NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:997.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 31. Semakin runyam.

Byan pun datang ke UKS dan dia mendapat tatapan tajam dari Mora sekarang.

"Kenapa?" Tanya Byan tanpa dosa.

"Tuan Byan, dari sekian juta dan banyaknya alasan kenapa tuan harus berkata bahwa saya kekasih tuan? Aku ini masih sekolah dan aku pasti di marahi papaku, nanti." Ujar Mora protes.

"Aku tidak menemukan jalan lain, foto itu juga sampai kepada orang tuaku dan mereka akan memecatku sebagai anak kalau tidak bertanggung jawab sebagai laki - laki." Ujar Byan, padahal nyatanya tidak.

"Tanggung jawab apanya? Kita tidak melakukan apapun jadi tidak ada yang harus di pertanggung jawabkan." Ujar Mora.

"Nama baikmu akan rusak jika aku tidak melakukan ini, di samping itu aku juga akan membuat sedih ibuku jika aku tidak bertanggung jawab atas ini." Ujar Byan.

Mora pun terdiam, dia frustasi sekarang. Tidak di sangka akhirnya malah begini.

"Lalu bagaimana dengan papaku?" Ujar Mora.

"Aku akan bicara pada papamu nanti, jangan khawatir." Ujar Byan lalu mengusap kepala Mora.

"Apakah sakit?" Tanya Byan ketika mengamati perban luka di pelipis Mora.

"Sakit." Sahut Mora singkat. Byan nyaris terkekeh karena Mora sangat lucu, dia marah tapi masih menyahut.

'Menggemaskan sekali.' Batin Byan.

Dan akhirnya Mora di antar pulang oleh Byan ke rumah Mora, seperti yang sudah di rancanakan sebelumnya, Byan akan mengatakan pada Andreas bahwa dia adalah kekasih Mora sebelum Andreas mendengar dari luar kabar yang tersebar di sekolah.

Tapi Byan adalah pangeran keluarga Hunter yang sangat terkenal.. Byan adalah putra pertama dan satu - satunya Lars Hunter yang otomatis menjadi pewaris tunggal Hunter Group dan juga merupakan CEO di sana.

Andreas yang seorang pebisnis sudah pasti akan tahu siapa Byan tanpa harus Byan mengenalkan diri. Mora turun dari mobil dengan takut - takut, dia hidup lagi bukan untuk mati konyol seperti sebelumnya.

"Papa, aku pulang." Teriak Mora.

Andreas memang sudah di rumah karena Mora menghubunginya dan menyuruhnya pulang lebih awal, Andreas pun keluar dan terkejut ketika melihat Byan berdiri di samping Mora.

"Papa.. aku.." Mora takut - takut ingin mengatakan pada Andreas.

"Tuan Byan??" Andreas langsung mengenali Byan, Mora pun langsung celingukan.

"Papa kenal dia?" Tanya Mora pada Andreas.

"Selamat sore, tuan Andreas." Sapa Byan.

"What! tunggu - tunggu, kalian saling kenal?" Tanya Mora, dia merasa paling bodoh di sana.

"Tuan Byan adalah salah satu mitra kerja papa, Mora." Ujar Andreas.

"Silahkan masuk, tuan Byan." Ujar Andreas. Akhirnya mereka pun duduk di ruang tamu. Mora duduk di dekat Byan, karena rencananya memang dia ingin menjelaskan pada Andreas juga.

"Tuan Andreas, mungkin anda bingung dengan kedatangan saya kemari. Saya hanya ingin meluruskan satu hal sebelum anda mendengarnya dari orang lain." Ujar Byan.

"Ada apa?" Tanya Andreas bingung.

Byan lantas menggenggam tangan Mora dan berkata..

"Saya akan bertanggung jawab atas putri anda." Ujar Byan.

"What!! Hei! Kenapa jadi bertanggung jawab, konsep nya tidak begitu." Ujar Mora.

Andreas masih loading dengan ucapan Byan, dia lalu memandang Byan dan Mora bergantian.

"Papa, bukan begitu maksud Byan." Ujar Mora.

"Stop! Bisa jelaskan dengan sejelas - jelasnya apa yang sebenarnya terjadi disini? Saya tidak mengerti." Ujar Andreas.

