Cerita tentang Lisin yang mendapatkan sistem dan harus menyelesaikan setiap tugas yang di berikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 10 - Tantangan Dari Keluarga Wisesa
Siang hari Lisin terbangun kan dari tidurnya Setelah pertempuran sengit dengan keindahan Ningsih membuat Lisin melupakan insiden dengan Waria.
Kemarin malam Lisin yang memanggil Ningsih menceritakan tentang kejadian Pelanggan waria, Alhasil Ningsih tertawa terpingkal-pingkal bahkan membutuhkan 30 menit untuk berhenti.
Ningsih sendiri tidak mengira jika Lisin akan begitu sial, saat terus berbicara dengan Lisin ini, entah kenapa Ningsih sangat nyaman, mengingat tidak ada kebohongan dalam percakapan keduanya.
Bahkan perbincangan aktivitas ranjang sangat membuatnya bersemangat, seperti anak kecil yang menemukan mainan baru, Terkadang kesibukan pekerjaan yang membuatnya lelah akan sirna hanya dengan menerima panggilan telepon dari Lisin.
"Udah siangnya... " Melihat sekeliling Lisin tidak menemukan Ningsih dia menyadari pasti telah pergi bekerja, setelah itu Lisin membersihkan diri.
(Selamat tuan rumah karena telah menyelesaikan 10 pesanan GO-JEK dalam waktu 7hari)
(Mendapatkan 50poin)
(Mendapatkan Benoa Square)
(Mendapatkan KTV Diva)
(Mendapatkan 1Tiket lotre)
Melihat hadiah yang di dapatkan sistem membuat Lisin menyeringai dari telinga ke telinga, sepertinya tidak sia-sia berurusan dengan waria.
"Hallo... Ya benar... Asisten ku akan mengurusnya"
Panggilan datang dari Benoa Square guna pemindahan berkas kepemilikan dan Lisin menghubungi Ningsih agar mengurusnya.
"Hallo... Sekertaris ku akan mengurusnya"
Panggilan kedua dari KTV Diva dan Lisin seperti biasa akan membiarkan Ningsih menangani masalah dan menjadikanya sebagai anak perusahaan Angkasa.
Lisin keluar menggunakan motor Scoopy dan seperti biasa dia mencari Cafe guna menghabiskan waktu luangnya, Untuk motor Scoopy Lisin mengambil keputusan untuk membelinya mengingat lebih nyaman dari pada berkendara dengan Lamborghini.
Berpenampilan sederhana Lisin duduk Dalam Cafe dan memainkan ponsel murahnya.
"Masnya... Boleh duduk di sini?"
"Silakan... Saja" Lisin berkata tanpa melihat ke orangnya, Dia hanya fokus dengan Game Ponsel Mobile Legends, menggunakan Zilong Lisin menjadi tak terkalahkan namun keempat timnya mengalami APK menyebabkan Menara pusat hancur lebur.
"You Lose" Lisin sangat tertekan, dia sedikit lagi akan menghancurkan menara pusat lawannya namun teman yang menjaga bagian lainnya APK hal ini menyebabkan kekalahannya.
Game ini sangat bagus, bahkan banyak kalangan telah memainkannya akan tetapi Game MOBA ini tidak bisa di menang seorang diri dan harus di mainkan dengan tim.
"Ehem... Ehem... " Gadis yang duduk di depannya lebih tertekan daripada dirinya.
Gadis itu memiliki fitur wajah yang halus, rambut panjang, mengenakan gaun santai, sedangkan kecamatan besar hitam menutupi sebagian dari wajah cantiknya.
Gadis ini adalah Nagisa pewaris keluarga irawan tidak hanya cantik dia jenius di bidang peretas, Setelah kejadian di rumah sakit Nagisa memiliki perasaan luar biasa terhadap Lisin, Awalnya dia ingin tetap menjaga janjinya agar merahasiakan jika Lisin telah menyembuhkan Kakeknya dalam Vegetasi. akan tetapi ayah dan kakeknya memaksa Nagisa untuk mempertemukan dengan Dermawan tersebut guna untuk berterima kasih.
