NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:865.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Ryan Elvano Khan sang pewaris utama dari kerajaan bisnis Khan. Tengah dipusingkan dengan wasiat dari sang kakek yang memintanya menikah dengan seorang wanita dari negara asal neneknya yaitu Indonesia sebelum usianya genap 25 tahun.

Jika dia tidak melakukannya, maka adik-adiknya boleh memperebutkan gelar pewaris utama untuk memimpin kerajaan bisnis mereka.

Apakah Elvano akan memenuhi wasiat dari sang kakek?
Atau akan terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Khan yang penuh kedamaian selama ini.

Simak yuk kisah Tuan Muda El.
Semoga kalian suka ya. Dan kasih dukungan terus buat karya ini dan karya-karya author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berpamitan

Mendengar keputusan Aida, Elvan langsung memeluknya dengan erat dan ucapan terima kasih terus terucap. Elvan merasa lega, jika Aida mau ikut dengannya karena ini akan mempermudahnya dalam menyelesaikan masalah.

"Terima kasih Aida... terima kasih. " ucap Elvan berkali-kali.

Aida diam mematung mendapat pelukan mendadak dari suaminya ini. Seperti biasa Aida merasa terkejut dengan serangan mendadak dari Elvan. Mungkin dia harus lebih membiasakan diri mulai sekarang.

"Apakah kau sangat senang aku ikut denganmu? " tanya Aida saat Elvan sudah melepaskan pelukannya.

"Tentu saja aku sangat senang, Aida. Jika kau ikut denganku maka masalah kami akan segera terselesaikan. Namun jika kamu tidak ikut denganku, maka aku akan dalam masalah besar. Dan mungkin aku akan menikah lagi dengan wanita lain. " goda Elvan.

Deg.

Seketika jantung Aida berdetak dengan kencang setelah mendengar ucapan dari Elvan. Benarkah Elvan akan menikah lagi jika dia tidak ikut bersamanya? ternyata ketakukan Umi ada benarnya. Perasaan khawatir seorang ibu tidak dapat di anggap sepele.

"Kalau boleh tahu memangnya masalah apa yang terjadi disana? " tanya Aida ragu dengan jantung yang masih berdetak kencang.

Elvan lalu menceritakan apa yang terjadi di perusahaan nya. Semuanya tanpa ada yang di tutup-tutupi. Karena menurut Elvan Aida juga perlu tau , agar dia tidak menyepelekan masalah yang terjadi diperusahaannya.

"Jika aku tidak membawa istriku, mungkin mereka akan mendesakku menikahi wanita itu. Dan aku sangat tidak suka jika kehidupanku atau kehidupan pribadi keluarga kami dicampuri orang lain." kata Elvan dengan wajah penuh amarah.

Aida memberanikan diri menggenggam erat tangan suaminya itu. dan memberi usapan halus.

"Sebenarnya, Aku tidak ada masalah jika kau mau membawaku kapan saja, A'. Tapi aku hanya mencemaskan kedua orang tuaku. Aku takut mereka tidak rela jika aku pergi secepat ini. Karena itu aku menunggu mereka melepaskanku dengan ikhlas untuk mengikutimu. Dan ternyata Abi dan Umi tidak keberatan jika Aku ikut denganmu. Karena itulah, Sekarang aku ada disini." Kata Aida menjelaskan yang sebenarnya.

"Kau memang anak yang baik. Masih memikirkan hati kedua orang tuamu. Tenanglah, Abi dan Umi pasti baik-baik saja di sini. Karena ada kak Arifin dan Adam yang menjaga mereka berdua. Dan kau, sekarang aku dan keluargaku yang akan menjagamu disana. " kata Elvan masih dengan senyuman khasnya.

"Baiklah. Sekarang hatiku sudah tidak berat melangkah, karena sudah mengantongi restu kedua orang tuaku. Sekarang aku akan bersiap."

