Rara Artanegara yang dahulu dikenal cukup cantik namun sejak mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang sekretaris PT. GINCU karena permintaan suaminya, Pramana Handoko, bentuk tubuhnya berubah menjadi tak terawat dan cukup berisi. Padahal sebelum menikah ia begitu langsing bak gitar Spanyol.
Pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun, awalnya begitu bahagia namun berakhir dengan luka dan nestapa pada Rara. Sang ibu mertua yang selalu menuntut cucu padanya. Sering berlaku tak adil dan kejam. Begitu juga adik iparnya.
Bak jatuh tertimpa tangga. Dikhianati saat hamil dan kehilangan bayinya. Terusir dari rumah hingga menjadi gelandangan dan dicerai secara tidak terhormat.
"Aku bersumpah akan membuat kalian semua menyesal telah mengenalku dan kalian akan menangis darah nantinya. Hingga bersujud di kakiku!" ucap Rara penuh kebencian.
Pembalasan seperti apa yang akan Rara lakukan? Simak kisahnya💋
DILARANG PLAGIAT🔥
Update Chapter : Setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 - Pembalasan Dimulai
Sedangkan di salah satu sudut lorong hotel mewah tempat berlangsungnya acara, Sisy tengah mengumpat kesal karena ulah Rio, mantan kekasihnya.
Padahal lelaki itu sudah ia putuskan secara sepihak sejak enam bulan lalu. Rio pun saat itu memang belum terima Sisy putuskan. Namun sudah tiga bulan ini Rio tak mengganggu dirinya.
Mendadak muncul pada acara yang sangat krusial bagi namanya yang tengah naik daun menjadi seorang model. Benar-benar dirinya tak habis pikir atas ulah mantan kekasihnya itu mengacaukan acaranya malam ini.
"Sial !! Rio brengsek!" maki Sisy. Padahal orang yang dimakinya sudah tidak ada bersamanya.
☘️☘️
Sebelumnya,
Sisy yang tengah berdandan di kamar hotel bersama beberapa orang penata rias profesional, tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Tania, salah satu model cadangan yang kebetulan sudah selesai dirias lebih awal daripada Sisy.
"Sisy, ada yang nyari kamu tuh."
"Siapa, kak?" tanya Sisy pada Tania.
"Enggak tahu. Laki-laki masih muda, ganteng, tinggi, seumuran kamu kayaknya. Mungkin teman kuliah kamu atau fans baru kamu," ucap Tania.
"Siapa ya?" cicit Sisy bertanya-tanya dengan nada lirih namun masih terdengar oleh Tania dan beberapa penata rias di sana.
"Selesai rias, mending kamu temuin dia dulu. Daripada nanti bikin ribet saat kamu di panggung. Dia bilang nunggu kamu di dekat lift. Aku pamit ke ballroom dulu ya. See you..." ucap Tania seraya berpamitan.
"Iya, Kak. Makasih," ucap Sisy.
Saat Sisy selesai rias, akhirnya ia pun pamit keluar guna menemui lelaki yang dimaksud Tania sebelumnya. Dan saat berada dekat lift, ia melihat sosok lelaki yang sepertinya ia kenal dari punggungnya. Namun masih abu-abu sebab ia tak melihat langsung wajah lelaki tersebut. Kebetulan lelaki itu tengah berdiri membelakanginya.
"Ehem. Anda mencari saya?" tanya Sisy seraya berdehem menyapa.
Sontak lelaki itu langsung menoleh pada Sisy dan tersenyum penuh makna.
"Rio," cicit Sisy yang terkejut melihat mantan kekasihnya berdiri di depannya saat ini.
"Mau apa kamu?" tanya Sisy dengan nada ketus dan kedua tangan bersedekap.
Rio pun tanpa aba-aba, langsung menyeret Sisy masuk ke dalam lift dan menekan tombol untuk naik ke lantai dua puluh. Sebelumnya Sisy berada di lantai lima.
Sisy pun langsung berontak. Namun ia tak bisa berbuat banyak. Kondisi yang sepi orang dan dia juga tak membawa ponsel, menyebabkan mantan kekasihnya itu bebas bergerak menyeretnya.
"Lepasin, Rio. Dasar brengsek!" hardik Sisy.
"Kamu yang brengsek, Si! Apa bener kamu putusin aku karena kamu dapat pria yang lebih kaya dari aku? Jawab !!" bentak Rio saat keduanya sudah berada di lorong lantai dua puluh tepatnya sekarang keduanya tengah berdiri di ujung, dekat pintu tangga darurat.
"Kalau emang iya, kenapa hah! Kita bukan suami istri. Baru juga masih pacaran. Putus itu hal biasa Rio. Jangan kekanak-kanakan !" ucap Sisy dengan nada ketus.
