Barra Malik Bagaskara pewaris tahta kerajaan bisnis keluarganya. Tapi ia lebih di kenal Barra si psikopat Gila dia akan membantai siapa saja yang berani menyinggungnya. Barra tidak akan kenal dengan kata ampun apapun akan ia lakukan hingga hatinya merasa puas.
Suatu ketika ia bertemu dengan seorang yang membuat dunianya jungkir balik entah bagaimana caranya apapun yang jadi keinginannya harus ia miliki termasuk seorang gadis yang menjadi incaran hatinya yang mampu membuatnya merasakan Jatuh cinta.
Bagaiman kisahnya, yuk mampir dan baca kisah Barra si psikopat Gila Jatuh Cinta jangan lupa tinggalkan jejak cinta kalian yaa 😊💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herfika Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Barra-08
\=\=\=\=\=\=\=\= • Next story • \=\=\=\=\=\=\=\=
Singkat cerita Arlleta dan Barra sudah sampai ke sekolah dan mereka tidak terlambat sedikitpun jelas saja Barra mengendarai mobil sportnya seperti di sirkuit saja dan hal itu membuat Arlleta merasa mual di buatnya untungnya saat sudah di jalanan dekat sekolah Barra mengurangi kecepatannya.
Sehingga rasa mual Arlleta berkurang dan Barra yang peka memberikan sebuah permen pada Arlleta agar merasa lebih baik lagi.
Mereka sampai sepuluh menit akan bel berbunyi jadi mereka memiliki waktu sepuluh menit untuk sampai ke kelas masing-masing.
Sesampainya di sekolah mereka berdua jelas menjadi pusat perhatian semua murid terutama kaum hawa secara most wanted sekolah mereka tidak biasanya datang dengan mengendarai mobil sportnya dan yang kedua gadis yang berada di ia samping Barra adalah murid baru pindahan yang notabenenya adalah murid miskin.
Jelas banyak pasang mata yang menatap tak suka pada sosok Arlleta. Apalagi sosok Sandra yang sedari tadi memandang dengan marah Arlleta.
Sandra mengepalkan tangannya melihat pemandangan itu darti kejauhan apalagi ia melihat Barra tersenyum senang pada gadis miskin yang hanya murid berprestasi itu saja.
"Gadis miskin kau harus tahu tempat mu bukan disini" ucap Sandra dengan menyeringai.
Arlleta sudah hampir sampai di dalam kelas tapi tiba-tiba seseorang menarik tangannya. Arlleta melihat hal itu di buat kaget ternyata yang menarik tangannya itu adalah Sandra.
"Lo ikut gue" ucap Sandra
"Mau kemana San, bentar lagi bel" balas Arlleta.
"Banyak bacot lo, ikut aja" Sandra menyeret Arlleta hingga pergelangan tangannya terasa sakit.
"San sakit... lepasin tangan lo tangan gue sakit" ucap Arlleta.
Sandra membawa Arlleta ke area belakang sekolah ada bangunan tua yang dulunya adalah laboratorium yang kini tidak terpakai lagi. Disana tidak akan ada seorangpun yang akan menolong Arlleta itu pikir Sandra.
Tapi tanpa Sandra sadari Rania dan Rossa melihat Sandra saat sedang menyeret Arlleta kearea belakang sekolah.
"Ros lo cari pertolongan gue ikutin Sandra dan Arlleta" ucap Rania
"Oke,lo bawa ponsel kan kalau ada apa-apa Lo harus hubungi gue" ucap Rossa meninggalkan Rania yang masih memperhatikan Sandra dan Arlleta.
Rossa yang mencari bantuan ia berlari ke koridor sekolah tapi langkahnya yang tergesa-gesa membuatnya menabrak seseorang.
Braakkkkkk
"Sorry gue nggak sengaja" ucap Rossa
"Lo ngapain lari-lari kayak anak kecil aja lo" ucap Bastian
"Elo, hah kebetulan ada lo.. Lo tahu dimana Barra" ucap Rossa
"Barra buat apa Lo cariin Barra"
"Kasih tahu aja kenapa ini urgent"
"Nggak akan sebelum Lo cerita sama gue ada urusan apa Lo cariin Barra"
"What.... Ini mengenai Arlleta "
"Kenapa dengan Bu boss ah "
"Sandra sedang menyeret Arlleta ke belakang sekolah"
"Wah gawat ayo ikut gue" ucap Bastian.
Bastian berlari ke arah rooftop tapi di tengah jalan ia ketemu Leonardo dan Gabriel dan ia menyuruh Rossa untuk membawa Leonardo dan Gabriel untuk pergi lebih dulu.
"Lo berdua ikutin Rossa, Bu boss dalam bahaya" ucap Bastian
"Ayo kita pergi" ucap Leonardo.
Bastian meneruskan langkahnya menuju rooftop dimana Barra berada saat ini. Setibanya di rooftop Bastian melihat Barra yang sedang tidur di atas sofa.
