NovelToon NovelToon
Sang Pewaris

Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: EgaSri

Gavin Mackenzie Sebastian
Saudara kembar Gianna Mackenzia Sebastian. Pewaris tahta dari Sebastian group. Liar, nakal dan tidak tahu aturan.

Karena kesalahan yang terus ia ulang dan perbuat membuat ia di usir dari rumah. Hidup terlunta-lunta tanpa uang dan harus membiayai kuliahnya sendiri sebagai syarat untuk dia mewarisi perusahaan Sebastian group.

Tanpa uang di luaran sana ia di hina dan direndahkan. Semua orang merendahkan dia, dan kekasihnya pun menghianati cintanya.

Lalu, apakah nanti Gavin bisa menyelesaikan hukuman dari sang Papa, dan membalaskan semua perlakuan menyakitkan dari teman-temannya?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EgaSri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SP 33

"Bantu apa? Bantu membersihkan tempat kotor ini?" tanya Kaylee kesal. Ia benar-benar marah dan juga kecewa pada Gavin.

"Bukan! Bukan itu!"

Dengan langkah cepat dan terburu-buru, Gavin menarik tangan Kaylee menyentak gadis itu dan membawanya ke atas tempat tidur.

"Gaviiinn! Apa-apaan ka- pfft," ucapan Kaylee tertahan saat Gavin menyumpal mulut seksi itu dengan mulutnya sendiri.

Kaylee melebarkan matanya, mencoba sekuat tenaga untuk mendorong Gavin yang benar-benar kalap.

Sekeras apapun Kaylee berusaha untuk berontak, maka sekuat itu juga Gavin menekannya. Gavin yang berada di bawah pengaruh obat benar-benar tidak dapat di kendalikan.

Gavin tersentak kaget saat ia mendengar suara isakan dari Kaylee.

Dengan napas yang memburu, Gavin bangkit. Ia menatap Kaylee yang menangis di atas ranjang tersebut.

Menyugar rambutnya dengan kasar, Gavin segera berjalan menuju kamar mandi. Ia butuh air dingin sekarang. Benar-benar butuh.

Gavin membuka pakaiannya dan menyirami tubuhnya dengan air shower yang di atur sedingin mungkin.

"Sial!" desis Gavin, ia meninju dinding marmer kamar mandi tersebut dengan keras.

Tangan Gavin memerah karena pukulan itu, tapi Gavin seakan tidak merasa sakit. Ia kembali memukul marmer itu dengan brutal. Hingga darah keluar dari kulit luar kepalan tangannya itu.

Lama sekali Gavin di dalam kamar mandi, setelah merasa kalau efek obat itu mulai melemah, akhirnya Gavin mematikan shower tersebut dan memakai pakaiannya bahkan tanpa menggunakan handuk.

Gavin keluar dari dalam kamar mandi, ia melihat pada Kaylee yang duduk di atas ranjang. Gavin kira Kaylee akan langsung pergi dari sana saat ia berada di dalam kamar mandi.

"Kay...." panggil Gavin. Kaylee hanya diam, tapi ia mengangkat kepalanya menatap pada Gavin.

Lama Kaylee memperhatikan Gavin, hingga ia melihat tangan Gavin yang ternyata masih mengeluarkan darah, walaupun tidak banyak.

"Ta-tangan kamu?" di saat seperti ini, Kaylee masih menghawatirkan Gavin.

"Hanya luka kecil," jawab Gavin singkat.

Entah kenapa, setiap melihat Kaylee, Gavin selalu merasa bersalah. Andai tadi Kaylee tidak menangis, maka Gavin mungkin tidak akan sadar diri dan melakukan perbuatan itu pada gadisnya itu.

Kaylee bangkit, ia berjalan di sekitar kamar itu, memeriksa lemari satu persatu, hingga di samping tempat tidur ia melihat kotak p

P3K yang sepertinya memang disediakan di sana.

