NovelToon NovelToon
Dangerous Fiancee

Dangerous Fiancee

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Dambi nekat mencari gigolo untuk memberikan keperawanannya. Ia pikir kalau dirinya tidak perawan lagi, maka laki-laki yang akan dijodohkan dengannya akan membatalkan pertunangan mereka.

Siapa sangka kalau gigolo yang bertemu dengannya di sebuah hotel adalah profesor muda di kampusnya, pria yang akan dijodohkan dengannya. Dambi makin pusing karena laki-laki itu menerima perjodohan mereka. Laki-laki itu bahkan membuatnya tidak berkutik dengan segala ancamannya yang berbahaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reuni

Dambi menatap dirinya di cermin. Dia baru selesai memakai gaun berwarna lilac dipadu dengan make up tipis yang membuat wajahnya makin cantik.

Gaun itu luar biasa bagusnya,

meluncur pelan membungkus tubuhnya dan terasa sangat pas. Dambi larut dalam keterpesonaan atas keindahan gaun itu di tubuhnya.

Itu adalah gaun pemberian Angkasa. Pria itu memberinya gaun tersebut siang tadi, untuk menemani pria itu menghadiri sebuah acara yang entah acara apa itu, dia tidak tahu. Sesaat Dambi berpikir berapa harga gaun indah dibadannya ini. Dirinya memang tidak terlalu mengerti mode dan ia tahun jelas gaun yang dipakainya ini harganya tidak main-main. Mungkin buat orang miskin, mereka bisa memakai uang sejumlah gaun ini untuk membeli sebuah rumah. Angkasa memang tidak maim-main membelikannya gaun seindah ini.

Memangnya mereka mau kemana? Tiba-tiba Dambi jadi penasaran. Kalau hanya sekedar makan malam biasa, tidak perlu gaun semahal ini juga kan? Bukannya tidak senang pakai gaun semahal ini, tapi Angkasa terlalu boros, bagaimana kalau mereka sudah menikah nanti? Eh? Dambi tertawa. Astaga, apa yang kau pikirkan Dambi? Gadis itu cepat-cepat membuang pikiran itu jauh-jauh.

"Indah, tampaknya aku tidak sia-sia memilihkan gaun itu untukmu." suara Angkasa kedengaran sangat jelas. Dambi pikir Angkasa berbicara dari luar kamarnya, namun ketika menatap ke cermin lagi, ia bisa lihat lelaki itu sudah berdiri dibelakangnya sambil terus menatapnya dengan senyuman yang bisa membuat wanita siapa saja luluh. Ya ampun, Dambi berdeham untuk menghilangkan rasa gugupnya, karena kini kedua tangan Angkasa memegangi bahunya.

Angkasa terus mengamati Dambi dalam balutan gaun indah itu. Dambi  tampak seperti dewi hutan yang diturunkan dari khayangan, luar biasa cantiknya. Pria itu puas dengan pilihannya. Semua orang di acara reuni pasti akan iri padanya karena memiliki tunangan secantik ini. Angkasa tersenyum smirk. Kepalanya turun dan berhenti tepat disampingnya telinga kiri Dambi.

"Sudah siap?" gumamnya pelan dengan nada lembut yang berhasil membuat semua kelenyar di tubuh  Dambi terasa aneh. Apalagi Angkasa tidak hanya berbisik saja, ia mengambil kesempatan tersebut untuk mengecup telinga Dambi. Kesempatan di dalam kesempitan.

Dambi mengangguk pelan. Ia memang sudah siap sejak tadi. Tapi karena gaun ini sangat indah, Dambi seakan tidak rela untuk berpaling dari depan cermin hanya untuk melihat keindahan gaun tersebut.

"Ayo pergi," Angkasa mengulurkan tangannya kedepan Dambi.

Kira-kira pukul tujuh malam pasangan tersebut sampai di sebuah restoran mewah yang sudah di hiasi dengan pernak-pernik mewah yang menambah keindahan tempat tersebut. Dambi mengernyit bingung dan menatap Angkasa sekilas. Sepertinya pria itu mengajaknya ke pesta.

"Kenapa membawaku ke sini?" tanya Dambi sedikit berjinjit dan berbisik di telinga Angkasa.

"Karena orang-orang itu tidak akan percaya aku memiliki tunangan sebelum mereka melihatmu dengan mata kepala mereka sendiri." Angkasa balas berbisik.

"Aku juga ingin mereka melihat tunanganku yang cantik ini." tambahnya. Dambi berdecih. Dasar laki-laki dengan seribu alasan. Kalau dia tahu Angkasa akan mengajaknya ke pesta, tidak mungkin dia mau. Apalagi dia tidak tahu ini pesta apa.

"Angkasa!" salah satu wanita berpenampilan agak menor menyapa Angkasa dengan senyum lebarnya yang malah kelihatan sedang tebar pesona. Wanita itu datang bersama satu wanita lagi yang tidak asing di mata Dambi. Dambi mencoba mengingat-ingat dimana dirinya pernah melihat wanita itu. Penampilannya jauh lebih elegan daripada sih perempuan menor yang suka tebar pesona disebelahnya.