"Bos... Bangun Arlleta dalam bahaya" ucap Bastian
"Maksud Lo apaan sih bas"
"Arlleta di seret oleh Sandra ke belakang sekolah Rossa temannya tadi minta bantuan gue bos"
"Sial, jadi Lo nggak nolongin Arlleta"
"Anak-anak sudah kesana gue kasih tahu Lo karena gue tahu Lo bakalan marah kalau tahu dari orang lain" ucap Bastian
"Ayo kita kesana " ucap Barra mengepalkan tangannya.
Barra dan Bastian melangkah dengan cepat menuju area belakang sekolah. Sampai disana ia melihat Rania dan Rossa sementara Gabriel dan Leonardo tidak terlihat.
"Gabriel dan Leon dimana" tanya Bastian pada dua gadis itu.
"Mereka kedalam dan kami disuruh menunggu di luar" jawab Rania
"Barr, eh tu anak kemana" ucap Bastian
"Barra udah masuk" ucap Rossa.
"Ya udah kalian berdua disini aja gue mau nolongin yang lain ya"
"Kami ikut ya di dalam ada Arlleta juga kamu khawatir dengan dia" ucap Rania
"Oke tapi kalian tetap di belakang gue" ucap Bastian dan mendapat anggukan kepala kedua gadis itu.
\=\=\=\=\=\=\=\= • Di dalam gedung • \=\=\=\=\=\=\=\=
Brakkkkk....
Sandra melempar Arlleta hingga terjatuh dilantai. Sandara mendekati Arlleta dan mencengkram dagu Arlleta dengan kuat.
"Lo dengar gadis miskin jangan mimpi dapatin Barra, Barra itu punya gue dan Lo nggak usah berharap banyak" ucap Sandra sambil melepas cengkramannya
"Lo salah paham Sandra" ucap Arlleta
"Hahaha Salah paham, omong kosong"
Braaakkkk...
Sandra menendang perut Arlleta hingga Arlleta sekali lagi jatuh tersungkur di lantai yang kotor dan berdebu.
"Lo pikir gue percaya, jika gue nggak bisa dapatin Barra maka lo juga nggak akan bisa" ucap Sandra.
Sandra kembali mendekati Arlleta dan menyeretnya ke area luar tepatnya area yang dekat dengan alat dan bahan-bahan kimia.
"Bagaimana jika muka lo rusak, Barra tidak akan pernah mau lagi melihat lo bukan hahaha" Seringai Sandra
Braaakkkk...
"Sandra lepaskan Arlleta" ucap Leonardo
"Wah ada pahlawan kesiangan rupanya" ucap Sandra saat menoleh melihat Leonardo dan Gabriel di sampingnya.
Sandra mengeluarkan pisau lipat lalu mengarahkan pisau tersebut pada Arlleta hal itu membuat kaget semua orang yang melihat.
"Lo jangan main-main dengan benda itu San" ucap Leonardo
"Hahaha... Berani maju Arlleta akan tewas" ucap Sandra
"Perempuan gila" ucap Gabriel
"Hahaha gue gila karena teman Lo Barra jadi gue akan lakukan apapun demi Barra"
"Lo pikir Barra akan mau dengan perempuan gila kayak lo cih" ucap Gabriel.
Sementara di posisinya Arlleta menatap kedua laki-laki yang ingin menolongnya dengan tatapan sendu. Tapi matanya menangkap sosok laki-laki lain yang berdiri dan berjalan tanpa sepengetahuan Sandra.
'Barra lo datang' ucap Arlleta dalam hatinya.
"Lepasin Arlleta jangan lakukan hal bodoh Sandra" ucap Leonardo kembali.
"Nggak akan gue lepasin sebelum dia mati" ucap Sandra.
Dor.....
Satu tembakan tepat mendarat di perut Sandra hingga tangannya yang memegang pisau terlepas dari leher Arlleta. Gabriel tidak menyia-nyiakan kesempatan itu ia langsung menarik Arlleta dari sisi Sandra. Sementara Sandra baru menyadari yang menembaknya adalah Barra.
Barra bersembunyi di balik pilar Laboratorium dan ia dengan cepat meminta Leonardo berbicara pada Sandra agar mengalihkan perhatiannya.
"Lo nggak apa-apakan Arlleta" ucap Gabriel
"Hmm.."
Bruuuukkkk
Arlleta pingsan dan Barra dengan sigap menahan tubuh Arlleta sebelum mengendongnya.
"Kalian urusin itu perempuan" ucap Barra sebelum meninggalkan sahabatnya.
Di tengah perjalanan Barra dan Arlleta mereka bertemu dengan Rossa,Rania dan Bastian.
"Arlleta" ucap Rania
"Gue bawa Arlleta ke rumah sakit Lo berdua nyusul nanti bawain barang-barang Arlleta" ucap Barra lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.
...****************...
...****************...
...****************...
/Rose/ untuk km
dan jaga kesehatan
3 iklan + 1 bunga
iklan untuk mu
yg pnting kenyang 🤣
bkn alergi tpi enek aja 🤧