Azura Az-Zahra gadis cantik yang sudah dinikahi oleh seorang CEO sejak kecil. Kedua orang tuanya sudah meninggal sejak dia berusia 1 tahun karena kecelakaan. Sejak itu dia tinggal bersama paman dan bibinya yang mempunyai seorang putri berumur 2 tahun lebih tua darinya.
Bagaimana bisa Zahra sudah menikah sejak masih kecil?.
Siapa yang sudah menikahi Zahra sejak kecil?.
Dan bagaimana perlakuan paman dan bibinya selama ini?
ikuti terus ceritanya ya, dijamin konfliknya ringan dan gak buat pusing 🤗🤗🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Sedangkan Xavier, terus mengejar Zahra yang sepertinya marah dengannya.
"Sayang tunggu, kamu sebenarnya kenapa?" tanya Xavier yang bingung dengan sikap Zahra yang tiba-tiba berubah.
"Gak papa, aku cuma mau pulang aja" jawab Zahra.
"Yaudah, ayo kita pulang" ajak Xavier yang langsung menggandeng tangan Zahra.
"Kaka tahu kamu merasa cemburu dan marah kan sayang, tapi Kaka akan menghilangkan rasa kesal kamu dengan memberikan sebuah kejutan. Walaupun ini bukan sepenuhnya salah Kaka tapi tetap saja Kaka tidak ingin melihat sikap kamu seperti ini" batin Xavier.
Xavier sendiri langsung meminta Leon untuk menjemput orang yang tadi dia sudah beritahu.
Sampai di mansion, Zahra berniat langsung turun. Tapi Xavier segera menghentikannya.
"Tunggu sebentar sayang, Kaka akan bukakan pintu buat kamu" ucap Xavier.
"Gak perlu kak, aku bisa sendiri" tolak Zahra
Xavier tidak mendengarkan penolakan yang Zahra berikan. Dia langsung turun untuk membukakan pintu mobil untuk Zahra.
"Silahkan turun istri cantikku" ucap Xavier.
"Gak usah gombal. Oh ya lupa kan udah kebiasaan kak Vier ya kasih gombalan untuk wanita lain" sindir Zahra.
Xavier sendiri tidak ingin membuat mood Zahra semakin buruk, jadi dia memilih diam saja dan tidak menanggapi ucapan Zahra.
Setelah Zahra turun, langsung saja Xavier menggenggam tangannya.
"Lepasin kak, gak usah pake pegang-pegang tangan aku" ucap Zahra.
"Diam sayang, Kaka punya kejutan untuk kamu. Jadi lebih baik sekarang kamu nurut sama Kaka" ucap Xavier.
"Sebenarnya apa kejutan yang kak Vier sediakan, kenapa aku jadi sangat penasaran seperti ini" batin Zahra.
Sampai didepan mansion Xavier langsung membuka pintu sendiri. Didalam hanya ada kegelapan yang Zahra lihat.
"Kak Vier ada apa ini, kenapa gelap seperti ini" tanya Zahra.
Saat Zahra mulai merasa panik, Xavier langsung memberi kode untuk menyalakan lampu.
Saat itu juga Zahra melihat Kaka sepupunya sedang berdiri sambil tersenyum.
"Kak Claudia" panggil Zahra yang langsung berlari memeluknya.
"Bagaimana kabar kamu Zahra, udah lama kita tidak bertemu" ucap Claudia sambil membalas pelukan Zahra.
"Udah lama banget kak, kok bisa Kaka ada disini" tanya Zahra.
Claudia langsung melepaskan pelukan Zahra dan melihat kearah Xavier.
"Suami kamu yang membawa Kaka kemari. Katanya adik kecil Kaka ini merindukan kakanya ini" ucap Claudia.
Zahra langsung melihat kearah Xavier dengan senyum yang menandakan ucapnya terima kasih.
Xavier sendiri langsung membalas senyum Zahra sambil mengangguk. Xavier langsung pergi meninggalkan Zahra dan Claudia untuk memberikan mereka berdua waktu.
"Ternyata ini kejutan yang kak Vier maksud. Maaf ya kak tadi Zahra sudah sempat kesal sama Kaka" batin Zahra.
Kini Zahra dan Claudia sibuk bercerita berdua. Mereka yang sudah lama tidak bertemu langsung membicarakan sesuatu sampai melupakan sekitarnya.
"Zahra kenapa kamu bisa menikah dengan laki-laki tadi" tanya Claudia yang ingin mendengar penjelasan dari Zahra secara langsung".
Zahra langsung menceritakan dari awal mereka bertemu saat kecil sampai akhirnya Xavier menikahinya saat itu juga. tapi Zahra tidak menceritakan bahwa paman dan bibinya meminta sejumlah uang agar bisa menikah dengannya.