Dengan Kemampuan peretas nya Nagisa dapat dengan mudah mengetahui informasi tentang Lisin, Berawal dari data rumah sakit, itu adalah data Lisin berdasarkan tanda pengenalnya dan hasilnya hanya biasa-biasa saja.
"Ehem... " Lisin yang mendengar jika orang yang ada di depannya terus batuk hanya bisa menggeleng, Orang ini sakit apa kenapa dari tadi batuk melulu.
"Jika sakit batuk minum obat mbak... " Dengan tidak melihat orang di depannya Lisin terus bermain ponsel.
"Hu... " Minum Obat?... siapa yang sakit, kamu yang sakit... Aku pura-pura batuk untuk mencari perhatianmu namun kamu hanya terus bermain HP dan kamu menyuruhku minum obat, kamu yang harus minum obat.
Nagisa sangat kesal orang lain akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan perhatiannya namun saat ini kebalikannya.
"Apakah ini caramu memperlakukan wanita? " Nagisa tidak lagi mampu menahan cobaan jadi dia melontarkan kekesalannya.
"Kamu... Sepertinya kita pernah ketemu tapi di mana ya?" Lisin yang teralihkan mulai memperhatikan keindahan yang ada di sebrang meja.
"Kamu lupa dengan ku?" Jika itu orang lain yang bertemu dengan dirinya akan terbawah sampai ke dalam mimpi, namun orang di depannya tidak hanya mengabaikannya bahkan melupakannya, apakah aku kurang menarik di matamu.
"Kita bertemu di rumah sakit... " Nagisa Dengan kesal menjelaskan, Ya Tuhan kok ada orang seperti ini...
"Owalah... Kamu cucu pak tua itu... " Sambil mengangguk Lisin berkata, "Kebetulan ya... Kita bertemu di sini"
"Ha... " kebetulan? Apanya yang kebetulan, Aku mencari mu lebih dari seminggu dan setelah melakukan berbagai macam cara akhirnya aku menemukanmu dan kamu bilang ini kebetulan. Ya Tuhan... Jika aku tidak sengaja membunuhnya jangan anggap itu dosaku.
"Kamu tidak pesan minuman atau makanan? Ku dengar eskrim di sini terkenal enak, aku akan memesannya untuk mu" Lisin memesan eskrim untuk Nagisa.
"Tidak perlu... " Nagisa berniat menolak.
"Terlambat aku sudah memesannya kamu harus memakannya" Lisin sangat tertekan sebelumnya karena mengalami kekalahan berturut-turut, namun kesalnya menghilang setelah melihat gadis cantik didepannya.
"Wow... Ini enak" Sebagai karakter wanita Nagisa tidak bisa menolak godaan eskrim jadi di mencicipi sedikit setelah itu dia melupakan tujuannya dan tenggelam dalam kenikmatan eskrim.
"Enak kan..." Tanya Lisin.
"Benar aku... " Nagisa tersenyum kemudian menyadari jika sesuatu yang salah telah terjadi.
Tunggu... Tunggu... Aku lengah mengapa aku makan eskrim seperti anak kecil, apakah dia tau jika eskrim adalah kelemahan ku jadi dia ingin menaklukkan ku... Benar pasti itu dia.
"Apakah kamu mau tambah lagi... "
"Enggah... " Nagisa berdiri dengan kuat hingga menimbulkan Suara keras dan menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya.
"Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan mu" Ini kali pertama Nagisa berbicara dengan nada tinggi.
"Tanggung jawab... " Lisin melihat sekeliling dan banyak orang memperhatikannya.
"Ya... kamu harus bertemu dengan ayahku" Nagisa sangat tertekan karena harus membuat lelaki di depannya ikut ke rumahnya. Jadi dia harus bertanggung jawab atas tekanan yang ia rasakan.