"Duduk!" perintah Kaylee. Walaupun ragu, Gavin tetap menurut, ia duduk di atas ranjang dan Kaylee meraih tangannya.

"Apa yang kamu pukul tadi? Lantai?" tanya Kaylee, ia fokus pada tangan Gavin.

"Hemm, tembok kamar mandi," jawab Gavin singkat.

"Oh ...."

Gavin hanya diam, ia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Menatap Kaylee yang tampak serius mengobati lukanya, Gavin bersyukur dalam hati. Ternyata Kaylee masih peduli dengannya.

"Sudah! Sekarang pulang!" ucap Kaylee saat ia berdiri dan meletakkan kotak tadi ketempat semula.

Gavin bangkit, ia mengekori Kaylee yang berjalan di depannya.

"Aku butuh penjelasan dari kamu!" ucap Kaylee tegas, saat mereka masih di dalam lift hotel itu. Mereka membiarkan kamar itu itu begitu saja, karena memang bukan mereka yang memesannya.

"Kamu pulang sama aku?" tanya Gavin. Ini benar-benar sudah sangat larut. "Atau kita nginap disini aja?" tanya Gavin.

Kaylee menatap Gavin tajam, "Maksud kamu apa? Ngajakin tidur bareng? Setelah kamu tidur sama perempuan tadi?" tanya Kaylee kesal.

"Aku gak tidur sama dia, Kay! Dia sama teman-temannya itu ngejebak aku! Dan kasih minuman aku obat perangsang! Lagipula dia itu anak ibu kost aku, jadi aku ngerasa gak enak aja kalau gak bisa nganterin dia ketemu temennya," jelas Gavin.

Kaylee diam, ia menatap Gavin dari atas sampai bawah, "O-obat perangsang?" tanya Kaylee tergagap. Kaylee ingat dan tahu sekarang, kenapa tadi wajah Gavin memerah dan nafsu pria di sampingnya ini meledak-ledak.

"Iya, makanya tadi aku hampir aja kelepasan, maafin aku, Kay," Gavin menunduk, walaupun efek obat tadi belum sepenuhnya habis, tapi Gavin masih bisa menahan dirinya.

Pingu lift terbuka, tapi Kaylee masih dia ditempatnya dan Gavin pun enggan beranjak dari sana.

"Serius kamu di kasih obat itu?" tanya Kaylee, yang sepertinya masih belum percaya dengan apa yang Gavin katakan.

Gavin mendesah, kenapa Kaylee ini sulit sekali percaya dengannya, apa perlu Gavin membuktikannya dengan perbuatan terlebih dahulu?

"Seriusan, lah! Kalau kamu gak percaya, pegang aja, nih! Masih tegang, berdiri tegak!" ucap Gavin yang membuat Kaylee langsung melotot.

"Gavin mesum sialan!!"

***

"Terus kalau kamu gak pulang ke kosan, mau kemana?" tanya Kaylee, jengah pada Gavin yang sedari tadi mengatakan tidak akan pulang ke kosannya itu.

"Ke apartemen kamu aja? Atau gak, kita nginap disini aja!" ucap Gavin. Ia dan juga Kaylee sedang berada di parkiran hotel. Sudah sangat larut dan orang-orang yang lewat di sana juga sangat sedikit.

"Gak bisa, Gavin! Aku mesti balik ke kantor lagi, ngurusin masalah kamu tadi!" ucap Kaylee.

"Lah, kenapa harus kamu? Kan kamu komandannya?" ucap Gavin.

"Terus kenapa kalau aku komandannya? Kan kamu yang bikin masalah! Lagipula aku udah dengar cerita kamu!" ucap Kaylee kesal.

"Ya tunggu besok aja, Sayang. Sekarang udah larut!" ucap Gavin.

"Gak bisa, Gavin! Pasti sekarang orang tua perempuan itu udah di kantor, jadi aku harus ke sana!" ucap Kaylee jengah.

