NovelToon NovelToon
Dosenku Suamiku

Dosenku Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Romansa
Popularitas:6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Andreane

Jihan, harus memulai kehidupannya dari awal setelah calon kakak iparnya justru meminta untuk menggantikan sang kakak menikahinya.

Hingga berbulan-bulan kemudian, ketika dia memutuskan untuk menerima pernikahannya, pria di masa lalu justru hadir, menyeretnya ke dalam scandal baru yang membuat hidupnya kian berantakan.

Bahkan, ia nyaris kehilangan sang suami karena ulah dari orang-orang terdekatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

"Kalian di sini? Kok bisa barengan?"

"I-iya, tadi saya dan pak Sagara nggak sengaja ketemu di sini, terus pak Sagara ngajakin gabung, ya udah akhirnya aku ikut gabung" Kataku berusaha menjelaskan supaya dia tak mencurigai kami. Salah satu tanganku menggaruk kepala yang di lapisi kain hijab. Padahal, aku tak merasakan gatal sama sekali.

"Pak Saga sendirian saja, pak?" Tanya Nia. Dia yang tadinya menatapku, kini ganti menatap dosennya.

"Enggak, saya sama istri saya"

"Terus istri bapak dimana?" Nia menelisik sekitar, mungkin sedang mencari keberadaan istri dari dosennya yang killer ini.

"Dia di_"

"D-di toilet" Sambarku kilat memotong ucapan mas Sagara. "Baru saja istrinya pak Saga pergi ke sana, iya kan pak?" Aku memindai wajah pria yang masih duduk dengan gesture santai, sementara kakiku yang ada di bawah meja bergerak menendang kaki mas Sagara.

"Hmm"

"Kayaknya, juga akan lama Nia, soalnya mau sekalian sholat maghrib, iya pak?"

"Hmm"

"Kamu emang nggak sopan ya Ji, bisa-bisanya mau di ajak gabung, padahal kan pak Saga cuma basa basi nawarin kamu, masa nggak faham kode etik si. Harusnya tuh kamu nolak, biar nggak ganggu makan malam pak Saga dengan istrinya" Nada bicara Nia terdengar begitu ketus di telingaku, dan aku hanya bisa mengunci rapat mulutku.

"Malu-maluin kelas kita, tahu nggak"

"Tadinya aku juga nolak, t-tapi istrinya pak Saga maksa gitu, jadinya nggak ada pilihan lain"

"Halah alasan" Nia yang pada dasarnya tak menyukaiku, seakan terus memojokanku dengan kalimat-kalimatnya. Besok pasti dia akan menyebar gosip ini di kampus.

"Hati-hati loh pak, kalau Jihan berhasil macarin cowok terhits di kampus, nggak menutup kemungkinan dia juga bisa ngerayu bapak demi menjadi mahasiswa kesayangan, atau malah macarin bapak"

"Oh, begitu ya?" Mas Sagara seperti menahan kesal dalam hati, tapi dasar Nia nggak peka, dia nggak bisa membedakan mana wajah yang terkesan suka, dan mana yang terkesan tak suka.

"Iya pak, dan mungkin saja ya pak, dia sudah nggak suci pak, faktanya Bara bisa menghamili teman sekelasnya" Nia melirikku dengan begitu sinis sebelum melanjutkan kalimatnya. "Dia juga pasti sudah tidur bareng, pak"

"Mending jaga mulut kamu deh, Ni. Fitnah tahu nggak"

"Ya mana tahu kan, Ji? Orang mau melakukan apa saja demi cinta, buktinya semenjak kamu putus dengan Bar Bara itu, kamu jadi suka melamun, pak Sagara yang baru saja menjadi dosen kita juga sudah berulang kali memergokimu lagi nggak fokus, iya kan? Jadi mikir apa kalau bukan mikir soal Bara, ada scandal apa antara kamu sama Bara kalau bukan sesuatu yang mengarah ke sana, sampai-sampai kamu bengong memikirkannya setiap hari?"

"Maaf, saya ke toilet dulu" Sela mas Sagara.

Tanpa menunggu responku dan Nia, pria itu langsung beranjak pergi. Alih-alih ke arah toilet, mas Sagara malah melangkahkan kakinya menuju kasir.

Mungkin dia mau membatalkan pesanan kami yang kebetulan belum siap. Kemunculan teman sekampusku ini memang sudah merusak suasana. Aku yang tadinya lapar, mendadak kenyang dengan ucapan-ucapannya.

Sesaat setelah kepergian mas Sagara, Nia tiba-tiba menarik tanganku, lalu membawaku ke tempat duduk lain yang agak jauh dari tempat dudukku tadi.