Elvan kembali menarik tubuh Aida masuk ke dalam pelukannya. Dan mengecupi pucuk kepalanya berkali-kali. Mengungkapkan perasaan bahagia yang teramat dalam.

"Entah kebaikan apa yang telah aku perbuat, hingga aku bisa mendapatkan wanita sholeha sepertimu. Kakek dan nenekku memang tidak pernah salah menilai seseorang. " kata Elvan.

Dia Lalu melepaskan pelukannya , dan ikut membantu Aida untuk menyiapkan semua perlengkapan dan pakaian yang akan dia bawa ke Turki . Sedangkan Elvan tidak ada persiapan apapun, karena semua bajunya masih berada di dalam koper . Hubungan mereka kini semakin dekat karena Aida sudah bisa bercanda dengan Elvan .

"Tidak perlu membawa pakaian terlalu banyak, Ai. secukupnya saja. Nanti disana aku akan membelikanmu pakaian baru. " kata Elvan.

"Tapi baju Aida banyak A'. " kata Aida yang melihat pakaiannya dilemari.

"Nggak apa-apa. Tiinggalkan saja. Nanti suruh Umi memberikan kepada santri disini yang tidak mampu, atau terserah Umi mau di berikan kepada siapa saja. Bawa secukupnya saja, sepuluh saja sudah cukup. Dan satu yang terbaik menurutmu untuk menghadiri pernikahan Rafa besok. "

"Baiklah, A'. Aku patuh. "

Aida kemudian menyiapkan sepuluh pakaian tebaiknya untuk dibawa ke rumah suaminya, sesuai permintaan sang suami. Saat dia sedang bersiap, kembali Elvan mendapat telpon dari Sang mommy.

'Ada apa, mom? "

"Nanti sore jam Empat Ryder dan Nathan akan menjemput kalian. Kamu sudah meminta ijin kepada mertuamu ka, El. Untuk membawa istrimu kembali bersama kita? " tanya Mommy Faza.

"Sudah mom, aku sudah meminta ijin tadi. Dan mereka sudah memberi ijin. Begitu juga Aida yang sudah bersedia ikut pulang bersama kita. ' ujar Elvan sambil menoleh kearah istrinya yang berbenah.

Aida yang juga sedang memandangnya ikut tersenyum, mendengar obrolan suaminya dengan ibu mertuanya.

"Baiklah kalau begitu. Nanti ajak mertuamu juga ke hotel. mommy sudah menyiapkan tiga kamar untuk mereka. " kata mommy lagi.

"Baik mom, akan aku sampaikan nanti. "

Panggilan diakhiri. Elvan langsung berjalan mendekati istrinya yang sedang merapikan pakaiannya, dan memasukkan nya ke dalam koper.

"Apa sudah selesai? " tanya Elvan.

"Sudah, A'. "

"Kalau begitu, kita akan menyampaikan pesan mommy kepada Abi dan Umi. setelah itu kita istirahat dulu sambil menunggu Ryder datang."

Elvan lalu merangkul pundak Aida dan mereka segera keluar dari kamar untuk menemui kedua orang tua Aida. Dilihatnya Abi sedang berbincang dengan salah satu pengurus pesantren. Karena tidak ingin mengganggu, Aida mengajak Elvan ke suatu tempat dulu.

"Mau kemana? " Tanya Elvan saat Aida menarik tangannya menjauhi Abinya.

"Ikuti aku, aku juga ingin berpamitan kepada anak-anakku." Kata Aida.

Elvan mengernyit bingung mendengar ucapan Aida. Tapi dia mengikuti kemana Aida membawanya. Ternyata Aida membawanya ke sebuah rumah yang berada di samping pesantren. Saat mereka masuk ada beberapa anak yang langsung berhambur memeluk kaki Aida.

"Teteh... " seru anak-anak itu.

"Maaf ya, sayang. Teteh datang kemari karena mau berpamitan sama kalian semua. " kata Aida saat mereka sudah duduk di tempat yang biasa Aida mengajari mereka ngaji.

