ara menerima tugas tersebut.hal itu membuat para petinggi heran dengan keputusan raja yang menyerahkan tugas sepenting itu kepada seorang anak muda.
Tak sedikit mereka memprotes keputusan Raja Holand 2.bahkan ada yang sampai menghina Ara dengan terang terangan.mereka berfikir bisa menimbulkan masalah serius ketika diplomasi dilakukan oleh orang yang berpengalaman.
Keputusan raja adalah mutlak , tidak ada gunanya mereka memprotes keputusan Raja.penasehat kerajaan berusaha mengendalikan situasi melerai mereka yang saling bertentangan.disaat situasi sedikit mereda dengan lantang Raja Holand 2 berseru bahwa yang menentang keputusannya akan dihukum
Seketika mulut para petinggi kerajaan terbungkam karena ketakutan.Ara tertawa dalam hati melihat wajah kaget mereka.
Raja membubarkan rapat lalu berjalan meninggalkan singgasananya.diikuti para petinggi kerajaan yang kembali tanpa rasa kepuasaan.
"Prok ..Prok..Prokk" (Suara tepuk tangan terdengar dari belakang Ara)
Dibelakang Ara telah berdiri sosok Duke Evan.ia bertepuk tangan atas keberhasilan Ara saat kepergiannya.
"Duke" seru Ara sembari berlari menghampiri Duke Evan
Kebahagiaan tak terkira terlukis indah dihati Ara setelah satu bulan lamanya tak bisa melihat suaminya.begitu pula Duke Evan selama satu bulan ini penuh dengan kekhawatiran tentang Ara yang sendirian di Istana.
Dirinya sangat takut jika Ayahnya membunuh istrinya saat dirinya tak ada.tak disangka kecemasan Duke Evan berbanding terbalik dengan yang terjadi.Ara mampu bertahan selama satu bulan.bahkan berhasil merebut kepercayaan Ayahnya sampai memberi tugas penting untuknya.
Ami memberitahu segalanya yang terjadi dengan Ara kepada Duke Evan beberapa jam yang lalu.kemudian, Duke Evan mengintip rapat.sungguh tak disangka gadis polos itu berhasil membuat para petinggi pusing saling berdebat.
"Ducches kenapa wajahmu merah sekali setelah bertemu denganku" goda Duke Evan sembari menyentuh pipi Ara.
"Ah tidak hanya saja cuaca panas sekali" Ara mencoba menutupi pipinya
Tak ingin Duke Evan melihat dirinya salah tingkah, Ara memilih pergi dari tempat itu menuju ke kamar.Duke Evan mengikuti Ara sampai kekamar.
Sesampainya dikamar mereka , Duke Evan memeluk Ara dari belakang yang pada saat itu sedang menyeduh teh hangat.
"Entah apa yang ada membuat dirimu istimewa , sampai membuat ayahku bisa berdamai dengan Ayahmu yang telah membunuh anaknya" ucap Duke Evan yang masih memeluk erat Ara
"Ayahku tidak pernah membunuh saudaramu , yang membunuh adalah seorang prajurit.dan juga ibuku meninggal gara gara prajuritmu, apakah kalian ingin mengorbankan nyawa lagi karena dendam ini" balas Ara sembari mengaduk aduk teh dengan sendok
"Kau tahu aku tidak pernah senyaman ini ketik mendekati wanita. tetapi kenapa aku merasa nyaman didekatmu" ucap Duke Evan tiba tiba
Tersentak mendengar pernyataan Duke Evan , Ara membalikan tubuhnya dengan cepat.wajah dan tubuh mereka kini saling berdekatan ,dengan kedua tangan Duke Evan yang melingkari pinggul Ara membuat hembusan nafas mereka beradu satu sama lain.
Cukup lama mereka memandangi satu sama lain.saling larut dalam perasaan masing masing.gemuruh asmara mulai menjalar keseluruh tubuh mereka.tak sadar mereka mulai mendekatkan wajah mereka satu sama lain.
Bibir mereka saling beradu , memuaskan rindu dalam hati yang tak bisa mereka ucapkan.dekapan Duke Evan semakin erat menyergap tubuh Ara.
