NovelToon NovelToon
Deal, 31 Hari Kita Bercerai!

Deal, 31 Hari Kita Bercerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:594.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena pengkhianatan yang dilakukan oleh tunangannya, Rubi terpaksa menikahi Rexa, seorang pria luntang lantung yang baru tadi malam dikenalnya secara tak sengaja. Hal itu terjadi lantaran Rubi tak bisa menghindari pernikahannya yang akan diadakan esok hari.

Sementara pria yang bernama, Rexa, iya iya saja saat Rubi menawarkan sebuah pernikahan kontrak dengannya selama 31 hari, karena dia tak punya tempat tinggal dan tak memiliki uang sepeser pun.

"Deal, 31 hari kita bercerai!" ucap keduanya saling berjabat tangan.

Bagaimana lika liku rumah tangga yang dijalani oleh dua orang asing selama 31 hari?

Dan siapa sebenarnya, Rexa? pria pengangguran yang sering kali disebut mokondo oleh keluarga Rubi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali kerja

Tanpa di stop, sebuah mobil angkutan umum tiba-tiba berhenti di depan Rubi. Mobil angkutan umum yang kerap kali wara-wiri di jalanan tersebut.

"Lewat PT Garmindo ngga, pak?" Tanya Rubi pada sopirnya sebelum menaikinya. Karena tidak semua angkutan berjenis yang sama melewati tempat kerjanya.

"Lewat, neng," sahut sang sopir membuat Rubi tersenyum senang, lalu segera menaikinya.

Didalam angkot itu tak hanya dirinya. Ada dua penumpang pria lainnya dengan tujuan yang berbeda.

"Kerja dimana, neng?"

Pertanyaan itu mengejutkan kediaman Rubi yang tengah menatap lurus ke arah pintu angkot dengan pikiran melalang buana. Dia lantas menoleh ke arah si pemberi pertanyaan. Seorang pria tua dengan tatapan serta senyuman yang aneh membuatnya berpikir jika pria tua itu bukan lah bapak-bapak pada umumnya, melainkan bapak-bapak puber yang lagi hobi-hobinya menggoda daun muda.

"Pabrik," jawab Rubi singkat lalu kembali meluruskan pandangannya.

"Pabrik apa, neng?"

"Garmen." Rubi kembali menjawabnya singkat dengan tatapan tak beralih dari pintu mobil yang terbuka.

"Oh, PT Garmindo itu ya, neng? saya juga dulu pernah kerja di sana, neng, sebagai manager produksi. Tapi sekarang sudah ngga lagi dan memilih berbisnis yang keuntungannya berlipat-lipat dari pada sekedar gaji seorang manager pabrik. Bahkan, bisnis saya ini sudah berkembang pesat. Rumah saya besar, mobil saya banyak, dan........"

Mendengar ocehan pria itu yang tak henti-henti dan entah benar atau hanya haluannya semata membuat Rubi melirik dengan ekor matanya. Memperhatikan penampilannya dari atas sampai kakinya. Sama sekali tidak ada wibawanya jika pria itu adalah seorang pebisnis atau orang kaya.

"Kalau orang kaya, minimal naik Avanza lah, pak. Bukan naik angkot," cibir Rubi sekaligus memotong ocehan pria itu, dan membuat pria itu seketika kikuk.

"Bapak ngaku pernah jadi manager PT Garmindo aja saya ngga percaya tuh, apalagi bapak ngaku seorang pebisnis. Bapak tau ngga? PT Garmindo itu baru berdiri empat setengah tahun. Dan saya bekerja di sana dari pertama berdiri itu PT sampai sekarang ngga pernah lihat muka bapak ada dipabrik itu."

Pria itu semakin salah tingkah. Lalu "Pir, pir, kiri pir!" pria itu memberhentikan sang sopir. Setelah angkot berhenti, dia langsung turun dan ngeloyor pergi begitu saja tanpa membayar ongkos. Dan kelakuan pria itu tentu membuat sang sopir menatap geram ke arah nya yang semakin menjauh.

"Dasar gila. Kalau tau dia orang gila ngga akan saya naikan tadi," umpat kesal pak sopir.

Umpatan sang sopir membuat Rubi mengulum senyumnya. Sementara penumpang lain yang juga mendengar ocehan pria halu tadi tersenyum lebar.