Ah benar. Wanita itu adalah wanita yang bertemu dengan mereka di depan supermarket beberapa waktu lalu.

"Astaga Angkasa, aku dengar kau makin tampan, tapi tidak menyangka akan berubah setampan ini sekarang!" seru perempuan menor itu lagi. Angkasa bahkan lupa siapa namanya. Sok akrab sekali. Dia tidak pernah ingat pernah kenal perempuan itu. Kalau Milka, ia tidak memungkirinya. Meski dimatanya mereka sama saja.

"Milka, kau tidak keberatan bukan kalau nanti aku mengajak Angkasa berdansa?" ujar wanita itu lagi kalo ini memiringkan kepalanya menatap Milka. Entah kenapa Dambi yang mendengarnya merasa tidak senang. Angkasa adalah tunangannya, tapi perempuan menor itu malah minta ijin ke wanita lain. Sebenarnya apa hubungan Angkasa dan wanita itu dulu? Dambi sendiri jadi bingung dengan perasaannya. Apa dia cemburu? Ya ampun, bagaimana mana bisa?

"Milka, bisa kan aku meminta Angkasa berdansa denganku?" ujar wanita itu lagi karena Milka hanya diam saja.

"Harusnya kau bertanya pada tunanganku. Lagipula aku tidak akan pernah berdansa dengan perempuan lain, selain wanita yang aku cintai disampingku ini." kata Angkasa mulai buka suara. Sedari ia merasa perempuan menor itu amat sangat mengganggu dan sok akrab. Lihat sekarang, ia bahkan tidak bisa berkata-kata lagi. Bahkan Milka disampingnya jadi malu. Meski tidak memungkiri ia cemburu berat pada gadis yang berdiri disamping Angkasa. Apalagi ketika melihat Angkasa menggenggam erat tangan gadis itu. Hati Milka makin panas.

"Angkasa, maaf. Nora tidak tahu kau sudah punya tunangan. Dan..." gumam Milka lalu menatap sebentar ke Dambi.

"M.. maaf atas kelancangan temanku." katanya. Dambi memaksakan seulas senyum. Entah kenapa dia merasa wanita bernama Milka itu hanya berakting baik didepannya.

"Sayang, ayo cari tempat duduk. Aku capek." ucapnya menatap Angkasa dengan nada yang sengaja dibuat semanja mungkin. Angkasa sampai tercengang dibuatnya. Tapi tentu saja pria itu sangat senang. Apakah Dambi cemburu? Kalau benar, artinya gadis itu mulai menyukainya. Dia sangat senang mendengar cara Dambi memanggilnya. Lalu tanpa ijin pria itu mengecup pipi Dambi didepan kedua wanita tersebut.

"Baiklah. Aku akan menuruti semua keinginanmu. Ayo." gumam Angkasa lalu menarik pelan lengan Dambi mencari tempat yang lebih privat untuk keduanya. Ia belum melihat keberadaan Kevin, acara reuninya juga belum di mulai. Jadi dia ingin memakai waktu kosong ini untuk berduaan dengan tunangan tercintanya. Mereka meninggalkan Milka dan temannya yang berpenampilan norak tersebut. Milka menggertakan giginya menahan cemburu.

1
Rose 19
😆😆😆😆sudah ku dugong mereka berteman, yang sabar ya Dambi ternyata semesta tak mendukungmu berpisah sama Angkasa.
Rose 19
jangan bilang Rasya temennan sama Angkasa .
SAL💞🇲🇾
🤣🤣
Rose 19
antara polos dan bodoh beda tipis🤦‍♀🤦‍♀
Dambi oh Dambi
Dewi Hartati
Luar biasa
Siti Khalimah
hahahaaa
Ari Nuryanti
and.........ditunggu louncing debay nya thorrrrr
Ari Nuryanti
akirnya bisa tidur nyentak ya bang😁😁
Ari Nuryanti
yahhhhhhhhh dobleeeee ......digantung kaya jemuran🤣🤣🤣
Ari Nuryanti
alon alon bang😁😁😁
Ari Nuryanti
wahhh cari mati dia
Ari Nuryanti
wkwkwkwk....pening dah kepala abang dek🤧🤧🤧🤧
Ari Nuryanti
sabar bang sabar.....
Ari Nuryanti
hmmm...mau dong diajari bang...xixixi🤭🤭🤭
Ari Nuryanti
tidak aman Dambi kalian cuma berdua dirumah
Ari Nuryanti
buruan ke kamar buat cucu untuk mami😂😂😂
Ari Nuryanti
wkwkwkwk....malah kamu yg dikerjain Dambi......hari apes mu😂😂😂
Ari Nuryanti
mamanya kebelet pengen nimang cucu...mama aq padamu😘😘😘😄😄😄
Virgo Girl
😭😭😭ketahuan
Virgo Girl
Hahaha Dambi lucu bangett 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!