Reincarnation System

"Ssshh..." kepala Zoya terasa berat dan pusing. Setelah ia baru saja sampai di dunia misi keduanya, ia langsung menerima banyak sekali ingatan pemilik asli tubuh.

Bukan hanya itu, Zoya terkejut saat ia berada di sebuah Club malam dengan mengenakan pakaian terbuka dan ketat yang menampilkan lekuk tubuhnya yang se*si itu. Di depan nya juga terlihat satu botol dan gelas yang masih terisi Whisky.

"Si*l, bahkan seumur hidup aku belum pernah meminum beginian. Kenapa aku terbangun sudah berada di sini? Ini sudah sampai cerita bagian mana?" gumam Zoya.

"Oh ya Tuhan, jangan bilang ini.... Haish... Untung saja, dengan tubuh yang sempurna dan juga kekuatan yang aku miliki. Efek alkohol dengan cepat aku urai, lebih baik aku segera pergi sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi" gumam Zoya, langsung beranjak pergi.

BRUK!!!

"Aaakkkhhh... Sorry..." ucap Zoya, saat ia tidak sengaja menabrak seseorang.

Setelah mengatakan itu ia menoleh sejenak dan langsung pergi tak mempedulikan jika orang yang ia tabrak sangatlah tampan dan terus memperhatikannya yang pergi dengan tergesa-gesa.

Zoya melihat wajahnya? Tentu saja, Zoya bahkan melihat nya dengan baik dan mengenalinya meskipun hanya sekilas dan sedikit penerangan dari lampu berkelip di Club. Namun ia tidak menggubris dan bergegas keluar dari club itu, ia tidak ingin kejadian tidak di inginkan sama seperti alur Novel terjadi padanya jika ia tetap diam di sana.

Beruntung, Zoya bisa keluar dan segera ke tempat parkir di mana mobilnya berada dan mengemudikannya dengan cepat menuju ke apartemen pemilik tubuh.

Zoya bisa menyetir mobil? Tentu saja, ayolah... Zoya di kehidupan aslinya bahkan bisa menyetir mobil pick up, ia belajar saat ia di tuntut bisa mengemudi saat ia bekerja pertama kali di perusahaan. Meskipun ia sendiri tidak memiliki mobil saat itu.

.....

Jessica Kim, adalah tokoh antagonis yang kini tubuhnya di tempati oleh Zoya. Ia merupakan anak tunggal dari salah satu pengusaha sukses di Korea Selatan berusia 22 tahun, yang kini tinggal di Paris.

Tentu saja karena Zoya kini menempati tubuh Jessi, panggilan dari Jessica. Bisa dengan lancar menggunakan bahasa Prancis atau le français, la langue française. Ia tinggal dan menetap di sana selama empat tahun untuk meneruskan pendidikannya, dan belum pernah kembali ke Korea Selatan sekali pun.

Dalam alur cerita novel, Jessi yang merupakan Antagonis sangat terobsesi dengan pemeran utama pria yang merupakan tunangannya sejak ia duduk di sekolah menengah yang bernama Arthur Lee.

Arthur adalah pria dewasa berusia 27 tahun, sayang nya di sini Arthur mencintai pemeran utama wanita yang bernama Sandra Lim. Salah seorang model dari negara ginseng itu.

Untuk menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan, Jessi terpaksa menikahi seorang pria yang sudah mengambil mahkotanya beberapa hari sebelum ia kembali ke Korea Selatan.

Ya, itu lah mengapa Zoya memutuskan buru-buru pulang saat ia sadar jika ia berada di club yang akan menghilangkan hal paling berharga di hidupnya itu.

"Hais, untung cepet aku keluar dari tempat terkutuk itu" gumam Zoya yang kita kini panggil dia Jessi

"Apa pemilik tubuh gila? Udah tahu tunangannya tidak suka malah memaksakan perasaan hingga tunangan. Sakit sendiri kan?" gerutu Jessi.

Mengingat jika Jessi yang notabene gadis yang tidak pernah minum alkohol itu bisa masuk ke Club. Jessi saat itu tengah galau setelah tahu jika tunangannya resmi berpacaran dengan Sandra, pemeran utama wanita.

"Oke, mari kita benerin dulu nih otak pemeran antagonis, aku cuci dulu pake bayclean dulu kali ya biar suci, putih bersih tanpa noda" ucap Jessi lagi.

"Tem, aku bebas lakuin apa aja kan sama nih tubuh?" tanya Jessi

[Tentu nona]

"Mari buat rencana, hal pertama Mengubah takdir tragis. Rencana awal kayanya sudah benar, ah pria itu. Meskipun aku belum pernah melihatnya, tapi aku yakin dia itu Dareen Adelaide dari ciri-ciri nya. Sudah bagus aku menghindar darinya, setidaknya aku masih bisa mempertahankan kesucian pemilik tubuh" ucap Jessi.