"Sial... apakah gadis itu mengandung anaknya"
"Benar... sungguh kasihan"
"Dasar Lelaki mau enaknya aja... "
"Tidak bertanggung jawab... "
"Lelaki seperti ini harusnya mati saja"
"Apakah ini pertengkaran suami istri? "
"Bukan... sepertinya hamil di luar nikah"
Semua orang yang melihatnya memiliki pendapat mereka sendiri, Lisin yang mendengar omongan dari beberapa pihak di dekatnya mulai berkeringat dingin.
Sial... siapa yang menghamilinya dan kenapa aku harus bertanggung jawab, Bagaimana orang-orang ini menyimpang seperti dia melihatnya sendiri. dan juga kenapa wanita ini menyuruhku bertanggung jawab, sial... apakah kakek tua itu mati jadi dia menyalahkan orang lain.
Lisin Semakin bingung Kapan aku tidur dengannya dan membuatnya hamil, Oke... tenang aku harus keluar dari situasi ini.
"Kamu... " Melihat keadaan Nagisa itu memerah seperti tomat matang, "Sudah kuduga Kamu sakit wajahmu memerah sebelumnya juga batuk"
Lisin mendekati Nagisa sambil meletakkan tangan kanan ke keningnya. "Kamu tidak demam tapi kenapa wajahmu memerah? Aneh... "
"Aneh!... " Kamu yang aneh, keluargamu yang aneh, Ya Tuhan kenapa semua orang salah paham antara aku dan dirinya... Siapa yang hamil, aku belum pernah melakukan itu dengannya dan siapa yang menginginkan dia, Padahal aku hanya ingin dia bertemu dengan kakekku karena telah menyembuhkannya dari vegetasi.
"Ikut dengan ku... " Nagisa tidak tau apa yang harus dikatakan jadi dia memilih menarik Lisin pergi dari Cafe.
"Tunggu dulu kemana kita akan pergi? dan bagaimana dengan motorku?" Lisin berkata dengan panik, hari ini hanya ingin bersantai sambil menghabiskan hari dengan bermain Game.
"Pengawal ku akan membawanya dan kita akan pergi kekediaman keluarga irawan" Kapan aku setuju untuk pergi... bukanya kita sepakat untuk merahasiakannya, dasar gadis penghianat.
"Kamu tidak membuka aibku kan? " Aib apa? jangan membuat orang lain salah paham... Sepertinya orang ini ingin merasakan apa itu obat penyesalan karena membuat ku melakukan semua ini.
"Memang benar aku berjanji akan merahasiakannya dari publik namun tidak dengan keluargaku" Nagisa menjelaskan dengan penuh kemenangan.
"Di sana keluarga mu tidak akan membedah tubuhku kan? " Membedah? Keluargaku bukan ilmuan gila, ayah dan kakekku hanya ingin mengucapkan rasa terima kasih kenapa kamu berpikir yang tidak-tidak.
"Jika kamu tidak diam, Kamu akan ku potong-potong lalu ku makamkan secara terpisah" ini pertama kalinya Nagisa sangat kesal terhadap seseorang.
Jalan itu memiliki tanjakan yang curam dan melihat dari arahnya Lisin ingat jika jalur yang mereka lewati adalah arah akan ke Pantai Pandawa, Pada persimpangan berikutnya Sebuah gerbang besar dapat terlihat dari kejauhan sedangkan para penjaga melakukan tugas mereka.
Setelah melewati beberapa perkebunan sebuah bangunan megah dapat terlihat di sana juga terdapat Jet pribadi dan Helikopter pribadi terparkir tidak jauh dari bangunan tersebut.
"Sial... " Tempat ini tidak bisa di akses oleh umum jadi tidak banyak orang yang tau keberadaan dari orang terkaya di bali, demi menjamin keamanan ada banyak prajurit bersenjata lengkap.
"Apa itu senjata sungguhan? " Lisin tanpa sadar bertanya.
"Oh... itu mereka adalah pensiun tentara yang mengabdikan diri mereka ke keluarga irawan, dunia orang kaya tidak seperti apa yang kamu bayangkan"
"Oh... " Bagaimana Lisin bisa mengerti, dia tidak terlalu memikirkannya hidupnya hanya untuk mengerjakan tugas sistem.