"Ya udah, kalau gitu aku ikut aja! Kan aku yang jadi korban disini," ucap Gavin.

"Iya kamu korban, tapi kamu juga jadi pelaku karena tindakan kamu ke aku!"

"Eh, kan gak jadi jebol! Mana bisa gitu, oy!" kesal Gavin.

"Hussh, ngomongnya sembarangan!" Kaylee menepuk lengan Gavin karena perkataan Gavin yang sering kelewat polos.

"Berarti aku bakal jadi tersangka?" tanya Gavin.

"Hemm...."

"Kalau gitu nanggung, dong! Ayok lanjut aja, mumpung masih turn on!" ajak Gavin.

Kaylee melebarkan matanya. "Sialan!!!" Kaylee menepuk tangan Gavin dengan sangat kesal.

Gavin tertawa, "Aku antar kamu ke kantor polisi, aku gak mau tahu!" putus Gavin akhirnya.

"Oke!"

Kaylee pasrah, lagipula mobil dinasnya juga sudah di bawa oleh anak buahnya tadi.

"Gak ada helm, cuma helm si Tia tadi," ucap Gavin.

Kaylee menghela napas, "Biarin aja, lah, daripada gak ada," ucap Kaylee. Walaupun malas ia tetap memakai helm tersebut. Rasa kesalnya pada wanita yang bernama Tia itu masih sangat besar. Terlebih Tia mengganggu miliknya.

"Peluk, Sayang! Sekarang dingin banget!" ucap Gavin saat ia dan Kaylee sudah duduk di atas motornya.

"Iya!" Kaylee memeluk Gavin, mendekatkan bagian depan tubuhnya ke punggung Gavin.

"Empuk, Sayang," ucap Gavin saat ia akan memasukkan gigi motor besarnya itu.

"Ya Tuhan, kenapa kamu mesum amat, Gavin!!"

***

1
Nurul Pky
Luar biasa
Tryoboy Amra
Biasa
Ivan Sumampouw
kayaknya penulis sdh kehabisan akal dlm menulis karyanya,,, sangat jelek !!!! Arsene hanya seorg pembantu dan bisa berbuat bgu kpd tuan mudanya ??? super jelek !!!
@Atikha_Syam96
ya udah arsen gass keun aja... lamar gianna
@Atikha_Syam96
Gavin lucu sama tingkahmu😅😅
@Atikha_Syam96
pasti arsen si manusia kulkas alias batu
@Atikha_Syam96
kejar sampai di atas ranjang gak tuh.. Gavin konyol kali/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
@Atikha_Syam96
dasar Gavin Omes😮‍💨
@Atikha_Syam96
Gavin bakalan dibikinin adik lagi sama papa Julian😅🤭
@Atikha_Syam96
haaa surat pengalihan jahat CEO🤔
dari awal bab sampai bab ini authornya typo.. kadang juga nama Gavin jadi Julian... sebagai pembaca kita membenarkan sendiri aja.. maklum pasti authornya lagi capek jadi gak sempat revisi usai ngetik... tapi novel author keren aku suka... author yang semangat dan jangan lupa bikin banyak karya lagi.. oh iya thor,,, aku juga sangat suka baca novel System.. semoga author bisa bikin karya tentang System... kabarin aku ya Thor... aku padamu Thor.
aku mau lanjut baca lagi aahh😘😘
@Atikha_Syam96
anggur kan juga halal kay😅🤭
@Atikha_Syam96
Kaylee dan Gavin tercyduk😂😂😂
Candra Apih
MC dibikin tolol
@Atikha_Syam96
Gavin modus mulu/Facepalm/
@Atikha_Syam96
kereeeen... dalam ngungkap kasus, gak bertele tele
Candra Apih
pabaliyut
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Elvy Susanti
julian lagi
Elvy Susanti
gavin thor bukan julian
Elvy Susanti
pemilk bar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!