Dareen Adelaide adalah salah satu pengusaha muda yang tampan dan di segani di daratan Prancis dan Eropa juga Asia, khususnya kota Paris. Di alur cerita, Jessi yang mabuk memaksa seorang pria yang tak lain adalah Dareen untuk tidur dengannya, saat menyangka jika pria itu Arthur.

Karena kejadian itu Dareen, si pria dingin itu terobsesi dengan Jessi dan menginginkannya menjadi miliknya. Ia mencari keberadaan Jessi dan menemukannya di Korea Selatan. Saat itu pula keluarga Jessi terancam bangkrut karena di tipu salah satu orang kepercayaan nya, meminta Arthur untuk membantu.

Namun bukannya membantu, Arthur memutuskan pertunangan secara sepihak. Ia menggunakan foto Jessi yang tengah tidur dengan Dareen. Entah Arthur mendapatkan itu dari mana, hingga orang tua Arthur marah dan setuju untuk pembatalan pertunangan keduanya dan merestui hubungan Arthur dan Sandra.

Akhirnya Jessi terpaksa menikah dengan Dareen yang kala itu mengulurkan tangan membantu kondisi keluarga nya. Hanya saja karena cintanya yang begitu besar hingga membuatnya buta, Jessi masih terus mengejar dan menempel pada Arthur meskipun sudah menjadi seorang istri seorang Dareen. Hal itu membuat Dareen marah dan gelap mata hingga menyiksa Jessi sampai berujung dengan kematian.

"Mencari cinta sejati, hmm... Jika para tokoh tidak bisa, mari kita buat tokoh baru sebagai cinta Jessi. Cinta bisa di bangun pelan-pelan, lebih baik cari sembari berjalan. Hais... aku lupa, Minggu depan aku harus kembali ke Korea dan bekerja di kantor Arthur, mana udah nggak bisa di batalkan karena sudah tanda tangan kontrak" ucap Jessi.

Menepuk dahinya, karena pemilik tubuh memang mengajukan magang untuk menjadi sekretaris CEO, yang mana CEO nya adalah Arthur. Tentu dengan bantuan ibu dari tunangannya itu, dengan mudah Jessi magang di sana selama dua bulan.

"Sudahlah pikirkan nanti, kerja ya kerja aja. Dua bulan ini kan? Yang penting aku fokus magang di sana bukan buat caper sama Arthur juga" ucap Jessi lagi.

"Gerah banget, mendingan mandi dulu deh" ucap Jessi beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke kamar mandi.

"Aaahhhh.... Omegot..." pekik Jessi terkejut saat ia melihat bayangan dirinya di cermin.

Bukan karena cantik, tapi karena baru menyadari pakaian yang super ketat dan mini. Di tambah make up tebal di wajahnya yang tampak menyeramkan.

"Hais... PR-PR... Kenapa Jessi sama kaya aku pas dulu di bodohi si setan, make up menor gini" gerutu Jessi entah sudah ke berapa kalinya.

Ia kemudian menghapus make up tebal itu dan terpesona dengan wajah cantik alami Jessi di balik make up menor itu. Wajah Jessi sangat cantik seperti bintang idol K-POP. Tubuhnya yang tinggi dan proporsional, semua nya sangat pas dan beberapa bagian tumbuh besar sesuai tempatnya.

.....

Seoul, South Korea... Seminggu kemudian...

Gedung CZ Group, lantai 20, Daniel Jung mengetuk pintu ruangan bosnya itu dan membukanya setelah mendapatkan izin dari pemiliknya.

"Ini berkas yang harus anda tanda tangani Tuan" ucap Daniel, asisten pribadi dari CEO CZ Group.

"Hmm..." ucap seseorang yang tak lain adalah Arthur, pemeran utama pria.

"Satu jam lagi ada meeting dengan pihak Changi internasional, tuan" ucap Daniel saat mengambil berkas yang sudah di tanda tangani Arthur.

"Siapkan semua berkasnya!" ucap Arthur

"Baik" ucap Daniel.

"Tuan..." ucap Daniel lagi

"Ada apa?" tanya Arthur tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop miliknya.

"Nona Kim..." ucap Daniel.

"Jangan bicarakan perempuan itu, hais... Kau mengingatkanku kalau lusa aku akan muak untuk pertama kalinya saat bekerja dan itu berlangsung dua bulan" ucap Arthur memijat pangkal hidung nya.

"Maaf tuan" ucap Daniel

"Ingat, jika pun dia magang di sini. Jangan biarkan dia mendekat dan menempeliku!ana Sandra ada kerjaan di luar negeri lama" ucap Arthur menghela nafasnya.