Setelah turun dari mobil kedatangan Lisin di sambut oleh kepala keluarga irawan.
"Ini dia orangnya ayah..." Nagisa memperkenalkan kepada ayahnya.
"Tuan Lisin silakan masuk... " Sebagai kepala keluarga yang sangat di hormati dia bersikap sopan kepada orang yang lebih muda jika ini di lihat orang lain mereka akan menjatuhkan rahang mereka ke tanah.
Di ruang tamu yang sangat luas dapat di lihat seorang lelaki tua duduk sambil berbincang dengan pria paruh baya berkumis tipis.
"Tuan Lisin senang bertemu denganmu duduk lah" Lisin mengangguk kemudian duduk, dia berpura-pura tegar padahal dia sangat tegang.
"Maksud dari undangan ini adalah ingin mengucapkan rasa terima kasih dari orang tua ini" Irawan sukma berkata dengan tulus.
"Um... " Lisin tidak berkata bukan berarti bisu melainkan dia gugup tidak tahu harus berkata apa.
"Tuan Lisin dermawan yang rendah hati tidak ingin mengungkapkan jati dirinya ke publik, bahkan tidak ingin menginginkan imbalan apapun ini suatu kehormatan bisa bertemu" perkataan ini datang dari pria paruh baya berkumis tipis.
"Kamu... " Lisin tanpa sadar bertanya.
"Tuan Lisin, ini Pak wayan dia adalah seorang ahli seni beladiri dari keluarga Irawan ku" Pak tua irawan itu menjelaskan dengan malu.
"Seni Beladiri?..."
"Sebenarnya Keluarga Irawan dulunya adalah keluarga seni beladiri, Namun warisan lama kami telah menghilang maka dari itu Keluarga irawan hanya bisa mengandalkan orang berbakat seperti Pak Wayan"
"Apakah ahli seni beladiri bisa mengeluarkan energi dalam seperti Kamehameha?... " Lisin bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Itu tidak sederhana seperti yang tuan Lisin katakan, ahli seni beladiri hanya memiliki fisik di atas rata-rata dengan keahlian bertarung yang kuat, ini tidak sama dengan yang ada di film atau novel online" Wayan menjelaskan.
"Lalu kenapa keluarga irawan membutuhkan ahli seni beladiri bukankah Dunia begitu damai jika ada kerusuhan itu akan menjadi tugas polisi" Lisin mengambil kesimpulan seenaknya.
Mendengarnya Wayan hanya bisa menggeleng dasar orang awam jika bukan karena keluarga irawan menghargainya aku akan memukulnya.
"Tuan Lisin, seperti kataku karena keluarga irawan adalah keluarga seni beladiri maka ada aturan keluarga yang tidak boleh di langgar" Dari luar ada suara kegaduhan.
"Keluar... aku ingin membuat tantangan dengan keluarga irawan, dengan imbalan menikahi satu-satunya putri keluarga irawan" Suara itu sangat kerasa bahkan dapat di dengar di seluruh ruangan.
"Inilah aturan seni beladiri yang tidak boleh di tolak... itu adalah tantangan bertarung dengan imbalan yang telah di sepakati bersama" Pak tua irawan mendesah.
"Sepertinya Keluarga Wisesa memiliki ahli seni beladiri yang kuat bahkan semua penjaga tidak dapat menahan mereka" Kepala keamanan melaporkan dengan malu.
Lisin yang melihat ini tidak bisa berkata-kata, Ini sangat konyol apakah para orang kaya ini terbelakang... mengapa mengikuti aturan primitif begini, hade... mau bagaimana lagi sepertinya aku akan menjadi pahlawan lagi.
Bersambung...
*Jangan lupa Like dan komentarnya terima kasih.
biar lengkap gitu🤣🤣🤣🤣
setelah dari Amerika GK ada kelanjutannya Thor?
ini beneran ada di Amerika sana?