"Memangnya teteh mau kemana? " tanya salah seorang anak itu.

"Teteh kan sudah menikah, jadi teteh harus mengikuti kemana suami teteh pergi. " Aida menjelaskan.

Anak-anak itu lalu memandang pria disamping Aida.

"Suami teteh kasep. Nanti kalau aku sudah besar aku mau cari suami kayak teteh. " kata gadis kecil yang berada dipangkuan Aida.

Aida dan Elvan terkekeh mendengar ucapan gadis kecil itu.

"Kami tidak bisa memberikan teteh apa-apa. Tapi kami hanya bisa mendoakan semoga teteh selalu bahagia dengan suami teteh disana. " Salah seorang dari mereka yang agak besar mewakili semua anak yang selama ini berada dalam bimbingan Aida.

"Aamiin." ucap Aida dan Elvan bersamaan.

Mereka semua lalu menyalami dan memeluk Aida dan Elvan sebagai salam perpisahan. Tak lupa Elvan memberikan uang saku kepada mereka walau tidak banyak. Karena uang di dompetnya hanya ada sedikit dan hanya ada kartu-kartu yang berjajar rapi disana.

Aida menghapus air matanya saat mereka keluar dari panti asuhan yang didirikan sendiri oleh Aida. Dan mungkin setelah ini, dia akan meminta tolong kepada Umi atau kakak iparnya untuk meneruskan mengurus anak-anak asuh Aida.

"Tenanglah, meskipun kau berada jauh dari mereka. Mereka pasti akan dirawat dengan baik. Tiap bulan nanti, aku akan mengirim dana khusus untuk panti asuhanmu. " kata Elvan yang melihat kesedihan dimata Aida.

Aida menatap Elvan penuh harap. Berharap apa yang dikatakan Elvan tidak bohong. Elvan yang mengerti tatapan Aida pun mengerti, dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Aku tidak akan berbohong, Seorang pria pantang mengingkari ucapannya. "

"Baiklah, aku percaya padamu. A'. "

Dan tanpa sadar Aida berhambur memeluk Elvan. Elvan tersenyum senang saat mendapatkan pelukan dari Aida. Dan tanpa mereka sadari Umi dan Abi melihat semuanya. Mereka turut bahagia dengan apa yang mereka lihat saat ini.

1
hersita maharani
Luar biasa
Nur Wahidah
Buruk
Nur Wahidah
Kecewa
Syabariah BidolS
Bagus ceritanya 👍👍
Syabariah BidolS
Haddehhh si Anita ini nyari penyakit aja dengan nekat gangguin Aida..., kasian banget lo Anita. Pasti ntar lo tinggal nama doang
Tatia En
wahh, gacep😍aku suka
Sandisalbiah
LUAR BIASA KEREN
Sandisalbiah
apa dia calon jodoh buat Zia..?
Sandisalbiah
wow.. Madagaskar.. bakal ketemu Simba and the gank itu si Anita...
Sandisalbiah
hah.. belum jerah dgn nasibnya si Anita... dasar siluman rubah
Sandisalbiah
dasar pasangan binatang.. lagian kok aneh si kantor polisi kok masih bisa berbuat zina.. emang gak ada polisi yg ngawasi mereka
Sandisalbiah
wah.. selamat juga deh buat Najwa..
Sandisalbiah
si gunung es nyamperin ke RS..
Sandisalbiah
haish.. si Elvan 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
jam.. belum kapok juga itu duo siluman rubah licik
Sandisalbiah
wow.. baby twins...
Sandisalbiah
calon nenek dan kakek jd sedikit syock dgn kabar gembira ini
Sandisalbiah
curi kesempatan ya Ry... jd rasa penasaran nya udah ilang..
Sandisalbiah
OTW Elvan junior...
Sandisalbiah
skak mat... Elvan keren... kali ini mulut savage nya di gunakan pd waktu dan org yg tepat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!