Byan membuka ponselnya lalu menunjukan foto - foto yang beredar di sekolah Mora, Andreas pun mengernyit lalu menatap Mora seakan dia meminta penjelasan.

"Mora apa ini?" Tanya Andreas.

"Papa, aku bisa menjelaskannya. Sebenarnya kemarin mala.."

"Mora menginap di rumah saya." Potong Byan, Mora pun langsung melotot kearah Byan.

Andreas nyaris terkena serangan jantung mendengarnya, dia mendadak lemas sekarang.

"Byan! Kenapa kamu jadi sembarangan bicara. Biar aku saja yang jelaskan, penjelasanmu makin buat papaku bernegatif thinking." Ucap Mora.

"Papa.."

"Apakah itu sebabnya kemarin malam kamu tidak pulang, Mora?" Potong Andreas.

'Astaga, apa semua laki - laki suka memotong ucapan perempuan?' Batin Mora.

"Biar aku jelaskan dulu, pa.." Ujar Mora.

"Jawab saja Mora, ya atau tidak!" Bentak Andreas.

"Anda jangan marah - marah tuan." Ujar Byan, Byan tidak rela Mora di bentak walau oleh ayahnya sendiri.

"Ya." Sahut Mora, Andreas pun memejamkan matanya kecewa.

"Tuan Andreas, Mora memang menginap di rumahku, tapi kami tidak melakukan apapun. Saya menolongnya malam itu lalu paginya saya antar dia pulang, hanya saja ada paparazi sekolah yang memfoto kami dan menjadikan foto Mora yang turun dari mobil saya sebagai berita bahwa Mora memiliki sugar Daddy." Ujar Byan mulai kembali ke jalur awal.

"Nah.. Seperti itu papa." Ujar Mora.

"Dan karena foto itu, Mora jadi diserang teman kelas nya sendiri, jadi saya datang ke sana dan mengakui bahwa pria di foto itu adalah saya dan saya adalah kekasih Mora." Timpal Byan.

Andreas memijat keningnya sendiri mendengar itu, dia sudah berpikir Mora sudah melakukan pergaulan bebas dengan Byan.

"Jadi? Kenapa tuan Byan mengatakan ingin bertanggung jawab? Bukannya masalahnya sudah selesai?" Tanya Andreas.

"Belum tuan, sekarang keluarga saya yang mencecar saya dan mengancam akan memecat saya sebagai anak kalau saya tidak bertanggung jawab atas Mora." Ujar Byan.

"Kan sudah." Ujar Mora.

"Jadi bagaimana?" Tanya Andreas.

"Saya akan melamar Mora menjadi tunangan saya asli." Sahut Byan.

"What!??" Mora terkejut.

'Bagus tuan, sekali dayung.. tiga pulau terlampaui.' Batin Lodi menahan tawa.

Lodi tak habis pikir dengan jalan pemikiran Byan, bisa - bisa nya Byan memanfaatkan keadaan itu untuk mengikat Mora menjadi tunangannya.

"Tapi tuan Byan, Mora masih sekolah, dia bahkan belum berusia delapan belas tahun sama sekali." Ujar Andreas.

'Ngomong - ngomong kapan Mora berulang tahun?" Batin Mora sendiri, sambil mencoba menggali ingatan Mora asli.

"Kalau begitu saya akan menunggu sampai Mora berusia delapan belas tahun, apakah tuan setuju?" Tanya Byan.

'Sh*t! Mora akan berulang tahun satu minggu lagi.' Batin Mora ketika mendapat ingatan kapan Mora asli berulang tahun.

"Baik." Sahut Andreas.

"Wait! Papa, kenapa papa asal setuju saja. Papa tidak bertanya dulu padaku, kah?" Mora protes.

"Anak nakal ini, sudah bagus tuan Byan mau repot - repot datang ke sekolah untuk mengakui bahwa dia yang bersamamu, masih protes." Ujar Andreas.

Byan menang banyak sekarang, sekarang dia tersenyum dalam hati.

"Tapi kan memang nyatanya itu adalah dia, kalau bukan dia yang datang siapa lagi?" Ujar Mora, masih tidak mau kalah.

