"Kalian berdua penghianat!"
"Aku membencimu, bajingan!"
"Dan kau...ternyata hanyalah lacur murahan!"
Ivana berlari menuju mobilnya yang terparkir di carport mansion mewah. Berniat memberikan kejutan untuk calon suaminya, ternyata Ivana lah yang harus menerima kejutan itu. Marco Reus calon suaminya bercinta dengan sahabat baiknya Arciela.
Bagai tersambar petir Ivana harus menerima kenyataan, ternyata itu bukanlah yang pertama bagi Marco dan Arciela. Sejak lama keduanya melakukan penghianatan di belakang Ivana.
Ivana memutuskan pergi. Namun dalam pelariannya ia justru di pertemukan dengan laki-laki brengsek lainnya Jose Miguel Almirón, pemilik perkebunan ALMIRÓN yang terkenal kejam dan dingin terutama kepada wanita karena dendam masa lalunya.
Bagaimana kisah selanjutnya, nantikan ya.
Hai² reader kesayangan, kita jumpa lagi di karya ke 11 Emily di NT. Kali ini tema Latino Mexicana semoga kalian suka 💃
Jangan lupa selalu tinggalkan jejak kalian di setiap bab yang Emi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTERIMAKASIH
"Lepaskan istri ku bajingan! Istri ku tidak akan kemana-mana. Ia tetap berada di sini. Kau dan orang-orang tidak berguna inilah yang harus pergi dari Nasviell. Jangan pernah mengusik kehidupan istri ku lagi...Atau kau akan berhadapan dengan ku brengsek!"
"Siapa kau, aku tidak ada urusan dengan mu!", balas Marco berdiri tegak dan membalas Jose dengan tendangan kungfu nya. Beruntung Jose mampu untuk menghindari tendangan itu yang bisa di pastikan akan sangat menyakitkan jika mengenai tubuh.
"Jose.."
Ivana terlihat begitu kuatir pada Jose, bahkan ia hendak berlari membantu Jose namun Lizzy menahannya.
"Tidak. Nona tetap di sini bersama ku. Tuan Jose bisa mengatasinya. Lihatlah Adrian dan orang-orangnya telah datang", ujar Lizzy menunjuk mobil yang di kendarai Adrian. Ia tidak datang sendirian namun dengan dua mobil pickup yang berisi sekitar dua puluh orangnya untuk membantu bos mereka.
Pria-pria itu memiliki tubuh kekar sama halnya dengan orang-orang Marco, tapi Marco kalah dalam jumlah. Membuat mereka terdesak.
Bahkan Jose memukul wajah Marco berulangkali hingga laki-laki itu tidak berkutik, tersungkur di tanah.
"Aku ingatkan pada mu, jangan pernah mengusik kehidupan istri ku. Aku tidak akan membiarkannya", hardik Jose sekali lagi menendang Marco yang mengerang kesakitan.
"Bereskan masalah ini", ujar Jose pada Adrian dan orang-orangnya yang sudah berhasil melumpuhkan lima orang bayaran Marco. Tak lama berselang pihak kepolisian datang, segeralah mengamankan tempat kejadian.
"Akh.."
Terdengar suara mengerang kesakitan Marco dan ke Lima orangnya.
"Aku tidak akan membiarkan mu hidup bahagia Iv. Kau akan menyesal!", ujar Marco ketika petugas kepolisian akan membawa nya ke kantor polisi.
Ivana segera menghambur memeluk tubuh Jose. "Maafkan aku. Aku tetap pergi ke Nasviell sendirian walau kau sudah melarang ku", ucap Ivana terdengar lirih. Jose spontan mendekapnya.
"Kau aman sekarang. Sebaiknya kita pulang ke Almiron", ucap Jose sambil membingkai wajah Ivana. Menatap lekat wajah cantik yang nampak pucat karena ketakutan. Ivana mengerjapkan kelopak mata membalas tatapan Jose.
Ivana menganggukkan kepalanya. "Iya Jose", ucapnya patuh. Tidak seperti biasanya kali ini gadis itu terlihat begitu patuh pada Jose. Ivana seperti anak kecil yang menurut pada orang tua ketika Jose menggenggam erat jemari tangannya menuju mobilnya.
Ivana duduk bersandar di jok mobil Jose ketika Lizzy menghampirinya. Lizzy tahu sebenarnya bos-nya itu sangat ketakutan menghadapi situasi seperti ini. Sementara Jose kembali menemui Adrian juga Hector, berkoordinasi dengan keduanya. Terlihat Adrian dan Hector menganggukkan kepalanya tanda mengerti apa yang Jose bicara kan.
"Nona lebih aman tinggal bersama tuan Jose. Karena saya kuatir tuan Marco masih nekat pada nona, walaupun sudah di tangkap pihak berwajib namun bisa saja ia membayar orang untuk meneror nona".
Terdengar helaan nafas Ivana. Sesaat memejamkan matanya. "Iya Liz. Kali ini aku akan menuruti suamiku", jawab Ivana pelan
Lizzy tersenyum mendengarnya. Ivana menyebut Jose dengan kata suami.
*
Ketika sampai di Almirón, Jose langsung mengantar Ivana ke kamarnya.
"Sebaiknya rebahkan tubuh mu, beristirahat lah", ucap laki-laki itu membantu Ivana naik ke atas tempat tidur.
Tidak ada bantahan apapun. Ivana menuruti semua perkataan Jose. Begitu pula saat di dalam mobil gadis itu lebih banyak diam menatap keluar jendela.
Ivana merebahkan tubuhnya.
"Istirahat lah. Aku ada di ruang kerjaku–"
Jemari Ivana menahan tangan Jose.
"Jangan pergi. Temani aku Jose", ucap Ivana setengah memohon pada Jose yang berdiri tepat di samping tempat tidur.
Jose terdiam. Wajahnya kembali dingin tanpa ekspresi. Tapi ia menuruti permintaan Ivana, bergabung dengannya di atas tempat tidur berukuran luas tersebut.
José duduk bersandar, sementara Ivana merebahkan tubuhnya. Kedua jemari tangan mereka saling bertautan. Perlahan Jose membawa jemari tangan Ivana ke atas pahanya.
"Pejamkan matamu. Kau tidak usah takut lagi, kau aman sekarang berada di sini. Aku akan menjaga mu", ucap Jose dengan nada begitu lembut di telinga Ivana.
Ini yang pertama kalinya, laki-laki itu bicara lembut seperti itu pada Ivana.
"Iya Jos. Terimakasih kau sudah menolong ku dan perkebunan ku", ucap Ivana pelan.
...***...
Nungguin ya, apa yang akan terjadi selanjutnya 🤭
semoga kedepannya semakin sukses 😘
eh,,malah menjadi😏😠