"Sudah sampe, neng!"

Suara sopir angkot mengejutkan Rubi dari lamunannya, lalu culingak culinguk. Dan ternyata benar saja jika dirinya sudah sampai di tempat tujuannya. Karena sepanjang jalan hanya melamun membuatnya merasa jarak tempuh yang memakan waktu satu jam itu seperti hanya satu menitan.

"Terima kasih, pak!" Rubi memberikan ongkos uang pas.

"Sama-sama, neng," ucap sang sopir menerima uang darinya.

Rubi berdiri mematung dengan tatapan mengarah ke sebuah gedung besar. Sebuah gedung pabrik tempat dimana dirinya selama empat tahun setengah mengais rezeki menafkahi seluruh anggota keluarganya. Dan satu-satunya pabrik yang menerima dirinya bekerja yang hanya tamatan SMP.

Dulu saat pabrik itu baru berdiri dan merekrut karyawan sebanyak-banyak, Rubi yang hanya berbekal ijazah SMP mencoba peruntungan di pabrik itu, hingga akhirnya dia di terima sebagai operator sewing atau operator produksi.

Sebenarnya jika bukan karena butuh pekerjaan dan uang, dia ingin sekali keluar dari pabrik itu. Tapi bukan karena pabriknya yang membuat dirinya ingin keluar, melainkan dia harus berhadapan dengan dua manusia laknat yang sudah mengkhianatinya.

"Kamu harus bertahan, Rub. Jangan hanya karena dua orang itu membuat kamu kehilangan mata pencaharian satu-satu mu. Ingat di rumah mu, banyak mulut yang harus kamu beri makan."

Rubi menarik nafas panjang, lalu mengeluarkannya perlahan. Setelah itu, dia berbaur bersama orang-orang yang didominasi oleh wanita dan memakai seragam yang sama dengannya, berbondong-bondong memasuki gerbang pabrik.

"Rubiiiiii....."

Ditengah melangkah memasuki pabrik, Rubi menoleh ke arah suara seseorang memanggil namanya. Di sekian banyaknya wanita memakai seragam yang sama, ada satu-satunya wanita yang mencuri perhatiannya. Rubi pun tersenyum ke arah wanita itu.

"Chiee pengantin baru. Udah masuk pabrik lagi aja. Kirain masih honeymoon sama suami ganteng mu," goda wanita yang berperawakan gembul itu setelah mendekati Rubi.

Rubi menanggapinya dengan senyuman lebar.

"Eh, gimana keadaan di line selama ku tinggal cuti, Sus?" Tanya Rubi pada wanita yang bernama lengkap Susilawati.

"Ya gitu-gitu aja, Rub. Di uber-uber target. Apalagi ngga ada kamu makin keteter aja kita. Tiap hari pak Jayus ngewekwek mulu kayak bebek. Apa lagi bestie yang sekarang jadi musuh kita itu hampir tiap hari kena semprot terus sama dia hahaha." Susi tertawa ngakak di akhir ceritanya. Tanpa di sebut namanya tentu Rubi tahu siapa orang yang selalu di semprot oleh pak Jayus, supervisor nya itu. Siapa lagi jika bukan Sundari, bestie yang kini telah menjadi musuh seumur hidupnya.

Susi sendiri sudah tahu perihal masalah yang menimpa Rubi. Hanya saja, Rubi meminta Susi untuk tidak mengumbar aib Sundari di pabrik dengan beberapa alasan. Dan sebagai teman yang baik dan setia, tentu Susi menyanggupi permintaan Rubi meski sebenarnya amat sangat geram pada wanita itu.

Tooot

Tooot

Bel berbunyi ditengah obrolan Rubi dan Susi. Kedua wanita itu akhirnya mengakhiri obrolannya lalu bergegas memasuki pabrik bersama dengan karyawan lainnya.

Setelah berada di line, Rubi menghampiri beberapa rekan satu line yang sedang berkumpul yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Mereka pun menyambut Rubi dengan antusias senang. Namun tidak dengan salah satu dari mereka yang hanya diam dan memasang muka tidak suka. Saat wanita itu hendak membubarkan diri, Rubi lekas mencekal lengannya lalu berbisik ditelinga nya.

"Kartu mu ada di tanganku, Sun. Jangan macam-macam sama aku kalau ngga mau riwayat mu habis di pabrik ini."