"Dengan datangnya tuan Byan ke sana, itu sudah menunjukan bahwa dia bertanggung jawab atas perbuatannya, Mora. Kalian memang tidak salah, tapi publik dan opini orang - orang itu selalu bertentangan dengan kebenaran." ( Jeda )

"Tuan Byan bisa saja menyangkal, dan sampai di situ.. Kamu yang akan terus menjadi bulan - bulanan orang, faham!" Ujar Andreas.

'Aish, sial sekali hidupku.' Batin Mora.

"Tuan Byan, maafkan Mora.. dia memang agak keras kepala." Ujar Andreas.

"Tidak apa - apa, terimakasih untuk pengertiannya tuan." Ujar Byan.

"Dan Mora.. kapan kamu berulang tahun?" Tanya Byan, Mora menjadi siaga sekarang.

"S- satu minggu lagi." Ujar Mora, Byan pun mengusap - usap kepala Mora dengan gemas.

"Setelah hari itu kita akan bertunangan, dan mulai sekarang, kamu resmi menjadi kekasih Byanazriel Paul Hunter, yaitu aku." Ujar Byan.

'Byanazriel Paul Hunter, jadi itu namanya?' Batin Mora.

"Tuan Andreas, saya permisi dulu." Pamit Byan pada Andreas.

"Ah, iya. Terimakasih tuan Byan, sudah mengantar putri saya yang nakal ini." Ujar Andreas, Byan hanya tersenyum saja.

"Aku pulang, Mora." Ujar Byan, tapi Mora hanya memutar bola matanya saja.

'Ini si namanya keluar dari kandang buaya masuk ke kandang singa, sama - sama mati.' Batin Mora.

Setelah mengantar Byan pergi, Andreas kembali masuk dan menatap Mora lalu menggelengkan kepalanya.

"Papa, kenapa papa tidak melarang nya.." Ujar Mora, masih protes.

"Maaf nak, papa tidak memiliki kekuasaan setinggi keluarga Hunter. Tapi papa lihat tuan Byan sangat baik kepadamu, apa kalian saling kenal sebelumnya?" Tanya Andreas.

"Hanya tidak sengaja terlibat di beberapa tempat yang sama." Ujar Mora.

"Tuan Byan tidak pernah mau dekat dengan wanita manapun selama ini, dia selalu fokus pada pekerjaan nya saja. Baru kali ini dia mau dekat dengan wanita dan yang papa tidak sangka kamu lah orang nya." Ucap Andreas.

"Jadi papa setuju aku bertunangan dengannya?" Tanya Mora, kesal.

"Dia pria yang baik, sayang. Pertimbangkanlah.." Sahut Andreas ambigu, lalu pergi.

'Jawaban macam apa itu, papamu tidak berprinsip sekali, Mora.' Batin Mora.

...TO BE CONTINUED.....

1
Lii Art
Luar biasa
Miss Yeye
Keren . Tdk membosankan.
my+ng
bagusssss ceritanya 👍👍👍👍👍👍👍
Ramlah
happy ending 🤗😘🥰🫶 thanks thor baca ceritamu seperti makan permen nano nano semua rasa ada didalamnya 💯% suka
Warijah Warijah
Oh iya Thor . ini sekolah tahun berapa y. Ko ga ada cctv y..secara ini sekolah bonanavid masa g ada cctvnya 🙏
Ratna Jumillah: Ada kak, seperti yang kita tahu, sekolahnya melindungi si Leah. dan saat pembulian terjadi, itu di tempat yang nggak terpantau cctv.
total 1 replies
Ramlah
ngidam bu😅
Ramlah
bhaahahahaha
Ramlah
novel gitu loh apapun bisa saja ter jadi sesuai keinginan author nya 💯% keren 👍
Ratna Jumillah: Heheh.. Iya kak. 🤣
total 1 replies
Ramlah
🥺😭😭
Ramlah
so sweet 😍🥰😘
Ramlah
asyeekkk 😜
Ramlah
ya ya ya 😚☺️
Ramlah
🤣🤣🤣
Ramlah
wkwkwk sungguh gk bisa nahan tawa 🤣🤣🤣
Ramlah
akhirnya pulau itu sudah ada pemiliknya 🥰
Ramlah
Beautiful moment ❤️ 😍😘
Ramlah
syahduu 🥰
Ramlah
horeee 👏 akhirnya jadi menikah 😘
Ramlah
mantap 👍
Ramlah
seperti nano nano rame ceritanya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!