NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran Para Musuh

Seperti beberapa hari kemarin, sosok tak kasat mata yang diberi nama Fiza tengah menyelinap di salah satu ruangan khusus dan tertutup, yang tersedia di dalam sebuah restoran mewah.

Setelah mencari beberapa menit, Fiza akhirnya menemukan lokasi keberadaan wajah dari seseorang yang dia kenali, sedang duduk bersama beberapa orang dengan melingkari sebuah meja.

Fiza pun langsung menjalankan aksinya dan dia memilih tempat yang mungkin menurutnya nyaman untuk mengambil video serta memantau pembicaraan dari musuh-musuh anak mura yang tuannya tersebut.

"Bagaimana, Tuan Gunawan? Kenapa masalahnya jadi seperti ini?" Protes seorang pria yang berprofesi sebagai hakim. "Kenapa nama Mutia Maharani kembali mencuat dan menggemparkan? Siapa yang melakukannya?"

"Saya juga sedang menyelidikinya, Tuan Hakim," balas Gunawan dengan sikap setenang mungkin. "Saya sedang mengoptimalkan orang-orang saya untuk melacaknya."

Gunawan berusaha agar orang-orang yang pernah bekerja sama dalam kejahatan bisa tenang menghadapi situasi yang cukup genting.

"Tapi setelah diselidiki, kenapa titik sinyal terakhirnya berada di kutub utara, Tuan? Apa anda telah memberi perintah pada anak buah anda untuk pergi ke sana?" tanya pria lain yang berprofesi sebagai jaksa.

Gunawan seketika tersenyum. "Tidak, Tuan Jaksa," jawabnya pasti. "Saya yakin, itu hanya tipuan belaka. Titik itu sengaja ditunjukan, hanya untuk mengecoh pikiran kita."

"Mengecoh pikiran? Maksud anda?" Pak Jaksa kembali bertanya.

"Saya dan tim ahli pun bingung, kenapa bisa sampai seperti itu. Tapi dilihat dari video yang beredar, pengambilan dan penyebaran video terjadi dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam. Hal itu menunjukan kalau sebenarnya orang yang merekam video itu ada di sekitar kita."

"Iya juga yah?" sahut seorang pria berseragam aparat. Ada tiga pria yang memakai seragam tersebut dan salah satunya adalah Suryo.

"Yang pasti kasus Mutia jangan sampai terangkat kembali, Tuan," ujar pria berseragam lainnya. "Kalau hal itu terjadi, bisa hancur karir saya yang sudah di posisi ini."

"Keluarga saya juga sudah mulai mempertanyakannya," kali ini Suryo yang bersuara. "Tiga anak saya, bahkan tidak berani ke sekolah karena takut menjadi bahan perundungan."

"Apa mungkin, pemlik akun Mutia Maharani itu, keluarga dari wanita itu?" tanya Pak Hakim.

"Kami mikirnya juga begitu," kali ini Hendrawan yang bersuara. "Kami bahkan sudah menyebar anak buah kami untuk memantau orang-orang yang diduga dekat dengan Mutia."

"Lalu? Apa ada hasil?" Hakim kembali bertanya.

"Belum," jawab Hedrawan. "Mereka sama sekali tidak ada yang menunjukan gelagat aneh dan mencurigakan."

"Kok aneh banget ya?" Semua jelas begitu heran.

"Sekarang, apa yang harus aku lakukan?" ucap Suryo kebingungan. "Sebentar lagi, aku pasti akan dipanggil atasan untuk dimintai keterangan."

"Ya terserah anda," ucap Tuan Jaksa. "Yang penting anda jangan melibatkan nama saya, saat anda di interogasi nanti."

Suryo langsung menatap tajam pada sang jaksa. "Jadi mau kamu, aku harus hancur sendirian, begitu?"

"Bukan seperti itu," seketika Tuan Jaksa langsung gelagapan. "Maksud saya, anda sebisa mungkin mencari alasan yang tidak mengarah ke kasus Mutia."

"Tidak usah mencari alasan," Suryo sudah terlanjur kesal. "Saya tahu, kalian semua takut terseret dan nama serta karir kalian hancur, jika kasus Mutia kembali diangkat. Harunya kalian sadar diri, meskipun nanti aku tutup mulut dan tidak menyeret nama kalian, kalau akun Mutia Maharani masih berkicau, cepat atau lambat kalian akan terseret juga."