Zahra tidak ingin membuat hubungan Kaka sepupunya dengan kedua orang tuanya jadi renggang.
"Maaf kak, kalau aku tidak menceritakan semuanya sama Kaka. Aku tidak ingin membuat kak Claudia membenci paman dan bibi" batin Zahra.
"Jadi intinya suami kamu mencintai kamu semenjak pertemuan pertama kalian saat kecil. Wah Kaka gak nyangka ternyata cinta pada pandangan pertama itu ada.
"Ini buktinya, adik kecil Kaka sudah menemukan pendamping hidupnya yang tepat".
"Oh ya kamu bahagia kan menikah dengan laki-laki tadi" tanya Claudia sambil melihat sekitar takut ada yang mendengar.
Zahra yang melihat tingkah Kaka sepupunya langsung tertawa.
"Kak Claudia kenapa bertingkah seperti itu" ucap Zahra.
Kaka takut suami kamu dengar, apalagi melihat wajahnya yang dingin tadi. Ihh serem tahu" jujur Claudia.
"Kaka tenang aja, kak Vier itu orangnya sangat baik. Dia juga selalu melindungi aku dari orang-orang yang ingin menyakitiku".
"Aku juga bahagia bisa menikah dengannya. Memang kelihatannya kak Vier itu dingin. Tapi kalau kita sudah mengenalnya pasti akan tahu kalau dia tidak sedingin yang kita kira.
"Berarti bisa disimpulkan bahwa Xavier menyukaimu saat pertemuan pertama kalian di danau saat kecil. Seperti cinta pada pandangan pertama" ucap Claudia.
"Bisa dibilang seperti itu" ucap Zahra dengan tersenyum malu.
"Kaka senang kalau kamu sudah menemukan orang yang tepat. Maaf ya dari dulu Kaka tidak bisa melindungi kamu dengan baik dari kejahatan kedua orang tua Kaka".
"Selama ini, saat kita sedang berjauhan Kaka selalu memikirkan kamu. Takut ayah dan ibu selalu menyakiti kamu. Tapi sekarang Kaka sudah lega kamu jatuh ditangan laki-laki yang tepat".
"Kaka berharap rumah tangga kalian selalu bahagia" ucap Claudia dengan tulus.
"Terima kasih ya kak, selama ini Kaka yang selalu membelaku saat dimarahi bibi. Maaf juga karena tidak memberitahukan pernikahanku dari awal pada kak Claudia" ucap Zahra.
"Gak papa Zahra, Kaka tahu posisi kamu saat itu. Yaudah sekarang Kaka pamit ya, masih ada urusan yang perlu dilakukan. Nanti kalau kamu kangen bisa menghubungi Kaka" ucap Claudia.
"Kenapa Kaka tidak menginap saja disini, aku masih ingin bersama Kaka" pinta Zahra.
"Gak bisa, Kaka kan harus kuliah. Kamu kapan-kapan bisa main ketempat Kaka atau sebaliknya" ucap Claudia.
Setelah membujuk Zahra, akhirnya Zahra bisa mengerti. Dia tidak bisa memaksa Kaka sepupunya untuk selalu bersama dengannya, ada masa depan yang harus dikejarnya.
"Yaudah Kaka hati-hati ya. Kabari aku kalau sudah sampai" pinta Zahra saat mengantar kepergian Claudia.
"Ya adik kecil Kaka yang sekarang sudah menjadi seorang istri. Jangan nangis, nanti jelek loh" ledek Claudia.
Setelah mengantar Claudia, Zahra segera pergi mencari suaminya.
"Bi Asih, tahu kak Vier dimana?" tanya Zahra.
"Tuan ada di ruang kerjanya nona" jawab bi Asih.
Zahra langsung berlari menuju ruang kerja Xavier.
"Nona jangan berlari, nanti bisa terjatuh" peringat bi Asih.
Zahra tidak mendengar peringatan bi Asih, dia terus berlari agar bisa segera menemui suaminya.
"Kak Vier" panggil Zahra sambil berlari memeluknya.
Xavier yang sedang berdiri, langsung menangkap tubuh Zahra agar tidak terjatuh. Beruntung Xavier bisa menahan tubuhnya agar tidak terjatuh saat Zahra tiba-tiba datang memeluknya.
"Astaga sayang, ada apa ini. Kenapa kamu seperti habis berlari" tanya Xavier.
"Aku mencari Kaka" jawab Zahra dengan wajah polosnya.
"Tapi kenapa harus berlari, bagaimana kalau kamu sampai terjatuh tadi" ucap Xavier.
"Tidak mungkin, kan ada kak Vier yang tidak akan membiarkan aku terjatuh" ucap Zahra sambil tersenyum.