"Tega kamu, Si! Kamu sengaja porotin aku. Terus, habis manis sepah dibuang gitu!" umpat Rio mendengus sebal.
"Bukankah kita sudah sepakat buat putus enam bulan lalu. Kenapa kamu masih saja ganggu aku sih. Dasar cowok enggak laku !" hardik Sisy.
"Apa kamu bilang? Aku, enggak laku? Haha..."
"Iya. Buktinya kamu masih saja kejar aku padahal kita sudah putus. Apa artinya kalau kamu enggak bisa move on dari aku dan jadi cowok gak laku," sindir Sisy dengan pedasnya.
"Kamu tahu kan kalau aku mahasiswa populer di kampus dan orang tuaku juga punya usaha. Cewek yang mau jadi pacar aku juga banyak yang antri, Sisy. Aku ke sini bukan enggak laku apalagi gagal move on sama cewek model WC umum macam kamu! Aku cuma mau minta, kamu kembalikan uang yang kamu pinjam sebelum kita putus. Mana tiga puluh jutaku!" ucap Rio dengan tegas.
Deg...
Sisy mendadak gelagapan mendengar ucapan Rio meminta uangnya. Faktanya memang benar enam bulan yang lalu ia pinjam uang tersebut pada Rio sebelum dirinya putus dengan mantan kekasihnya ini.
Saat itu, ia terpaksa meminjam pada Rio sebesar tiga puluh juta rupiah guna membayar uang SPP kuliahnya. Karena uang yang diberi oleh sang kakak padanya sudah terpakai lebih dahulu untuk membeli skincare dan mentraktir teman-teman genk sosialita di kampusnya.
Satu menit kemudian, mendadak Sisy merubah raut wajahnya. Ia menemukan ide guna memojokkan mantan kekasihnya ini.
"Dasar cowok pelit ! Bukankah kamu sudah merasakan nikmatnya tubuhku. Anggap saja itu bayaran buatku. Sudah diberi kok minta balik lagi," ucap Sisy sengaja memojokkan Rio.
"Hahaa... kamu sudah pikun atau pura-pura pikun? Bukankah setiap selesai kita main, kamu selalu aku belikan apapun yang kamu mau. Mulai tas branded, baju mahal hingga uang jajan pun aku beri. Tiga puluh juta itu bukan bayaran kamu buka kaki untukku. Kamu yang pinjam uangku untuk bayar SPP kuliahmu. Apa kamu lupa? Nona Sisy yang tidak terhormat," sindir telak Rio secara pedas padanya.
PLAKK !!
Sebuah tamparan panas dari tangan Sisy mendarat di pipi Rio.
"Jaga bicaramu, Rio! Sudah aku enakin malah ngelunjak. Dasar cowok tak tahu diuntung !!" maki Sisy dengan raut wajah terlihat sangat marah pada Rio. Sebab merasa harga dirinya diinjak-injak oleh mantan kekasihnya ini.
PLAKK !!
Tamparan panas dari tangan Rio berbalas mendarat di pipi Sisy. Membuat pipi mulus putih milik model yang tengah naik daun ini mendadak merah terkena cap lima jari.
"Dasar cewek murahan!! Kamu tentu tahu kalau bukan aku orang yang pertama memasukimu. Aku cuma terima bekas orang lain. Jadi pantas kan seorang Sisy Handoko aku sebut WC umum. Sama seperti para jal lang di luar sana. Tapi sayangnya, mereka jauh lebih terhormat daripada kamu. Mereka menjadi bunga malam karena terpaksa demi sesuap nasi. Tidak sepertimu. Seorang jal lang yang berkedok sebagai wanita terhormat. Menjijikkan...cuih!" hardik Rio seraya meludah di wajah Sisy dan melangkah pergi.
Namun baru saja dua langkah, Rio pun menoleh dan berkata...
"Aku tunggu tiga puluh jutaku masuk ke rekeningku dalam tempo tiga hari. Jika tidak, jangan salahkan aku kalau video syuurrmu tersebar," ancam Rio.
Tanpa disadari Sisy, ada seseorang yang merekam seluruh kejadian tersebut secara live yang tersambung dengan ballroom tempat berlangsungnya acara PT. GINCU. Sehingga pertengkaran tersebut akhirnya menjadi tontonan banyak orang dan buah bibir.
Wajah Rio terblur. Sehingga orang lain tidak tahu siapa lelaki muda yang bertengkar dengan Sisy. Namun wajah adik kandung Pram, sangat jelas terlihat. Alhasil video pertengkaran tanpa suara tersebut menjadi viral. Jari para netizen pun bergerak cepat di laman sosial media ternama.
Membuat saham PT. GINCU anjlok seketika dan nama baik keluarga Handoko tercemar hanya karena hal sepele pertengkaran anak muda yang belum jelas isi pembicaraannya tersebut.
🍁🍁🍁