"Eh, jangan rayu pak Saga buat dapat nilai bagus ya"

"Siapa yang ngerayu, tadi memang benar-benar nggak sengaja ketemu, kok"

"Palingan juga modus"

"Astaghfirullah, Nia. Kenapa si selalu su'uzon sama aku?"

"Ckk ... ku tunggu kabar bagusnya, hamil di luar nikah. Lucu kayaknya, satu pria, menghamili dua wanita"

Saat Nia mengatakan itu, mendadak fokusku menangkap mas Sagara tengah mendorong pintu keluar. Tangan lainnya membawa goddie bag khas restauran ini. Bisa ku pastikan kalau isinya adalah makanan yang tadi kami pesan.

"Nah kan melamun lagi" Cicit Nia yang membuatku sedikit tersentak. "Pasti ucapanku ini ada benarnya juga kan, jadi buyar gitu konsentrasimu kan?"

"Maaf, aku permisi!" Pamitku mengabaikan semua perkataan Nia.

Aku langsung menyusul mas Sagara keluar dari restauran ini. Ketika kepalaku menoleh ke belakang di tengah-tengah langkahku untuk memastikan Nia tak mengikutiku, aku justru mendapatinya tengah tersenyum miring seakan mengejek.

Ku rasa aman sebab perempuan itu tak mengikutiku aku bisa terus berjalan menuju mobil.

Membuka pintu mobil, sepasang netraku spontan bertemu pandang dengan mas Sagara, namun hanya sekian detik sebab dia segera memutus kontak mata kami dan beralih menatap ke depan.

"Sudah cek-coknya? Bisa kita pulang sekarang?"

"Maaf" Kataku tanpa melihatnya. Aku sibuk memasang seatbelt di pinggangku.

"Ckk.. Nggak sepolos itu ternyata" Gumam mas Saga sambil menstater mesin mobil.

"Maksud mas?"

"Sudah tidur dengan pacarmu berapa kali?"

Pertanyaannya persekian detik membuatku menoleh ke arah ke samping kiri.

"Jadi mas percaya dengan ucapan Nia?"

Pria itu merespon dengan bahasa tubuh, tersenyum sinis sambil geleng-geleng kepala.

Lalu hening. Ketika mobil sudah keluar dari area parkir rumah makan, aku kembali bersuara.

"Jangan berburuk sangka pada orang lain, lebih baik instropeksi diri, tanyakan ke diri sendiri apakah juga belum pernah tidur dengan seorang wanita, apalagi mas kuliah di Singapura, mustahil kalau nggak pernah"

"Hhh... Bisa-bisanya menuduh orang lain"

"Siapa yang menuduh? Aku cuma nyaranin mas buat instropeksi diri"

"Aku nggak sebodoh kamu"

"Memangnya sebodoh apa, aku? Mas pikir aku pernah tidur bareng mantan pacarku?" Aku mencebik kesal. "Aku bukan cewek gampangan, bukan perempuan nakal"

"Oh ya?" Sahut mas Sagara seakan mengolokku.

Kalau saja di rumah, ingin ku siram dia dengan minyak wijen.

Bersambung.

Nanti ada pov Sagara ya...

1
Dian Meilani
Bagus
Izzatul Ulya
Buruk
Muhammad Yamin
Luar biasa
Muhammad Yamin
yg sbar ya my otor, memang bgitulah yg namanya manusia,beda kepala beda kinerja otaknya, beda manusia bda sifat dan tabi'atnya, moga sehat selalu my otor 💪💪🙏
Wulan Bahrain
Luar biasa
faraakila
sepill cepat!!
Heny Susanti
Luar biasa
🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
keren ini cerita nya, happy ending lagi
🏡ᴰᴱᵂᴵ 𝒔𝒂𝒓𝒂𝒔𝒘𝒂𝒕𝒊🌀🖌:
cerita nya seru gak bosan bacanya
Supryatin 123
good
Supryatin 123
Buruk
Supryatin 123: maaf saya tidak bisa caranya ngasih bintang 5 y karena saya cuma hobby baca saja/Pray//Pray//Pray/
Anne: langsung stop baca saja...!!
total 2 replies
Ayu galih wulandari
Kak mana ini extra partnya ku tunguu looh
Karmila Pasinringi Mila
jangan mimpi tari 😃😃
Karmila Pasinringi Mila
bahaya yg punya rumah ,,,pamri
Diah eka
Luar biasa
Muhamma Maulana
👆
Land19
lah ya wong bojo e piye toh ndak perhatian
ArsenioV
aku curiga di kamarnya penuh foto jihan
Faris Fahmi: bukan foto Jihan
tp foto lala
total 1 replies
Sri Astuti
Luar biasa
dwi susilastuti
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!