Gunawan dan yang lain terbungkam. Apa yang dikatakan Suryo memang tidak sepenuhnya salah. Masalah ini mencuat berasal dari akun Mutia Maharani. Jika pemilik akun terus menekan mereka, ini sangat berbahaya dan bisa menghancurkan semua yang telah mereka rahasiakan.

"Kalian tenang saja," Gunawan kembali bersuara. "Aku dan yang lain, akan mengusahakan secepatnya, mengungkap pemilik akun Mutia."

#####

Sedangkan sosok yang menjalankan akun Mutia Maharani, saat ini sedang duduk manis, tak jauh dari tempat Gunawan dan rekan-rekannya berada.

Di tangannya, Tegar terus menatap layar tablet, guna menggali informasi serta mengamati perkembangan kasus video yang viral karena ulahnya.

Beberapa menit yang lalu, Tegar baru saja dibuat tegang, kala matanya menangkap sosok pria yang menatap ke arahnya.

Tegar pikir, pria tersebut melihat dirinya yang sedang berbincang dengan Fiza hingga sosok tak kasat mata itu menghilang. Tegar benar-benar sudah ketakutan setengah mati.

Apa lagi, setelah Fiza menghilang, pria itu melangkah ke arahnya, membuat perasaan Tegar diliputi rasa panik. Namun begitu pria itu mendekat, ternyata dia hanya sosok yang sedang kebingungan mencari sebuah alamat.

Setelah bertanya dan kebetulan Tegar tahu alamat itu letaknya dimana, pria itu pun segera pergi begitu mendapat informasi dari anak muda tersebut.

"Tuan lagi ngapain?"

"Astaga!" Tegar hampir terlonjak. "Fiza," geramnya. "Bikin kaget aja."

"Heheheh..." sosok tak kasat mata malah tertawa.

"Gimana? Dapat informasi apa lagi kamu?" tanya Tegar.

Fiza lantas menyerahkan hasil kerjanya kepada Tegar. "Saat ini mereka sedang makan. Ada banyak orang di dalam pertemuan itu."

"Banyak orang?" tanya Tegar sambil mengecek hasil kerja Fiza. Tegar memperhatikan baik-baik setiap pergerakan dan perbincangan yang terekam.

"Hahaha... mereka semua pada ketakutan," ujar Tegar sambil terus menyaksikan hasil kerja sosok tak kasat mata.

"Ide anda menggunakan nama Mutia Maharani, ternyata berhasil, Tuan," ungkap Fiza.

"Itu dia yang aku inginkan, Za," balas Tegar. "Aku ingin semua yang terlibat dalam kasus kakak dan orang tuaku, menjalani kehidupan yang tidak tenang."

"Itu sudah ada tanda-tandanya, Tuan."

"Kamu benar, mereka semua mulai tidak tenang. Sebentar lagi pasti mereka akan saling menyalahkan satu sama lain."

Mungkin jika saat ini Fiza menampakan wujudnya dalam bentuk tubuh seeseorang, dia akan mengangguk paham dengan apa yang dikatakan Tegar.

"Lalu, rencana selanjutnya apa lagi, Tuan?"

"Kita di sini dulu sebentar. Kita pantau musuh kita, setelah dari sini, mereka akan pergi kemana. Kita harus secepatnya, menemukan markas mereka. Aku ingin kejahatan Gunawan segera terbongkar."

####

Sementara itu di tempat lain, tepatnya di sebuah taman kota, nampak dua sosok wanita muda, sedang memperhatikan ke sekitar tempat mereka berada.

Mereka tampak begitu kumal dengan kondisi tubuh yang cukup kelelahan.

"Sebaiknya kita ke kantor polisi sekarang," ujar salah satu dari wanita itu. "Kita harus melaporkan orang-orang itu."

"Tapi kalau polisi tidak mau bantu kita gimana?" teman wanita itu agak ragu. "Ingat, mereka orang besar dan ternama. Mana mungkin ada orang yang percaya dengan pengakuan kita."

Wanita pertama yang memiliki rambut agak ikal sontak terdiam sembari berpikir untuk menemukan jalan keluar.

Di saat kedua wanita itu berpikir keras mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah mereka, tanpa sengaja telinga kedua wanita itu mendengar suara obrolan yang membahas tentang video viral.

Mereka pun menyimak baik-baik pembicaraan mereka hinggga akhirnya kedua wanita itu menunjukan pemikiran yang sama.

1
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
menarik
Dirman Ha
ih h ih Hi
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig dy jb bbk kn bbk
Dirman Ha
ih xg ih bbk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!