Bisikan ancaman Rubi membuat Sundari tercengang dengan mulut menganga dan mata yang membesar.

"Ehh pengantin anyar udah masuk kerja kamu, Rub!" sapa pak Jayus di tengah ketegangan Sundari.

Rubi tersenyum nyengir." Iya, pak!" jawab Rubi.

Sedangkan Sundari langsung pergi ke tempat dimana bagiannya.

"Tapi kok saya lihat, pak Marso sudah masuk kerja dari tiga hari yang lalu ya! bukan nya seharusnya cutinya sama dengan kamu, Rub?"

Rubi termangu menatap pak Jayus. Hubungan Rubi dan Marso memang sudah bukan rahasia lagi di pabrik itu. Hampir semua orang tahu termasuk pak Jayus, karena Marso dan pak Jayus satu profesi hanya beda divisi. Pak Jayus adalah salah satu supervisor di produksi. Sedangkan Marso supervisor di bagian finishing.

1
Cut Ainun
kasihan banget nasib mu rubi.. gak habis pikir kelakuan ibu sma adik ny bikin pengen di timpuk tu org.... 😡😡😡
💥💚 Sany ❤💕
Mending kamu bawa ja Tatung ma kamu Rub. Gak sah cariin emak n Danang yang gak da akhlak. Kasian Tatung. Napa ada ya emak macam tu, biasanya yg namanya emak... pasti pingin yg terbaik ntuk anaknya. Bahkan makan yg enak2 dikasih buat anaknya wlo kadang dia gak dapat.
💥💚 Sany ❤💕
Kasian Tatung, punya emak n abg gitu amat. Enaknya emang satu server ma Danang.
Heri Wibowo
hajar rentenirnya rub.
Samiyah
Bawa aja Tatung ke kota Rub... Tinggalin bebengik sawah dan got itu..
RizQiella
kasihan hajar aja Rub....
smoga cepet bertemu dengan Rexa
husniyah fadhilatul hasana
yahh rexa dateng si rubi pergi 😣
Uthie
wadduuhhhh.... masalah baru... 😌
👏Nyai Hebring🖤¹²⁰² ⠀
makin jauh aja jalan nya Rubi utk jumpa sama Rexa.. ada aja gangguan nya
hadeeehhh, aya aya wae 🤦🏻‍♀️😓🤧
Pa Muhsid
teteh cantik atuh jadi lama ketemu sama rexa kalo begini mh
tapi moga aja cepet beres urusan nya👍👍👍
selamat hari raya idul adha
Pa Muhsid: abdi mh teteh sanes akang
akunya anu suami
🩷nining: di antosan di pengkolan😅
total 3 replies
Ai Oncom
bagus ceritanya.. tokoh wanita y tangguh saya suka..
Annami Shavian: terima kasih kak
total 1 replies
solihin 78
memang harus di berikan pelajaran ibu nya rubi dan Danang biar kapok
ayoo rubi semangat 💪💪💪💪
muthia
kapan Rubi Rexa ketemu
Nurrul P.𝆯⃟ ଓε.❀∂я
Ya ampun Tatung, kasihan banget dirimu... yang sabar ya. Insya Allah mbakmu bisa bantu menyelesaikan masalah di rumah kalian.

Ayo Rubi, tunjukkan kehebatanmu. Ibumu dan Danang memang layak dipenjara 🔥🔥🔥
Nurrul P.𝆯⃟ ଓε.❀∂я: ahayyy ....
🩷nining: rubi...
tunjukan pesona mu😅
total 2 replies
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Yaelah si preman, belul tau aja Rubi itu jago kelahi, di bogem baru tau rasa kalian😂
Shinta Dewiana
bisanya seorang ibu meninggalkan anknya seperti itu...huh..benar2 sampah...ni rentenir bagusnya di apain ya...his gerem banget melet2 pula tu..
Nar Sih
bnr rubi kasih pelajaran aja ibu dan adik munyg ngk tau diri biar jera ,klsu begini kan tertunda lgi deh pertemuan rubi dan rexa
solihin 78
hahahahas,Tatung minta uang
Madia Normadia
Thor sampai bila Rubi dan rexa ketamu dan apa penyalasaian mereka apa masih suami isteri tidak..kelamaan batulll...
Nani Rahayu
kok JD ngebayangin cicak y melet2😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!