"Ah... Baik, saya akan berusaha mencegah nona Kim mendekati Anda di perusahaan Tuan" ucap Daniel menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Jujur ia bingung, bagaimana caranya ia mengatur Jessi untuk tidak dekat-dekat dengan Arthur? Sedangkan ia sangat tahu bagaimana menempelnya Jessi pada bosnya itu. Di tambah status Jessi adalah Sekretaris meskipun hanya magang, otomatis mereka akan sangat dekat karena terlibat pekerjaan.

.....

Incheon International Airport....

Jessi menggeret koper besarnya dengan mudah, ia berjalan dengan banyak orang yang menatap ke arahnya penuh pemujaan.

Bagaimana tidak? Wajah cantik Jessi membuat siapa saja jatuh cinta saat pertama kali melihatnya, di tambah tubuh Jessi yang sangat se*si meskipun ia mengenakan pakaian tertutup dan longgar.

"Akhirnya aku sampai di Korea, nggak nyangka pertama kali aku ke sini justru di dalam novel. Aku harap semua yang ada di sini sama seperti aslinya. Saat aku kembali ke tubuh asliku, aku bisa ke Korea untuk healing" ucap Jessi tersenyum cerah.

Ia segera masuk ke dalam taksi yang sudah ia pesan dan bertolak menuju daerah perumahan Gangnam, yang merupakan tempat tinggal orang tua Jessi.

Mobil itu kemudian berhenti di depan sebuah rumah besar yang tak lain adalah rumah keluarga Kim. Jessi keluar dari dalam taksi dan mengambil koper dalam bagasi.

"Terimakasih Pak" ucap Jessi pada sopir taksi.

"Sama-sama Nona" jawab supir taksi

Ting! Nong!

Jessi menekan bel dan menunggu beberapa saat sebelum akhirnya pintu rumah mewah itu di buka dari dalam. Terlihat sosok wanita paruh baya yang tak lain adalah Bibi Jung, pembantu di kediaman orang tua Jessi.

"Cari siapa ya non?" tanya Bibi Jung tidak mengenali nona mudanya, karena Jessi sudah hampir empat tahun tidak pulang. Dan lagi penampilan Jessi sangat berubah, tentunya lebih cantik dan Se*si setelah Zoya yang menempati tubuhnya.

"Bi Jung, lupa sama aku?" ucap Jessi

"Eh, kok suaranya seperti nggak asing... Eh, ini non Jessi?" ucap Bibi Jung terkejut saat mengingat suara itu adalah nona kecilnya.

"Iya Bi ini Jessi" ucap Jessi tersenyum

"Ya Tuhan non, bibi pangling. Non tambah cantik, apa kabar non? Bibi kangen banget sama non Jessi" ucap Bibi Jung dengan mata berkaca-kaca dan memeluk tubuh Jessi yang tinggi, hingga bibi Jung hanya sampai dada Jessi.

Jessi menyambutnya dengan hangat. Bagaimana pun Bibi Jung adalah orang yang dekat dengan Jessi selain orang tuanya, bibi Jung bekerja sejak Jessi belum lahir.

"Aku baik bi, bibi apa kabar?" tanya Jessi lembut.

"Bibi baik non, non makin cantik aja, makin lembut dan santun lagi. Ayo masuk non, tuan sama nyonya kebetulan udah pulang dari kantor dan ada di dalam" ucap Bibi Jung takjub melihat perubahan nona kecil yang ia asuh sejak bayi itu. Ia juga mengambil alih membawa koper Jessi.

Jessi pun masuk dan melihat sepasang paruh baya duduk di ruang keluarga sedang menonton TV.

"Eomma, Appa..." panggil Jessi membuat atensi keduanya teralih ke arahnya.

"Jessi? Oh ya Tuhan putriku...." ucap keduanya seraya langsung berdiri dan memeluk putri semata wayangnya bergantian.

"Appa kira kamu pulang besok" ucap Hendrik Kim, ayah Jessi.

"Iya, kenapa nggak kabarin Eomma kalau kamu pulang sekarang, kan kita bisa jemput di bandara" ucap Luna Kim, Ibu Jessi.

"Surprise...." ucap Jessi terkekeh

"Dasar kamu ini, ngomong-ngomong kamu makin cantik aja sayang" ucap Luna masih bergelayut di lengan putri nya.

"Putri siapa dulu dong" ucap Jessi

"Putri Eomma yang cantik" ucap Luna mengedipkan matanya

"Putri Appa dong, kan Appa yang tembak bibit unggulnya sampai jadi" ucap Hendrik.

"Astaga Appa..." ucap Luna menggeplak lengan suami, karena mendengar jawaban absurd dari suaminya itu, kemudian di iringi tawa ketiganya.

...•••••••...